raya berusaha menahan diri nya walau pun hatinya terasa sakit dia mencoba melupakan yang dia tahu.
tok tok tok,,, dimas mengetuk pintu kamar.
"Raya kamu kenapa, raya "
Raya membuka pintu kamarnya.
"Maaf aku terbawa suasana aku cuma keingatan waktu aku hidup di jalanan dulu ,makan saja menunggu belas kasihan orang lewat " raya mencari alasan.
dimas memeluk raya .
" ada aku disini semua tidak akan terjadi lagi sama kamu " dimas berusaha menenangkan raya.
raya melepaskan pelukan dimas entah kenapa dia merasa jijik saat dimas memeluknya.
Hari hari berlalu raya tidak lagi memperhatikan dimas, bahkan raya sangat acuh tak acuh padanya.
Dimas merasa raya menyembunyikan sesuatau darinya.Dimas menghampiri raya dan menggenggam tangannya.
" kamu kenapa akhir akhir ini menghindar dari ku " tanya dimas.
"mungkin aku cuma kurang enak badan aja " raya tidak mau menatap dimas.
Dimas memeluk raya berharap raya menceritakan semua masalahnya. tidak sesuai yang diharapkan dimas bukannya berhasil membuat raya menceritakan masalahnya ,raya malah melepas pelukan dimas dan mendorongnya.
"aku ngantuk mau tidur " raya menutupi wajahnya dengan selimut.
"Aku selalu merasa kamu menyembunyikan sesuatu dariku " kata dimas.
Raya tidak menjawab dimas dia berpura pura tidur, padahal dia menangis di dalam selimutnya.
pagi hari seperti biasanya dimas mau berangkat ke kantor, tapi raya masih belum bangun dimas tidak tega membangunkan nya.
Dimas berangkat kerja dia tidak tau apa kesalahannya hingga membuat raya marah besar padanya .Tidak lama kemudian raya bangun mendengar suara bell rumah berbunyi.
"itu gak mungkin dimas, kalau dimas buat apa dia membunyikan bell " raya bergegas membuka pintu.
Seorang wanita yang tidak asing baginya berlutut di depan pintu rumahnya.
Siska,,, dalam hati raya.
" raya maafin aku, aku dan dimas melakukannya tidak disengaja jangan salahkan dimas" Siska menangis memegang kaki raya.
"Apa urusannya dengan ku kalau kamu mau silahkan minta lagi ke dimas, aku gak masalah " raya memendam emosinya.
"Aku benaran minta maaf raya aku tau kamu pasti sangat membenci ku, aku rela berlutut disini sampai kamu memaafkan aku "
"Kenapa kamu harus berlutut di sini harusnya kamu berlutut di depan dimas dia yang bisa muasin kamu bukan aku, kamu salah orang " raya berbalik badan mau masuk ke dalam rumah.
"Raya aku hamil anaknya dimas " teriak siska.
"Bagus kalau gitu kamu minta pertanggung jawaban sama dimas sana buat apa kamu kasih tau ke aku "
Bruaakk,,, Raya membanting pintunya.
Hiks hiks hiks....
" Tuhan apa yang harus aku lakukan sekarang, aku gak sanggup menahan semua ini sendiri. Panggil aku ke sisimu tuhan "
Raya menangis dia tidak tau apa yang harus di lakukan nya , raya mengurung dirinya di kamar seharian menangis tiada henti.
"Raya buka pintu kamarnya, raya " dimas memanggil raya tapi raya tidak menjawabnya.
Bruuuakk,,, dimas mendobrak pintu kamarnya.
Dimas melihat raya duduk di lantai dimas menghampiri dan memeluknya.
"raya kalau kamu ada masalah kamu cerita ke aku jangan kamu pendam sendiri, aku ini suami kamu "
Plaak,,, raya menampar dimas.
Hahahaha... Raya tertawa tidak tau apa yang membuatnya tiba tiba tertawa.
" kamu jahat sama aku, aku salah apa sama kamu? "
"Raya kamu tenang dulu, kamu sudah tau tentang aku sama siska kan. semua itu terjadi pas aku mabuk aku sendiri tidak mengingat nya percaya sama aku " dimas memeluk raya.
Raya mendorong dimas hingga terjatuh.
"mau kamu mabuk atau kamu sadar kamu sudah menghianati aku. hiks hiks hiks. kamu sudah menghianati aku "
"Aku minta maaf raya aku gak ada niat menghianati kamu aku sayang sama kamu "
" aku gak perduli, " teriak raya.
"Aku harus gimana biar kamu bisa maafin aku, " dimas pasrah dia tau semua salahnya.
"Siska hamil anak kamu, kamu harus bertanggung jawab dan untuk kita cukup sampai disini "
" kamu jangan bilang begitu raya, aku gak mau kita berpisah " dimas menggenggam tangan raya.
"kamu mau aku harus berbagi kamar dengan wanita lain dimana hati nurani mu, aku gak bisa mungkin ini sudah takdir untuk kita "
Dimas memeluk raya dengan sangat erat.
"aku janji sama kamu aku gak bakal tanggung jawab sama siska kamu jangan pergi ya "
plaakkk,,, raya menampar dimas lagi.
"Aku juga wanita kamu kira menjadi ibu tunggal itu enak, apa kamu mau anak kamu nantinya di panggil anak haram. Kamu mikir seharusnya kamu sadar sebelum melakukan sesuatu , Intinya kita harus berpisah "
Raya beranjak berdiri dia mengambil kopernya, diambil semua bajunya yang di lemari hanya pemberian dimas yang tidak di bawanya.
Raya pergi dari rumah, dimas tidak bisa menghentikannya semua terjadi karena kesalahannya.
"Kenapa raya bisa tau, pasti siska yang memberi tau raya " dimas mengepalkan tangannya.
Dimas menelpon alex untuk menyuruh anak buahnya mengikuti siska dan cari tau apa yang di lakukannya akhir akhir ini.
Disisi lain raya pergi tanpa tujuan, tidak mungkin baginya kembali kerumah orang tua angkatnya, dia sendiri tidak punya siapa siapa disini.
Raya memutuskan untuk menyewa rumah untung nya dia masih memiliki uang nya sendiri, sedangkan uang yang diberikan dimas tidak dibawanya sama sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
tris tanto
critany kurang greeeegeeet bgt..pdhl bagus.raya pergi tp dimas diem aja,,kurang tegas pdhl gk bodoh2 amat punya anak buah pula uang ada...heeem
2021-02-03
0
Tiadayanglain
perempuan dari awal kasar betul
2021-01-21
0
flora sweet
dimas nya bodoh,dh punya istri msh ada mw minum miras,n nggak tegas ma siska👿
2021-01-15
1