Garis Darah Terkutuk

Garis Darah Terkutuk

Akankah ada Masa Depan Untukku?

Flashforward start :

Arhwwrahhhhhhhhhhh................

Derangan suara Monster terdengar keseluruh penjuru Kuil Suci. Nue, sepenuhnya bangkit ke dunia sihir. Sosok monster menyeramkan dengan dua sorot mata merah darah. Bentuk tubuh menyerupai singa berbadan tegap. Sementara wajah menyerupai kera. Di ujung ekornya yang panjang menjuntai, terdapat kepala ular yang siap memuntahkan bisa. Nue, berdiri kokoh sebesar gunung dan siap menelan jiwa seluruh umat manusia.

Monster itu tercipta dengan energi kegelapan yang kuat, telah bangkit karena ulah Kurasu. Kekuatan sihir yang dimilinya mampu membilas apapun. Hanya dengan sekali kibasan ekornya, ia mampu mengancurkan dataran di sekitarnya. Mata semerah darahnya kini menatap orang-orang yang mematung seolah kehilangan jiwa mereka dengan tajam.

Arghhhhhh!

Derangan Nue kembali menggema keseluruh penjuru, ia seakan puas melihat kehacuran di depannya. Bumi telah dikendalikan kegelapan abadi. Bahkan langit beserta bulan, berubah merah menyala. Tumbuhan dan bahkan air dan seluruh hewan di bumi mati mengering. Kebangkitan Nue, telah membawa keterpurukan yang luar biasa

Tidak jauh dari sana, seorang gadis berambut hitam panjang tengah berjuang mempertahankan hidupnya. Ia dengan sisa tenaganya mencoba menahan pedang yang menembus dadanya. Mulutnya bergetar hebat, hampir seluruh jubah zirah putih miliknya ternoda dengan darahnya sendiri. Mata seindah bunga lavender itu hanya menatap nanar laki-laki yang telah menancapkan pedang ke tubuhnya

Laki-laki berambut abu-abu, hanya menatap kosong gadis di depannya. Tak sedkititpu rasa iba terlukis di wajahnya, meski pada kenyataan ia telah menusuk wanita yang paling ia kasihir dengan sebilah pedang tajam. Aora benar-benar telah dikendalikan sihir kegelapan. Gyoku mataharinya pun memancarkan sinar merah pekat. Ia berusaha agar pedang dengan julukan 'Shiroi no ken' menusuk lebih dalam tubuh gadis itu. Mirai mencoba bertahan sebisanya.

"Jika aku mneyerah disini, kau dan seluruh orang didunia akan musnah. " gumam lirih Mirai. Ia mencaoba mengumpulkan kembali kekuatannya

Cahaya biru keluar dari tangan Mirai, sebuah segel dengan Simbol Salju, dengan empat titik sombol air (Gyoku Salju) terlihat jelas di telapak tangan penuh darah Mirai. Seutas senyuman pilu kini terukir di wajah sayunya. Mirai berencana mengorbankan dirinya untuk mengakhiri semua ini.

"Jangan pernah menyalahkan dirimu, Aora! Hiduplah dengan baik. Meski aku tidak lagi berada di sisimu.... " ucap Mirai sambil tersenyum lembut

Mirai meletakkan tangannya di wajah pria yang menusuknya. Mengusap lembut, seolah inilah klai terakhir mereka bersatu. Aora, pria yang sangat ia kasihi masih terdiam. Mirai mengelus pelan wajah Aora, meski tangannya penuh dengan noda darahnya sendiri

Perlahan aura sihir hitam yang menyelimuti tubuh Aora menghilang. Kendali atas dirinya telah hilang. Cengkrama pria itu mulai melemah, Aora pun akhirnya roboh ketanah

Mirai mulai bangkit. Dengan sisa tenaganya, ia mencabut pedang yang menacap didadanya. Tangannya mengepal kuat, tatapan tajam ia arahkan ke Moster di depannya

Mirai mengambil sedikit darah di tubuhnya lantas mengoleskan ke simbol salju di tangannya. Ia hendak menyegel Moster kegelapan itu kedalam dirinya. Inilah cara terakhir yang Mirai bisa lakukan untuk menyelamatkan Dunai Sihir.

"Tidak akan aku biarkan kau menyakiti orang-orang lagi! dasar moster jelek" ucap Mirai sambil mencakupkan kedua tangannya. Sihir kehidupan mulai memenuhi tubuh Mirai.

"Segel! "

Simbol salju besar mucul mengelilingi Nue. Kekuatan sihir penyegel Mirai menjerat tubuh besar Nue, dan menariknya masuk ke dalam tubuh gadis itu

" Kau tidak bisa melawanku. Jika kau menyegelku kedalam tubuh lemahmu itu. Sebaliknya akulah yang akan mengusai tubuhmu Dewi Salju!

Ingatlah! Kutukanku selalu bersemyam dalam jiwamu, mengalir di setip tetes darahmu. Kapanpun kau terlahir kembali! Hanya penderitaanlah yang mengikuti takdirmu

Hahahah.......! " ucap Nue

Hanya dalam beberapa detik, tubuh mulai Nue terhisap dan perlahan masuk ke dalam tubuh Mirai. Aura hitam pekat menyelimuti tubuh Mirai, kekuatan besar Nue seakan melawan sihir kehidupan yang mencoba menyegel tubuhnya. Mirai hampir saja kalah. Nue dnegan brutal berusaha mengambil alih tubuh Mirai.

Brufffffff!

Darah keluar dari mulut Mirai. Tubuh Mirai hampir mencapai batas kemampuan. Meski begitu, Ia msih kesulitan menarik Nue masuk ke dalam tubuhnya. Kegelapan Nue tampak menggerogoti jiwa Mirai sedikit demi sedikit

Di tengah perlawanan sang reinkarnasi dewi Salju itu. Mirai mulai memejamkan matanya, kilasan balik kehidupannya berputar cepat di benaknya. Kehidupannya memang tidak sepenuhnya mulus namun ketika ia bertemu orang-orang baik, ia sadar kehidupannya tak seburuk itu. Ia telah mengenal cinta, bertemu pria baik yang memberinya kasih sayang. Tidak ada yang Mirai sesali. Sejalan dengan kesadaranya yang mulai melemah, butiran bening tak hentinya menetes membasahi pipinya

Terima kasih dan Maafkan Aku.....

Mungkin aku tidak bisa menepati janjiku untuk terus berada di sisimu.........

Aku mencintaimu............

Teg!

Mata Mirai berubah menjadi merah darah, Aura kegelapan menyelimuti tubuhnya. Apakah Nue berhasil menguasai tubuh Mirai?

Flashforward end.

...----------------...

Prolog pengenalan cerita

Jauh sebelum manusia memiliki kekuatan sihir. Kegidupan di bumi begitu damai tanpa perasangka sedikitpun. Dunia yang hanya diliputi cahaya kehidupan. Dunia seakan menjadi surga yang dikelilingi oleh kekuatan cinta yang kuat.

Namun, tak selamanya kebenaran dapat dicapai, selama manusia ada api-api kebencian lambat laun tercipta. Ketika manusia mengenal cinta, mereka juga menanggung resiko kebencian. Tumpukan kegelapan itu akhirnya melahirlah sesosok monster iblis bernama Nue.

Nue adalah mahkluk mistis dengan kekuatan sihir hitam yang sangat kuat. Berbagai kekuatan sihir kegelapan tercipta melalui sosoknya. Ia dapat memanipulasi manusia lewat pikirannya, melindungi dirinya lewat kekuatan Matanya, dan menjadi awal mula sihir di dunia Ini ada.

Ia adalah makhluk kegelapan yang bisa menghisap jiwa seseorang dan membiat manusia tunduk dalam ketakutan. Oa adalah simbol kegelapan abadi yang menjadikan dunia penuh penderitaan di bawah pengaruhnya

Untuk menyegel kekuatan jahat Nue, seorang dewi pemberani dengan kekuatan kehidupan murni di jiwanya akhirnya berhasil mengalahkan sosok moster itu dan menyegelnya ke dalam sebuah segel keabadian. Nue akhirnya bisa dihentikan.

Untuk menghenyikan Nue, Dewi salju todak sendiria. Ia dibantu oleh bantuan Dewa matahari dan Dewa Bulan, yang tak lain adalah saudara kandung Dewa Bumi. Dewi salju dapat menyegel kekuatan kegelapan Nue dengan menggabungkan kekuatan kehidupan

Setelah berhasil menjaga Dunia, mereka bertekat menjaga dunia dari ancaman kebangkitan Nue. Mereka adalah Dewi Salju (Yuki) , serta Bulan (Yo) dan Matahari (Ao), mereka dijuluki Tiga Pilar Penjaga Langit

Dalam penyegelan, ada harga yang harus mereka dan para keturunanya bayar. Kekuatan terkutuk Nue memasuki ketiga jiwa sang penyegel. Kekuatan 'Jiwa' di tubuh sang dewi, kekuatan 'Mata' di tubuh Matahari dan kekuatan Manipulasi 'pikiran' di tubuh Bulan.

Tersegelnya Nue, membuat semua jiwa yang ia hisap kembali ke tubuh umat Manusia. Serta menanamkan kekuatan sihir untuk bisa memanipulasi 5 elemen inti. Api, air, tanah, angin, dan petir. Inilah asal mula Dunia sihir terbentuk.

Jiwa-jiwa manusia yang dilepas terlahir lengkap dengan kekuatan sihir. Membuat manusia memiliki kekuatan yang mampu memanipulasi elemen inti alam, yang ditandai dengan simbol berlian di telapak tangan kanan mereka, yang di sebut Gyoku

Selama puluhan ribu tahun, Segel Nue dijaga Oleh keturunan dari Ketiga Pilar, mereka adalah orang-orang yang mewarisi kekuatan dari masing-masing pilar. Namun tidak sepenuhnya sempurna layaknya leluhur mereka.

Satu hal yang pasti. Dimana dunia mulai menampakkan kegelapannya kembali, disitulah Ketiga Pilar Penjaga Langit akan bereinkarnasi dengan membawa kekuatan penuh jiwa Mereka

10.000 tahun berlalu, dunia mulai dipenuhi manusia serakah akan kekuatan. Peperangan di dunia berkecamuk yang membangkitkan kebencian dimana-mana.

Dunia yang kita kenal pecah menjadi 3 Negara yaitu Tsuki, Hoshi dan Sora. Sora adalah negara terbesar sekaligus tanah tempat Nue di segel.

...18 tahun yang lalu...

Hujan deras menguyur, awan gelap dengan petir yang menyambar. Badai yang datang menerjang menambah suram suasana medan perang semakin mencengkram

Sebuah desa yang hanya menyisakan puing-puing bangunan mengiasi hampir di seluruh daratan, langit yang mendung dengan petir dan guntur sekan menjadi saksi kejamnya peperangan yang berkecamuk antara Hoshi dan Sora.

Ledakan demi ledakan di luncurkan oleh kedua kubu. Peperangan besar terjadi antara kedua negara tetangga yang dikenal dengan kekuatan yang seimbang. Dua negara ini adalah musuh bebuyutan yang tidak pernah menyebut kata damai. Seluruh desa kecil diperbatasan luluh lanta akibat perang yang pecah, bom kekuatan tidak hentinya saling beradu.

Sementara itu, Seorang anak kecil berjalan terhuyung, kaki tanpa alsanya dipenuhi luka lecet. Ia dengan tubuh ringkihnya, berusaha menyelamatkan diri di tengah peperangan yang berkecamuk. Tubuh kecil yang penuh luka sayatan mulai kelelahan untuk berjalan.

Mirai kecil tidak kuat lagi menahan tubuhnya, gadis berusia 6 tahun itu, seorang diri berada di tengah medan peperangan yang berkecamuk, dengan keadaan lemah dan mengigil kedinginan. Kakinya tidak sanggup melarikan diri lagi. Ditengah hujan lebat ini, ia lapar dan kedinginan, semenyara Ia hanya mempunyai sepotong kue ditangannya.

Tiba-tiba kilatan bola api raksasa, salah satu senjata sihir berkekuatan besar meluncur ke arahnya, tubuhnya yang lemah tidak bisa berbuat apa-apa. Mirai kecil hanya bisa pasrah menerima nasibnya

Tampaknya, inilah akhir hidupku?

Mirai memejamkan matanya, ia pasrah menerima serangan bola sohir raksasa yang menuju ke arahnya. Hidupun, sudah tidak ada artinya bagi gadis kecil sebatang kara sepertinya.

Tap!

Tiba-tiba seseorang mengendongnya menjauh dari medan perang.

Duarrrrrrtrr

Suara ledakan yang terdengar semakin menjauh, Mirai yang menutup matanya mulai terbuka pelahan, memastikan apa yang terjadi padanya.

Apa ini? Seseorang menyelamatkanku? Siapa anak Laki-laki ini?

Seorang anak laki-laki yang tidak jauh lebih tua darinya membawa tubuhnya menjauh dari medan perang. Sementara rambut abu-abu melawan grafitasi bocah itu tersapu badai hujan. Air menetes pelan membasahi seragam Militernya.

Wajah yang ditutupi sebuah Topeng binatang berwarna putih. Jelas terlihat dibalik lubang mata topeng, sepasang manik berwarna Merah kecoklatan memancarkan kelembutan

Ia mengenakan rompi abu-abu tanpa lengan sebagai baju zirahnya, dengan sebuah pedang kecil tergantung di punggungya. Mirai sedang memperhatikan penyelamatnya dalam diam

Siapa anak ini?

Pandangan Mirai tertuju pada kalung identitas yang tersemat di baju Zirah baocah itu.

Tunggu, Apa yang tertulis di dadanya? Aora. Apakah itu namanya?

Anak laki-laki itu dengan gesit melompat di antara puing bangunan yang hancur, menggendong tubuh kecil Mirai menjauh dari medan Perang.

Di tepi hutan yang terletak cukup jauh dari medan Perang, anak itu menurunkan Mirai ditepi sebuah sungai kecil. Hamparan bunga Soba, terbentang cantik di setiap sudut hutan. Bunga-bunga kecil nan cantik, seakan menjadi saksi bisu pertemuan antara dua pasang anak yang telah di takdirkan.

Dengan pelan, ia menurunkan tubuh Mirai, dan berjongkok mensejajarkan tubuhnya. Anak itu lantas mengeluarkan perban dari tas kecil di pinggangnya dan mulai membalut luka di tangan Mirai.

"Pasti sakit sekali, Biarkan kakak membalut lukamu. " ucap anak bertopeng itu lembut.

Mirai menatap bocah laki-laki di depannya, ia dengan pelan membalut luka mengnga di tangan Mirai. Sedangkan Mirai hanya bisa menangis sesenggukan

"Selesai. Aku harap kau menjauh dari medan perang. " Ia perlahan berdiri, manik merah kecoklatannya menatap lurus ke arah Mirai dari balik topengnya.

" Kau berpakaian seperti anak laki-laki. Tapi kau menangis tanpa berbuat apa-pun, kau cengeng seperti anak perempuan saja! "

"Aku memang seorang gadis! " ucap Mirai kecil

Mirai yang terlihat kumel, memang berpenampilan seperti anak laki-laki, lengkap dengan rambut hitam pendeknya

"Baiklah, aku mengerti. Gadis kecil lemah sepertimu, tidak pantas dengan peperangan ini" ucapnya sambil mengelus kepala Mirai.

Mirai yakin, dibalik topeng itu, anak itu tengah tersenyum kepadanya.

"Kakak, bagaimana kau bertahan di sana? Apakah orang-orang dewasa itu menyakitimu? Kau terlihat terluka. Bagaimana ini? "ucap Mirai polos sambil terus menangis sesengukan. Ia mulai menyentuh luka di lengan anak itu.

" Tidak Masalah buatku, kau tahu aku cukup kuat untuk berperang. " ucap Aora kecil sambil menggosok belakang kepalanya yang tidak gatal.

Tentu saja, sebagai prajurit medanboerang dan luka sudah menjadi 'makanan' hariannya. Tapi, melihat seorang gadis kecil lemah di tengah medan oerang justru membuatnya lebih khawatir.

"Baiklah, mulai sekarang jaga dirimu baik-baik, mengerti? " ucapnya sambil menghapus air mata di wajah Mirai

" T- tu- tunggu kakak, aku punya hadiah kecil untukmu, terimalah! "

Mirai mulai menghentikan tangisannya, sebagai rasa terima kasihnya, ia pun memberikan sepotong kue berbentuk kupu-kupu miliknya kepada Aora. Bocah itu akhirnya menerima pemberian Mirai.

"Terima kasih, kuenya terlihat lezat. Aku pergi dulu, jaga dirimu! " ucap Aora kecil sambil berbalik. Namun, suara Mirai kembali menghentikan langkahnya

" Kakak, jika besar nanti, apa kau mau menjadi suamiku? "

" Heh! Kita baru bertemu, kenapa kau melamarku? "

Aora terkejut dengan pernyataan spontan gadis kecil di belakangnya, ia pun buru-buru membalik tubuhnya. Wajah di balik topeng rubah itu pasti sudah memerah padam.

" Karena kau pria baik seperti ayahku. Ayahku bilang agar mencari pria baik sepertinya. " ucap Mirai dengan polosnya.

"Kita mungkin tidak akan bertemu lagi, dan juga pernikahan itu untuk orang dewasa tau! " ucap Aora dengan nada bingung. Bagaimanapun, mereka berdua hanyalah anak-anak polos yang belum sepenuhnya mengerti apa yang mereka bahas.

Mirai kecil mengembungkan pipinya, membuat Aora kecil semakin gemas dengan sosok lucu di depannya

"Kalau begitu, jika kau dan aku sudah dewasa, menikahlah denganku, hm? Atau tidak.....

Jika masa depan memang ada, aku sendiri yang akan datang padamu, dan menyukaimu lebih dulu, bagaimana? " ucap Mirai antusias

Aora kecil pura pura berpikir dengan meletakkan jarinya di dagunya, ia masih gemas melihat muka imut Mirai kecil yang mulai kesal menunggu jawaban dari Aora. Baiklah, ia putusalan menerima lamaran Mirai tanpa berpikir panjang.

" Entahlah, tapi jika kau tumbuh menjadi gadis cantik dan tangguh, yang tidak mudah menangis atau menyerah. Mungkin aku yang akan menyukaimu lebih dulu.

Jika takdir mengikat kita, aku sendiri yang akan melindungimu, untuk itu bertahanlah! Lawan dunia ini! Dan datang kembali padaku!

Kalau begitu. Sampai jumpa lagi gadis kecil. Tidak.. Tidak... Haruskan aku memanggilku calon istriku? " Aora mengusap lembut kepala Mirai

Aora kecil berbalik, ia mulai berjalan menjauhi Mirai. Ia ingin menghabiskan waktu lebih lama, dan berkenalan lebih jauh dengan Mirai. Namun bisa saja gadis itu diincar musuh karena bersama orang militer sepertinya

Perlahan langit mendung menunjukkan cahaya matahari. Bocah laki-laki itu pun berjalan semakin menjauh. Hembusan angin lembut, membuat bunga Soba terhempas pelan, sambil melepas kelopak kecil yang tersapu angin

" Bagaimana mungkin anak seusianya bisa ikut berperang? Perban di tangannya menunjukkan bahwa ia tumbuh menjadi seorang yang hebat. "

Aora semakin menjauh, di bawah cahaya tubuhnya mulai menghilang. Mirai hanya bisa memandangi orang yang menyelamatkannya itu hilang di tengah cahaya.

Cahaya! Aku melihat cahaya darinya!

Jika memang ada masa depan untukku.

Ijinkan aku bertemu sekali lagi dengannya!

Terpopuler

Comments

Sikilman

Sikilman

genap like 100. 👏👏👏👏👏

2022-02-04

1

Lucia

Lucia

.

2021-12-01

0

Ryosa

Ryosa

mampir thor , sdh aku kasih boom like

2021-10-18

1

lihat semua
Episodes
1 Akankah ada Masa Depan Untukku?
2 Akankah Ini Awal Sebuah Tragedi?
3 Misi yang Terikat Benang Merah
4 Luka Masa Lalu
5 Arti di Beri Kepercayaan
6 Misi Bulan Madu
7 Mari Kita Kecoh Mereka
8 Hangat Pelukannya
9 Rahasia Desa Besi
10 Ada Kisah dibalik Semua yang Terjadi
11 Arti kata ' TEMAN'
12 Selamat Malam, Mimpi indah Mirai
13 Menyerang orang Yang Salah
14 Kekecewaan
15 Ku Ulurkan Tangan Hangatku, atau Tangan Dingin Penuh Darahku
16 Sebuah Keputusan Sulit
17 Neraka di Bumi
18 Neraka di Bumi II
19 Neraka di Bumi III
20 Efek Kupu-kupu
21 Sahabat pertama Mirai
22 Musuh yang menjadi Rekan
23 Jangan Remehkan Mirai
24 Pertarungan
25 Segel Ingatan
26 Percayalah Pada Dirimu Hanna
27 Menindas atau Ditindas
28 Tunas Muda Sora
29 Orang Dewasa Untuk mu
30 Keluarga Kecil
31 Sebuah Petunjuk
32 Cahaya Hidup Xio
33 Kehangatan Xio
34 Yora.... Panggil Aku Yora
35 Pernyataan Aora
36 Hadiah dari Hanna
37 Aora atau Hotaru
38 Utusan Sora
39 Utusan Sora ll
40 Bekas Luka Tuan Muda Hoshi
41 Masa Lalu Hotaru
42 Masa Lalu Hotaru : Hanya Satu..... Tolong Akui Aku Ayah
43 Masa lalu Hotaru lll
44 Kejutan
45 Keserakahan
46 Kontrak Kutukan Tanuki
47 Kau Harus Bertahan, Hotaru
48 Ketulusan dan Rasa Rindu
49 Kenangan Buruk (flash back)
50 Kenangan Buruk ll
51 Kenangan Buruk lll
52 Kenangan Buruk lV (Last)
53 Perjalanan Pulang
54 'Topeng'
55 Makan Malam
56 Arc Xio : Perjalanan Xio
57 Arc Xio : Pertemuan
58 Arc Xio : Siapa sebenarnya yang licik?
59 Arc Xio : Sang Penyelamat
60 Arc Xio : Sisi lain
61 Arc Xio : Bersembunyi, Hanya untuk Hidup
62 Arc Xio : Bahkan sedikit Rasa Kasihan, Ibu
63 Arc Xio : Mencoba Melepas
64 Arc Xio : Serangan Tiba-tiba
65 Hangat Sosok Seorang Ayah
66 Kepala Tomat bertemu
67 Seperti Apa Hidup Yora?
68 Kegelapan Yora
69 Ring Kematian
70 Ring Kematian II
71 Bangkitnya Sang Iblis Tengu
72 Pahlawan dalam Bayangan
73 Bunga Anyelir
74 Pelindung Sora
75 Saudara
76 Pembalasan Mirai
77 Sahabat di Sisi Aora
78 Dua Wanita Tangguh Tengu
79 Hubungan Rumit Si Kembar
80 Penghiburan dan Luka
81 Reuni dan Kekonyolan Hotaru
82 Arc Sora : Aliansi
83 Arc Sora : Penyelamatan
84 Arc Sora : Situasi yang Mengancam
85 Arc Sora : Penyelidikan
86 Arc Sora : Penyelidikan ll
87 Arc Sora : Penyelidikan lll
88 Arc Sora : Penyelidikan lV
89 Arc Sora : Perlawanan dan Kerja Sama
90 Arc Sora : Semua Mulai Terkuak
91 Arc Sora : Akhir sebuah Kasus
92 Arc Sora : Aora sang Pemimpin
93 Arc Sora : Kekalahan Telak
94 Putri Kecilku
95 Bekal Makan Siang
96 Perhatian Kecil
97 Bayaran Atas Perdamaian
98 Gosip goals Pertama Mirai (Ch. Ringan)
99 Bayangan Di Kegelapan
100 Alasan Dibalik Pria Bermasker, Aora
101 Kitab Merah Dan Putih Nue
102 Misi
103 Bermain Peluang
104 Bermain Emosi dan Judi
105 Tidak ada rasa...... Atau hanya kepalsuan?
106 Bermain atau Dipermainkan
107 Menyerahlah
108 Tidak masalah... Menunjukkan Sedikit Perasaanmu....
109 Lorong yang Panjang
110 Kenapa?
111 Kekesalan..
112 Mulai Terkuak
113 Pembuktian
114 Aku ingin.... Kita tetap seperti ini
115 Laporan mengenai Tengu
116 Kehilangan Kendali
117 Kegelapan yang Tertidur
118 Menyusup Ke Markas Cops Merah
119 Kematian yang Menyedihkan
120 Permainan dalam Permainan
121 Rasa Sakit!
122 Spesial Chapter : Epilogue
123 Kurasu sang Kegelapan
124 Takdir Untuk Berpisah
125 Mimpi Aora
126 Terungkap
127 Terungkap
128 Penyelamatan Mirai
129 Rencana Kegelapan
130 Pertarungan Hutan Iblis
131 Dua Saudara
132 Sebuah Pilihan
133 Pengorbanan
134 Pengorbanan : Jalinan Takdir
135 Pengorbanan : Berikan Daging untuk Patahkan Tulang
136 Pengorbanan : Bantuan
137 Pengorbanan : Bantuan
138 Pengorbanan : Mata dibalas Mata
139 Pengorbanan : Hari Itu hampir Tiba
140 Pengorbanan : Segel yang Rusak
141 Pengorbanan : Di bawah Langit Merah
142 Pengorbanan : Jalan Kegelapan atau Jalan Cahaya (Flashback end)
143 Kegelapan dan Kebencian
144 Dua Sekawan
145 Menuju Dunia Yokai
146 Jendral Kitsune
147 Apa itu Keadilan?
148 Identitas Sebenarnya
149 Siapa diriku yang sebenarnya?
150 Saat Kenangan Kembali Kepadaku
151 Selamat Tinggal
152 Cahaya Musim Semi
153 Pengumuman : Hi dari Yuki Mirai
154 Teman Rahasia
155 Di Permainkan Takdir
156 Bintang Yang Memeluk Bulan
157 Akulah Mirai Untukmu
158 Tumbuh dengan Melihat Punggung Ayah
159 Kekuatan Batu Pilar ke-3
160 Serangan Yurei
161 Siapa Karura?
162 Kisah Rubah Kecil
163 SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 1 (Bisa skip)
164 SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 2 (Bisa skip)
165 Menyelidiki Misteri
166 Segel yang Melemah
167 Misi Penyusupan Penuh Resiko
168 Menyusup Masuk
169 Kecurigaan!
170 Eksperimen Aneh
171 Akai Sode
172 Aku bukan orang yang lemah!
173 Munculnya Musuh
174 Bertarung Di Tengah Kota Mati
175 Neraka Es
176 Kekuatan Akuma!
177 Kemarahan Aora!
178 De Javu
179 Gunung Girei
180 Pilar ke-4, Kurasu
181 Kebahagiaan yang membenciku!
182 Pertemuan
183 Lahirnya Kegelapan
184 Pengakuan
185 Keputusan Zen
186 Ketua Zen dalam Bahaya!
187 Arc Tiga Sekawan : Tanuki Kecil
188 Arc Tiga Sekawan : Bertahan Hidup dengan mengorbankan Hidup orang lain
189 Arc Tiga Sekawan : Rekan yang menyelamatkan Zen
190 Arc Tiga Sekawan : Partner
191 Arc Tiga Sekawan : Ambisi dan Pengorbanan
192 Arc Tiga Sekawan : Cinta dan Kewajiban
193 Arc Tiga Sekawan : Menyelamatkan Anakku
194 Arc Tiga Sekawan : Kelahiran Mirai
195 Arc Tiga Sekawan : Perpisahan
196 Arc Tiga Sekawan : Tangis Seorang Iblis
197 Arc Tiga Sekawan : Pelarian (Falsh Back End)
198 Zen Vs Tanuki
199 Belas Kasih seorang Sahabat
200 Mirai Kembali
201 Rencana Mirai.
202 Waktu Yang Tepat
203 Melindungi Masa Depan
204 Bersiap untuk kemungkinan Terburuk
205 Batu Pilar Milik Yuri
206 Arc Awal dari Sebuah Akhir : D- day!
207 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keluarga Kecil di medan Perang
208 Arc Awa dari Sebuah Akhir : Strategi
209 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kegelapan Bangkit
210 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Lawan Yang Tangguh
211 Arc Awal Dari Sebuah Akhir : Terketuknya Hati seorang Ayah
212 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keadaan Berbalik
213 Spesial Chapter : Hukuman Terberat adalah Penyesalan
214 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Aora Kembali
215 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kebangkitan Nue!
216 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Mirai seorang diri
217 Arc Awal dari Sebuah Akhir : The Master's Sun
218 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel
219 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel pt. 2
220 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Bertemu Denganmu untuk pertama kalinya
221 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Akankah ini menjadi perpisahan terakhir?
222 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Sayonara, Mirai.
223 Sora dan Perdamaian
224 Yurei's Hunter
225 Fate to meet You again
226 Prakata....
Episodes

Updated 226 Episodes

1
Akankah ada Masa Depan Untukku?
2
Akankah Ini Awal Sebuah Tragedi?
3
Misi yang Terikat Benang Merah
4
Luka Masa Lalu
5
Arti di Beri Kepercayaan
6
Misi Bulan Madu
7
Mari Kita Kecoh Mereka
8
Hangat Pelukannya
9
Rahasia Desa Besi
10
Ada Kisah dibalik Semua yang Terjadi
11
Arti kata ' TEMAN'
12
Selamat Malam, Mimpi indah Mirai
13
Menyerang orang Yang Salah
14
Kekecewaan
15
Ku Ulurkan Tangan Hangatku, atau Tangan Dingin Penuh Darahku
16
Sebuah Keputusan Sulit
17
Neraka di Bumi
18
Neraka di Bumi II
19
Neraka di Bumi III
20
Efek Kupu-kupu
21
Sahabat pertama Mirai
22
Musuh yang menjadi Rekan
23
Jangan Remehkan Mirai
24
Pertarungan
25
Segel Ingatan
26
Percayalah Pada Dirimu Hanna
27
Menindas atau Ditindas
28
Tunas Muda Sora
29
Orang Dewasa Untuk mu
30
Keluarga Kecil
31
Sebuah Petunjuk
32
Cahaya Hidup Xio
33
Kehangatan Xio
34
Yora.... Panggil Aku Yora
35
Pernyataan Aora
36
Hadiah dari Hanna
37
Aora atau Hotaru
38
Utusan Sora
39
Utusan Sora ll
40
Bekas Luka Tuan Muda Hoshi
41
Masa Lalu Hotaru
42
Masa Lalu Hotaru : Hanya Satu..... Tolong Akui Aku Ayah
43
Masa lalu Hotaru lll
44
Kejutan
45
Keserakahan
46
Kontrak Kutukan Tanuki
47
Kau Harus Bertahan, Hotaru
48
Ketulusan dan Rasa Rindu
49
Kenangan Buruk (flash back)
50
Kenangan Buruk ll
51
Kenangan Buruk lll
52
Kenangan Buruk lV (Last)
53
Perjalanan Pulang
54
'Topeng'
55
Makan Malam
56
Arc Xio : Perjalanan Xio
57
Arc Xio : Pertemuan
58
Arc Xio : Siapa sebenarnya yang licik?
59
Arc Xio : Sang Penyelamat
60
Arc Xio : Sisi lain
61
Arc Xio : Bersembunyi, Hanya untuk Hidup
62
Arc Xio : Bahkan sedikit Rasa Kasihan, Ibu
63
Arc Xio : Mencoba Melepas
64
Arc Xio : Serangan Tiba-tiba
65
Hangat Sosok Seorang Ayah
66
Kepala Tomat bertemu
67
Seperti Apa Hidup Yora?
68
Kegelapan Yora
69
Ring Kematian
70
Ring Kematian II
71
Bangkitnya Sang Iblis Tengu
72
Pahlawan dalam Bayangan
73
Bunga Anyelir
74
Pelindung Sora
75
Saudara
76
Pembalasan Mirai
77
Sahabat di Sisi Aora
78
Dua Wanita Tangguh Tengu
79
Hubungan Rumit Si Kembar
80
Penghiburan dan Luka
81
Reuni dan Kekonyolan Hotaru
82
Arc Sora : Aliansi
83
Arc Sora : Penyelamatan
84
Arc Sora : Situasi yang Mengancam
85
Arc Sora : Penyelidikan
86
Arc Sora : Penyelidikan ll
87
Arc Sora : Penyelidikan lll
88
Arc Sora : Penyelidikan lV
89
Arc Sora : Perlawanan dan Kerja Sama
90
Arc Sora : Semua Mulai Terkuak
91
Arc Sora : Akhir sebuah Kasus
92
Arc Sora : Aora sang Pemimpin
93
Arc Sora : Kekalahan Telak
94
Putri Kecilku
95
Bekal Makan Siang
96
Perhatian Kecil
97
Bayaran Atas Perdamaian
98
Gosip goals Pertama Mirai (Ch. Ringan)
99
Bayangan Di Kegelapan
100
Alasan Dibalik Pria Bermasker, Aora
101
Kitab Merah Dan Putih Nue
102
Misi
103
Bermain Peluang
104
Bermain Emosi dan Judi
105
Tidak ada rasa...... Atau hanya kepalsuan?
106
Bermain atau Dipermainkan
107
Menyerahlah
108
Tidak masalah... Menunjukkan Sedikit Perasaanmu....
109
Lorong yang Panjang
110
Kenapa?
111
Kekesalan..
112
Mulai Terkuak
113
Pembuktian
114
Aku ingin.... Kita tetap seperti ini
115
Laporan mengenai Tengu
116
Kehilangan Kendali
117
Kegelapan yang Tertidur
118
Menyusup Ke Markas Cops Merah
119
Kematian yang Menyedihkan
120
Permainan dalam Permainan
121
Rasa Sakit!
122
Spesial Chapter : Epilogue
123
Kurasu sang Kegelapan
124
Takdir Untuk Berpisah
125
Mimpi Aora
126
Terungkap
127
Terungkap
128
Penyelamatan Mirai
129
Rencana Kegelapan
130
Pertarungan Hutan Iblis
131
Dua Saudara
132
Sebuah Pilihan
133
Pengorbanan
134
Pengorbanan : Jalinan Takdir
135
Pengorbanan : Berikan Daging untuk Patahkan Tulang
136
Pengorbanan : Bantuan
137
Pengorbanan : Bantuan
138
Pengorbanan : Mata dibalas Mata
139
Pengorbanan : Hari Itu hampir Tiba
140
Pengorbanan : Segel yang Rusak
141
Pengorbanan : Di bawah Langit Merah
142
Pengorbanan : Jalan Kegelapan atau Jalan Cahaya (Flashback end)
143
Kegelapan dan Kebencian
144
Dua Sekawan
145
Menuju Dunia Yokai
146
Jendral Kitsune
147
Apa itu Keadilan?
148
Identitas Sebenarnya
149
Siapa diriku yang sebenarnya?
150
Saat Kenangan Kembali Kepadaku
151
Selamat Tinggal
152
Cahaya Musim Semi
153
Pengumuman : Hi dari Yuki Mirai
154
Teman Rahasia
155
Di Permainkan Takdir
156
Bintang Yang Memeluk Bulan
157
Akulah Mirai Untukmu
158
Tumbuh dengan Melihat Punggung Ayah
159
Kekuatan Batu Pilar ke-3
160
Serangan Yurei
161
Siapa Karura?
162
Kisah Rubah Kecil
163
SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 1 (Bisa skip)
164
SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 2 (Bisa skip)
165
Menyelidiki Misteri
166
Segel yang Melemah
167
Misi Penyusupan Penuh Resiko
168
Menyusup Masuk
169
Kecurigaan!
170
Eksperimen Aneh
171
Akai Sode
172
Aku bukan orang yang lemah!
173
Munculnya Musuh
174
Bertarung Di Tengah Kota Mati
175
Neraka Es
176
Kekuatan Akuma!
177
Kemarahan Aora!
178
De Javu
179
Gunung Girei
180
Pilar ke-4, Kurasu
181
Kebahagiaan yang membenciku!
182
Pertemuan
183
Lahirnya Kegelapan
184
Pengakuan
185
Keputusan Zen
186
Ketua Zen dalam Bahaya!
187
Arc Tiga Sekawan : Tanuki Kecil
188
Arc Tiga Sekawan : Bertahan Hidup dengan mengorbankan Hidup orang lain
189
Arc Tiga Sekawan : Rekan yang menyelamatkan Zen
190
Arc Tiga Sekawan : Partner
191
Arc Tiga Sekawan : Ambisi dan Pengorbanan
192
Arc Tiga Sekawan : Cinta dan Kewajiban
193
Arc Tiga Sekawan : Menyelamatkan Anakku
194
Arc Tiga Sekawan : Kelahiran Mirai
195
Arc Tiga Sekawan : Perpisahan
196
Arc Tiga Sekawan : Tangis Seorang Iblis
197
Arc Tiga Sekawan : Pelarian (Falsh Back End)
198
Zen Vs Tanuki
199
Belas Kasih seorang Sahabat
200
Mirai Kembali
201
Rencana Mirai.
202
Waktu Yang Tepat
203
Melindungi Masa Depan
204
Bersiap untuk kemungkinan Terburuk
205
Batu Pilar Milik Yuri
206
Arc Awal dari Sebuah Akhir : D- day!
207
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keluarga Kecil di medan Perang
208
Arc Awa dari Sebuah Akhir : Strategi
209
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kegelapan Bangkit
210
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Lawan Yang Tangguh
211
Arc Awal Dari Sebuah Akhir : Terketuknya Hati seorang Ayah
212
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keadaan Berbalik
213
Spesial Chapter : Hukuman Terberat adalah Penyesalan
214
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Aora Kembali
215
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kebangkitan Nue!
216
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Mirai seorang diri
217
Arc Awal dari Sebuah Akhir : The Master's Sun
218
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel
219
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel pt. 2
220
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Bertemu Denganmu untuk pertama kalinya
221
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Akankah ini menjadi perpisahan terakhir?
222
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Sayonara, Mirai.
223
Sora dan Perdamaian
224
Yurei's Hunter
225
Fate to meet You again
226
Prakata....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!