Setelah acara pesta selesai, Iren pun memperkenalkan Vina ke seluruh rekan dan sahabat mereka. Vina begitu sangat bahagia, kehadiran nya begitu di sambut dengan hangat, semakin lama Vina pun semakin merasa nyaman. namun saat melihat Rasya yang duduk termenung, dengan tekat yang sudah bulat, Vina pun memantap kan hati nya untuk meminta maaf dengan Rasya dan berdamai dengan Rasya.
"Hai kak." ucap Vina menyapa. membuat Rasya merasa bingung, ada angin apa yang membawa Vina menyapa diri nya.
"Kenapa kamu.?." tanya Rasya dengan nada suara yang masih cuek.
"Aku boleh duduk disini." pinta Vina dengan suara ragu.
"Disitu gak ada larangan nya untuk kamu duduk." jawab Rasya, dan Vina pun langsung mengambil posisi duduk di samping Rasya.
"Kak Rasya." panggil Vina dengan lembut, dengan kasar Rasya pun menoleh, hingga wajah nya tepat di hadapan wajah Vina. seketika jantung Vina berdetak dengan kencang, darah nya mengalir deras. Vina bisa melihat dengan jelas, betapa tampan nya wajah yang dimiliki Rasya.
"Kenapa.?." tanya Rasya dengan nada suara yang masih cuek.
"Aku ingin minta maaf." jawab Vina, membuat Rasya semakin bingung melihat tingkah Vina yang terasa aneh.
"Minta maaf kenapa.?." tanya Rasya yang merasa Vina tidak pernah melakukan kesalahan apa pun dengan nya.
"Aku minta maaf, semenjak aku datang mungkin sikap ku sudah keterlaluan dengan kakak, sikap ku mungkin membuat kakak kesal. aku sungguh menyesal, dan aku ingin memperbaiki nya, aku ingin punya hubungan baik dengan kakak, aku tidak ingin bermusuhan dengan kakak. aku ingin kakak merasa nyaman dengan keberadaan ku di rumah. itu saja." ucap Vina panjang lebar, dan Rasya hanya mengangguk.
"Bagaimana.?." tanya Vina kembali yang tidak mendapat jawaban.
"Ya sudah, aku juga tidak mau bermusuhan dengan orang yang satu atap dengan ku, apa lagi melihat kedekatan kamu dengan mama dan Rini. aku tidak mau gara-gara kamu hubungan aku dengan mereka punya masalah. karena mereka merupakan hal yang sangat penting dan berharga untuk ku. jadi kamu harus bisa menjaga kepercayaan mereka, sebab kasih sayang mereka tulus untuk kamu." ucap Rasya menasehati, walau terkesan cuek dan tidak peduli, Rasya sebenar nya sering memperhatikan kedekatan Vina dengan Rini. dari tawa Rini Rasya bisa merasakan, Vina benar-benar gadis yang baik. jadi untuk apa Rasya harus bermusuhan dengan orang yang bisa memberi tawa untuk keluarga nya.
"Iya kak, aku tau itu. aku sangat bersyukur bisa menjadi bagian keluarga kakak. aku janji aku tidak akan pernah mengecewakan keluarga kakak. dan aku berharap kakak bisa bersikap baik dengan ku, sama seperti kakak bersikap baik dengan yang lain nya." ucap Vina meminta, dan langsung berlari meninggalkan Rasya. melihat Vina yang bicara lembut seakan bisa membuka pintu hati Rasya. ternyata kunci dari hati yang tegar dan sikap yang keras hanya bisa di hancurkan dengan tutur kata yang lembut dan ikhlas. entah kenapa senyum tipis pun langsung terpamerkan di bibir indah Rasya.
"Hai tante." ucap Vina menyapa Iren, Sinta dan zahra yang sedang asik berbincang.
"Hai sayang, kamu dari mana.?" tanya Iren sambil merangkul tangan Vina.
"Aku dari tempat kak Rasya tante." ucap Vina sambil melirik Rasya, sehingga membuat Rasya menjadi salah tingkah. mendengar itu seakan mengejut kan hati Iren, rencana nya pun mengalami kemajuan, dan dengan mudah Sinta bisa menebak apa yang membuat sahabat baik nya itu berusaha menutupi kebahagiaan nya lewat senyum tipis nya.
"Vina, bagaimana kabar mama dan papa kamu." tanya Sinta yang juga turut merasa bahagia melihat Vina anak dari sahabat nya.
"Alhamdulillah papa dan mama sehat tante, tadi aku sempat cerita ke mama tentang tante dan lain nya, mama kirim salam. dan mungkin dalam waktu dekat papa dan mama akan kesini." jawab Vina membuat Iren dan Sinta sangat merasa bahagia.
"Apa kamu serius sayang." tanya Iren kembali.
"Iya tante, mama sudah tidak sabar untuk bisa datang kesini. kata nya mama iri dengan ku, karena bisa bertemu tante dan lain nya disini." sambung Vina dengan semangat, sehingga memancing Rasya untuk selalu curi pandang dengan Vina.
"Mama kamu bisa saja, Sinta seperti nya kita harus buat party untuk penyambutan Putri nanti." sambung Iren dan di setujui oleh Sinta.
"Gue setuju, gue sudah sangat merindukan putri." jawab Sinta. lalu mereka pun tertawa dengan lepas. setelah mengetahui semua kebenaran, Fahri pun kembali bergabung dengan Sigit dan Dr Albern.
Sementara hubungan antara Kevin, Tania dan Miko semakin terlihat rumit. diam-diam Kevin semakin mengagumi Vina, dan melupakan perasaan nya yang pernah ada untuk Tania. sementara Miko selalu berusaha untuk mengejar Tania, sementara Tania sudah terlanjur jatuh cinta dengan Kevin. namun di antara perasaan mereka tidak ada yang tahu, mereka merahasiakan nya dengan baik, dengan menopengkan persahabatan mereka.
"Lo lihat kak Vina begitu amat, apa lo naksir dia." tanya Miko, spontan Tania menatap tajam ke arah Kevin.
"Iya, gue sangat mengagumi kecantikan kak Vina, gue berharap dia bisa mencintai gue kembali. umur kita gak beda jauh, setelah lulus gue akan kuliah di tempat yang sama dengan kak Vina." jawab Kevin, membuat hati Tania hancur berkeping-keping. rasa nya bagai tersayat pisau yang sangat tajam. ingin rasa nya Tania menangis, namun tidak ada alasan untuk nya mengeluarkan air mata nya.
"Lo gak usah bersemangat begitu, kak Vina cantik sementara lo begini. dan menurut gue kak Vina lebih cocok dengan kak Rasya. iya gak Tan." ucap Miko, dengan tegar Tania pun harus berpura-pura menutupi perasaan nya yang sudah sangat hancur.
"Perasaan kita gak ada yang tahu, jika tuhan menakdir kan kak Vina untuk Kevin, lo bisa apa." jawab Tania, spontan Kevin pun memeluk erat Tania, hingga menyebab kan kecemburuan kepada Miko.
"Lo memang sahabat terbaik gue." ucap Kevin semangat, hingga menyebab kan Tania sudah tidak bisa menahan air mata nya, mendengar kata sahabat seakan menikam jantung Tania dengan sangat kejam. Tania pun langsung berlari hingga menyebabkan Kevin dan Miko kebingungan. saat Kevin ingin mengejar, langkah nya di hentikan oleh Miko, dengan cepat Miko pun langsung berlari menyusul Tania.
"Lo bodoh Tania, kenapa lo harus jatuh cinta dengan sahabat lo sendiri. lo benar-benar bodoh." ucap Tania menyalahkan diri. hingga membuat Miko mudah untuk mengerti, kenapa Tania bersikap aneh seperti itu.
"Apa lo mencintai Kevin.?." tanya Miko memberanikan diri, yang tidak sengaja mendengar ucapan Tania.
"Miko, sejak kapan lo disini." ucap Tania gugup sambil menghapus air mata nya.
"Sejak lo menyalahkan diri sendiri." jawab Miko, spontan Tania pun memeluk Miko sambil menumpahkan air mata nya kembali.
"Gue minta maaf Mik, gue sudah hancurin persahabatan kita, gue tidak tau kenapa gue bisa jatuh cinta dengan Kevin, gue sudah mencoba menolak, namun saat melihat dan bersama Kevin perasaan gue semakin kuat, dan saat mendengar dia sangat mencintai wanita lain hati gue benar-benar sakit. tolong gue, apa yang harus gue lakukan. hikss...hikksss...." ucap Tania, tanpa ia sadari bahwa ada hati yang juga terluka saat ia menangisi lelaki lain di pelukan nya. merasa penasaran, Kevin pun tidak bisa tinggal diam, Kevin akhir nya memutuskan untuk menyusul Tania dan Miko ke belakang, namun saat melihat Tania dan Miko yang sedang berpelukan membuat Kevin salah paham, lalu berlalu meninggalkan kedua sahabat nya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Sarmiyati Fikhairelyn
waduh salah paham
2020-12-22
0
DeputiG_Rahma
jejak DEBU datang lagi❤❤😁
2020-12-14
0
Vi_Lian
Next and semangat
2020-12-11
0