Raya sudah menyiapkan kado untuk desi dia bergegas pulang kerumah untuk menjemput dimas.
Dimas sudah bersiap mereka berdua pergi ke sebuah hotel yang tertera di undangan, raya merasa firasat nya tidak enak pasti akan terjadi sesuatu nanti.
"Kenapa mobilnya banyak sekali ku kira cuma undangan khusus keluarga " kata raya.
"Siapa tau aja adik mu ngundang teman sekolahnya, ayo kita masuk "
Raya mendorong dimas masuk ke dalam, Raya melihat ke kiri kanan dia mencari ayahnya. dia tidak melihatnya yang dilihat hanya Desi dan teman temannya. Raya menghampirinya.
"Hay des, Selamat ulang tahun. dimana ayah aku gak melihatnya "
"hay kakak Sini sini kakak ku, ayah sama mama pergi keluar kota, semalam aku gak bilang ya. maaf ya " Desi mencari perhatian ke teman temannya.
"ya sudah kalau gitu, aku pulang lain kali aja aku kerumah buat ketemu ayah " kata raya.
"Lo lo loh, kakak baru saja datang masak sudah mau pulang " Desi mendorong dimas ke tempat paling depan.
"Desi " raya tidak bisa menghentikan desi membawa dimas.
" hay teman teman, Terimakasih sudah datang di acara ulang tahun ku, kalian semua pasti tau kalau aku mempunyai kakak angkat yang di bawa ayah ku dari jalanan kan " desi melirik ke raya.
Banyak yang saling berbisik, ada beberapa yang memperhatikan raya bahkan ada yang meludah di depannya.
"semuanya harap tenang sebentar ya, Aku mau memperkenalkan lagi seseorang yaitu Kakak ipar ku namanya Dimas, Dia orang nya lumpuh seumur hidup loh, Dia sangat cocok dengan kakak ku kan .ku harap kalian semua bisa mengenalnya ya . "
Raya terdiam dia sudah tau pasti desi merencanakan sesuatu tapi raya tidak berfikir kalau desi mau mempermalukan dirinya dan suaminya di depan temannya.
Raya bergegas mengambil dimas dan membawanya pergi semua mata melihat ke arahnya.
Hhhuuuuuuuuuuu,,,, semua menyoraki raya yang mendorong dimas keluar.
" Kenapa kamu menangis bukannya kamu paling gak suka dihina " kata dimas.
"Dia adik ku, aku berhutang budi pada ayah angkat ku kalau aku membalasnya aku takut yang malu nantinya dia " raya mengusap air matanya.
"Yah sudah ayo kita pulang "
Semua akan ku ingat, sampai waktunya tiba semua harus membayarnya... dalam hati dimas.
Sampai dirumah raya terduduk lemas, dia tidak habis fikir desi tega mempermalukan dirinya, apa sebenarnya salahnya.
"Sudah gak usah di ingat lagi anggap aja gak terjadi apa apa " kata dimas. sambil memeluk raya.
"Aku cuma gak menyangka aja kok dia tega " kata raya.
Raya melepas pelukan dimas.
Dimas hanya diam dia masih harus bersabar kalau sampai waktunya semua yang membuat raya bersedih harus menanggung akibatnya.
Malam yang penuh keheningan raya langsung pergi tidur sedangkan dimas sibuk mempersiapkan urusannya lebih cepat lebih baik.
"Akhirnya semua sudah selesai, Raya sekarang kamu tidak harus dihina lagi karena aku, kita buktikan kepada dunia kalau kita tidak mudah untuk di hina... dalam hati dimas.
Raya bangun pagi, dia mencari dimas tidak ada dikamar.
"Dimana dia pagi pagi begini , yah sudalah aku pergi mandi dulu "
Raya pergi mandi, dia tidak mendengar suara ponselnya berbunyi.
"Kenapa banyak sekali panggilan tak terjawab, ini nomornya siapa lagi " raya tidak tau siapa yang menelpon nya.
Beberapa saat kemudian ponselnya berdering kembali.
"iya hallo ini siapa " tanya raya.
"Saya, tetangga di samping butik mbak raya saya mau kasih tau butik mbak raya kemalingan semalam "
Raya terdiam dia terduduk lemas, cobaan apa lagi yang menimpa dirinya sekarang.
"Raya kamu kenapa " dimas kaget melihat raya terduduk lemas di lantai.
hiks hiks hiks... raya menangis
"Cobaan apa lagi sekarang, kenapa tuhan selalu menguji kesabaran hambanya "
"kamu kenapa? kamu bisa cerita sama aku " dimas tidak tau kenapa raya bersedih.
"Butik ku kemalingan semalam, sekarang aku sudah gak bisa mencari uang untuk kita " raya terus menangis.
"kamu tenang aja sayang, mulai sekarang kamu sudah tidak perlu susah payah cari uang, semua itu tugas ku."
"kamu mau cari uang gimana, bukannya kamu masih ada urusan yang harus kamu selesai kan " kata raya.
"Semua sudah selesai, sekarang kamu bisa tenang " Dimas mencium kening raya.
Walau pun raya tidak tau apa yang dimaksud dimas urusan apa yang sudah dia selesaikan, tapi dia merasa sedikit tenang sekarang.
Dimas pergi keluar dia menelpon seseorang.
"Aku mau kamu selidiki siapa yang berani mencuri di butik istri ku, aku mau hari ini juga kamu harus dapat "
"Siapa yang berani mencari masalah sama bos besar, bos besar tenang saja hari ini juga pasti beres"
Semua anak buahnya sibuk menyelidiki siapa pelaku pencurian di tempat istrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Desak Fery
bos besar 😊😊
2020-09-19
1
Jumarni
desi punya ulah
2020-09-09
1
Lissa Aprian
wowww keren
2020-07-29
1