Perasaan itu semakin jelas

Berhasil jauh dari Vina untuk beberapa hari, membuat Rasya sedikit lega, bayangan Vina seakan selalu menghantui nya, sedangkan Vina juga merasa sama, Vina merasa malu saat membayangkan wajah tampan Rasya yang hampir mencium nya.

"Ihh kenapa aku selalu ingat wajah kak Rasya sih. ayo Vina jangan lakukan itu. kamu gak boleh kepikiran kak Rasya terus, nanti kamu bisa jatuh cinta." bathin Vina sambil menghayalkan wajah Rasya dalam senyuman nya.

"Kenapa aku jadi gak fokus gini sih, kenapa wajah Vina selalu terlintas di kepala ku." bathin Rasya, yang juga selalu kepikiran dengan Vina. entah kenapa Rasya seakan merindukan Vina, berada jauh dari Vina seakan menyadarkan nya apa arti rindu sesungguh nya. dan Vina juga merasa hal yang sama, tidak melihat Rasya rasa nya ada sesuatu yang kurang, yang sulit untuk ia jelas kan.

Rasya dan Kanya yang baru tiba di luar kota, segera menuju hotel. hari sudah mau gelap. jadi Rasya dan Kanya memilih untuk istrahat dan akan melakukan pekerjaan mereka esok hari.

"Selamat malam, ada yang bisa saya bantu?." tanya resepsionis hotel itu dengan ramah.

"Saya ingin chek in atas nama Fahri Ar Rasya." jawab Kanya, yang sudah memesan kamar hotel atas nama Rasya.

"Sebentar saya cek dulu." jawab resepsionis itu, tidak menunggu lama resepsionis itu pun memberi sebuah kunci untuk Kanya.

"Kenapa hanya satu kunci?." tanya Rasya kebingungan.

"Pemesanan kamar nya hanya satu kamar pak, dan mohon maaf jika ingin melakukan pemesan kembali semua kamar sudah full." jawab resepsionis itu, spontan Rasya melirik kanya dengan tatapan sinis.

"Maaf pak, saya salah pesan kamar, saya pikir saya sudah pesan dua kamar. bapak tidak usah kwatir, bapak bisa istrahat di kamar." ucap Kanya merasa bersalah.

"Kenapa kamu jadi ceroboh begini, ya sudah lah. ini sudah mau gelap. mau pindah hotel lagi juga gak mungkin. ayo bawa barang-barang kamu ke kamar." ucap Rasya, lalu mereka berdua pun berjalan memasuki kamar yang sama.

Setiba nya di kamar, Rasya langsung bergegas membersihhkan diri, sedangkan Kanya sibuk menyiapkan makan malam mereka. ketika melalukan tugas luar kota, Rasya lebih menyukai untuk makan di kamar. Kanya yang sudah mengetahui nya dengan cepat menyiapkan nya, karena Kanya tidak ingin membuat Rasya merasa tidak nyaman.

"Kamu lagi ngapain?." tanya Rasya sambil mengeringkan rambut nya dengan handuk.

"Aku lagi nyiapin untuk makan malam. jika bapak sudah lapar, bapak bisa makan." jawab Kanya yang masih sibuk dengam sendok dan garpu nya.

"Aku tunggu kamu saja, dan berhenti menatap ku seperti itu. aku tidak nyaman." ucap Rasya ketus dan Kanya pun langsung menarik handuk nya untuk membersihkan diri.

Sembari menunggu Kanya mandi, Rasya pun kembali mengotak atik ponsel nya, tidak ada hal lain yang di lakukan Rasya selain melihat pesan dari Vina. ingin sekali Rasya untuk menghubungi calon istri nya itu, namun lagi lagi rasa gengsi memenuhi hati nya. sedangkan Vina juga melakukan hal yang sama. sembari membaringkan tubuh nya Vina juga menatap pesan yang berasal dari Rasya. entah kenapa Vina ingin menghubungi nya , namun Vina tidak punya alasan, apa yang akan ia katakan saat bicara dengan Rasya.

"Ihh kenapa jadi begini sih!." ketus Vina kesal, lalu menutup wajah nya dengan guling.

Di tengah kebingungan Rasya, tiba-tiba kehadiran Kanya mengejut kan nya, Kanya yang baru keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk untuk menutupi tubuh nya. di tambah rambut panjang nya yang masih basah seakan menambah keseksian nya. perbuatan Kanya benar-benar membuat Rasya marah. Kanya seakan tidak bisa menjaga harga diri nya.

"Apa yang kamu lakukan?." tanya Rasya, sambil melempar sebuah selimut untuk Kanya.

"Aku minta maaf, aku lupa membawa pakaian ku ke kamar mandi." jawab Kanya sambil mengambil selimut dan menutupi tubuh nya.

"Kamu apa-apa an sih, cepat gunakan pakaian mu!." ucap Rasya kesal, dengan cepat Kanya pun mengambil pakaian nya yang masih berada di dalam koper. setelah itu mereka pun melanjut kan untuk makan malam. walau masih merasa kesal Rasya sama sekali tidak punya pilihan, dengan terpaksa Rasya pun mencoba untuk menelan semua makanan yang Kanya hidang kan.

Setelah selesai menyantap makan malam mereka, tiba-tiba perut Rasya merasa mules. dengan cepat Rasya berlari ke toilet tanpa membawa ponsel nya. Vina yang merasa sudah tidak tahan akhir nya menyerah dan memberanikan diri untuk menghubungi Rasya. Vina pun memanggil Rasya dengan Vidio call karena Vina hanya ingin melihat wajah tampan calon suami nya itu, dan berencana untuk langsung mematikan panggilan nya saat ia sudah berhasil melihat wajah Rasya.

Kanya yang tengah sibuk menggunakan perawatan malam nya merasa terganggu saat mendengar ponsel Rasya berdering. dengan cepat Kanya pun memanggil Rasya untuk memberi tahu ponsel nya, namun sayang sekali Rasya harus memberi kuasa untuk Kanya menjawab nya.

saat Kanya menjawab telfon dari Vina, betapa terkejut nya Vina melihat wajah Kanya di layar ponsel nya, di tambah Kanya yang hanya memakai kimono sexy nya membuat hati Vina terasa sakit. spontan Vina langsung mematikan telfon nya, dan menyadari Vina sudah jatuh cinta dengan Rasya.

"Keterlaluan,,hikss...hiksss.. jadi mereka menginap di kamar yang sama. kak Rasya benar-benar jahat. keterlauan. kenapa aku harus merasa seperti ini. ini pertama kali aku jatuh cinta, tapi kenapa aku langsung merasakan sesakit ini. apa yang harus ku lakukan." bathin Vina berontak. Rasya yang tidak mengira Vina akan menghubungi nya dengan santai membaringkan tubuh nya kembali ke atas ranjang.

"Siapa yang nelfon?." tanya Rasya sambil mengelus perut nya yang masih terasa mules.

"Nama nya hanya tanda bintang, baru di angkat eh langsung terputus." jawab Kanya, spontan Rasya langsung bangkit dari ranjang, dan mengambil kembali ponsel nya. dengan tangan gemetar Rasya pun melihat daftar panggilan nya, dan benar saja ada tanda bintang yang sengaja ia buat untuk Vina.

"Sial.!!. Vina pasti sudah salah paham." bathin Rasya, lalu mencoba untuk menghubungi Vina kembali. Vina yang masih menangisi diri sengaja membiarkan ponsel nya. Vina benar-benar sudah sangat merasa sakit hati.

"Ayo dong Vina, angkat telfon nya. kamu jangan sampai salah paham. aku benar-benar tidak berbuat aneh disini." ucap Rasya yang masih tidak berhenti menghubungi Vina. walau belum mengungkapkan perasaan nya, Rasya benar-benar takut Vina salah paham dengan nya.

Terpopuler

Comments

Tuti Aja

Tuti Aja

rasha jd bos kok bodoh banget....hotel kan banyak...malah mau berdua sekamar, meski sama2 masih single tapi tetaplah itu salah...

2021-12-31

0

Gita Gitaa

Gita Gitaa

daras kanya sok polos lo😏

2021-03-20

0

Sarmiyati Fikhairelyn

Sarmiyati Fikhairelyn

jgn2 nih dah direncanakan Kanya

2020-12-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!