Setelah duduk menunggu kurang dari 30 menit Alyss melihat Hazel yang sudah sangat terlelap dalam buaian sang malam, ia terlihat sangat nyenyak. Setelah memastikan Hazel benar-benar tertidur Alyss pun keluar dari kamar Hazel dengan hati-hati agar tak membangunkannya.
Setelah Alyss sampai di kamar nya pun ia langsung merebahkan tubuh nya ke atas tempat tidur.
" Huft dia tak terlalu menyeramkan jika seperti tadi, dia bahkan menepuk kepalaku" gumam Alyss sembari mengusap rambut diatas kepala Alyss ketika mengingat Hazel yang baru saja menepuk puncak kepala Alyss.
"Kalau begitu aku akan terus bersikap baik padanya, supaya nanti dia mau melepaskan ku" ucap Alyss dengan semangat sembari mengepalkan tangan nya.
"Tapi apa dia akan mau melepaskan ku? Aku bilang ingin keluar saja sudah membuat nya langsung marah" ucap Alyss lirih ketika kembali mengingat kata-kata Hazel saat berada di taman belakang.
Membuat nya yang tadi ia semangat menjadi lesu lagi.
"Sudahlah, kucoba dulu siapa yang tau hasilnya nanti seperti apa?" ucap Alyss yang mulai meyakinkan dirinya lagi. Setelah itu Alyss pun menidurkan dirinya.
......................
Pagi telah menyinsing memberikan cahaya mentari yang melebar luas. Hazel terbangun dari tidurnya. Ia mengusap wajahnya dan mengalihkan pandangan mata nya ke arah kursi yang diduduki Alyss kemarin malam saat menemani nya tidur.
Hazel tak tau sejak kapan ia mulai merasa nyaman dengan kehadiran Alyss. Entah itu karna Alyss sendiri ataupun karna Alyss terus mengingatkannya tentang anak perempuan yang Hazel kenal dulu. Yang pastinya saat ini Hazel tak ingin Alyss pergi dari sisinya.
Alyss pun terbangun dari tidur nya. seperti biasa ia menguap dan mengucek matanya.
"Hah seperti nya sudah pagi lagi. Sudah berapa lama aku disini?" gumam Alyss melihat ruangan kamarnya sambil tetap menidurkan dirinya di atas tempat tidur.
Alyss pun bangun dan bersiap untuk membuat sarapan Hazel. Saat Hazel turun dan melihat Alyss yang tengah sibuk membuat masakan untuknya membuat dirinya tak dapat mengalihkan pandangan dari Alyss. Ia terus melihat Alyss yang sedang memasak hingga siap.
"Sudah selesai" ucap Alyss sembari mematikan api yang memasak makanannya. Ia pun ingin meletakkan makanan nya ke atas meja dan bergegas untuk memanggil Hazel.
Namun saat ia mulai meletakkan makanan nya ke atas meja ia sudah melihat Hazel yang tengah memperhatikan nya sejak tadi dari jauh.
"Tuan? Sejak kapan tuan berdiri disitu?" tanya Alyss ketika melihat Hazel yang tengah memperhatikannya.
"Kenapa? aku tak boleh ada disini? Mau sejak kapan aku berdiri itu urusanku, toh ini juga rumah ku sendiri" jawab Hazel ketus pada Alyss.
"Kan aku cuma tanya. Tak perlu seketus itu juga" ucap Alyss kesal dalam hati.
"Yasudah siapkan sarapan nya aku sudah lapar" ucap Hazel sambil melangkahkan kaki nya menuju meja makan.
"Baik tuan" jawab Alyss sembari meletakkan semua makanan yang telah ia buat ke atas meja.
Mereka pun sarapan bersama pagi itu.
"Apa kau lelah menjadi pelayan di rumah ini? membersihkan rumah ini setiap hari kan?" tanya Hazel tiba-tiba pada Alyss
"Kalau aku bilang lelah apa kau akan melepaskan ku?" ucap Alyss dalam hati
"Tidak tuan" jawab Alyss di tengah makan sarapannya.
"Kau pasti lelah" ucap Hazel lagi pada Alyss.
"Tidak tuan, saya tidak" jawab Alyss tetap sama pada Hazel.
Mendengar jawabannya yang sama 2 kali membuat Hazel sedikit kesal.
"Kalau ku bilang lelah, ya kau lelah!!" ucap Hazel dengan nada yang mulai meninggi dan penuh penekanan.
"Eh I-iya saya lelah tuan" ucap Alyss yang merasakan ada nya penekanan pada ucapan Hazel baru saja.
"Apa mau nya? seperti sedang membuat jebakan" ucap Alyss dalam hati yang heran melihat sikap Hazel.
"Ya sudah karna kau lelah, sekarang kau tak perlu lagi bekerja untuk membersihkan rumah ini. Kau hanya perlu melayani ku saja" ucap Hazel dengan wajah serius pada Alyss
"Melayaninya? Apa maksudnya?" gumam Alyss begitu mendengar perkataan Hazel.
"Tak usah bingung, kau mulai sekarang hanya perlu me-la-ya-ni-ku" ucap Hazel dengan mengeja kata "melayaniku"
"Ya te-tentu tuan" jawab Alyss yang masih bingung.
Hazel telah menyelesaikan makanannya pun segera bersiap pergi ke RS. Saat ia hendak pergi ia sempat menoleh ke arah Alyss dan...
"Apa kau tak bisa tersenyum? wajah mu selalu masam jika bertemu denganku" ucap Hazel sembari mengangkat 1 alis nya
"Tersenyum? ya aku bisa jika kau mau melepaskanku" ucap Alyss dalam hati ketika mendengar ucapan Hazel barusan.
"Bi-bisa tuan" jawab Alyss sembari menaikkan ujung bibir nya ke atas dengan memaksa senyuman.
"Senyuman mu sangat tak tulus" ucap Hazel ketika melihat Alyss yang memaksakan senyuman di wajahnya.
Alyss yang mendengar hal itu pun menjadi kesal. Tentu saja saat ini ia sedang di culik namun di suruh untuk tersenyum. Alyss pun merenggangkan wajah nya dengan menggerak-gerak kan dagu serta pipinya.
Melihat hal itu pun Hazel menjadi tersenyum
"Pftt dia sangat lucu" ucap Hazel lirih dengan tertawa kecil ketika melihat tingkah Alyss.
.....
Hazel telah sampai di RS JBS dan segera memasuki ruangan nya. Sejak awal Hazel datang ia selalu tersenyum-senyum sendiri. Melihat hal itu pun membuat Rian bingung
"Ada apa dengan nya hari ini?" tanya Rian bingung dalam hati nya.
Setelah mereka masuk ke dalam ruangan presdir. Akhirnya Rian pun yang memang tak bisa menahan rasa penasarannya menanyakan pada Hazel mengapa sejak ia tadi mulai ke RS selalu tersenyum sendiri.
"Apa aku tersenyum sejak tadi?" ucap Hazel malah balik bertanya pada Rian.
"Ya, kau sejak tadi selalu tersenyum sendiri.
Apa ada hal bagus yang terjadi hari ini?" ucap Rian pada Hazel
"Tak ada, aku hanya teringat wajah Alyss saja hahah" jawab nya yang di selingi oleh tawa
"Apa dia sudah membunuh dr. Alyssca?" tanya Rian dalam hati
karna biasanya Hazel hanya akan merasa terhibur dan tertawa jika ia sudah menyiksa atau membunuh korbannya.
"Kau sudah membunuh dr. Alyssca?" Tanya Rian memastikan.
"Apa maksudmu?" seketika wajah Hazel berubah mendengar pertanyaan dari Rian.
"Kau tak biasanya tersenyum atau tertawa. begitu, katakan bagaimana kau membunuhnya? sampai kau sangat terlihat senang sejak tadi" ucap Rian pada Hazel.
"Aku tak membunuhnya. Hanya saja aku selalu teringat wajah nya, dia sangat lucu" Jawab Hazel pada Rian
" Benarkah? tumben sekali kau seperti ini.
Atau mungkin kau menyukai dr. Alyssca?" tanya Rian pada Hazel dengan nada curiga
"Hah menyukainya? tidak aku tak menyukainya, aku hanya......" ucap Hazel yang tiba-tiba tak tau ingin mengatakan apa.
"Sudahlah kau kembali bekerja sana, kenapa suka kali mencampuri urusan orang lain" Sambung Hazel mengalihkan pembicaraan.
"Ya baiklah" ucap Rian dengan nada malas saat menyadari Hazel sedang mengalihkan pembicaraan.
Setelah Rian keluar dari ruangan Hazel. Hazel terus memikirkan perkataan sahabatnya itu
"Suka pada Alyss? tak mungkin!!" ucap Hazel dalam hati.
...****************...
Hayy guyss Maaf yah kemarin Author bilang mau up 3 eps🙏🙏, tapi ternyata Author nya dah nge-blank hihihi😖😖😌😌 jadi Author up 2 eps ajj yah🤗
Jangan lupa
✓ like
✓ kasih Rate
✓ dan komen
biar Author makin semangat🥰
Kalo kalian ada saran atau kritik mohon beri tau Author yah😉
Oh iya kalo suka bisa di favoritkan hihi dan juga vote. Tapi ga maksa kok😊
Happy Reading🌹🌹🌹🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
leochart
seru Thor ceritanya, next mau lanjut lagi..
2021-10-28
0
Fransiska Widyanti
mulai suka nih ye si babang dirut
2021-10-07
1
Fafa Adieq Bosky
ceritanya bagus . .. hazel blom sadar mulai tergantung pada Alyss
2021-10-04
1