Dua minggu kemudian....
Hari yang telah di tetapkan untuk mengoperasi walikota pun tiba. Seluruh dokter beserta staf rumah sakit yang terlibat berusaha sebaik mungkin. Bahkan Hazel pun hadir untuk melihat operasi itu secara langsung, ia melihat operasi berjalan dengan baik dari atas, melalui kaca yang menghubungkan dengan ruang operasi secara langsung.
Setelah 7 jam lamanya...
Operasi telah selesai dilaksanakan, dan tentunya operasi ini BERHASIL. Semua dokter dan staf lainnya turut tersenyum bahagia walaupun terlihat kelelahan yang tampak di wajah mereka. Begitu pula dengan Hazel yang tampak tersenyum puas melihat hal yang ada di depan mata nya.
Setelah itu Hazel kembali pulang ke kediaman nya. Hazel pulang sangat larut pada hari itu sekitar jam 01.00 AM dini hari, dikarnakan banyak nya hal yang perlu di urus nya dan mengawasi operasi walikota secara langsung.
Sekitar 30 menit kemudian Hazel telah sampai ke kediamannya. Jalanan yang cukup sunyi membuat Hazel lebih cepat sampai ke kediamannya.
"Apa dia sudah tidur?" gumam Hazel melihat keadaan rumah yang sudah sepi. Hazel pun merasa haus lantas ia pun melangkahkan kakinya menuju dapur untuk mengambil minuman dingin guna melepaskan dahaganya. Saat Hazel telah sampai di dapur pandangan nya pun teralihkan dengan makanan yang tersusun rapi di atas meja.
Hazel pun tersenyum melihatnya dan langkahnya langsung tertuju ke arah makanan tersebut. Ia pun meminum air yang telah tersedia di atas meja. Tangannya pun langsung menyendok satu persatu makanan tersebut hingga habis.
Hazel pun yang sudah merasakan kenyang di perutnya naik ke atas untuk bersiap tidur. Ia sangat kelelahan hari ini. Hazel pun membaringkan tubuh nya ke atas ranjang ia berusaha untuk menidurkan dirinya dengan menutup matanya, namun setelah beberapa lama Hazel tak kunjung tertidur dan terus membolak-balikkan tubuh nya di atas kasur king size miliknya.
"Hah sepertinya aku tak bisa tidur, padahal jika di dekat Alyss aku mudah sekali tertidur" ucap Hazel dengan nada lirih sembari melihat ke langit-langit kamarnya. Lantas Hazel pun bangun dan turun menuju ke kamar Alyss
"Lihat anak ini...
Tidur seperti anak kecil" ucap Hazel ketika sampai di kamar Alyss dan melihat Alyss yang tengah tertidur dengan pulas. Tanpa pikir panjang Hazel pun langsung ikut naik ke atas ranjang dan menidurkan dirinya di samping Alyss. Hazel pun masuk kedalam selimut di samping Alyss, ia melihat bahu dan punggung Alyss karna waktu itu posisi Alyss sedang membelakangi Hazel. Hazel pun langsung melingkarkan tangan nya ke perut Alyss untuk memeluk nya dari belakang
"Shampo apa yang dia gunakan? wangi sekali " gumam Hazel sembari membenamkan hidung ke arah rambut Alyss.
Malam pun terlewati saat itu digantikan dengan terang nya cahaya mentari.
"Hoam..." Alyss menguap ketika mulai terbangun.
"Engh sudah pagi" ucap Alyss lirih yang masih tak menyadari jika Hazel tidur di belakangnya. Alyss pun mengusap mata nya dan hendak bangun, tetapi...
"Loh kok berat?" ucap Alyss ketika saat akan bangun terasa seperti ada yang menahannya. Alyss pun membuka selimut dan melihat apa yang sedang menahannya.
"Loh?! Tangan?!" ucap Alyss kaget, ia pun langsung memutar kepalanya melihat ke belakang, dan saat itu lah ia baru menyadari kalau ia tidur di satu ranjang yang sama dengan Hazel lagi.
" Apa yang pria gila ini sedang lakukan? " ucap dalam hati ketika melihat Hazel.
Hazel pun mulai terbangun, dan ia pun melihat Alyss sudah lebih dahulu bangun dan duduk memperhatikannya.
"Kenapa kau melihat ku begitu? Kau sedang ingin menikmati wajah tampan ku dengan memperhatikan ku?" Tanya Hazel dengan begitu percaya diri. Alyss yang mendengar pertanyaan Hazel tak menjawab dan hanya merubah ekspresi wajahnya menjadi ekspresi malas dan kesal.
"Kenapa tuan disini?" tanya Alyss
"Mencari obat tidur" jawab Hazel datar
"Obat tidur? Kenapa ke kamar saya? Saya tak punya obat tidur" ucap Alyss heran mendengar jawaban Hazel
"Kau punya, makanya aku kesini" Jawab Hazel lagi. Alyss pun tak menjawab lagi dan hanya menatap Hazel dengan wajah bingung.
" Kau obat tidur ku " ucap Hazel dalam hati ketika melihat wajah Alyss yang kebingungan.
krukkkkk.....
Suara perut Alyss berbunyi, Alyss yang mendengarnya pun langsung memegang perutnya dan memalingkan wajahnya ke samping karena malu. Hazel yang melihat Alyss seperti itu membuat nya tertawa kecil.
"Pfftt kau lapar?" Tanya Hazel ketika mendengar suara perut Alyss
"Ti-tidak"
"Tapi suara dari perut mu berkata lain" ucap Hazel dengan nada mengejek Alyss. Alyss yang mendengar ucapan Hazel, langsung menyangkal
"Tidak!, perutku memang selalu berbunyi jika aku tak makan malam" ucap Alyss dengan memanyunkan bibirnya.
"Karna kau tak makan malam, makanya lapar. Lagi pula kenapa semalam tak makan?"
"Tapi tuan menyuruh saya untuk makan bersama tuan, jadi saya menunggu tuan pulang" Jawab Alyss lirih dengan memalingkan wajah nya ke samping.
Hazel yang mendengar jawaban Alyss menjadi tertegun.
" Dia menunggu ku " ucap Hazel dalam hati, ia sangat senang mengetahui jika Alyss menunggunya.
"Anak baik" ucap Hazel sembari mengelus rambut Alyss. Alyss pun langsung menoleh ke arah Hazel dan melihat Hazel yang tengah mengelus rambutnya dengan wajah tersenyum.
......................
Pukul 12.35 PM di ruangan Presdir JBS
Hazel yang tengah duduk di kursi presdirnya sedari pagi terus tersenyum. Bahkan saat Rian tengah berbicara padanya mengenai pekerjaan pun tampak tak dihiraukan oleh Hazel, ia terus mengingat kata-kata Alyss tadi pagi saat Alyss mengatakan menunggu Hazel pulang.
"Hey, hey kau mendengar ku" ucap Rian sembari menjentikkan jarinya di depan wajah Hazel
"Ya" balas Hazel singkat
"Jadi bagaimana keputusan mu?" tanya Rian pada Hazel saat membicarakan tentang putusan dokumen mengenai pekerjaan
"Ya" jawab Hazel lagi
"Maksudmu?" tanya Rian bingung
"Ya" jawab Hazel yang terus membalas ucapan rian dengan kata "Ya" dari tadi. Rian pun menjadi kesal melihat Hazel yang hanya tersenyum sendiri dan terus mengatakan "Ya". Ingin rasanya ia mencakar wajah Hazel sangking kesalnya namun Rian menahan diri karna takut Hazel memotong gaji nya
"Sudahlah, ku tinggalkan dokumen nya disini. Kau lihat saja sendiri, jika ada yang ingin ditanya panggil aku" ucap Rian malas, dengan meletakkan dokumen tersebut dan berbalik menuju pintu keluar
"Ya" ucap Hazel lagi. Rian pun makin kesal dan berbalik menghadap Hazel lagi
"Apa kau tak bisa bilang yang lain selain "Ya"?" tanya Rian kesal menatap Hazel
"Ya" ucap Hazel tetap sama
"Ya sudahlah, seperti nya aku harus segera keluar, jika masih ingin menjaga tekanan darahku" ucap Rian pasrah dan berbalik lagi menuju pintu untuk segera keluar dari ruangan Hazel. Meninggalkan Hazel yang tengah sibuk dengan pikiran sendiri di iringi dengan senyuman di wajahnya.
...****************...
Hai hai ini visual Alyss & Hazel lagi yah, biar ga lupa hihi🤗🤗
Alysscalla Zalea
**Hazel Rai
Selamat membaca😊😉**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
Putraa Siktuss
ceweknya nya ganti aja
2022-01-28
0
Solaichah Solaichah
cucik bgt Thor visual nya😘😘😘
2022-01-07
1
Mami Yo
visual hazel kok kesannya imut..kurang tegas😁😁
2021-11-26
0