Garis Darah Terkutuk
Flashforward start :
Arhwwrahhhhhhhhhhh................
Derangan suara Monster terdengar keseluruh penjuru Kuil Suci. Nue, sepenuhnya bangkit ke dunia sihir. Sosok monster menyeramkan dengan dua sorot mata merah darah. Bentuk tubuh menyerupai singa berbadan tegap. Sementara wajah menyerupai kera. Di ujung ekornya yang panjang menjuntai, terdapat kepala ular yang siap memuntahkan bisa. Nue, berdiri kokoh sebesar gunung dan siap menelan jiwa seluruh umat manusia.
Monster itu tercipta dengan energi kegelapan yang kuat, telah bangkit karena ulah Kurasu. Kekuatan sihir yang dimilinya mampu membilas apapun. Hanya dengan sekali kibasan ekornya, ia mampu mengancurkan dataran di sekitarnya. Mata semerah darahnya kini menatap orang-orang yang mematung seolah kehilangan jiwa mereka dengan tajam.
Arghhhhhh!
Derangan Nue kembali menggema keseluruh penjuru, ia seakan puas melihat kehacuran di depannya. Bumi telah dikendalikan kegelapan abadi. Bahkan langit beserta bulan, berubah merah menyala. Tumbuhan dan bahkan air dan seluruh hewan di bumi mati mengering. Kebangkitan Nue, telah membawa keterpurukan yang luar biasa
Tidak jauh dari sana, seorang gadis berambut hitam panjang tengah berjuang mempertahankan hidupnya. Ia dengan sisa tenaganya mencoba menahan pedang yang menembus dadanya. Mulutnya bergetar hebat, hampir seluruh jubah zirah putih miliknya ternoda dengan darahnya sendiri. Mata seindah bunga lavender itu hanya menatap nanar laki-laki yang telah menancapkan pedang ke tubuhnya
Laki-laki berambut abu-abu, hanya menatap kosong gadis di depannya. Tak sedkititpu rasa iba terlukis di wajahnya, meski pada kenyataan ia telah menusuk wanita yang paling ia kasihir dengan sebilah pedang tajam. Aora benar-benar telah dikendalikan sihir kegelapan. Gyoku mataharinya pun memancarkan sinar merah pekat. Ia berusaha agar pedang dengan julukan 'Shiroi no ken' menusuk lebih dalam tubuh gadis itu. Mirai mencoba bertahan sebisanya.
"Jika aku mneyerah disini, kau dan seluruh orang didunia akan musnah. " gumam lirih Mirai. Ia mencaoba mengumpulkan kembali kekuatannya
Cahaya biru keluar dari tangan Mirai, sebuah segel dengan Simbol Salju, dengan empat titik sombol air (Gyoku Salju) terlihat jelas di telapak tangan penuh darah Mirai. Seutas senyuman pilu kini terukir di wajah sayunya. Mirai berencana mengorbankan dirinya untuk mengakhiri semua ini.
"Jangan pernah menyalahkan dirimu, Aora! Hiduplah dengan baik. Meski aku tidak lagi berada di sisimu.... " ucap Mirai sambil tersenyum lembut
Mirai meletakkan tangannya di wajah pria yang menusuknya. Mengusap lembut, seolah inilah klai terakhir mereka bersatu. Aora, pria yang sangat ia kasihi masih terdiam. Mirai mengelus pelan wajah Aora, meski tangannya penuh dengan noda darahnya sendiri
Perlahan aura sihir hitam yang menyelimuti tubuh Aora menghilang. Kendali atas dirinya telah hilang. Cengkrama pria itu mulai melemah, Aora pun akhirnya roboh ketanah
Mirai mulai bangkit. Dengan sisa tenaganya, ia mencabut pedang yang menacap didadanya. Tangannya mengepal kuat, tatapan tajam ia arahkan ke Moster di depannya
Mirai mengambil sedikit darah di tubuhnya lantas mengoleskan ke simbol salju di tangannya. Ia hendak menyegel Moster kegelapan itu kedalam dirinya. Inilah cara terakhir yang Mirai bisa lakukan untuk menyelamatkan Dunai Sihir.
"Tidak akan aku biarkan kau menyakiti orang-orang lagi! dasar moster jelek" ucap Mirai sambil mencakupkan kedua tangannya. Sihir kehidupan mulai memenuhi tubuh Mirai.
"Segel! "
Simbol salju besar mucul mengelilingi Nue. Kekuatan sihir penyegel Mirai menjerat tubuh besar Nue, dan menariknya masuk ke dalam tubuh gadis itu
" Kau tidak bisa melawanku. Jika kau menyegelku kedalam tubuh lemahmu itu. Sebaliknya akulah yang akan mengusai tubuhmu Dewi Salju!
Ingatlah! Kutukanku selalu bersemyam dalam jiwamu, mengalir di setip tetes darahmu. Kapanpun kau terlahir kembali! Hanya penderitaanlah yang mengikuti takdirmu
Hahahah.......! " ucap Nue
Hanya dalam beberapa detik, tubuh mulai Nue terhisap dan perlahan masuk ke dalam tubuh Mirai. Aura hitam pekat menyelimuti tubuh Mirai, kekuatan besar Nue seakan melawan sihir kehidupan yang mencoba menyegel tubuhnya. Mirai hampir saja kalah. Nue dnegan brutal berusaha mengambil alih tubuh Mirai.
Brufffffff!
Darah keluar dari mulut Mirai. Tubuh Mirai hampir mencapai batas kemampuan. Meski begitu, Ia msih kesulitan menarik Nue masuk ke dalam tubuhnya. Kegelapan Nue tampak menggerogoti jiwa Mirai sedikit demi sedikit
Di tengah perlawanan sang reinkarnasi dewi Salju itu. Mirai mulai memejamkan matanya, kilasan balik kehidupannya berputar cepat di benaknya. Kehidupannya memang tidak sepenuhnya mulus namun ketika ia bertemu orang-orang baik, ia sadar kehidupannya tak seburuk itu. Ia telah mengenal cinta, bertemu pria baik yang memberinya kasih sayang. Tidak ada yang Mirai sesali. Sejalan dengan kesadaranya yang mulai melemah, butiran bening tak hentinya menetes membasahi pipinya
Terima kasih dan Maafkan Aku.....
Mungkin aku tidak bisa menepati janjiku untuk terus berada di sisimu.........
Aku mencintaimu............
Teg!
Mata Mirai berubah menjadi merah darah, Aura kegelapan menyelimuti tubuhnya. Apakah Nue berhasil menguasai tubuh Mirai?
Flashforward end.
...----------------...
Prolog pengenalan cerita
Jauh sebelum manusia memiliki kekuatan sihir. Kegidupan di bumi begitu damai tanpa perasangka sedikitpun. Dunia yang hanya diliputi cahaya kehidupan. Dunia seakan menjadi surga yang dikelilingi oleh kekuatan cinta yang kuat.
Namun, tak selamanya kebenaran dapat dicapai, selama manusia ada api-api kebencian lambat laun tercipta. Ketika manusia mengenal cinta, mereka juga menanggung resiko kebencian. Tumpukan kegelapan itu akhirnya melahirlah sesosok monster iblis bernama Nue.
Nue adalah mahkluk mistis dengan kekuatan sihir hitam yang sangat kuat. Berbagai kekuatan sihir kegelapan tercipta melalui sosoknya. Ia dapat memanipulasi manusia lewat pikirannya, melindungi dirinya lewat kekuatan Matanya, dan menjadi awal mula sihir di dunia Ini ada.
Ia adalah makhluk kegelapan yang bisa menghisap jiwa seseorang dan membiat manusia tunduk dalam ketakutan. Oa adalah simbol kegelapan abadi yang menjadikan dunia penuh penderitaan di bawah pengaruhnya
Untuk menyegel kekuatan jahat Nue, seorang dewi pemberani dengan kekuatan kehidupan murni di jiwanya akhirnya berhasil mengalahkan sosok moster itu dan menyegelnya ke dalam sebuah segel keabadian. Nue akhirnya bisa dihentikan.
Untuk menghenyikan Nue, Dewi salju todak sendiria. Ia dibantu oleh bantuan Dewa matahari dan Dewa Bulan, yang tak lain adalah saudara kandung Dewa Bumi. Dewi salju dapat menyegel kekuatan kegelapan Nue dengan menggabungkan kekuatan kehidupan
Setelah berhasil menjaga Dunia, mereka bertekat menjaga dunia dari ancaman kebangkitan Nue. Mereka adalah Dewi Salju (Yuki) , serta Bulan (Yo) dan Matahari (Ao), mereka dijuluki Tiga Pilar Penjaga Langit
Dalam penyegelan, ada harga yang harus mereka dan para keturunanya bayar. Kekuatan terkutuk Nue memasuki ketiga jiwa sang penyegel. Kekuatan 'Jiwa' di tubuh sang dewi, kekuatan 'Mata' di tubuh Matahari dan kekuatan Manipulasi 'pikiran' di tubuh Bulan.
Tersegelnya Nue, membuat semua jiwa yang ia hisap kembali ke tubuh umat Manusia. Serta menanamkan kekuatan sihir untuk bisa memanipulasi 5 elemen inti. Api, air, tanah, angin, dan petir. Inilah asal mula Dunia sihir terbentuk.
Jiwa-jiwa manusia yang dilepas terlahir lengkap dengan kekuatan sihir. Membuat manusia memiliki kekuatan yang mampu memanipulasi elemen inti alam, yang ditandai dengan simbol berlian di telapak tangan kanan mereka, yang di sebut Gyoku
Selama puluhan ribu tahun, Segel Nue dijaga Oleh keturunan dari Ketiga Pilar, mereka adalah orang-orang yang mewarisi kekuatan dari masing-masing pilar. Namun tidak sepenuhnya sempurna layaknya leluhur mereka.
Satu hal yang pasti. Dimana dunia mulai menampakkan kegelapannya kembali, disitulah Ketiga Pilar Penjaga Langit akan bereinkarnasi dengan membawa kekuatan penuh jiwa Mereka
10.000 tahun berlalu, dunia mulai dipenuhi manusia serakah akan kekuatan. Peperangan di dunia berkecamuk yang membangkitkan kebencian dimana-mana.
Dunia yang kita kenal pecah menjadi 3 Negara yaitu Tsuki, Hoshi dan Sora. Sora adalah negara terbesar sekaligus tanah tempat Nue di segel.
...18 tahun yang lalu...
Hujan deras menguyur, awan gelap dengan petir yang menyambar. Badai yang datang menerjang menambah suram suasana medan perang semakin mencengkram
Sebuah desa yang hanya menyisakan puing-puing bangunan mengiasi hampir di seluruh daratan, langit yang mendung dengan petir dan guntur sekan menjadi saksi kejamnya peperangan yang berkecamuk antara Hoshi dan Sora.
Ledakan demi ledakan di luncurkan oleh kedua kubu. Peperangan besar terjadi antara kedua negara tetangga yang dikenal dengan kekuatan yang seimbang. Dua negara ini adalah musuh bebuyutan yang tidak pernah menyebut kata damai. Seluruh desa kecil diperbatasan luluh lanta akibat perang yang pecah, bom kekuatan tidak hentinya saling beradu.
Sementara itu, Seorang anak kecil berjalan terhuyung, kaki tanpa alsanya dipenuhi luka lecet. Ia dengan tubuh ringkihnya, berusaha menyelamatkan diri di tengah peperangan yang berkecamuk. Tubuh kecil yang penuh luka sayatan mulai kelelahan untuk berjalan.
Mirai kecil tidak kuat lagi menahan tubuhnya, gadis berusia 6 tahun itu, seorang diri berada di tengah medan peperangan yang berkecamuk, dengan keadaan lemah dan mengigil kedinginan. Kakinya tidak sanggup melarikan diri lagi. Ditengah hujan lebat ini, ia lapar dan kedinginan, semenyara Ia hanya mempunyai sepotong kue ditangannya.
Tiba-tiba kilatan bola api raksasa, salah satu senjata sihir berkekuatan besar meluncur ke arahnya, tubuhnya yang lemah tidak bisa berbuat apa-apa. Mirai kecil hanya bisa pasrah menerima nasibnya
Tampaknya, inilah akhir hidupku?
Mirai memejamkan matanya, ia pasrah menerima serangan bola sohir raksasa yang menuju ke arahnya. Hidupun, sudah tidak ada artinya bagi gadis kecil sebatang kara sepertinya.
Tap!
Tiba-tiba seseorang mengendongnya menjauh dari medan perang.
Duarrrrrrtrr
Suara ledakan yang terdengar semakin menjauh, Mirai yang menutup matanya mulai terbuka pelahan, memastikan apa yang terjadi padanya.
Apa ini? Seseorang menyelamatkanku? Siapa anak Laki-laki ini?
Seorang anak laki-laki yang tidak jauh lebih tua darinya membawa tubuhnya menjauh dari medan perang. Sementara rambut abu-abu melawan grafitasi bocah itu tersapu badai hujan. Air menetes pelan membasahi seragam Militernya.
Wajah yang ditutupi sebuah Topeng binatang berwarna putih. Jelas terlihat dibalik lubang mata topeng, sepasang manik berwarna Merah kecoklatan memancarkan kelembutan
Ia mengenakan rompi abu-abu tanpa lengan sebagai baju zirahnya, dengan sebuah pedang kecil tergantung di punggungya. Mirai sedang memperhatikan penyelamatnya dalam diam
Siapa anak ini?
Pandangan Mirai tertuju pada kalung identitas yang tersemat di baju Zirah baocah itu.
Tunggu, Apa yang tertulis di dadanya? Aora. Apakah itu namanya?
Anak laki-laki itu dengan gesit melompat di antara puing bangunan yang hancur, menggendong tubuh kecil Mirai menjauh dari medan Perang.
Di tepi hutan yang terletak cukup jauh dari medan Perang, anak itu menurunkan Mirai ditepi sebuah sungai kecil. Hamparan bunga Soba, terbentang cantik di setiap sudut hutan. Bunga-bunga kecil nan cantik, seakan menjadi saksi bisu pertemuan antara dua pasang anak yang telah di takdirkan.
Dengan pelan, ia menurunkan tubuh Mirai, dan berjongkok mensejajarkan tubuhnya. Anak itu lantas mengeluarkan perban dari tas kecil di pinggangnya dan mulai membalut luka di tangan Mirai.
"Pasti sakit sekali, Biarkan kakak membalut lukamu. " ucap anak bertopeng itu lembut.
Mirai menatap bocah laki-laki di depannya, ia dengan pelan membalut luka mengnga di tangan Mirai. Sedangkan Mirai hanya bisa menangis sesenggukan
"Selesai. Aku harap kau menjauh dari medan perang. " Ia perlahan berdiri, manik merah kecoklatannya menatap lurus ke arah Mirai dari balik topengnya.
" Kau berpakaian seperti anak laki-laki. Tapi kau menangis tanpa berbuat apa-pun, kau cengeng seperti anak perempuan saja! "
"Aku memang seorang gadis! " ucap Mirai kecil
Mirai yang terlihat kumel, memang berpenampilan seperti anak laki-laki, lengkap dengan rambut hitam pendeknya
"Baiklah, aku mengerti. Gadis kecil lemah sepertimu, tidak pantas dengan peperangan ini" ucapnya sambil mengelus kepala Mirai.
Mirai yakin, dibalik topeng itu, anak itu tengah tersenyum kepadanya.
"Kakak, bagaimana kau bertahan di sana? Apakah orang-orang dewasa itu menyakitimu? Kau terlihat terluka. Bagaimana ini? "ucap Mirai polos sambil terus menangis sesengukan. Ia mulai menyentuh luka di lengan anak itu.
" Tidak Masalah buatku, kau tahu aku cukup kuat untuk berperang. " ucap Aora kecil sambil menggosok belakang kepalanya yang tidak gatal.
Tentu saja, sebagai prajurit medanboerang dan luka sudah menjadi 'makanan' hariannya. Tapi, melihat seorang gadis kecil lemah di tengah medan oerang justru membuatnya lebih khawatir.
"Baiklah, mulai sekarang jaga dirimu baik-baik, mengerti? " ucapnya sambil menghapus air mata di wajah Mirai
" T- tu- tunggu kakak, aku punya hadiah kecil untukmu, terimalah! "
Mirai mulai menghentikan tangisannya, sebagai rasa terima kasihnya, ia pun memberikan sepotong kue berbentuk kupu-kupu miliknya kepada Aora. Bocah itu akhirnya menerima pemberian Mirai.
"Terima kasih, kuenya terlihat lezat. Aku pergi dulu, jaga dirimu! " ucap Aora kecil sambil berbalik. Namun, suara Mirai kembali menghentikan langkahnya
" Kakak, jika besar nanti, apa kau mau menjadi suamiku? "
" Heh! Kita baru bertemu, kenapa kau melamarku? "
Aora terkejut dengan pernyataan spontan gadis kecil di belakangnya, ia pun buru-buru membalik tubuhnya. Wajah di balik topeng rubah itu pasti sudah memerah padam.
" Karena kau pria baik seperti ayahku. Ayahku bilang agar mencari pria baik sepertinya. " ucap Mirai dengan polosnya.
"Kita mungkin tidak akan bertemu lagi, dan juga pernikahan itu untuk orang dewasa tau! " ucap Aora dengan nada bingung. Bagaimanapun, mereka berdua hanyalah anak-anak polos yang belum sepenuhnya mengerti apa yang mereka bahas.
Mirai kecil mengembungkan pipinya, membuat Aora kecil semakin gemas dengan sosok lucu di depannya
"Kalau begitu, jika kau dan aku sudah dewasa, menikahlah denganku, hm? Atau tidak.....
Jika masa depan memang ada, aku sendiri yang akan datang padamu, dan menyukaimu lebih dulu, bagaimana? " ucap Mirai antusias
Aora kecil pura pura berpikir dengan meletakkan jarinya di dagunya, ia masih gemas melihat muka imut Mirai kecil yang mulai kesal menunggu jawaban dari Aora. Baiklah, ia putusalan menerima lamaran Mirai tanpa berpikir panjang.
" Entahlah, tapi jika kau tumbuh menjadi gadis cantik dan tangguh, yang tidak mudah menangis atau menyerah. Mungkin aku yang akan menyukaimu lebih dulu.
Jika takdir mengikat kita, aku sendiri yang akan melindungimu, untuk itu bertahanlah! Lawan dunia ini! Dan datang kembali padaku!
Kalau begitu. Sampai jumpa lagi gadis kecil. Tidak.. Tidak... Haruskan aku memanggilku calon istriku? " Aora mengusap lembut kepala Mirai
Aora kecil berbalik, ia mulai berjalan menjauhi Mirai. Ia ingin menghabiskan waktu lebih lama, dan berkenalan lebih jauh dengan Mirai. Namun bisa saja gadis itu diincar musuh karena bersama orang militer sepertinya
Perlahan langit mendung menunjukkan cahaya matahari. Bocah laki-laki itu pun berjalan semakin menjauh. Hembusan angin lembut, membuat bunga Soba terhempas pelan, sambil melepas kelopak kecil yang tersapu angin
" Bagaimana mungkin anak seusianya bisa ikut berperang? Perban di tangannya menunjukkan bahwa ia tumbuh menjadi seorang yang hebat. "
Aora semakin menjauh, di bawah cahaya tubuhnya mulai menghilang. Mirai hanya bisa memandangi orang yang menyelamatkannya itu hilang di tengah cahaya.
Cahaya! Aku melihat cahaya darinya!
Jika memang ada masa depan untukku.
Ijinkan aku bertemu sekali lagi dengannya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Sikilman
genap like 100. 👏👏👏👏👏
2022-02-04
1
Lucia
.
2021-12-01
0
Ryosa
mampir thor , sdh aku kasih boom like
2021-10-18
1