Sehari seusai pesta ulang tahun Sinta, Rasya pun kembali mengantar Vina untuk kuliah, entah angin apa yang membawa Rasya menawarkan tumpangan untuk Vina. melihat keajaiban itu, Iren dan Rini pun tersenyum bahagia, sementara Kevin hanya bisa memanyunkan bibir kan. melihat Vina dan Rasya harus bersama dan duduk berdua dalam satu mobil.
"Kakak tumben mau antar aku. kenapa.?." tanya Vina, saat Rasya sudah melajukan mobil nya.
"Bukan nya ini yang kamu mau." jawab Rasya singkat, membuat Vina menahan dan menyembunyikan senyum nya.
"Kamu kenap senyum-senyum sendiri." tanya Rasya, saat tidak sengaja melirik ke arah Vina.
"Aku senang aja, melihat kakak begini, ternyata apa yang di bilang kak Rini dan tante Iren benar, kak Rasya benar-benar berbeda kalau bersikap baik dan lembut seperti ini." jawab Vina yang secara tidak sengaja sudah memuji Rasya.
"Awas, nanti jamu jatuh cinta." ucap Rasya, membuat Vina terkejut.
"Apa.?. gak mungkin lah, yang ada nanti kakak yang bisa jatuh cinta dengan ku." jawab Vina kecoplosan, spontan Vina menutup mulut nya dengan kedua tangan nya.
"Kenapa aku harus jatuh cinta dengan kamu, itu tidak mungkin. kamu gak usah ke pd an, aku sudah anggap kamu seperti Rini dan Kevin. jadi kamu jangan anggap berlebihan. aku sudah peringat kan kamu mulai sekarang." jawab Rasya, yang menganggap serius ucapan Vina.
"Kita lihat saja. siapa yang akan menjilat air ludah sendiri." bathin Vina, sambil memamerkan senyum licik di bibir nya.
"Sudah sampai, apa kamu mau terus disini." ucap Rasya, yang tiba-tiba membuyarkan hayalan Vina.
"Kenapa kakak gak bilang kalau sudah sampai." jawab Vina menyalah kan.
"Kok jadi kamu yang marah." ucap Rasya tidak terima.
"Ya iya lah, jadi siapa yang mau di salah kan." lanjut Vina sambil mengemas buku-buka nya.
"Terserah kamu lah. cepatan keluar. aku malas ribut dengan orang yang selalu tidak tau terimakasih." ucap Rasya kecewa membuat Vina mengehela nafas panjang nya, dan mencoba untuk lebih sabar dan mengalah.
"Kak makasih ya, maaf sudah membuat kakak kesal, aku juga minta maaf karena sudah menyalahkan kakak. kalau begitu aku pamit dulu. kakak hati-hati mengemudi nya. jangan marah-marah, gak baik untuk kesehatan." ucap Vina dengan senyuman yang sangat manis dari bibir nya. setelah itu Vina langsung berlalu pergi, membuat Rasya tidak percaya, ia bisa mendengar kata-kata yang sangat menyejukkan hati nya.
"Dasar gadis aneh." bathin Rasya, lalu kembali melajukan mobil nya.
Setiba nya di kampus secara tidak sengaja Vina pun menabrak seorang laki-laki yang berjalan tepat di hadapan nya. Vina sangat buru-buru. karena ia harus menyelesaikan tugas kampus yang belum selesai ia kerjakan.
"Maaf, aku tidak sengaja. aku buru-buru, jadi aku tidak sengaja menabrak kamu." ucap Vina, sambil mengambil buku nya yang terjatuh ke tanah. dengan sopan lelaki itu pun membantu Vina untuk memungut buku nya kembali.
"Tidak masalah, lain kali kamu harus hati-hati." jawab laki-laki itu. dan Vina pun hanya mengangguk, lalu kembali menuju kelas nya.
Rasya yang baru tiba di kantor, dengan cepat memeriksa dokumen yang sudah di siap kan oleh Kanya. semakin hari perasaan Kanya juga semakin besar, entah sampai kapan Kanya akan bisa merahasiakan perasaan nya untuk Rasya. melihat dari jauh saja sudah membuat Kanya merasa bahagia, dan berharap Rasya bisa melirik nya walau hanya sebentar.
"Kanya ke ruangan saya sebentar." ucap Rasya dari telefon nya. dengan cepat Kanya pun langsung berlari menuju ruangan Rasya.
"Ada yang bisa saya bantu pak." tanya Kanya dengan lembut.
"Bagian ini tolong kamu perbaiki, buat laporan nya seperti ini. dan jangan salah lagi ya." jawab Rasya dengan nada suara yang tidak seperti biasa nya, membuat Kanya merasa melayang, karena ini pertama kali Kanya membuat kesalahan tapi tidak mendapat bentakan dari Rasya.
"Kenapa kamu hanya bengong, ambil ini. soalnya saya butuh laporan nya saat ini juga." sambung Rasya kembali, dengan gugup Kanya pun mengambil berkas nya dari tangan Rasya, tidak seperti biasa nya dimana Rasya yang langsung mencampakkan nya ke meja.
"Maaf saya lancang pak, kenapa bapak tidak marah, biasa nya kalau saya melakukan kesalahan bapak pasti sudah marah dan membentak saya." tanya Kanya memberanikan diri, karena sikap Rasya sangat aneh menurut nya.
"Seseorang mengingat kan saya untuk tidak marah-marah, karna gak baik untuk kesehatan, dan ternyata benar juga, percuma saya marah-marah sama kamu. semua juga sudah terjadi, yang ada saya yang pusing, stres, jika marah dan terlalu memaksa kamu." jawab Rasya, dan Kanya hanya bisa mengangguk. siapa orang yang bisa memberi nasihat untuk majikan nya itu. pertanyaan yang kini muncul di benak Kanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Sarmiyati Fikhairelyn
seseorang mengingatkan saya agar jgn marah2 karena gak bagus buat kesehatan,,,,,,, hayo kata2 siapa tuh Rasya,,,,,,sepertinya Rasya dah mulai nih,,,,,,,wkwk
2020-12-22
0
Mommy Rara
yey 5 like sampe sini 😍
2020-12-22
0
Reny Saputro
semangat kak.
2020-12-13
0