Kekecewaan

Sinar matahari mulai menembus celah jendela, membuat mata Mirai bergetar. Ia mulai mengejapkan matanya, mencoba mengumpulkan kesadarannya kembali. Tangannya secara otomatis memegang kepalanya yang sakit, dunia di seklilingnya seakan berputar hebat.

Mirai mencoba duduk, sambil terus memegangi kepalanya yang sakit. Dengan mata yang masih terpejam, ia mulai merasakan sesuatu menusuk hidungnya yang sensitif.

Sstttt.....

Bau apa ini? Harum sekali?

Mirai mencoba membuka matanya yang masih sepat. Beberapa menit ia masih belum menyadari dimana ia berada

Di mana ini? Rumahku?

Tunggu! Sejak kapan aku memiliki koleksi buku sebanyak itu? Siapa orang yang sedang memasak itu?

Mirai masih belum sadar. Rambut acak-acakan ia garuk asal, sementara mata yang masih kekurangan daya hanya bisa mengerjap pelan

Ia masih mencoba mencerna apa yang terjadi, sambil menggaruk lehernya, ia melihat seseorang yang tengah sibuk menyiapkan makanan.

"Kau sudah bangun? "tanya Aora.

Teng!

Seketika Mirai sadar. Kenapa ia berada di kamar yang begitu asing. Kenapa Aora berdiri di depannya dengan mengenakan celemek dengan membawa sendok sayur?

" Kyaaa! "

Bukkkkk!

" APA YANG KAU LAKUKAN DISINI, DASAR BODOH! "

Teriakan Mirai menggema diseluruh isi apartemen Aora sambil melampar bantal yang sukses mengenai wajah Aora.

" SALAH SIAPA MABUK DAN MENINGGALKAN KUNCI KAMARNYA DI RESTORAN, DASAR GADIS CEROBOH! "balas Aora tidak kalah menggelegar.

Mirai mulai diam sambil mencoba mengingat apa yang terjadi, dia tidak ingat kejadian kemarin setelah menenggak minuman yang di kiranya air itu. Mirai pun membenarkan selimut agar menutupi seluruh tubuhnya.

" Memang aku yang ceroboh sih, tapi kenapa kau membawaku ke rumahmu, dasar cabul! " gumam Mirai sambil menyipitkan matanya

Hah.....

Aora mulai menghela nafas panjang, dengan tangan memukul kepalanya pelan.

" Jadi. Aku harus membiarkanmu di jalan? Aku memang tidak khawatir padamu, tapi aku mengkhawatirkan nasib orang-orang malang yang kemungkinan melintas dan bertemu dengan kepribadian mabukmu yang barbar itu, aku sebagai pengayom desa tentu tak akan membiarkannya kan". Pungkas Aora

"Tapi- " belum selesai Mirai berbicara, Aora pun mengintrupsinya

" Sudah! Cepat bangun! sebelum turun ke kamarmu, lebih baik kau sarapan di sini. Aku sudah membuatkan sup ikan dan kecambah untuk meredakan rasa pegarmu itu" ungkap Aora sambil menuju ke dapur dan kembali menata meja untuk mereka makan.

"Aku sudah mengambilkan kuncimu ketika aku pergi kepasar tadi, aku taruh di situ" sambil menunjuk sebuah meja.

"Lalu? ,kalau aku tidur dirumahmu, kau tidur dimana? Jangan bilang kau! "ucap Mirai sambil mengepalkan tangan ke atas.

" Berkat seseorang aku tidur di kantorku. Dan lagi, apakah tim medis diijinkan datang terlambat? Kau tidak melihat waktu terus berjalan? "

Tres!

Mirai melompat turun dari ranjang ia barilu ingat ini hari oertamanya bekerja. Dengan cepat duduk di hadapan Aora dengan manis, plus garpu dan sendok di tangan. Aora menghidangkan sup yang di siapkan sambil tersenyum lewat matanya.

" Cepat! Cepat!" perintah Mirai

" Iya bawel! "

" Kau tidak makan? "

" Aku sudah makan tadi, ketika memasak untukmu. Makanlah yang banyak! " ucap Aora

Cih! Padahal aku ingin sekali melihat wajahnya yang tertutup masker itu, bahkan kata Ten, Hanna, dan Rou mereka tidak pernah melihatnya, atau jangan jangan?

Mirai tenggelam dalam lamunan liarnya tentang wajah Aora.

"Cepat habiskan! " desak Aora sambil menatap horor Mirai.

" Hn"

Mirai pun menyeruput sup buatan Aora. Dan rasanya seenak baunya dan tentu membuat Mirai lahap memakannya.

Dibalik maskernya, senyum tulus terukir diwjahnya. Mata Aora yang menyipit menandakan ia sangat bahagia dengan pemandangan didepannya itu.

....................... ...

Mirai keluar dari kamarnya dengan berlari. Ia sedang berpacu dengan waktu, dengan kata lain terlambat.

Ia ingat bahwa Hanna pernah menyebut bahwan Nn. Shiyuu memang orang yang ramah dan baik, tapi ia tidak mentoleril ketidak disiplinan bawahannya.

Tepat di depan gedung apartemennya, seseorang memanggilnya.

"Yo! Mirai"

"Aku tidak ada waktu meladenimu Aora, aku terlambat"

"Tunggu, bawa ini! Ada makanan lebih tadi jadi aku membungkusnya, makanlah ketika istirahat" ucap Aora sambil memberikan kotak bekal merah ke Mirai.

"Hmmmm! Terima kasih! Aku pergi duluan ya..... "

" T- tunggu.... "

Belum sempat Aora mengentikan Mirai, ia sudah berlari jauh meninggalkannya.

" Padahal aku mau ke rumah sakit juga dan memberitahunya jalan memotong, waktu itu aku sengaja memilih jalan memutar supaya bisa nersamanya" Batin Aora

.......

Pip...... Pip..... Pip.... (plis jangan pakai calon mantu)

Suara monitor alat pacu disebuah ruangan isolasi. Di ranjang isolasi, seorang gadis terbaring lemah dengan wajah yang pucat. Selang penunjang kehidupan nampak terpasang di seluruh tubuhnya

"Bagaimana kondisinya? " ucap Nn. Shiyuu, wanita berambut biru gelap yang turut mengamati pasien dari sebuah ruang kaca.

" Tidak ada perkembangan yang bagus, hari demi hari tubuh kecilnya kian melemah? " tegas Hanna prihatin.

" Sebenarnya, sihir apa yang mengenai gadis ini? Aku sudah memeriksa dengan segala kemampuan Kenkou (Tekhnik sihir penyembuh) milikku, tapi tidak satupun yang terdeteksi" ucap Shiyu

Hanna, Mirai, dan Shiyuu mengamati tubuh gadis itu dibalik dingding kaca isolasi.

Berbeda dengan kedua rekannya, Mirai terlihat tenang dengan ekspresi dinginnya khasnya. Tidak ada satupun simpati yang ditunjukkan wajah cantiknya.

Tok..... Tok.... Tok....

Aora yang memasuki ruangan itu dengan dua orang anak buahnya.

"Kau datang Aora? "Tanya Shiyuu

" Hn. Kasus desa Fuu di bawah komandoku, sejauh apa perkembangan yang senpai temui? "

" Tidak ada yang berarti, kami masih berputar dijalan buntu! "

" Dia adalah gadis yang berhasil timku selamatkan dari desa Fuu yang diserang musuh. Desa yang di serang secara tiba-tiba oleh seoarang tidak dikenal.

Kami curiga itu adalah perbuatan negeri Hoshi, mereka melancarkan serangan balasan sebagai bentuk kekecewaan gencatan senjata yang mereka terima akibat kemenangan kita pada peperangan yang lalu. " pungkas Aora dengan nada serius, sikap konyolnya seakan lenyap digantikan dengan aura seorang ketua tim Militer elite desa Sora

" Menurut laporan yang kami terima, desa itu di serang secara mendadak diserang oleh sesuatu kekuatan misterius berupa ledakan asap beracun kan? "tanya Shiyuu

" Memang benar, tapi kami masih belum menemukan jenis bom apa itu. Kita dengar negeri Hoshi mengembangkan sesuatu, aku takut inilah hal tersebut. Mengingat tidak ada kerusakan berarti di desa itu, tapi hampir semua penduduk tewas terbunuh. Bahkan tidak ada tanda perlawanan senjata baik dari warga atau pihak militer yang berjaga"

"Itulah keanehan serangannya, tidak ada tanda perlawanan dari pihak kita. Mungkinkah mereka di serang oleh kelompok prajurit yang menyerang secara grilia? " pungkas Shiyuu sambil menggosok dagunya.

"Tidak. " Mirai mulai berbicara dan memecah ketegangan diruangan itu.

" Itu bukanlah sebuah serangan. Tapi lebih seperti sebuah peringatan. "

Semua orang menatap Mirai, masih bingung dengan apa yang dikatakan oleh gadis yang berdiri tanpa ekspresi itu.

" Apa maksudmu? " tanya Shiyuu.

" Ini bukan sebuah serangan bersenjata pada umumnya. Jika itu sebuah serangan, hal itu akan dilakukan secara berkelompok. Tapi berbeda dengan kasus ini. Aku yakin ini adalah kasus peledakan bunuh diri" ucap Mirai

"Jika itu sebuah serangan bersenjata dengan bom sebagai kekuatan, itu akan cepat dideteksi tim sensor. Maka hal yang pertama yang di lakukan militer adalah mengefakuasi warga entah itu mendadak atau tidak, semua itu agar menekan korban dari pihak sipil.

Tapi jika itu ledakan bunuh diri, bukankah tidak mungkin cakupan penghancurnya bisa menewaskan seisi desa? Apa lagi tidak ada kerusakan serius di sana? Itu menandakan ledakan yang terjadi kecil" sambung Aora

"Aku tidak bilang tujuan bom bunuh diri itu adalah menghancurkan desa, tapi lebih sebagai sebuah peringatan. Memang bom bunuh diri itu tidak bertujuan merusak desa tapi- "

" Tapi apa Mirai ? "" tanya Hanna

"Tapi untuk memusnahkan semua warga desa tanpa terkecuali. Di lihat dari kondisi anak ini, bom yang diledakkan adalah bom berkekuatan biologis. Artinya hanya satu orang yang memasuki desa, dengan serangga Mikro ditanamkan di tubuhnya.

Orang itu kemungkinan menyamar atau bahkan warga desa yang ditangkap musuh dan ditanamkan segel itu. Lantas di kirim di tengah desa di saat masyarakat masih berfokus pada aktifitas di pasar. "

" Jadi, orang itu mengincar tempat dimana banyak orang berkumpul? " tanya Hanna

" Bisa dibilang begitu, tapi sebenarnya tidak perlu melakukan hal itu, karna menurut sifat serangga Mikro dapat menyebar di udara dengan jangkauan luas. Namun, akan jadi lebih mematikan jika bom itu bisa diledakkan di satu pusat yang terdapat banyak orang"

"Senenarnya apa itu serangga Mikro itu?" Tanya Hanna penasaran

"Serangga sihir yang berukuran kecil yang masuk lewat pernafasan. Begitu serangga masuk ke tubuh manusia ia mulai memakan energi di dalam tubuh kita. Jika itu orang militer yang notabene memiliki kekuata sihir di tubuhnya, serangga itu akan membesar dan lambat laun akan meledak.

Tapi untuk rakyat biasa, itu hanya mengerogoti energi hidupnya hingga tewas" pungkas Mirai.

"Seperti katamu, desa Fuu tengah mengadakan festival penting sehingga seluruh masyarakat berkumpul di satu titik tanpa terkecuali. Ini menyebabkan tidak ada korban yang hidup kecuali anak ini yang kami temukan jauh dari TKP." pungkas Aora.

"Tapi bagaimana teknik kenkou milikku tidak dapat mendeteksinya? " ucap shiyuu

" Mungkin ini salah satu senjata yang dikembangkan negeri Hoshi. Mereka mengirimkannya sebagai peringatan ke pihak kita, mengingat letak Desa Fuu memang rentan di serang musuh karena dekat perbatasan" pungkas Aora.

"Sesuatu senjata biologis yang bahkan tidak bisa di deteksi Nn. Shiyuu, mengerikan sekali" pungkas Hanna

"Serangga ini hanya mungkin terdeteksi jika pengendalian kekuatan kenkou seseorang sudah di tarap tertinggi.

Asal kalian tahu, mengendalikan teknik kenkou itu memerlukan pengalaman yang kayak serta pengetahuan yang tinggi akan teknik penyembuhan" pungkas Mirai.

"Bagaimana kau bisa tahu? " tanya Shiyuu

" Karna akulah, salah satu orang yang dapat menguasainya" Jawab Mirai enteng.

"Kalau begitu bisakah kau menyelamatkannya Mirai? "tanya Aora penuh harap

" Tidak!"

" K- kenapa begitu? " tanya Aora terkejut,

" Aku mungkin saja menyelamatkannya dengan Kenkou milikku, tapi resiko meledakknya sangat tinggi"

"Bukankah kau mengatakan hanya orang militer yang berefek hingga menimbulkan ledakan? Ia hanya seorang gadis kecil biasa. " tegas Aora.

" Kau tahu betapa sulitnya mengendalikan energimu untuk mengeluarkan serangga Mikro peledak itu dari tubuhnya? jika kau salah sedikit saja, energi yang kau transfer ke korban justru menjadi bumerang. Makhluk kecil itu akan meledak dengan memakan energimu, kau tahu? "

" Tapi. Bukan itu alasanku, aku hanya tidak ingin menyelamatkan anak kecil itu. "

Ucap Mirai sambil memalingkan wajahnya, tatapannya bahkan tidak memperlihatkan kesedihan sesikitpun.

" Kau tidak seperti orang yang aku kenal Mirai. Bagaimana mungkin kau membiarkan nyawa anak melayang begitu saja? Apa kau menyebut dirimu dokter? " ucap Aora kecewa.

Aora pun menarik tangan Mirai, mengajaknya keluar dari ruang itu. Ia tidak mau menunjukkan emosinya di depan senpai dan anak buahnya.

Aora terkejut dengan sikap dingin Mirai, bagaimana ia tiak prihatin sama sekali ketika melihat seorang Anak kecil yang terbaring lemas. Bahkan ketika ia adalah seorang tim medis. Mirai seakan tidak mau tahu, dan tidak mencobanya. Membuat Aora kecewa untuk pertama kalinya ke Mirai.

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

like 👍mirai.

2021-04-29

0

lihat semua
Episodes
1 Akankah ada Masa Depan Untukku?
2 Akankah Ini Awal Sebuah Tragedi?
3 Misi yang Terikat Benang Merah
4 Luka Masa Lalu
5 Arti di Beri Kepercayaan
6 Misi Bulan Madu
7 Mari Kita Kecoh Mereka
8 Hangat Pelukannya
9 Rahasia Desa Besi
10 Ada Kisah dibalik Semua yang Terjadi
11 Arti kata ' TEMAN'
12 Selamat Malam, Mimpi indah Mirai
13 Menyerang orang Yang Salah
14 Kekecewaan
15 Ku Ulurkan Tangan Hangatku, atau Tangan Dingin Penuh Darahku
16 Sebuah Keputusan Sulit
17 Neraka di Bumi
18 Neraka di Bumi II
19 Neraka di Bumi III
20 Efek Kupu-kupu
21 Sahabat pertama Mirai
22 Musuh yang menjadi Rekan
23 Jangan Remehkan Mirai
24 Pertarungan
25 Segel Ingatan
26 Percayalah Pada Dirimu Hanna
27 Menindas atau Ditindas
28 Tunas Muda Sora
29 Orang Dewasa Untuk mu
30 Keluarga Kecil
31 Sebuah Petunjuk
32 Cahaya Hidup Xio
33 Kehangatan Xio
34 Yora.... Panggil Aku Yora
35 Pernyataan Aora
36 Hadiah dari Hanna
37 Aora atau Hotaru
38 Utusan Sora
39 Utusan Sora ll
40 Bekas Luka Tuan Muda Hoshi
41 Masa Lalu Hotaru
42 Masa Lalu Hotaru : Hanya Satu..... Tolong Akui Aku Ayah
43 Masa lalu Hotaru lll
44 Kejutan
45 Keserakahan
46 Kontrak Kutukan Tanuki
47 Kau Harus Bertahan, Hotaru
48 Ketulusan dan Rasa Rindu
49 Kenangan Buruk (flash back)
50 Kenangan Buruk ll
51 Kenangan Buruk lll
52 Kenangan Buruk lV (Last)
53 Perjalanan Pulang
54 'Topeng'
55 Makan Malam
56 Arc Xio : Perjalanan Xio
57 Arc Xio : Pertemuan
58 Arc Xio : Siapa sebenarnya yang licik?
59 Arc Xio : Sang Penyelamat
60 Arc Xio : Sisi lain
61 Arc Xio : Bersembunyi, Hanya untuk Hidup
62 Arc Xio : Bahkan sedikit Rasa Kasihan, Ibu
63 Arc Xio : Mencoba Melepas
64 Arc Xio : Serangan Tiba-tiba
65 Hangat Sosok Seorang Ayah
66 Kepala Tomat bertemu
67 Seperti Apa Hidup Yora?
68 Kegelapan Yora
69 Ring Kematian
70 Ring Kematian II
71 Bangkitnya Sang Iblis Tengu
72 Pahlawan dalam Bayangan
73 Bunga Anyelir
74 Pelindung Sora
75 Saudara
76 Pembalasan Mirai
77 Sahabat di Sisi Aora
78 Dua Wanita Tangguh Tengu
79 Hubungan Rumit Si Kembar
80 Penghiburan dan Luka
81 Reuni dan Kekonyolan Hotaru
82 Arc Sora : Aliansi
83 Arc Sora : Penyelamatan
84 Arc Sora : Situasi yang Mengancam
85 Arc Sora : Penyelidikan
86 Arc Sora : Penyelidikan ll
87 Arc Sora : Penyelidikan lll
88 Arc Sora : Penyelidikan lV
89 Arc Sora : Perlawanan dan Kerja Sama
90 Arc Sora : Semua Mulai Terkuak
91 Arc Sora : Akhir sebuah Kasus
92 Arc Sora : Aora sang Pemimpin
93 Arc Sora : Kekalahan Telak
94 Putri Kecilku
95 Bekal Makan Siang
96 Perhatian Kecil
97 Bayaran Atas Perdamaian
98 Gosip goals Pertama Mirai (Ch. Ringan)
99 Bayangan Di Kegelapan
100 Alasan Dibalik Pria Bermasker, Aora
101 Kitab Merah Dan Putih Nue
102 Misi
103 Bermain Peluang
104 Bermain Emosi dan Judi
105 Tidak ada rasa...... Atau hanya kepalsuan?
106 Bermain atau Dipermainkan
107 Menyerahlah
108 Tidak masalah... Menunjukkan Sedikit Perasaanmu....
109 Lorong yang Panjang
110 Kenapa?
111 Kekesalan..
112 Mulai Terkuak
113 Pembuktian
114 Aku ingin.... Kita tetap seperti ini
115 Laporan mengenai Tengu
116 Kehilangan Kendali
117 Kegelapan yang Tertidur
118 Menyusup Ke Markas Cops Merah
119 Kematian yang Menyedihkan
120 Permainan dalam Permainan
121 Rasa Sakit!
122 Spesial Chapter : Epilogue
123 Kurasu sang Kegelapan
124 Takdir Untuk Berpisah
125 Mimpi Aora
126 Terungkap
127 Terungkap
128 Penyelamatan Mirai
129 Rencana Kegelapan
130 Pertarungan Hutan Iblis
131 Dua Saudara
132 Sebuah Pilihan
133 Pengorbanan
134 Pengorbanan : Jalinan Takdir
135 Pengorbanan : Berikan Daging untuk Patahkan Tulang
136 Pengorbanan : Bantuan
137 Pengorbanan : Bantuan
138 Pengorbanan : Mata dibalas Mata
139 Pengorbanan : Hari Itu hampir Tiba
140 Pengorbanan : Segel yang Rusak
141 Pengorbanan : Di bawah Langit Merah
142 Pengorbanan : Jalan Kegelapan atau Jalan Cahaya (Flashback end)
143 Kegelapan dan Kebencian
144 Dua Sekawan
145 Menuju Dunia Yokai
146 Jendral Kitsune
147 Apa itu Keadilan?
148 Identitas Sebenarnya
149 Siapa diriku yang sebenarnya?
150 Saat Kenangan Kembali Kepadaku
151 Selamat Tinggal
152 Cahaya Musim Semi
153 Pengumuman : Hi dari Yuki Mirai
154 Teman Rahasia
155 Di Permainkan Takdir
156 Bintang Yang Memeluk Bulan
157 Akulah Mirai Untukmu
158 Tumbuh dengan Melihat Punggung Ayah
159 Kekuatan Batu Pilar ke-3
160 Serangan Yurei
161 Siapa Karura?
162 Kisah Rubah Kecil
163 SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 1 (Bisa skip)
164 SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 2 (Bisa skip)
165 Menyelidiki Misteri
166 Segel yang Melemah
167 Misi Penyusupan Penuh Resiko
168 Menyusup Masuk
169 Kecurigaan!
170 Eksperimen Aneh
171 Akai Sode
172 Aku bukan orang yang lemah!
173 Munculnya Musuh
174 Bertarung Di Tengah Kota Mati
175 Neraka Es
176 Kekuatan Akuma!
177 Kemarahan Aora!
178 De Javu
179 Gunung Girei
180 Pilar ke-4, Kurasu
181 Kebahagiaan yang membenciku!
182 Pertemuan
183 Lahirnya Kegelapan
184 Pengakuan
185 Keputusan Zen
186 Ketua Zen dalam Bahaya!
187 Arc Tiga Sekawan : Tanuki Kecil
188 Arc Tiga Sekawan : Bertahan Hidup dengan mengorbankan Hidup orang lain
189 Arc Tiga Sekawan : Rekan yang menyelamatkan Zen
190 Arc Tiga Sekawan : Partner
191 Arc Tiga Sekawan : Ambisi dan Pengorbanan
192 Arc Tiga Sekawan : Cinta dan Kewajiban
193 Arc Tiga Sekawan : Menyelamatkan Anakku
194 Arc Tiga Sekawan : Kelahiran Mirai
195 Arc Tiga Sekawan : Perpisahan
196 Arc Tiga Sekawan : Tangis Seorang Iblis
197 Arc Tiga Sekawan : Pelarian (Falsh Back End)
198 Zen Vs Tanuki
199 Belas Kasih seorang Sahabat
200 Mirai Kembali
201 Rencana Mirai.
202 Waktu Yang Tepat
203 Melindungi Masa Depan
204 Bersiap untuk kemungkinan Terburuk
205 Batu Pilar Milik Yuri
206 Arc Awal dari Sebuah Akhir : D- day!
207 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keluarga Kecil di medan Perang
208 Arc Awa dari Sebuah Akhir : Strategi
209 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kegelapan Bangkit
210 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Lawan Yang Tangguh
211 Arc Awal Dari Sebuah Akhir : Terketuknya Hati seorang Ayah
212 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keadaan Berbalik
213 Spesial Chapter : Hukuman Terberat adalah Penyesalan
214 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Aora Kembali
215 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kebangkitan Nue!
216 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Mirai seorang diri
217 Arc Awal dari Sebuah Akhir : The Master's Sun
218 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel
219 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel pt. 2
220 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Bertemu Denganmu untuk pertama kalinya
221 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Akankah ini menjadi perpisahan terakhir?
222 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Sayonara, Mirai.
223 Sora dan Perdamaian
224 Yurei's Hunter
225 Fate to meet You again
226 Prakata....
Episodes

Updated 226 Episodes

1
Akankah ada Masa Depan Untukku?
2
Akankah Ini Awal Sebuah Tragedi?
3
Misi yang Terikat Benang Merah
4
Luka Masa Lalu
5
Arti di Beri Kepercayaan
6
Misi Bulan Madu
7
Mari Kita Kecoh Mereka
8
Hangat Pelukannya
9
Rahasia Desa Besi
10
Ada Kisah dibalik Semua yang Terjadi
11
Arti kata ' TEMAN'
12
Selamat Malam, Mimpi indah Mirai
13
Menyerang orang Yang Salah
14
Kekecewaan
15
Ku Ulurkan Tangan Hangatku, atau Tangan Dingin Penuh Darahku
16
Sebuah Keputusan Sulit
17
Neraka di Bumi
18
Neraka di Bumi II
19
Neraka di Bumi III
20
Efek Kupu-kupu
21
Sahabat pertama Mirai
22
Musuh yang menjadi Rekan
23
Jangan Remehkan Mirai
24
Pertarungan
25
Segel Ingatan
26
Percayalah Pada Dirimu Hanna
27
Menindas atau Ditindas
28
Tunas Muda Sora
29
Orang Dewasa Untuk mu
30
Keluarga Kecil
31
Sebuah Petunjuk
32
Cahaya Hidup Xio
33
Kehangatan Xio
34
Yora.... Panggil Aku Yora
35
Pernyataan Aora
36
Hadiah dari Hanna
37
Aora atau Hotaru
38
Utusan Sora
39
Utusan Sora ll
40
Bekas Luka Tuan Muda Hoshi
41
Masa Lalu Hotaru
42
Masa Lalu Hotaru : Hanya Satu..... Tolong Akui Aku Ayah
43
Masa lalu Hotaru lll
44
Kejutan
45
Keserakahan
46
Kontrak Kutukan Tanuki
47
Kau Harus Bertahan, Hotaru
48
Ketulusan dan Rasa Rindu
49
Kenangan Buruk (flash back)
50
Kenangan Buruk ll
51
Kenangan Buruk lll
52
Kenangan Buruk lV (Last)
53
Perjalanan Pulang
54
'Topeng'
55
Makan Malam
56
Arc Xio : Perjalanan Xio
57
Arc Xio : Pertemuan
58
Arc Xio : Siapa sebenarnya yang licik?
59
Arc Xio : Sang Penyelamat
60
Arc Xio : Sisi lain
61
Arc Xio : Bersembunyi, Hanya untuk Hidup
62
Arc Xio : Bahkan sedikit Rasa Kasihan, Ibu
63
Arc Xio : Mencoba Melepas
64
Arc Xio : Serangan Tiba-tiba
65
Hangat Sosok Seorang Ayah
66
Kepala Tomat bertemu
67
Seperti Apa Hidup Yora?
68
Kegelapan Yora
69
Ring Kematian
70
Ring Kematian II
71
Bangkitnya Sang Iblis Tengu
72
Pahlawan dalam Bayangan
73
Bunga Anyelir
74
Pelindung Sora
75
Saudara
76
Pembalasan Mirai
77
Sahabat di Sisi Aora
78
Dua Wanita Tangguh Tengu
79
Hubungan Rumit Si Kembar
80
Penghiburan dan Luka
81
Reuni dan Kekonyolan Hotaru
82
Arc Sora : Aliansi
83
Arc Sora : Penyelamatan
84
Arc Sora : Situasi yang Mengancam
85
Arc Sora : Penyelidikan
86
Arc Sora : Penyelidikan ll
87
Arc Sora : Penyelidikan lll
88
Arc Sora : Penyelidikan lV
89
Arc Sora : Perlawanan dan Kerja Sama
90
Arc Sora : Semua Mulai Terkuak
91
Arc Sora : Akhir sebuah Kasus
92
Arc Sora : Aora sang Pemimpin
93
Arc Sora : Kekalahan Telak
94
Putri Kecilku
95
Bekal Makan Siang
96
Perhatian Kecil
97
Bayaran Atas Perdamaian
98
Gosip goals Pertama Mirai (Ch. Ringan)
99
Bayangan Di Kegelapan
100
Alasan Dibalik Pria Bermasker, Aora
101
Kitab Merah Dan Putih Nue
102
Misi
103
Bermain Peluang
104
Bermain Emosi dan Judi
105
Tidak ada rasa...... Atau hanya kepalsuan?
106
Bermain atau Dipermainkan
107
Menyerahlah
108
Tidak masalah... Menunjukkan Sedikit Perasaanmu....
109
Lorong yang Panjang
110
Kenapa?
111
Kekesalan..
112
Mulai Terkuak
113
Pembuktian
114
Aku ingin.... Kita tetap seperti ini
115
Laporan mengenai Tengu
116
Kehilangan Kendali
117
Kegelapan yang Tertidur
118
Menyusup Ke Markas Cops Merah
119
Kematian yang Menyedihkan
120
Permainan dalam Permainan
121
Rasa Sakit!
122
Spesial Chapter : Epilogue
123
Kurasu sang Kegelapan
124
Takdir Untuk Berpisah
125
Mimpi Aora
126
Terungkap
127
Terungkap
128
Penyelamatan Mirai
129
Rencana Kegelapan
130
Pertarungan Hutan Iblis
131
Dua Saudara
132
Sebuah Pilihan
133
Pengorbanan
134
Pengorbanan : Jalinan Takdir
135
Pengorbanan : Berikan Daging untuk Patahkan Tulang
136
Pengorbanan : Bantuan
137
Pengorbanan : Bantuan
138
Pengorbanan : Mata dibalas Mata
139
Pengorbanan : Hari Itu hampir Tiba
140
Pengorbanan : Segel yang Rusak
141
Pengorbanan : Di bawah Langit Merah
142
Pengorbanan : Jalan Kegelapan atau Jalan Cahaya (Flashback end)
143
Kegelapan dan Kebencian
144
Dua Sekawan
145
Menuju Dunia Yokai
146
Jendral Kitsune
147
Apa itu Keadilan?
148
Identitas Sebenarnya
149
Siapa diriku yang sebenarnya?
150
Saat Kenangan Kembali Kepadaku
151
Selamat Tinggal
152
Cahaya Musim Semi
153
Pengumuman : Hi dari Yuki Mirai
154
Teman Rahasia
155
Di Permainkan Takdir
156
Bintang Yang Memeluk Bulan
157
Akulah Mirai Untukmu
158
Tumbuh dengan Melihat Punggung Ayah
159
Kekuatan Batu Pilar ke-3
160
Serangan Yurei
161
Siapa Karura?
162
Kisah Rubah Kecil
163
SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 1 (Bisa skip)
164
SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 2 (Bisa skip)
165
Menyelidiki Misteri
166
Segel yang Melemah
167
Misi Penyusupan Penuh Resiko
168
Menyusup Masuk
169
Kecurigaan!
170
Eksperimen Aneh
171
Akai Sode
172
Aku bukan orang yang lemah!
173
Munculnya Musuh
174
Bertarung Di Tengah Kota Mati
175
Neraka Es
176
Kekuatan Akuma!
177
Kemarahan Aora!
178
De Javu
179
Gunung Girei
180
Pilar ke-4, Kurasu
181
Kebahagiaan yang membenciku!
182
Pertemuan
183
Lahirnya Kegelapan
184
Pengakuan
185
Keputusan Zen
186
Ketua Zen dalam Bahaya!
187
Arc Tiga Sekawan : Tanuki Kecil
188
Arc Tiga Sekawan : Bertahan Hidup dengan mengorbankan Hidup orang lain
189
Arc Tiga Sekawan : Rekan yang menyelamatkan Zen
190
Arc Tiga Sekawan : Partner
191
Arc Tiga Sekawan : Ambisi dan Pengorbanan
192
Arc Tiga Sekawan : Cinta dan Kewajiban
193
Arc Tiga Sekawan : Menyelamatkan Anakku
194
Arc Tiga Sekawan : Kelahiran Mirai
195
Arc Tiga Sekawan : Perpisahan
196
Arc Tiga Sekawan : Tangis Seorang Iblis
197
Arc Tiga Sekawan : Pelarian (Falsh Back End)
198
Zen Vs Tanuki
199
Belas Kasih seorang Sahabat
200
Mirai Kembali
201
Rencana Mirai.
202
Waktu Yang Tepat
203
Melindungi Masa Depan
204
Bersiap untuk kemungkinan Terburuk
205
Batu Pilar Milik Yuri
206
Arc Awal dari Sebuah Akhir : D- day!
207
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keluarga Kecil di medan Perang
208
Arc Awa dari Sebuah Akhir : Strategi
209
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kegelapan Bangkit
210
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Lawan Yang Tangguh
211
Arc Awal Dari Sebuah Akhir : Terketuknya Hati seorang Ayah
212
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keadaan Berbalik
213
Spesial Chapter : Hukuman Terberat adalah Penyesalan
214
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Aora Kembali
215
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kebangkitan Nue!
216
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Mirai seorang diri
217
Arc Awal dari Sebuah Akhir : The Master's Sun
218
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel
219
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel pt. 2
220
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Bertemu Denganmu untuk pertama kalinya
221
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Akankah ini menjadi perpisahan terakhir?
222
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Sayonara, Mirai.
223
Sora dan Perdamaian
224
Yurei's Hunter
225
Fate to meet You again
226
Prakata....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!