Dimas pergi keluar dia tidak memberi tau raya dia akan pergi kemana .
"Bos dimas semua sudah berhasil ditangkap, tapi mereka semua hanya orang suruhan "
"Aku gak mau tahu dalangnya juga harus tertangkap ini tugas kalian, aku mau hari ini semua selesai " Dimas memerintah anak buah nya.
Beberapa saat kemudian asisten pribadi dimas menghampiri dimas.
"Haduh jarang banget bos dimas langsung turun tangan hal sepele kayak begini " kata alex asisten dimas.
"Kamu diam kalau sampai hari ini semua gak selesai kamu tau kan aku akan kasih kamu hadiah " Dimas memasang wajah serius.
" Bos besar tenang saja semua di jamin beres"
Dimas menatap tajam ke alex.
"Bagus kalau begitu, ngapain kamu masih di sini sudah siap dipotong bonusan mu.
"Galak banget sih " bicara agak pelan takut kedengaran dimas.
"Apa kamu bilang " dimas langsung berdiri.
"Gak bos aku gak bilang apa apa " alex langsung keluar dia tau kalau sampai dimas marah fatal akibatnya.
Dimas masih menunggu di kantornya sudah hampir jam empat sore masih belum ada kabar siapa di belakang pencurian di butik istrinya. Dia ingin segera menelpon alek, belum sempat dia menelpon pintu terbuka.
"Selamat sore bos dimas " alex masuk ke dalam.
"Gimana sudah beres semuanya " tanya dimas.
"pasti dong bos " alex senyum dia sangat percaya diri.
"Kenapa kamu senyum, mana hasilnya "
senyum juga gak boleh dasar bos dimas,,, dalam hati alex.
"Yang menyuruh mereka hanya anak SMA bos tapi dia berani bayar mahal sedangkan hasil curiannya semua sudah di bakar "
" sudah ditangkap belum yang menyuruh mereka " tanya dimas.
"Sudah, sekarang dikantor polisi... belum selesai bicara.
Dimas bergegas pulang menjemput raya.
"raya, raya... " teriak dimas dari luar.
"gak usah teriak teriak aku gak budek " kata raya.
Dimas menarik tangan raya, memaksa raya masuk ke dalam mobil.
"kamu ini gak bisa pelan sedikit gak sih sudah kayak mau menculik orang aja " raya marah marah di dalam mobil.
"Maaf ya sayang, tapi ada hal yang sangat mendesak kamu harus ikut aku ke kantor polisi "
"buat apa?? " raya penasaran.
"nanti juga kamu tau sendiri "
Dimas terus melaju mereka sampai di kantor polisi ada beberapa mobil yang tidak asing baginya.
dimas menarik tangan raya masuk ke dalam.
semua sudah berkumpul betapa terkejutnya raya disana ada ayah dan ibu angkatnya.
"Dim ini ada apa?? " tanya raya.
Plak. suara tamparan.
"Dasar anak pungut gak tu diri, adik sendiri di masukan kedalam penjara " ibu angkat memaki maki raya.
Dimas memegang pipi raya yang di tampar ibu angkatnya.
"kamu gak papa kan sayang " kata Dimas.
raya hanya mengangguk kan kepalanya.
"maaf pak satria, seharusnya bapak tidak membeda beda kan raya dan desi inilah akhirnya " kata dimas.
"Desi salah apa, kenapa dia kamu masuk kan penjara " ayah raya menatap dimas dengan tajam.
"Sebagai seorang ayah harusnya bisa mendidik anaknya, Desi berani menyuruh orang mencuri di butik raya, bukan salah ku kalau dia harus dipenjara. "
"Desi gak mungkin melakukan seperti itu kamu jangan memfitnah nya ,aku tau kamu menantu ku, ku harap kamu bisa jaga batasanmu"
"Harusnya pak satria bersyukur aku cuma bawa dia ke penjara harusnya orang yang berani cari masalah dengan ku semua harus mati "
"kamu mengancam ku "
"Aku gak suka mengancam aku lebih suka bertindak " kata dimas.
pak satria menghampiri raya '.
" Kamu gak mungkin tega adik mu dipenjara kan nak "
Raya hanya diam dia tidak tau harus berkata apa, dia melirik ke arah dimas. Dimas menggelengkan kepalanya.
"Ayah mohon lepaskan adik mu, ayah janji dia tidak akan cari masalah lagi dengan kamu " ayahnya berlutut di depan raya.
raya tidak tega mlihatnya, raya membantu ayahnya berdiri.
"Ayah jangan begitu, raya juga gak bisa berbuat apa apa, raya juga gak tau salah raya apa kenapa desi sangat membenci raya"
"Adik mu masih kecil dia belum tau mana yang benar mana yang salah, ayah mohon sama kamu minta dimas melepaskan adik mu " ayahnya kembali berlutut didepan raya.
"Kamu ini orang tua tapi sudah gak punya harga diri " teriak ibu angkatnya.
"Diam kamu " bentak ayahnya.
Raya menghapiri dimas yang berdiri di depan pintu.
"Dim, lepaskan desi aku gak tega kalau ayah berlutut terus begitu "
"Raya buka matamu adikmu yang merencanakan semua nya, apa kamu maafkan Dia begitu saja " dimas marah ke raya.
"Iya aku sudah maafin dia, kamu bebasin dia ya " raya memohon ke dimas.
Dimas pergi meninggalkan raya . Alex datang mencabut semua tuntutan desi dibebaskan dari penjara.
"Raya Terimakasih ya nak " ayahnya memeluk raya.
"buat apa Terimakasih sama dia kalau bukan karena dia desi gak mungkin di penjara " kata ibu angkatnya.
ayah ibu dan adiknya keluar dari kantor polisi.desi malah memasang muka seolah mengejek raya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Titibima
#q
2021-07-20
0
Agus Jagong
mumet gw bacanya🤪maaf thor,,,,
2021-01-15
2
Jumarni
desi gk kapok
2020-09-09
1