Iren Mulai Menjalan kan Aksi

Semakin hari Iren semakin menyukai Vina, jika rencana nya berhasil ia akan menjadi besan dengan Andi yang dulu pernah ia cintai dan melukai hati nya.

Sebagai wanita cerdas, Iren pun menjadikan kuliah Vina sebagai alasan. dengan terpaksa Rasya pun menuruti perintah Iren untuk menemani Vina mendaftarkan diri ke universitas yang Vina ingin kan.

"Keluar, aku akan menunggu kamu disini." ucap Rasya, membuat Vina sangat merasa kesal.

"Tapi aku tidak tau apa-apa kak. aku butuh bantuan kakak." jawab Vina yang mengharapkan Rasya bersedia menemani nya.

"Jika kamu tidak berani, kenapa kamu kuliah disini, apa Jakarta tidak punya universitas sesuai apa yang kamu ingin kan." sambung Arya kembali, yang semakin membuat Vina merasa kesal, dengan marah Vina pun membanting pintu mobil Rasya dengan keras. hingga membuat Rasya juga merasa kesal. melihat Vina yang pergi menuju kampus, Rasya pun melajukan mobil nya, Rasya sama sekali tidak menyukai perbuatan yang di lakukan Vina hingga Rasya memutuskan untuk meninggalkan Vina.

Sesudah selesai memberikan berkas, Vina kembali ke parkiran, namun Vina sama sekali tidak bisa melihat mobil Rasya, perbuatan Rasya benar-benar menguji kesabaran Vina. hingga Vina memutuskan untuk memberi pelajaran ke Rasya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 19.00. namun Vina sama sekali belum pulang, dengan tenang Rasya berjalan masuk ke rumah, Rasya mengira Vina akan bisa pulang sendiri tanpa menyebabkan masalah.

"Vina dimana sayang. kok kamu sendirian." tanya Iren yang mengira Vina menghabiskan waktu seharian bersama Rasya. merasa terkejut Rasya pun mulai kebingungan. Rasya sama sekali tidak bisa menjawab pertanyaan Iren, dengan cepat Rasya berlari keluar, lalu kembali melajukan mobil nya menuju kampus.

setiba nya di kampus Rasya sama sekali tidak bisa melihat siapa-siapa. spontan Rasya merasa cemas, ia sangat takut membuat Iren marah.

"Aduh apa yang harus gue lakukan." bathin Rasya sambil mengacak acak rambut nya. merasa lelah Rasya pun akhir nya memutuskan untuk pulang, sepanjang perjalanan Rasya sudah menyiapkan diri untuk menerima amarah Iren.

Vina yang baru selesai shoping memutuskan untuk pulang, Vina sama sekali tidak memperdulikan Rasya yang sudah sangat merasa kwatir karena diri nya.

"Assalamualaikum." ucap Vina memberi salam. lagi-lagi Iren kebingungan kini ia hanya melihat Vina sendiri tanpa Rasya bersama nya.

"Walaikumsalam. kamu dari mana sayang. Rasya kok gak bersama kamu." tanya Iren dengan lembut.

"Maaf ya tan, Vina sudah membuat tante kwatir, tadi Vina singgah ke mall sebentar, Vina gak tau kak Rasya dimana. sehabis mengantar Vina ke kampus, kak Rasya pergi meninggalkan Vina." jawab Vina. Iren sudah mengira ini akan terjadi, menghela nafas yang panjang Iren pun menyuruh Vina untuk membersihkan diri, lalu meminta Vina untuk bergabung makan malam.

Rasya yang baru tiba di rumah berjalan dengan lesu, Rasya benar-benar takut Iren akan marah besar kepada nya. melihat Iren yang duduk di ruang tamu membuat jantung Rasya semakin terasa ngilu.

"Assalamualaikum." ucap Rasya dengan nada suara yang lesu.

"Walaikumsalam." jawab Iren. lalu Rasya pun berjalan menghampiri Iren.

"Ma,, aku minta maaf. aku tidak tau Vina sekarang dimana. aku tau aku salah. aku siap jika mama marah lalu menghukum ku." ucap Rasya dan Iren hanya bisa menarik panjang nafas nya.

"Jika terjadi sesuatu kepada Vina apa yang akan mama katakan kepada orang tua nya, kamu tau kan sayang orang tua Vina sahabat baik mama." jawab Iren, walau pun marah Iren sama sekali tidak pernah meninggikan suara nya dengan anak-anak nya.

"Aku minta maaf ma, aku minta no telfon nya Vina, aku akan pergi mencari nya." jawab Rasya. dengan senang Iren pun memberikan nya. sesudah mendapatkan kontak nya, Rasya pun bergegas ingin pergi. namun langkah nya di hentikan oleh Iren.

"Rasya tunggu. kamu tidak usah pergi. Vina sudah pulang sebelum kamu tiba disini." ucap Iren, spontan Rasya menarik nafas nya dengan panjang lalu mengelus dada nya.

"Sekarang Vina dimana ma." tanya Rasya yang ingin memulai peperangan.

"Vina ada di kamar nya sayang." jawab Iren, lalu Rasya pun berjalan menuju kamar Vina

"Rasya kamu mau ngapain." tanya Iren dengan keras.

"Aku mau minta maaf ma." jawab Rasya, dengan mudah Iren pun mempercayai nya.

Setiba nya di depan kamar Vina, Rasya pun langsung menerobos masuk. membuat Vina terkejut yang lagi sibuk dengan alat kecantikan nya.

"Apa yang kakak lakukan disini." tanya Vina dengan nada suara takut.

"Kamu baru tinggal disini tapi kamu sudah membuat mama marah dengan ku. bagaimana jika kamu selama nya tinggal disini, bisa-bisa aku akan berantam dengan mama setiap hari. apa ini yang kamu ingin kan, membuat hubungan keluarga kami hancur. aku tau kamu tidak bodoh, kamu sudah tau tentang Singapur, terus kenapa kamu baru pulang sekarang. apa kamu sengaja ingin mencari perhatian." ucap Rasya yang sangat melukai perasaan Vina. Vina sama sekali tidak menyangka di balik wajah tampan Rasya tersimpan sifat yang sangat kejam dan mulut yang begitu berbisa.

"Mencari perhatian.??. untuk apa aku harus mencari perhatian. aku tidak menyangka orang tua sebaik om Sigit dan tante Iren memiliki anak seperti kamu." jawab Vina yang sudah terbawa suasana.

"Terus masalah nya di kamu apa. aku mau bagaimana gak ada urusan dengan kamu, dan satu kamu tau, sebelum kamu tinggal disini, kami hidup tenang. aku harap kamu bisa mengerti ucapan ku." sambung Rasya, membuat hati Vina begitu tersayat. puas mengeluarkan isi hati nya Rasya pun bergegas keluar, lalu menuju kamar nya yang bertepatan ada di sebelah kamar Vina.

air mata yang sedari tadi Vina tahan akhirnya mengalir begitu saja, ini pertama kali Vina mendapat bentakan. dengan tekat yang sudah bulat, Vina pun meminta ke Iren untuk membiarkan nya hidup sendiri. Vina sudah tidak ingin tinggal satu atap dengan lelaki yang sama sekali tidak bisa menghargai nya.

Dengan wajah yang tidak bersemangat, Vina datang untuk bergabung makan malam. namun Rasya sama sekali belum berada disana. Iren pun menyuruh bik Ani untuk memanggil nya, namun Rasya sama sekali tidak selera untuk makan. dan tidak datang untuk bergabung.

"Tumben Rasya tidak makan malam. apa dia ada masalah sayang.?" tanya Sigit yang langsung merasa kebingungan.

"Gak ada sayang, mungkin Rasya hanya lelah. biarin saja lah, nanti kalau lapar dia pasti makan." jawab Iren, sambil menuangkan nasi ke piring Sigit.

"Vina, bagaimana kuliah kamu sayang, apa kamu sudah masukin berkas nya.?" tanya Sigit, yang merhatikan Vina hanya duduk dan diam.

"Sudah om." jawab Vina singkat.

"Ma, pa, nanti kalau Kevin sudah tamat. Kevin kuliah di tempat kak Vina ya. biar Kevin bisa sama dengan kak Vina." ucap Kevin semangat, Iren dan Sigit hanya bisa tersenyum mendengar ucapana Kevin yang sedang kasmaran itu.

" Tanya kak Vina nya dulu dong, kak Vina mau gak satu kuliah sama anak bandel kayak kamu." jawab Iren.

" Kak Vina mau kan kuliah sama Kevin, lelaki terganteng yang sangat di incar oleh semua wanita." tanya Kevin, dan Vina hanya bisa mengangguk. melihat ekspresi Vina, Iren bisa menebak ada sesuatu yang sedang di sembunyikan oleh Vina.

"Sudah,,Sudah..kita makan dulu, entar makanan nya keburu dingin lagi." ucap Iren, lalu mereka pun melahap makanan nya dengan nikmat.

Setelah selesai makan, Vina langsung kembali ke kamar nya. sedangkan Iren, Sigit dan Kevin langsung melakukan kebiasaan malam mereka, yaitu duduk bersama di ruang keluarga. dengan cepat Iren pun menyusul Vina ke kamar nya, Iren tidak ingin membiarkan Vina menanggung masalah nya sendiri.

Tokk..Tokk..Tokk..

"Tante." ucap Vina saat membuka kan pintu untuk Iren.

"Tante boleh masuk.?" tanya Iren dengan sangat lembut.

"Boleh tan, ayo masuk." jawab Vina dan mempersilah kan Iren masuk. Iren pun langsung duduk di tepi ranjang Vina, dan di susul oleh Vina

"Vina sayang, kamu kenapa.?. tante perhatikan kok kamu seperti orang kebingungan, tante bisa melihat kamu sedang menyembunyikan sesuatu dari tante, tante kan sudah bilang, kamu harus anggap rumah ini seperti rumah kamu sendiri, dan semua yang ada disini sebagai keluarga kamu. tante tidak ingin kamu merasa tidak nyaman. dan jika sesuatu terjadi kamu bisa ceritain ke tante." ucap Iren.

"Tan, Vina boleh gak untuk tinggal sendiri. Vina tidak ingin tinggal dengan orang yang merasa tidak nyaman karena keberadaan Vina disini." jawab Vina, membuat Iren begitu terkejut apa maksud dari ucapan Vina.

"Maksud kamu apa sayang.? tante tidak mengerti."

"Seperti nya kak Rasya tidak menyukai Vina untuk tinggal disini. jadi besok Vina akan cari tempat tinggal sendiri. Vina tidak mau gara-gara Vina keluarga tante jadi tidak nyaman." ucap Vina, dengan cepat Iren pun menarik Vina ke dalam pelukan nya.

"Kamu jangan pergi sayang, tetap lah tinggal disini. kamu belum mengenal Rasya dan Rasya juga belum mengenal kamu. itu sebab nya ada kesalahpahaman di antara kalian berdua." ucap Iren, melihat kelembutan Iren membuat Vina untuk bertahan. dan jika suatu hari Rasya memang masih sangat menginginkan kepergian nya, Vina akan segera pergi. dan sudah di setujui oleh Iren.

Terpopuler

Comments

Sarmiyati Fikhairelyn

Sarmiyati Fikhairelyn

keren ceritanya

2020-12-22

1

DeputiG_Rahma

DeputiG_Rahma

5 like awal untuk karya kk, salam kenal dari DEBU ORBIT❤❤❤❤

2020-12-09

0

✿Aalona✿

✿Aalona✿

next dong biar seru🥰🥰🥰🥰🥰🥰

2020-12-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!