Ujian Cinta mulai menerpa

Setelah menunggu lama, akhir nya Putri dan Andi pun tiba di Singapura. kedatangan mereka di sambut oleh Iren serta Sinta yang turut hadir menjemput sahabat nya itu di bandara. melihat keberadaan putri, Iren dan Sinta pun langsung berlari lalu memeluk putri, perlakuan mereka mengalahkan Vina selaku anak kandung putri.

"Putri, lo apa kabar. berapa tahun gue gak pernah lihat lo lagi. gue kangen banget sama lo." ucap Sinta, yang sama sekali sudah tidak pernah bertemu dengan Putri sejak wisuda.

"Gua juga kangen banget sama lo. gue minta maaf ya, gue gak ada waktu lo lagi susah kemaren." jawab Putri, yang mendengar semua cerita dari Iren waktu di Jakarta dulu.

"Gak pa-pa, gue bisa ngerti kok. sekarang gue senang banget bisa melihat lo disini." sambung Sinta. lalu beralih ke Iren. mereka pun saling menumpahkan kerinduan yang sudah mereka pendam. setelah itu giliran Vina untuk memberikan pelukan dengan papa dan mama nya.

"Apa kabar sayang." tanya Putri yang sudah sangat merindukan putri semata wayang nya itu.

"Vina baik kok ma, papa dan mama apa kabar." tanya Vina kembali, yang juga merasakan rindu yang sama oleh putri dan Andi.

"Papa dan mama juga sehat." jawab Putri. setelah itu Andi pun mengambil alih untuk melajukan mobil nya menuju kediaman Iren dan Sigit.

Secara diam-diam, Iren sudah menyampaikan niat nya untuk putri, dan Putri pun langsung merundingkan nya dengan Andi. tidak ada alasan untuk Andi menolak niat Iren. mereka juga setuju untuk menjodohkan Rasya dengan Vina.

Saat semua keluarga sudah berkumpul, Iren dan Sigit pun menyampaikan niat nya di hadapan Rasya dan Vina yang juga sudah berada disana.

"Rasya ada sesuatu yang ingin papa dan mama bicarakan." ucap Sigit dengan nada suara serius.

"Papa dan mama ingin bahas apa, seperti nya serius banget." jawab Rasya, yang sama sekali tidak mengerti apa-apa.

"Papa dan mama ingin menjodohkan kamu dengan Vina." sambung Sigit, membuat Rasya, Vina dan Kevin terkejut.

"Papa jangan becanda, ini gak lucu." ucap Rasya yang merasa tidak percaya dan tidak setuju.

"Papa tidak becanda, papa dan mama serius, om dan tante kamu juga sudah setuju."sambung Sigit kembali, spontan Vina menatap ke arah Putri dan Andi, yang sama sekali tidak memberi tahu apa-apa tentang perjodohan ini.

"Pa, Ma. papa dan mama gak serius kan." tanya Vina, yang juga merasa tidak setuju, karena Vina lebih nyaman menganggap Rasya sebagai kakak nya.

"Apa yang kamu dengar benar sayang, papa dan mama tidak main-main." jawab Putri, ia tau Vina akan kecewa karena tidak mendapat persetujuan dahulu dari nya.

"Tapi pa, Vina masih kuliah. Vina juga gak mencintai kak Rasya. bagaimana bisa Vina menikah dengan laki-laki yang sudah Vina anggap seperti kakak sendiri." sambung Vina berontak.

"Tidak ada tapi-tapi an, keputusan papa dan mama sudah bulat, jadi kamu harus setuju untuk menikah dengan Rasya." jawab Andi tegas, membuat Vina diam kehabisan kata-kata. Vina hanya bisa pasrah. dan berharap Rasya akan menolak sekeras mungkin, agar ia terhindar dari perjodohan ini.

"Jadi bagaimana Rasya, papa dan mama sangat berharap, kamu tidak mengecewakan keputusan yang sudah papa dan mama tepat kan untuk kamu." ucap Sigit kembali yang semakin mempertegas kata-kata nya. mendengar semua itu, membuat Kevin tidak tahan, lalu ikut berontak mengutarakan ketidak setujuan nya.

"Papa dan mama bagaimana sih, jelas-jelas kak Rasya dan kak Vina tidak setuju, dan mereka juga tidak saling mencintai, jadi buat apa papa dan mama memaksa. ini tidak lucu sama sekali." ucap Kevin.

"Kamu masih kecil, tahu apa kamu soal cinta, suka tidak suka kakak kamu harus mengindahkan apa yang papa dan mama ucapkan." jawab Sigit menyinggung Rasya. merasa kesal Rasya pun langsung meninggalkan dua keluarga yang sedang memanas, perbuatan nya benar-benar membuat Iren dan Sigit merasa malu. merasa hal yang sama, Vina juga mengikuti jejak Rasya, lalu mengurung diri di kamar nya. Iren, Sigit beserta Putri dan Andi sudah sepakat, akan melangsung kan pernikahan antara Rasya dan Vina.

"Kenapa kakak tidak menolak perjodohan ini." ucap Vina, saat Rasya hendak mengantar ia ke kampus.

"Apa kamu tidak melihat, aku sudah berusaha untuk menolak. satu sikap papa yang tidak kamu ketahui, papa suka melakukan kehendak yang sudah ia ke hendaki, sekarang tergantung kamu, bagaimana cara nya untuk menolak perjodohan ini." jawab Rasya, yang juga secara diam-diam sudah melirik Kanya.

"Apa yang harus aku lakukan, papa juga sama. papa tidak suka di bantah." sambung Vina dengan nada kecewa.

"Apa kamu tidak punya pacar." tanya Rasya menyinggung.

"Aku tidak mau pacaran." jawab Vina ketus.

"Ya sudah, mau tidak mau kamu harus terima perjodohan ini."

"Tapi kak." ucap Vina protes

"Tapi apa.?. kalau kamu tidak mau, kamu harus bawa pacar kamu ke rumah. siapa tau papa, mama. om dan tante bermurah hati untuk tidak melakukan perjodohan ini." ucap Rasya memberi saran.

"Kenapa tidak kakak sendiri yang melakukan itu, dari dulu kan kakak yang di tuntut punya pacar. lagian aku masih kuliah, sedangkan kakak sudah kerja, sudah mapan. apa salah nya kakak mencari wanita yang se level dengan kakak." sambung Vina menantang. membuat Rasya berfikir, apa yang di katakan oleh Vina ada benar nya juga.

Setiba nya di kantor, Rasya langsung memanggil Kanya ke ruangan nya. selama ini Rasya juga menyadari pandangan Kanya terhadap nya berbeda, dan sejak saat itu Rasya pun diam-diam memperhatikan Kanya.

"Ada yang bisa saya bantu pak." tanya Kanya, yang sudah berdiri tepat di hadapan Rasya.

"Duduk." ucap Rasya, membuat Kanya bingung, tidak biasa-biasa nya Rasya mempersilah kan ia untuk duduk.

"Apa kamu sudah punya pacar." tanya Rasya tanpa basa-basi. dan lagi-lagi membuat Kanya merasa kebingungan.

"Hmm..anu pak.." jawab Kanya ragu.

"Anu apa..kalau punya tinggal bilang punya, kalau tidak tinggal bilang tidak. itu saja susah."

"Saya belum punya pacar pak. ada hal apa bapak menanyakan itu." tanya Kanya, untuk memperjelas apa yang menganggu pikiran nya.

"Begini, saya ingin menyewa kamu untuk berpura-pura menjadi pacar saya. apa kamu bersedia." tanya Rasya ketus, membuat jantung Kanya seakan berhenti berdetak.

"Apa.?." ucap Kanya terkejut.

"Jika kamu setuju, kamu tinggal tulis berapa banyak yang kamu ingin kan disitu." sambung Rasya, sambil memberikan sebuah cek untuk Kanya. hal ini merupakan kesempatan bagus untuk Kanya. karena Kanya bisa selalu berdua dengan Rasya dengan laki-laki yang sudah sangat ia cintai.

"Berapa lama saya akan berpura-pura untuk menjadi pacar bapak.?"

"Sampai papa dan mama berhenti untuk menjodohkan saya." jawab Rasya dengan wajah tampan nya, yang membuat Kanya semakin mengagumi nya.

Vina yang lagi berjalan di kampus bersama teman-teman nya. tidak sengaja bertemu dengan laki-laki yang tidak sengaja ia tabrak kemaren. memiliki wajah tampan, membuat Vina mulai mengagumi lelaki itu.

"Hai, bertemu lagi." sapa laki-laki tampan itu.

"Hai. ia. kita bertemu lagi." jawab Vina tersipu malu.

"Perkenalkan, nama saya Dimas. btw nama kamu siapa." ucap Dimas memperkenalkan diri.

"Nama saya Vina." jawab Vina dengan senyum tipis di bibir nya.

"Nama yang indah, sesuai dengan kamu." sambung Dimas yang mulai beraksi untuk menggoda Vina. sejak pertama bertemu dengan Vina, Dimas sudah langsung jatuh cinta.

"Kalau begitu, saya pamit dulu. sampai ketemu kembali" ucap Vina, lalu berlalu meninggalkan Dimas beserta teman-teman nya.

"Vina, kita pasti berjump lagi." ucap Dimas dengan keras, dan Vina hanya memamerkan senyum indah di bibir nya.

Terpopuler

Comments

Sarmiyati Fikhairelyn

Sarmiyati Fikhairelyn

gw lebih setuju Rasya sama Vina

2020-12-22

0

Atin

Atin

lanjut dong

2020-12-16

0

Syafa Jannati Munawaroh

Syafa Jannati Munawaroh

up

2020-12-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!