Sudah hampir 3 minggu lamanya Alyss menghilang, Ayah dan Ibu Alyss sudah mulai cemas karna tak kunjung mendapat kabar tentang putri semata wayang nya itu.
....
Percakapan dalam telepon
Ibu Alyss : "Apakah Alyss sudah ada menghubungi mu la?
Larescha : "Belum bi, Lala juga sudah menghubungi polisi untuk mencari Lily, sampai saat ini belum ada info terbaru dari mereka"
Ibu Alyss : "Ya disini bibi juga sudah berusaha menghubungi polisi tapi juga tak kunjung dapat kabar mengenai anak itu. Bagaimana ini La? bibi sangat khawatir sekali pada Alyss. Bagaimana jika sesuatu terjadi padanya? Paman mu juga sudah berusaha mencari kesana-kemari"
Larescha : "Tenang bi, Lily pasti baik-baik saja, jangan terlalu khawatir, tetap jaga kesehatan bibi, jika Lala sudah dapat kabar atau info mengenai Lily pasti akan segera Lala kabari pada bibi"
....
Ibu Alyss menelpon Larescha untuk mencari kabar tentang putri nya sepanjang pembicaraan di telpon Ibu Alyss sangat khawatir dan cemas. Larescha pun berusaha untuk menenangkan Ibu Alyss.
Larescha sendiri pun bingung hilang kemana Alyss, bahkan polisi pun belum menemukan info terbaru tentangnya.
"Lily, kau dimana?" ucap Larescha dalam hati dengan penuh kekhawatiran pada sahabat nya itu.
......................
Sementara itu.
Alyss tetap menjalankan rutinitas baru nya di kediaman Hazel yaitu membuat makanan untuk nya, menemani tidur, membuat teh, dan beberapa Hal lain jika Hazel memerintahkan nya.
Hazel mulai tak banyak marah-marah pada Alyss lagi, karna Alyss sudah mulai tau bagaimana menenangkan Hazel. Yaitu dengan menjadi "PENURUT".
Malam itu seperti biasa Alyss menyiapkan makan malam dan makan bersama Hazel.
"Duh kok perutku sakit sekali yah?" ucap Alyss dalam hati yang merasakan sakit di perutnya. Hazel pun yang melihat Alyss dengan wajah pucat sejak tadi yang terus gelisah dan memegang perutnya pun akhirnya bertanya
"Apa kau sakit?" Tanya Hazel dengan mengkerutkan dahi nya sambil menatap Alyss
"Ti-tidak tuan, perut ku hanya sedikit sakit saja" jawab Alyss dengan suara lemah.
"Mau sedikit mau banyak ya tetap sakit namanya! Kau ini kan seorang dokter masa tidak tau?" ucap Hazel kesal ketika mendengar Alyss menyangkal.
"Karna saya seorang dokter makanya saya tau kalau saya tak apa-apa tuan" jawab Alyss yang juga mulai kesal.
"Duh sudah perut ku sakit malah dimarahin! buat kesal saja!" Gerutu Alyss dalam hati
"Kau ini sudah pandai membantah ya!!" ucap Hazel dengan nada yang meninggi mendengar jawaban Alyss yang diselingi dengan kekesalan.
Alyss yang mendengar ucapan Hazel dengan nada tinggi seperti orang yang sedang membentak pun membuat Alyss terkejut.
"Kan, kan aku cuma menjawab saja" ucap nya lirih dengan suara serak yang sedikit tertahan sambil tertunduk karena terkejut dengan suara Hazel.
"Kau menangis?" Tanya Hazel ketika mendengar suara Alyss.
Alyss diam saja tak menjawab dan terus menunduk.
"Hey jawab aku!" Tanya Hazel sekali lagi namun Alyss tetap tak menjawab dan menunduk. Hazel pun kesal dan mengangkat dagu Alyss agar Alyss menatap nya.
Setelah ia mengangkat dagu Alyss terlihatlah wajah Alyss yang sendu dengan mata puppy eyes seperti orang yang hampir menangis. Hazel yang melihat nya pun jadi tak tega untuk memarahi Alyss lagi.
"Ck, dasar cengeng!" ucap Hazel sembari mengalihkan pandangannya dan melepaskan dagu Alyss.
Setelah itu mereka pun telah selesai makan. Namun tetap saja sakit di perut Alyss tak berkurang. Bahkan di malam ketika Alyss ingin pergi menemani Hazel tidur pun rasa sakit nya tak berkurang.
"Kau yakin tak apa?" ucap Hazel yang memperhatikan wajah Alyss sejak ia duduk di kursi yang berada dekat di ranjang Hazel.
"Tentu saja saya tak apa, kenapa dari tadi tuan terus menanyakan hal yang sama?" jawab Alyss dengan nada kesal.
Entah dari mana datang keberanian Alyss yang terus menjawab Hazel dengan nada kesal dan terkadang juga bahkan sempat membantah Hazel.
"Ya sudah kan aku hanya bertanya" ucap Hazel yang juga mulai kesal pada Alyss.
"Kenapa dia? tumben sekali menjawab ku dengan seperti itu, bahkan tadi membantah ku. Pasti karna aku sudah terlalu memanjakannya......
Ku kerjain saja dia sekalian"
ucap Hazel heran dalam hati ketika melihat tingkah Alyss. Hazel pun berencana ingin mengerjai Alyss.
Alyss yang tengah duduk di kursi sembari menunggu Hazel tidur tiba-tiba....
Srekk....
Tangan Hazel menarik tangan Alyss hingga terselungkup ke atas ranjang Hazel dan langsung berada dalam dalam dekapan Hazel. Sontak Alyss pun langsung terkejut
"Apa kau gila?! Lepaskan aku!" ucap Alyss yang sedang memberontak ingin melepaskan dirinya segera yang saat ini sedang berada dalam dekapan Hazel.
"Tenanglah, apa kau tak bisa tenang? Atau kau sedang ingin berusaha untuk menggoda ku dengan terus menggerakkan tubuh mu?" ucap Hazel dengan santai di iringi dengan nada yang menggoda Alyss.
"Aku yang ingin menggoda mu?! bukanya kau yang menarik tangan ku tadi?!" Bantah Alyss dengan kesal pada Hazel
"Seperti nya aku terlalu memanjakan mu belakangan ini, kau bahkan sudah mulai berani membantahku sekarang! Apa kau ingin ku hukum?" ucap Hazel sembari menundukkan kepala nya untuk melihat wajah Alyss yang tertimbun di dada bidang Hazel.
Mendengar hal itu pun Alyss tak dapat berkata-kata lagi, ia sendiri pun juga bingung kenapa hari ini dia begitu mudah kesal dan mudah menangis begitu emosional.
Alyss pun akhirnya tak memberontak lagi ia tak punya tenaga melawan tenaga Hazel dan sakit perut nya yang mengganggu sejak tadi.
Ia membiarkan Hazel memeluk nya semalaman hingga tertidur. Pelukan Hazel begitu erat sampai terkadang Alyss merasa sesak akibat nya.
Cahaya mentari pun mulai naik dan memasuki ruangan kamar Hazel. Alyss terbangun lebih dahulu karna memang sejak semalam ia tak bisa tidur nyenyak karna Hazel memeluk nya dengan sangat erat.
"Huh, Apa aku juga tertidur?" ucap Alyss dalam hati dengan mata yang masih sedikit terbuka, ia pun mengangkat kepala nya melihat Hazel yang masih tertidur dan merasakan kram di beberapa bagian tubuh nya, karna tak dapat bergerak semalaman.
"Seperti nya aku harus bangun lebih dahulu" ucap Alyss yang melihat Hazel dan berusaha melepaskan dirinya perlahan yang masih berada dalam dekapan Hazel.
Ketika Alyss bangun dari ranjang Hazel, ia langsung terbelalak dan membulatkan matanya melihat darah di atas sprei yang ia tiduri, Sontak Alyss pun terkejut dan tak dapat menahan suara teriak nya.
"AKHHHH" teriak nya tertahan dan langsung menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.
"Duh Gawat!!! Seperti nya aku datang bulan, pantas saja kemarin begitu moody-an dan tak dapat mengendalikan emosi....
Mati aku!!!"
ucap Alyss dalam hati melihat sembari melihat darah diatas sprei tersebut.
Hazel yang mulai terbangun karna mendengar suara Alyss pun membuka matanya.
"Ada apa? Pagi-pagi sudah berteriak?" tanya Hazel dengan suara pelan dan sedikit serak karna baru saja bangun tidur.
Melihat Hazel yang sudah terbangun pun membuat Alyss semakin panik, ia takut Hazel melihat darah nya diatas sprei milik Hazel. Sontak Alyss pun langsung menjatuhkan dirinya ke atas sprei yang terdapat darahnya untuk menutupi dengan dirinya sendiri.
"Ti-tidak tuan, saya hanya terkejut melihat anda" jawab Alyss dengan senyuman yang kikuk.
"Kau terkejut melihatku? tetapi langsung menjatuhkan dirimu kembali ke dekapanku?" Tanya Hazel dengan mengerutkan dahinya dan senyum yang terangkat di ujung bibirnya.
"Kau ingin menggoda ku?" tanya Hazel lagi dengan senyuman menggoda Alyss sembari tangannya memegang dagu Alyss.
"Hah?! Ten-tentu saja tidak tuan. Saya sangat terkejut sehingga saya terjatuh lagi" jawab Alyss dengan mata was-was yang bergerak kesana-kemari.
Hazel yang melihat hal itu pun membuat ujung bibir nya terus naik tak kunjung turun, hanya dengan melihat tingkah Alyss yang sedang gugup saja mampu membuat Hazel terus tersenyum pagi itu.
"Yah baiklah terserah mu" ucap Hazel ketika melihat Alyss yang gugup.
"Tapi sampai kapan kau mau terus begini" Tanya Hazel sembari menatap mata Alyss.
Alyss pun tersadar bahwa tadi dia sengaja menjatuhkan dirinya kembali ke dekapan Hazel agar Hazel tak melihat darah datang bulannya, tapi sampai kapan ia bisa terus begini?
"Hmm, Bagaimana jika tuan bangun lebih dulu?" ucap Alyss dengan senyuman kikuk memandang Hazel.
"Kau ingin aku bangun lebih dulu? bukannya kau yang pelayan ku? kenapa jadi kau yang menyuruhku?" tanya Hazel dengan menaikkan satu alisnya keatas begitu mendengar permintaan Alyss.
"Ti-tidak, saya tak bermaksud untuk memerintah tuan hanya saja saya....." ucap Alyss yang tak tau ingin melanjutkan mengatakan apa lagi.
"Saya mohon bisakah tuan bangun duluan" ucap Alyss yang kehabisan akal. ia pun memohon pada Hazel dengan menyatukan kedua tangannya.
"Ya sudahlah jika kau sangat memohon" ucap Hazel dengan tersenyum sembari melihat Alyss.
Hazel pun segera beranjak dari atas tempat tidur nya dan masuk ke dalam kamar mandi.
"Huft selamat..." gumam Alyss lega melihat Hazel pergi. Alyss pun segera mengambil sprei Hazel untuk ia cuci. dan menggantinya dengan yang baru
Saat Hazel keluar dari kamar mandi, ia melihat sprei nya yang sudah terganti.
"Kenapa sudah diganti? Apa Alyss yang menggantinya?" ucap Hazel heran melihat sprei nya.
Hazel pun turun, ia belum melihat ada satu pun makanan di atas meja.
"Kemana dia? tak biasanya terlambat menyiapkan sarapan" gumam Hazel.
Hazel pun lantas melangkahkan kaki nya ke kamar Alyss ia pun langsung masuk kedalam kamar Alyss tanpa mengetuk.
Alyss yang saat itu tengah selesai mandi dan masih hanya berbalutkan sepotong handuk di tubuhnya, sontak membuat nya terkejut melihat Hazel yang masuk ke dalam kamar nya.
"Tu-tuan kenapa disini?" tanya nya terkejut ketika melihat Hazel
"Ini kan rumahku, terserah ku mau dimana.
dan kenapa kau terlihat sangat terkejut? kau sedang malu? bukannya waktu itu aku sudah pernah melihatnya" ucap Hazel enteng menjawab pertanyaan Alyss.
"Sudah pernah melihat? kapan?" Alyss pun memutar balik ingatannya, dan ia menemukan kapan waktu yang di bilang Hazel.
Yaitu saat ia lupa membuat makan malam dan Hazel yang membuka pintu kamar mandi saat ia sedang mandi, Alyss yang mengingat hal itu pun langsung membuat wajah nya memerah karna malu.
Melihat Alyss yang malu pun membuat Hazel ingin tersenyum namun ia menahannya dan tetap menampilkan wajah datar nya.
"Kenapa kau belum menyiapkan sarapan?" tanya Hazel mengutarakan maksudnya mencari Alyss
"Eh I-iya saya kurang sehat tuan, Maaf" jawab Alyss kikuk sambil membungkukkan tubuhnya.
"Hah...
Yasudah lah kau istirahat lah dulu, sarapan nya biar pelayan yang lain menyiapkannya" ucap Hazel ketika mendengar Alyss sedang kurang sehat.
"Tu-tuan!" Panggil Alyss ketika Hazel hendak pergi keluar dari kamar Alyss, Hazel pun menoleh ke arah Alyss
"Apa saya boleh keluar? saya perlu membeli beberapa perlengkapan wanita" tanya nya lirih sambil takut-takut pada Hazel.
"Keluar?! TAK BOLEH!!" ucap Hazel dengan nada meninggi.
"Jika ada yang kau butuhkan katakan saja pada pelayan nanti, JANGAN HARAP INGIN KELUAR!!!" ucap Hazel dengan nada tinggi yang dipenuhi dengan tekanan.
Ia pun langsung beranjak meninggalkan Alyss di kamar
"Ba-baik tuan" jawab Alyss dengan tertunduk
"Hah sudahlah aku nanti minta kakak-kakak maid saja untuk membeli pembalut buat ku" ucap Alyss dalam hati melihat Hazel pergi keluar dari kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
uli
kirain hazel yg belikan
2021-10-11
0
i'm secret novel critic
uuuuu...cayoooo
2021-08-10
1
Afia Nur
Kirain Hazel bakal beliin pembalut 😁😁
2021-07-21
1