Mari Kita Kecoh Mereka

Malam yang cerah di Desa Besi, meski hawa terasa dingin menusuk. Malam yang begitu cantik dengan bulan purnama serta bintang yang bersinar terang

Wanita tua pemilik Penginapan berjalan pelan menuntun Aora dan Mirai menuju kamar tempat mereka menginap.

Lorong panjang berisi pintu-pintu kamar tamu menghiasi perjalanan mereka. Sesampainya di satu kamar, wanita tua itu berhenti dan menggeser pitu kamar dengan lukisan bunga sakura itu

"Inilah Kamar kalian Tuan dan Nyonya, Mungkin sesikit sederhana, tapi saya harap kalian menikmati kenyamanan tinggal di penginapan kami" ucap wanita berkimono itu.

"Baik, terimakasi nyonya" ucap Mirai dan Aora sambil membungkuk.

Mereka pun memasuki kamar tersebut, sedangkan wanita pemilik penginapan menutup pintu dan meninggalkan ruangan itu.

Kamar yang cukup besar, dengan perapian di tengah ruang serta satu buah Futton dengan dua bantal disiapkan di lantai. Kamar khas jepang yang cantik dilengkapi balkon menghadap ke kota kecil di depannya serta pemandangan purnama yang indah.

Aora mulai menutup pintu balkon dan mengecek apa ada orang di sekitar kamar tersebut.

Sedangkan Mirai yang melangkah menyisiri setiap sudut kamar, dengan teliti memeriksa sudut kamar tersebut, biasanya untuk ukuran desa yang ketat pasti memiliki sesuatu

"Sepertinya sudah aman, tidak ada yang akan tahu kalau- " ucapan Aora mulai terhenti akibat Mirai yang mendorong tubuhnya hingga jatuh ke kasur.

" Aaaa..... Aaapa yang kau lakukan? " tanya Aora terkejut

Tiba-tiba saja Mirai menindih tubuhnya, serta membekap mulut Aora dengan satu tangannya

" Ssst...... " Mirai memberi sinyal dengan telunjuk yang menyentuh bibir Aora

Mirai mulai menatap Aora penuh arti, manik lafendernya seakan mau memberitahukan sesuatu ke Aora ada sesuatu yang aneh. Namun, tidak ada respon dari Aora, pria itu hanya memandang bingung Mirai

" Aish" Mirai mulai kesal

Mirai pun mendekatkan wajahnya ke wajah Aora. Dengan spontan, dan dengan polosnya Aora mulai memejamkan matanya

Dia memang pria bodoh........

Mirai bukannya ingin menciumnya atau apalah yang ada di fantasi Aora, ia ingin memberitahu aora sesuatu yang mencurigakan

"Dasar bodoh!! Apa yang sedang kau pikirkan? " bisik Mirai di telinga Aora.

"Tidakkah kau lihat, ada benda berbentuk kelelawar aneh di dingding pojok ruangan ini? " ucap Mirai sambil memberitahukan posisi kelelawar itu dengan ekor matanya

Sontak Aora turut mengecek keadaan sekitarnya, memang benar sesuatu terlihat di pojok ruangan, sesuatau seperti hiasan kelelawar aneh

" Itu kelelawar sungguhan, Mirai" bisik Aora.

Mereka bahkan tidak mengubah posisi tindih menindih mereka.

Tetap seperti itu, meski yang paling tidak nyaman adalah Aora, sesuatu yang kenyal bahkan ia rasakan mendarat di dada bidangnya

"Mi- Mirai..... Ini terlalu..... "

" Diam bankbank! "

Aora pun diam, toh dia tidak rugi juga. Mata merah kecoklatan Aora kini tertuju ke arah kelewar itu

Kelelawar misterius yang tergantung di pojok ruangan itu. Sangat aneh ada kelelawar di tempat dan di kondisi seperri itu, mengingat kamar yang mereka tinggali sangan terang.

"Oh..... Jadi begitu.... Bagai mana kalau kita bermain kecoh mengecoh dengan mereka? "pungkas Aora dengan kedipan mata yang sulit diartikan Mirai

" Aaa.... Aapa yang kau rencanakan? " tanya Mirai sambil berbisik. Namun tidak di gubris oleh Aora.

Aora pun memeluk pinggang Mirai erat, menuntun Mirai untuk berdiri. Sedangakn Mirai hanya memasang wajah penuh dengan tanya. Apa maksud Aora?

Dengan tubuh Aora yang besar tidak perlu banyak usaha untuk mendorong tubuh kecil Mirai ke tembok, tepat di samping bawah Kelelawar itu.

Dengan satu tangan yang masih erat memeluk pinggang ramping Mirai dan tangan satunya yang menempel di dingding, Aora memblokir celah untuk Mirai bisa kabur. Mirai sekarang benar-benar terjebak oleh tubuh besar Aora.

"Apa yang aku lakukan.... Bodoh? !! " bisik Mirai, meski begitu ia masih ikut dalam permainan Aora

Tanpa sepatah kata dari Aora, ia hanya menatap wajah Mirai dengan manik merah kecoklatannya. Tangan kekarnya mulai mendekati wajah Mirai, mengusap lembut rambut Mirai, hingga turun ke pipi merona Mirai.

Dengan ibu jarinya, Aora lantas mengusap lembut bibir ranum gadis yang sudah berada di dalam kendalinya tersebut.

Mirai hanya mengkernyitkan dahinya, namun di balas kedipan kecil Aora. Aora pun Mendekatkan wajah bermasker itu ke wajah Mirai, Mirai hanya bisa membeku dan tanpa sadar secara otomatis menutup matanya.

Mata kelelawar itu dengan intens merekam apa yang dilakukan dua orang itu. Aora terlihat membenamkan kepalanya di leher Mirai, terus ke atas hingga kepala mereka beradu (di lihat dari posisi kelelawar)

..........

"Bagaimana hasilnya? " tanya wanita tua yang menjadi pemilik penginapan tersebut.

Terlihat seorang pria yang sedang mencakupkan tangan membalasnya

"Sepertinya mereka benar-benar sepasang pengantin baru yang sedang dimabuk asmara, bukankah kurang sopan memata matai kamar pasangan bulan madu?" tegasnya.

" Ini semata demi keamanan, semua tamu yang menginap di sini, berada dalam genggamanku. " jawabnya sambil meninggalkan pria itu.

........

Sekarang nampak pemandangan yang sedang di bicarakan pengintip itu, Aora terlihat masih mendekatkan wajahnya ke Mirai.

Tanpa di sadari oleh pengintip itu, Aora mengarahkan pandangannya ke arah mata kelelawar itu. Aora mentapap tepat ke arah kelelawar pengintai, dengan mata merah merah darahnya

Sringggg.......

Aora berhasil menanam ilusinya, Ia pun melepaskan cengkramannya ke Mirai. Mirai yang mulai sadar, memukul kepala Aora dengan benda di jangkauan tangannya. Naasnya itu adalah sebuah patung kayu hias.

"APA YANG BARU SAJA KAU LAKUKA, DASAR BODOH! "

Tong....... Tong.....

......................

Aora yang sedang bersimpuh, menghadap Mirai yang duduk di depannya. Mirai yang tengah memalingkan wajahnya, berusaha menyembunyikan wajah merah ala kepiting rebus sambil menyilangkan tangannya.

" Kan sudah aku bilang, kita akan mengecoh pengintip itu, lagian aku tidak berencana menciummu, aku hanya menempelkan ibu jariku di bibirmu lalu menciumnya,

secara teknis tidak terjadi apa-apa " ungkap kesal Aora sambil mengelus benjolan di kepalanya.

" Ttttt.... Tttapi tetap saja.. " dengus Mirai sambil tetap memalingkan wajahnya.

" Bukankah, kau sendiri yang bilang, apapun yang terjadi kita haris mengecoh musuh dengan penyamaran, seseorang pasti tertipu dengan apa yang aku lakukan,

Mencium sang istri di tengah bulan madu itu hal yang wajar. Dan kenapa kau malah menutup matamu tadi?

Atau jangan jangan kau memang mengharapkan aku benar-benar menciummu Mirai? " tanya Aora sambil menyipit mengejek Mirai.

" Diam kataku!!

Tong......

Mirai mulai memukul Aora agar ia menutup mulutnya.

"Bagai mana kau mengecoh kelelawar itu supaya mereka tidak bisa memata matai kita lagi? " tanya Mirai penasaran

Sambil menggosok kepalanya yang double benjol, Aora menjelaskan

" Aku memasang sebuah ilusi lewat tatapan mataku ke mata hewan itu, sehingga apa yang dilihat si pengawas adalah ilusi yang di buat olehku.

Tidak mungkin juga kita membunuh kelelawar itu, hal itu mungkin akan meningkatkan kecurigaan mereka terhadap kita"

Ilusi oleh mata? Baru pertama kali aku mendengarnya

"Tapi bukankah aku menyegel kekuatanmu?" tanya Mirai penasaran

"Untuk hal kecil seperti itu, dengan kekuatan sekarang pun mudah melakukannaya. " jawab Aora.

"Memang ilusi apa yang kau tanamkan? " tanya Mirai

" Tentunya ilusi cerita malam pertama yang sering aku baca di buku" jawab Aora sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, plus wajah tidak berdosanya

"DASAR OTAK MESUM!!!!! "balas Mirai dengan mata menyeramkan dengan siku siku di dahinya, mendaratlah pukulan ketiga untuk Aora.

Setelah pertengkaran, malam itu mereka putuskan untuk beristirahat dan melanjutkan misi esok harinya,

berhubung hanya ada satu futon Aora lebih memilih tidur dengan bersandar di dingding dan membiarkan Mirai tidur di futon.

Bahkan dengan selimut dan perapian ini, tubuhku masih merasakan dingin, bagaimana ia bisa tidur kalau seperti ini?

"Hei Aora..... Apa kau sudah tidur? " panggil Mirai

" Bagaimana bisa tidur dalam cuaca seperti ini?

Kau tidurlah jangan hiraukan aku, besok akan menjadi hari yang melelahkan" ucap Aora sembari memejamkan matanya, ia menggunakan rompinya untuk menghangatkan diri

"Jangan berpikiran macam-macam, Awas saja kau. Kemarilah tidur di sini, futon ini cukup luas untuk kita berdua" ucap Mirai.

Tanpa babibu, Aora mulai mendekat dan tidur di bawah selimut yang sama dengan Mirai.

"Padahal aku ingin terlihat gentle di hadapan seorang gadis, tapi mau bagaimana lagi, cuaca di sini membuat seluruh tubuhku kedinginan" ucap Aora

Dasar bodoh kau Mirai, kenapa membuat seorang laki-laki dewasa tidur di sampingmu. Memang kau merasa kasihan terhadapnya

tapi.........

Kalau dia berani macam-macam ku pastikan jiwanya tidak akan melewati malam ini dengan damai

Mirai tenggelam dalam pikirannya, ia menutup erat tubuhnya dengan selimut, melihat hal itu Aora yang berbaring di sampingnya, berbalik tidur membelakangi Mirai.

"Jangan khawatir, meskipun sikap dan penampilanku seperti ini, percayalah aku sangat menghormati seorang wanita,

kau tak perlu takut aku menyerangmu atau apalah hal liar yang sedang kau pikirkan" ucapnya sembari menutup mata

"Aku tidak akan pernah menyentuh seorang wanita tanpa ada ikatan cinta di antara kita, dan aku lebih senag memperlakukan wanitaku dengan manis dan hangat ketimbang memaksakan merampas kehormatan mereka dengan kedok cinta belaka tapi ada hal lebih yang diinginkan, tidurlah..... Ini sudah malam..... "

Mirai tercengang, pria yang selalu bertidak bodoh dan ceroboh itu, baru saja mengatakan kata kata yang terdengar tulus dan serius, baru kali ini Mirai melihat sikap Dewasa Aora.

Mirai hanya diam menatap punggung lebar pria yang tidur di dampingnya, perlahan dia mulai membenarkan selimut rekan misinya itu, berharap angin malam tidak mengganggu tidur rekan bodohnya tersebut.

Sambil tersenyum, dia mulai memejamkan matanya, mempersilahkan sang mimpi menguasai tubuhnya.

.........

Gelap......

Mirai kecil berjalan di tengah-tengah desanya yang hancur lebur.

Genangan air akibat hujan mebentuk kubangan-kubangan air. Di malam yang kelam, Mirai mencoba berlari menuju rumahnya, pemandangan yang mengerikan terlihat di sekelilingnya.

Tubuh-tubuh warga desa yang tergeletak di sepanjang jalan membuat suasana yang amat teramat seram bagi gadis 6 tahun itu. Dengan luka sayatan di tangan kananya, ia mencoba berlari menuju rumahnya.

Tes... Tes.... Tes...

Cipratan air bercampur dengan darah warga yang dibantai terinjak kaki kecil tanpa alas Mirai.

Mencoba tidak melihat apa yang terjadi di desannya, ia mulai menutup matanya dan terus berlari.

"Hiks..... Hiks.... Ayah, tolong Mirai"

Tangisnya sambil terus berlari. Akhirnya, sampai juga Mirai di depan rumah kecilnya.

"Aa.... Aayah tolong aku.... "

Tapi tidak seperti harapnnya, sang ayah tidak ada di sana.

Kreeeet........

Suara engsel pintu tua yang berdecit, Mirai kecil coba masuk ke dalam ruangan gelap itu.

"Ayah...... Apa kau di dalam? " tanyanya

Namun tidak ada satupun jawaban, perlahan dia mulai melangkahkan kakinya memasuki ruanganitu lebih dalam

Ada sesuatu yang aneh mengalir di kakinya, entah itu apa, Mirai coba mengambilnya lewat tangannya.

" Darah? "gumamnya tidak percaya

Dan pandangannya tertuju pada tubuh seseorang yang dikenalinya.

Ttidak..... Ayah...?

......................

Mirai..... Mirai... Hey.... Bangunlah.....

Dengan cepat mirai membuka matanya, wajah yang di penuhi keringat dingin dan mulut yang masih bergetar.

"Hei Mirai, sadarlah..... Kau tidak apa-apa...... Tenanglah itu cuma mimpi buruk" pungkas Aora menenangkan

Mirai pun bangun sambil terus menangis, mimpi itu terkesan nyata dalam ingatannya. Air mata tak hentinya keluar dari matanya, tangisan Mirai sekan menunjukkan betapa takut dan terluka perasaan saat ini

Bingung dengan Mirai yang terus menangis dan menggigil ketakutan, membuat Aora langsung memeluk Mirai.

Grabbb....

"Tenanglah, itu semua hanya mimpi buruk"

Peluk Aora sambil menenangkan Mirai, ia pun menepuk nepuk halus punggung kecil Mirai.

Miraipun tenggelam di dada Aora, sambil menangis sekeras-kerasnya

Entah kenapa dadaku terasa sesak, tak pernah hatiku sesakit ini......

Apakah ini ingatan masa lalu yang di katakan Xio?

Terpopuler

Comments

Ryosa

Ryosa

he he Mirai malu-malu mau 🤭

2021-10-19

0

Syafira

Syafira

next lanjut Thor

2021-08-01

0

'

'

semangat 💪

2020-12-07

0

lihat semua
Episodes
1 Akankah ada Masa Depan Untukku?
2 Akankah Ini Awal Sebuah Tragedi?
3 Misi yang Terikat Benang Merah
4 Luka Masa Lalu
5 Arti di Beri Kepercayaan
6 Misi Bulan Madu
7 Mari Kita Kecoh Mereka
8 Hangat Pelukannya
9 Rahasia Desa Besi
10 Ada Kisah dibalik Semua yang Terjadi
11 Arti kata ' TEMAN'
12 Selamat Malam, Mimpi indah Mirai
13 Menyerang orang Yang Salah
14 Kekecewaan
15 Ku Ulurkan Tangan Hangatku, atau Tangan Dingin Penuh Darahku
16 Sebuah Keputusan Sulit
17 Neraka di Bumi
18 Neraka di Bumi II
19 Neraka di Bumi III
20 Efek Kupu-kupu
21 Sahabat pertama Mirai
22 Musuh yang menjadi Rekan
23 Jangan Remehkan Mirai
24 Pertarungan
25 Segel Ingatan
26 Percayalah Pada Dirimu Hanna
27 Menindas atau Ditindas
28 Tunas Muda Sora
29 Orang Dewasa Untuk mu
30 Keluarga Kecil
31 Sebuah Petunjuk
32 Cahaya Hidup Xio
33 Kehangatan Xio
34 Yora.... Panggil Aku Yora
35 Pernyataan Aora
36 Hadiah dari Hanna
37 Aora atau Hotaru
38 Utusan Sora
39 Utusan Sora ll
40 Bekas Luka Tuan Muda Hoshi
41 Masa Lalu Hotaru
42 Masa Lalu Hotaru : Hanya Satu..... Tolong Akui Aku Ayah
43 Masa lalu Hotaru lll
44 Kejutan
45 Keserakahan
46 Kontrak Kutukan Tanuki
47 Kau Harus Bertahan, Hotaru
48 Ketulusan dan Rasa Rindu
49 Kenangan Buruk (flash back)
50 Kenangan Buruk ll
51 Kenangan Buruk lll
52 Kenangan Buruk lV (Last)
53 Perjalanan Pulang
54 'Topeng'
55 Makan Malam
56 Arc Xio : Perjalanan Xio
57 Arc Xio : Pertemuan
58 Arc Xio : Siapa sebenarnya yang licik?
59 Arc Xio : Sang Penyelamat
60 Arc Xio : Sisi lain
61 Arc Xio : Bersembunyi, Hanya untuk Hidup
62 Arc Xio : Bahkan sedikit Rasa Kasihan, Ibu
63 Arc Xio : Mencoba Melepas
64 Arc Xio : Serangan Tiba-tiba
65 Hangat Sosok Seorang Ayah
66 Kepala Tomat bertemu
67 Seperti Apa Hidup Yora?
68 Kegelapan Yora
69 Ring Kematian
70 Ring Kematian II
71 Bangkitnya Sang Iblis Tengu
72 Pahlawan dalam Bayangan
73 Bunga Anyelir
74 Pelindung Sora
75 Saudara
76 Pembalasan Mirai
77 Sahabat di Sisi Aora
78 Dua Wanita Tangguh Tengu
79 Hubungan Rumit Si Kembar
80 Penghiburan dan Luka
81 Reuni dan Kekonyolan Hotaru
82 Arc Sora : Aliansi
83 Arc Sora : Penyelamatan
84 Arc Sora : Situasi yang Mengancam
85 Arc Sora : Penyelidikan
86 Arc Sora : Penyelidikan ll
87 Arc Sora : Penyelidikan lll
88 Arc Sora : Penyelidikan lV
89 Arc Sora : Perlawanan dan Kerja Sama
90 Arc Sora : Semua Mulai Terkuak
91 Arc Sora : Akhir sebuah Kasus
92 Arc Sora : Aora sang Pemimpin
93 Arc Sora : Kekalahan Telak
94 Putri Kecilku
95 Bekal Makan Siang
96 Perhatian Kecil
97 Bayaran Atas Perdamaian
98 Gosip goals Pertama Mirai (Ch. Ringan)
99 Bayangan Di Kegelapan
100 Alasan Dibalik Pria Bermasker, Aora
101 Kitab Merah Dan Putih Nue
102 Misi
103 Bermain Peluang
104 Bermain Emosi dan Judi
105 Tidak ada rasa...... Atau hanya kepalsuan?
106 Bermain atau Dipermainkan
107 Menyerahlah
108 Tidak masalah... Menunjukkan Sedikit Perasaanmu....
109 Lorong yang Panjang
110 Kenapa?
111 Kekesalan..
112 Mulai Terkuak
113 Pembuktian
114 Aku ingin.... Kita tetap seperti ini
115 Laporan mengenai Tengu
116 Kehilangan Kendali
117 Kegelapan yang Tertidur
118 Menyusup Ke Markas Cops Merah
119 Kematian yang Menyedihkan
120 Permainan dalam Permainan
121 Rasa Sakit!
122 Spesial Chapter : Epilogue
123 Kurasu sang Kegelapan
124 Takdir Untuk Berpisah
125 Mimpi Aora
126 Terungkap
127 Terungkap
128 Penyelamatan Mirai
129 Rencana Kegelapan
130 Pertarungan Hutan Iblis
131 Dua Saudara
132 Sebuah Pilihan
133 Pengorbanan
134 Pengorbanan : Jalinan Takdir
135 Pengorbanan : Berikan Daging untuk Patahkan Tulang
136 Pengorbanan : Bantuan
137 Pengorbanan : Bantuan
138 Pengorbanan : Mata dibalas Mata
139 Pengorbanan : Hari Itu hampir Tiba
140 Pengorbanan : Segel yang Rusak
141 Pengorbanan : Di bawah Langit Merah
142 Pengorbanan : Jalan Kegelapan atau Jalan Cahaya (Flashback end)
143 Kegelapan dan Kebencian
144 Dua Sekawan
145 Menuju Dunia Yokai
146 Jendral Kitsune
147 Apa itu Keadilan?
148 Identitas Sebenarnya
149 Siapa diriku yang sebenarnya?
150 Saat Kenangan Kembali Kepadaku
151 Selamat Tinggal
152 Cahaya Musim Semi
153 Pengumuman : Hi dari Yuki Mirai
154 Teman Rahasia
155 Di Permainkan Takdir
156 Bintang Yang Memeluk Bulan
157 Akulah Mirai Untukmu
158 Tumbuh dengan Melihat Punggung Ayah
159 Kekuatan Batu Pilar ke-3
160 Serangan Yurei
161 Siapa Karura?
162 Kisah Rubah Kecil
163 SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 1 (Bisa skip)
164 SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 2 (Bisa skip)
165 Menyelidiki Misteri
166 Segel yang Melemah
167 Misi Penyusupan Penuh Resiko
168 Menyusup Masuk
169 Kecurigaan!
170 Eksperimen Aneh
171 Akai Sode
172 Aku bukan orang yang lemah!
173 Munculnya Musuh
174 Bertarung Di Tengah Kota Mati
175 Neraka Es
176 Kekuatan Akuma!
177 Kemarahan Aora!
178 De Javu
179 Gunung Girei
180 Pilar ke-4, Kurasu
181 Kebahagiaan yang membenciku!
182 Pertemuan
183 Lahirnya Kegelapan
184 Pengakuan
185 Keputusan Zen
186 Ketua Zen dalam Bahaya!
187 Arc Tiga Sekawan : Tanuki Kecil
188 Arc Tiga Sekawan : Bertahan Hidup dengan mengorbankan Hidup orang lain
189 Arc Tiga Sekawan : Rekan yang menyelamatkan Zen
190 Arc Tiga Sekawan : Partner
191 Arc Tiga Sekawan : Ambisi dan Pengorbanan
192 Arc Tiga Sekawan : Cinta dan Kewajiban
193 Arc Tiga Sekawan : Menyelamatkan Anakku
194 Arc Tiga Sekawan : Kelahiran Mirai
195 Arc Tiga Sekawan : Perpisahan
196 Arc Tiga Sekawan : Tangis Seorang Iblis
197 Arc Tiga Sekawan : Pelarian (Falsh Back End)
198 Zen Vs Tanuki
199 Belas Kasih seorang Sahabat
200 Mirai Kembali
201 Rencana Mirai.
202 Waktu Yang Tepat
203 Melindungi Masa Depan
204 Bersiap untuk kemungkinan Terburuk
205 Batu Pilar Milik Yuri
206 Arc Awal dari Sebuah Akhir : D- day!
207 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keluarga Kecil di medan Perang
208 Arc Awa dari Sebuah Akhir : Strategi
209 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kegelapan Bangkit
210 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Lawan Yang Tangguh
211 Arc Awal Dari Sebuah Akhir : Terketuknya Hati seorang Ayah
212 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keadaan Berbalik
213 Spesial Chapter : Hukuman Terberat adalah Penyesalan
214 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Aora Kembali
215 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kebangkitan Nue!
216 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Mirai seorang diri
217 Arc Awal dari Sebuah Akhir : The Master's Sun
218 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel
219 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel pt. 2
220 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Bertemu Denganmu untuk pertama kalinya
221 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Akankah ini menjadi perpisahan terakhir?
222 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Sayonara, Mirai.
223 Sora dan Perdamaian
224 Yurei's Hunter
225 Fate to meet You again
226 Prakata....
Episodes

Updated 226 Episodes

1
Akankah ada Masa Depan Untukku?
2
Akankah Ini Awal Sebuah Tragedi?
3
Misi yang Terikat Benang Merah
4
Luka Masa Lalu
5
Arti di Beri Kepercayaan
6
Misi Bulan Madu
7
Mari Kita Kecoh Mereka
8
Hangat Pelukannya
9
Rahasia Desa Besi
10
Ada Kisah dibalik Semua yang Terjadi
11
Arti kata ' TEMAN'
12
Selamat Malam, Mimpi indah Mirai
13
Menyerang orang Yang Salah
14
Kekecewaan
15
Ku Ulurkan Tangan Hangatku, atau Tangan Dingin Penuh Darahku
16
Sebuah Keputusan Sulit
17
Neraka di Bumi
18
Neraka di Bumi II
19
Neraka di Bumi III
20
Efek Kupu-kupu
21
Sahabat pertama Mirai
22
Musuh yang menjadi Rekan
23
Jangan Remehkan Mirai
24
Pertarungan
25
Segel Ingatan
26
Percayalah Pada Dirimu Hanna
27
Menindas atau Ditindas
28
Tunas Muda Sora
29
Orang Dewasa Untuk mu
30
Keluarga Kecil
31
Sebuah Petunjuk
32
Cahaya Hidup Xio
33
Kehangatan Xio
34
Yora.... Panggil Aku Yora
35
Pernyataan Aora
36
Hadiah dari Hanna
37
Aora atau Hotaru
38
Utusan Sora
39
Utusan Sora ll
40
Bekas Luka Tuan Muda Hoshi
41
Masa Lalu Hotaru
42
Masa Lalu Hotaru : Hanya Satu..... Tolong Akui Aku Ayah
43
Masa lalu Hotaru lll
44
Kejutan
45
Keserakahan
46
Kontrak Kutukan Tanuki
47
Kau Harus Bertahan, Hotaru
48
Ketulusan dan Rasa Rindu
49
Kenangan Buruk (flash back)
50
Kenangan Buruk ll
51
Kenangan Buruk lll
52
Kenangan Buruk lV (Last)
53
Perjalanan Pulang
54
'Topeng'
55
Makan Malam
56
Arc Xio : Perjalanan Xio
57
Arc Xio : Pertemuan
58
Arc Xio : Siapa sebenarnya yang licik?
59
Arc Xio : Sang Penyelamat
60
Arc Xio : Sisi lain
61
Arc Xio : Bersembunyi, Hanya untuk Hidup
62
Arc Xio : Bahkan sedikit Rasa Kasihan, Ibu
63
Arc Xio : Mencoba Melepas
64
Arc Xio : Serangan Tiba-tiba
65
Hangat Sosok Seorang Ayah
66
Kepala Tomat bertemu
67
Seperti Apa Hidup Yora?
68
Kegelapan Yora
69
Ring Kematian
70
Ring Kematian II
71
Bangkitnya Sang Iblis Tengu
72
Pahlawan dalam Bayangan
73
Bunga Anyelir
74
Pelindung Sora
75
Saudara
76
Pembalasan Mirai
77
Sahabat di Sisi Aora
78
Dua Wanita Tangguh Tengu
79
Hubungan Rumit Si Kembar
80
Penghiburan dan Luka
81
Reuni dan Kekonyolan Hotaru
82
Arc Sora : Aliansi
83
Arc Sora : Penyelamatan
84
Arc Sora : Situasi yang Mengancam
85
Arc Sora : Penyelidikan
86
Arc Sora : Penyelidikan ll
87
Arc Sora : Penyelidikan lll
88
Arc Sora : Penyelidikan lV
89
Arc Sora : Perlawanan dan Kerja Sama
90
Arc Sora : Semua Mulai Terkuak
91
Arc Sora : Akhir sebuah Kasus
92
Arc Sora : Aora sang Pemimpin
93
Arc Sora : Kekalahan Telak
94
Putri Kecilku
95
Bekal Makan Siang
96
Perhatian Kecil
97
Bayaran Atas Perdamaian
98
Gosip goals Pertama Mirai (Ch. Ringan)
99
Bayangan Di Kegelapan
100
Alasan Dibalik Pria Bermasker, Aora
101
Kitab Merah Dan Putih Nue
102
Misi
103
Bermain Peluang
104
Bermain Emosi dan Judi
105
Tidak ada rasa...... Atau hanya kepalsuan?
106
Bermain atau Dipermainkan
107
Menyerahlah
108
Tidak masalah... Menunjukkan Sedikit Perasaanmu....
109
Lorong yang Panjang
110
Kenapa?
111
Kekesalan..
112
Mulai Terkuak
113
Pembuktian
114
Aku ingin.... Kita tetap seperti ini
115
Laporan mengenai Tengu
116
Kehilangan Kendali
117
Kegelapan yang Tertidur
118
Menyusup Ke Markas Cops Merah
119
Kematian yang Menyedihkan
120
Permainan dalam Permainan
121
Rasa Sakit!
122
Spesial Chapter : Epilogue
123
Kurasu sang Kegelapan
124
Takdir Untuk Berpisah
125
Mimpi Aora
126
Terungkap
127
Terungkap
128
Penyelamatan Mirai
129
Rencana Kegelapan
130
Pertarungan Hutan Iblis
131
Dua Saudara
132
Sebuah Pilihan
133
Pengorbanan
134
Pengorbanan : Jalinan Takdir
135
Pengorbanan : Berikan Daging untuk Patahkan Tulang
136
Pengorbanan : Bantuan
137
Pengorbanan : Bantuan
138
Pengorbanan : Mata dibalas Mata
139
Pengorbanan : Hari Itu hampir Tiba
140
Pengorbanan : Segel yang Rusak
141
Pengorbanan : Di bawah Langit Merah
142
Pengorbanan : Jalan Kegelapan atau Jalan Cahaya (Flashback end)
143
Kegelapan dan Kebencian
144
Dua Sekawan
145
Menuju Dunia Yokai
146
Jendral Kitsune
147
Apa itu Keadilan?
148
Identitas Sebenarnya
149
Siapa diriku yang sebenarnya?
150
Saat Kenangan Kembali Kepadaku
151
Selamat Tinggal
152
Cahaya Musim Semi
153
Pengumuman : Hi dari Yuki Mirai
154
Teman Rahasia
155
Di Permainkan Takdir
156
Bintang Yang Memeluk Bulan
157
Akulah Mirai Untukmu
158
Tumbuh dengan Melihat Punggung Ayah
159
Kekuatan Batu Pilar ke-3
160
Serangan Yurei
161
Siapa Karura?
162
Kisah Rubah Kecil
163
SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 1 (Bisa skip)
164
SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 2 (Bisa skip)
165
Menyelidiki Misteri
166
Segel yang Melemah
167
Misi Penyusupan Penuh Resiko
168
Menyusup Masuk
169
Kecurigaan!
170
Eksperimen Aneh
171
Akai Sode
172
Aku bukan orang yang lemah!
173
Munculnya Musuh
174
Bertarung Di Tengah Kota Mati
175
Neraka Es
176
Kekuatan Akuma!
177
Kemarahan Aora!
178
De Javu
179
Gunung Girei
180
Pilar ke-4, Kurasu
181
Kebahagiaan yang membenciku!
182
Pertemuan
183
Lahirnya Kegelapan
184
Pengakuan
185
Keputusan Zen
186
Ketua Zen dalam Bahaya!
187
Arc Tiga Sekawan : Tanuki Kecil
188
Arc Tiga Sekawan : Bertahan Hidup dengan mengorbankan Hidup orang lain
189
Arc Tiga Sekawan : Rekan yang menyelamatkan Zen
190
Arc Tiga Sekawan : Partner
191
Arc Tiga Sekawan : Ambisi dan Pengorbanan
192
Arc Tiga Sekawan : Cinta dan Kewajiban
193
Arc Tiga Sekawan : Menyelamatkan Anakku
194
Arc Tiga Sekawan : Kelahiran Mirai
195
Arc Tiga Sekawan : Perpisahan
196
Arc Tiga Sekawan : Tangis Seorang Iblis
197
Arc Tiga Sekawan : Pelarian (Falsh Back End)
198
Zen Vs Tanuki
199
Belas Kasih seorang Sahabat
200
Mirai Kembali
201
Rencana Mirai.
202
Waktu Yang Tepat
203
Melindungi Masa Depan
204
Bersiap untuk kemungkinan Terburuk
205
Batu Pilar Milik Yuri
206
Arc Awal dari Sebuah Akhir : D- day!
207
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keluarga Kecil di medan Perang
208
Arc Awa dari Sebuah Akhir : Strategi
209
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kegelapan Bangkit
210
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Lawan Yang Tangguh
211
Arc Awal Dari Sebuah Akhir : Terketuknya Hati seorang Ayah
212
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keadaan Berbalik
213
Spesial Chapter : Hukuman Terberat adalah Penyesalan
214
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Aora Kembali
215
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kebangkitan Nue!
216
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Mirai seorang diri
217
Arc Awal dari Sebuah Akhir : The Master's Sun
218
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel
219
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel pt. 2
220
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Bertemu Denganmu untuk pertama kalinya
221
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Akankah ini menjadi perpisahan terakhir?
222
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Sayonara, Mirai.
223
Sora dan Perdamaian
224
Yurei's Hunter
225
Fate to meet You again
226
Prakata....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!