Berbagai Cara

Zizi yang baru saja keluar dari ruangan Tio, segera kembali ke ruangannya.

Di sana dia melihat Kezia yang sudah duduk manis di ruangannya sambil memainkan ponselnya. Beserta Nuki, pegawai bagian perencanaa.

"Maaf, Bu Zizi. Tadi, Nona ini bilang dia pegawai baru disini dan ingin meminta pekerjaan. Karena saya tidak tahu, pekerjaan apa yang pantas diberikan. Jadi, saya bilang untuk menunggu Bu Zizi di luar. Tetapi nona ini ngotot ingin menunggu diruangan Ibu" ucap Nuki.

"Huft.." Zizi menarik nafas.

"Oke, kamu boleh keluar" ucap Zizi.

"Baik, Bu" ucap Nuki.

Sekarang pandangan mata Zizi beralih pada Kezia yang masih asyik bermain game di ponsel.

"Jadi, kamu adiknya Tio ya ?" ucap Zizi.

"Lah, tadi kan kakakku sudah bilang. Kenapa masih bertanya lagi" ucap Kezia ketus. Sepertinya dia masih kesal mengenai masalahnya dengan Tio tadi.

"Maaf, aku hanya ingin memastikan pendengaranku saja" ucap Zizi seraya tersenyum.

"Baiklah, sekarang bisa kita mulai tentang teori pekerjaan yang akan saya berikan ?" tanya Zizi.

"Oke !" ucap Kezia yang mematikan ponselnya dan menyimpannya ke dalam tas.

Zizi mulai memberikan teori tentang pekerjaan yang akan dikerjakan oleh Kezia. Tak lama kemudian kezia mempraktekkannya di depan komputernya.

Bahkan Kezia sudah mendapat meja kerja, dan mulai bekerja merancang bangunan proyek untuk kolega.

Hingga jam istirahatpun telah tiba. Zizi keluar dari ruangannya dan menghampiri meja kerja Kezia.

"Sudah mulai terbiasa sekarang ?" tanya Zizi.

"Lumayan" ucap Kezia.

"Sebagai salam perkenalan, bagaimana kalau aku mentraktirmu makan di kantin sekarang ?" tanya Zizi.

"Hmm.. Oke !" ucap Kezia.

Mereka berdua pun lalu melangkah menuju lift untuk ke kantin.

Sesampainya di kantin, mereka mulai memesan menu favorit masing-masing. Mereka menyantap hidangan itu sambil sesekali mengobrol mengenai pekerjaan. Hingga akhirnya obrolan pun melenceng, dan Zizi mulai membahas Mia terlebih dahulu.

"Kamu, pasti kaget saat mendengar kak Tio akan menikah kan ? Karena saat acara lamaran, kamu juga tidak hadir di pesta" ucap Zizi.

"Hmm.. iya sewaktu itu aku lagi sibuk-sibuknya menyiapkan berkas kelulusanku. Tetapi, aku sudah mengabari mama dan kak Tio kok" ucap Kezia.

"Tetapi, kalau dibilang kaget sih. Memang aku kaget banget. Kak Tio yang jarang ngomong kayak begitu dan enggak pernah bawa cewek ke rumah tiba-tiba akan menikah" sambung Kezia.

"Ternyata aku baru tahu, kalau ternyata mereka itu dijodohkan oleh kakek" ucap Kezia.

"Dijodohkan ? Jadi, bukan Kak Tio yang melamar ?" tanya Zizi yang sangat kaget mendengar ucapan Kezia.

"Bukanlah. Kakek yang menyuruh kak Tio untuk melamar kak Mia" ucap Kezia.

Ternyata.. Berarti Mia enggak tahu dong kalau Tio pernah punya perasaaan padanya sewaktu sekolah.

Batin Zizi.

"Terus, apa kak Tio menyukai Mia ?" tanya Zizi.

Kezia mengernyit.

"Ya, aku mana tahu !" ucap Kezia.

Berarti, aku masih punya kesempatan kan ?

Batin Zizi.

"Bukannya kakak temannya kak Mia. Seharusnya kakak tanya dong sama kak Mia, jangan tanya sama aku" ucap Kezia sewot.

Zizi hanya tersenyum menanggapi ucapan Kezia.

Untung kamu adiknya Tio, kalau enggak sudah dari tadi aku labrak balik.

Batin Zizi.

"Hmm.. ngomong-ngomong kakak kan temannya kak Mia. Kak Mia itu watak dan kepribadiannya seperti apa sih ?" tanya Kezia penasaran.

"Mia ?" ucap Zizi.

Kezia mengangguk.

"Sebenarnya, walaupun aku berteman dengan Mia. Tetapi, aku kurang suka dengan sifat dan tindakannya" ucap Zizi.

"Aduh, tidak seharusnya sih aku menjelek-jelekkan teman sendiri" ucap Zizi berpura-pura.

"Loh, memangnya sifat kak Mia gimana ? Sehingga membuat kakak kurang suka ?" tanya Kezia.

"Mia anaknya suka berkata kasar, malas dan boros" ucap Zizi.

Kezia kaget mendengarnya.

"Mia juga suka memanfaatkan teman-temannya demi kepentingannya sendiri. Dan dia pernah cerita kepadaku, karena dia berasal dari keluarga yang kurang mampu dalam hal finansial, jadi dia menggunakan segala cara untuk mencapai tujuannya. Yaitu menikahi orang terpandang dan kaya raya" ucap Zizi.

Kezia bengong menatap Zizi.

"Apa benar kak Mia orang seperti itu ?" ucap Kezia tidak yakin.

"Kakak ini temannya kak Mia. Tidak ada yang lebih paham soal Mia, selain sahabatnya sendiri yaitu kakak. Terserah Kezia mau percaya atau tidak pada ucapan kakak" ucap Zizi yang berusaha mempengaruhi Kezia.

Kezia tampak syok mendengar cerita tentang Mia dari mulut Zizi. Dia tidak pernah membayangkan kalau kakaknya akan dijodohkan dengan gadis yang boros dan juga licik. Sekarang Kezia terus berpikir negatif tentang Mia. Tampaknya usaha Zizi untuk mempengaruhi Kezia dengan ucapannya telah berhasil.

*********

Sekarang waktu telah menunjukkan pukul 17:00 sore. Waktunya bagi para karyawan di perusahaan MD Group untuk pulang.

Tio yang sudah berada di parkiran basement, dan bersiap membuka pintu mobilnya, dikejutkan oleh suara adiknya yang berteriak memanggil namanya.

"Kak Tio, tunggu !" ucap Kezia

Kezia lalu menoleh ke asal suara.

"Aku mau ikut pulang bareng !" ucap Kezia.

"Sudah aku bilang kan, naik mobilmu sendiri saja !" ucap Tio.

"Kakak pilih kasih ! Kakak bilang, kakak risih kalau ada orang yang menumpang di mobil kakak. Tetapi, kakak mengizinkan kak Mia naik mobil kakak" ucap Kezia.

"Sekarang kakak mau menjemput kak Mia pulang bekerja kan ? Aku nebeng pulang !" ucap Kezia.

Kezia lalu membuka pintu mobil Tio dan sudah duduk di kursi depan.

"Turun !" ucap Tio.

"Enggak mau !" ucap Kezia.

"Haishhh.. anak ini !" ucap Tio.

Tio lalu melajukan mobilnya menuju perusahaan penerbitan, tempat Mia bekerja.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 20 menit. Tio tiba di kantor Mia.

Mia yang sudah berdiri di depan lobi, langsung membuka pintu mobil Tio, saat mobil Tio melintas dan berhenti dihadapannya.

foto : Mia.

Mia merasa kaget saat membuka pintu mobil bagian depan yang telah diduduki oleh Kezia.

"Oops, Maaf. Aku tidak tahu kalau ada orang" ucap Mia.

Kezia tidak menggubris ucapan Mia.

"Pindah ke belakang !" ucap Tio memberi perintah pada Kezia.

"Enggak mau !" ucap Kezia.

"Pindah atau mau turun disini ?" ucap Tio.

Mia yang masih berdiri di depan pintu mobil merasa tidak enak.

"Tidak, apa-apa. Aku di belakang saja" ucap Mia.

Tio lalu menatap Kezia dengan tatapan yang tajam.

Kezia yang mengerti arti tatapan itu langsung berdiri dari duduknya dan keluar dari dalam mobil.

"Oke, aku pindah !" ucap Kezia.

Dasar kakak lucknut.

Batin Kezia.

Akhirnya Kezia duduk di bangku belakang, dan Mia duduk di samping Tio.

Tio lalu melajukan mobilnya kembali. Di tengah-tengah perjalanan, Kezia meminta Tio untuk menghentikan mobilnya.

"Kak, berhenti sebentar" ucap Kezia.

"Kenapa ?" ucap Tio yang tiba-tiba berhenti dan menepikan mobilnya.

"Bisa belikan aku obat sakit perut, perutku sakit sekali" ucap Kezia sambil menunjuk apotik yang ada dihadapan mobil mereka.

"Perutmu kenapa ? Perasaan dari tadi baik-baik saja" ucap Tio.

"Sepertinya aku sakit maagh karena terlambat makan" ucap Kezia.

"Terlambat makan atau kebanyakan makan ?" ucap Tio menyindir Kezia.

Mata Kezia melotot mendengarnya.

Namun, sungguh di luar dugaan Mia. Walaupun Tio berbicara kasar pada adiknya, tetapi dia tetap turun dari mobilnya dan membelikan obat untuk adiknya yang sakit. Mia merasa tersentuh melihatnya. Dia merasa kalau Tio kakak yang baik bagi adiknya.

Karena keadaan apotik yang ramai, dan Tio belum kunjung kembali, Mia yang merasa kedinginan di dalam mobil, meminta izin pada Kezia untuk mematikan AC mobil.

"Kezia, apa kakak boleh mematikan ac mobilnya sebentar ? Kakak merasa kedingingan sekarang" ucap Mia.

"Terserah !" jawab Kezia.

"Terima kasih" ucap Mia.

Mia lalu mematikan ac mobil dan membuka kaca jendela mobilnya agar udara segar dari luar masuk dan tidak pengap. Kezia juga melakukan hal yang sama di bangku belakang.

"Sebenarnya kamu tidak perlu memaksakan diri seperti ini kalau kamu tidak sanggup beradaptasi" ucap Kezia memulai percakapan yang sudah ditahannya dari tadi.

"Apa maksud kamu kezia ? Kakak tidak mengerti" ucap Mia menoleh ke belakang.

"Kalau begitu aku langsung katakan intinya saja ! Kakak segitunya ya ingin jadi orang kaya ? Entah trik apa yang kakak mainkan untuk merayu kakek agar menjodohkanmu dengan kak Tio. Tapi, sebagai adiknya. Aku enggak akan tinggal diam. Orang seperti kakak yang hanya bisa menghamburkan uang dan bercita-cita menjadi kaya dengan cara yang instan tidak akan semudah itu aku biarkan menjadi istri kak Tio" ucap Kezia.

Mia terkejut mendengar ucapan Kezia. Berulang kali dia berkata sabar dalam hatinya, untuk mengingatkan dirinya menahan diri.

"Dari mana kamu bisa menilaiku seperti itu. Kau bahkan belum mengenalku dengan baik" ucap Mia yang merasa terpojok.

"Tidak perlu tahu, aku mengetahui semua ini dari mana. Yang jelas, aku sangat tidak menyukai kakak" ucap Kezia.

"Aku dengar dari kakek. Kalau orang tua kakak menolong kakekku, sehingga kakek merasa hutang budi dan menjodohkan kalian berdua" ucap Kezia.

Mia meremas roknya.

"Kasihan sekali kakakku. Pasti dia merasa terpaksa menikahimu, karena tidak ingin mengecewakan kakekku. Tetapi, anehnya kak Mia tidak sadar diri dan menerima perjodohan ini. Sampai segitunya ya tergila-gila ingin menjadi istri dari kak Tio ? Sepertinya harta dan kedudukan sungguh membuatmu buta" ucap Kezia yang semakin tajam.

Mia tidak tahan lagi. Dia merasa ucapan Kezia sudah keterlaluan. Ucapan Kezia telah melukai harga dirinya.

"Aku tidak serendah itu ! Dan aku juga tidak pernah menyukai kakakmu !" teriak Mia dengan lantang.

Nafas Mia terengah-engah. Dia seolah menghabiskan seluruh tenaganya untuk berteriak tadi. Dia merasa lega dapat meluapkan kekesalannya. Dan itu cukup efektif membuat Kezia terdiam. Dia melirik Kezia melalui kaca tengah mobil yang dapat melihat ke bangku belakang. Mia lalu membuang muka ke samping kaca jendelanya.

Astaga, Tio.. ?

Batin Mia.

Betapa terkejutnya Mia mengetahui Tio telah selesai membeli obat dan sekarang berdiri di samping kaca mobilnya.

Ya, Tuhan.. Sudah berapa lama dia berdiri di sana ? Apa dia mendengar ucapanku barusan ? Melihat tatapan matanya yang membunuh, aku rasa dia pasti mendengarnya..

Batin Mia.

Jangan lupa like, komen dan votenya ya 🙏🏼

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TEMAN IBLIS GK PUNYA AHKLAK NI ZIZI,,

2023-02-11

0

Widi Nuhgraeni

Widi Nuhgraeni

Kezia kenapa langsung percaya sih sama si pengkhianat

2021-11-03

0

Zuni Tree

Zuni Tree

kesalahan pahaman semakin bertumpuk

2021-06-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!