Misi Bulan Madu

"Sudah aku duga, selain bodoh dia juga tukang ngaret! " celetuk Mirai sambil berkacak pinggang menanti kedatangan Aora

Potret berbeda Mirai tunjukan hari ini. Tidak ada kesan seorang pejuang militer dalam konsep pakaian yang ia kenakan, melainkan hanya pakaian layaknya gadis cantik pada umumnya

Rambut hitam panjangnya ia biarkan tergerai hingga di bawah pinggang. Tubuh rampingnya, Mirai bungkus menggunakan Tank top berwarna putih polos

Mirai memadukan atasan dengan rok mini cantik berwarna ungu muda, untuk mempersiapkan bulan madu yang manis, Mirai juga memadukan dengan candigran warna ungu yang senada dengan warna roknya.

Wajah tirus dengan mata ungu muda yang mempesona, rambut berponi membingkai wajah sayu Mirai, tidak lupa hiasan kecil tersemat di rambutnya, menambah kesan cantik pada penampilannya.

Bahkan penjaga gerbang Sora mulai curi pandang ke Mirai.

"Yo.... " sapa orang yang sedang ditunggu Mirai sedari subuh.

" Hei! Aora! Kenapa kau terlambat hah? . Bukannya janji kita bertemu jam 5 pagi, jika ada yang terlambat itu harusnya yang wanita kan? " balas Mirai kesal.

"Maaf.... Maaf.... " ucap Aora sambil menunjukkan senyumnya lewat matanya.

Seperti biasa, dia setia dengan maskernya meski ini sebuah misi penyamaran.

Mirai sedikit terkejut dengan penampilan pria di depannya, bagaimana pria bodoh seperti Aora terlihat keren bahkan dengan penampilan casualnya.

Rambut abu abu yang mencuat melawan grafitasi memperlihatkan jidat yang tidak terlalu lebar. Garis wajah yang samar terlihat menawan, meski tertutup masker bodoh.

Tidak pelak menyembunyikan fitur mancung hidungya, meski tidak terlihat Aora sedang senyum ke arahnya dengan mata yang membentuk bulan sabit

Aora begitu pintar memadukan pakaian yang begitu pas dengannya, kesan misterius tidak pernah hilang darinya

Ia memadukan rompi biru muda tanpa lengan degan kerah tinggi, dengan resleting terbuka hingga dada, dipadukan dengan kemeja putih. Lengan bajunya sengaja digulung setengah memperlihatkan lengan kekar miliknya

Chiri khas penampilan Aora adalah kaos hitam yang menutupi hampir sebagian wajahnya (masker ini seperti yang ada di sampul buku) tidak lupa, dipadukan dengam celana hitam menambah kesan cool yang menawan

Keduanya mulai terpana dengan penampilan masing-masing, tanpa menyadari bahwa pipi mereka sama-sama merah menyala.

Aku akui dia cukup mempesona dengan penampilannya

"Ehem! " Mirai mulai sadar akan lamunannya begitu juga Aora.

"Ulurkan tanganmu" ucap Mirai.

Meski heran Aora mulai memberikan tangan kanannya.

Sebuah simbol yang mulai muncul di tangan Aora. Simbol yang berbentuk lambang matahari dikelilingi oleh 4 tanda air yang di hubungkan sebuah garis, melingkari tanda matahari itu, pesis seperti Gyoku di tangan Mirai.

Baru kali ini aku menemukan Gyoku seperti ini, selain 'dia' ternyata Aora memiliki pola simbol yang mirip dengan ku.

Bahkan banyak orang yang aku temui selama ini, tapi gyoku ini. Tentu simbol yang jarang ada.

Mirai kembali dari lamunanya, la lalu mengeluarkan jarum akupuntur dari dalam sakunya.

"Aku akan mulai menekan titik kekuatan tubuhmu" pungkasnya

Perlahan cahaya biru merayap di jarum akupuntur itu. Mirai mulai menekan tiga titik di sekitar simbol telapak tangan Aora.

"Kunci "

Simbolbertulis 'segel' muncul di telapak tangan Aora.

" Sudah selesai, seharusnya kau menghargai kemampuan medisku yang di atas rata-rata ini" sambung Mirai sambil memasukkan kembali jarum ke sakunya

"Heh? Tunggu, tidak ada yang kurasakan" jawab Aora sambil menggerakkan tangannya

"Tentu saja, aku hanya menyegel kekuatanmu, bukan mengambilnya, tentu kau tidak merasakan apa-apa. Tapi ingat, sekarang kau tidak bisa bebas menggunakan kekuatanmu, karna aku sudah menekannya dengan teknik miliku. "

" Bagaimana kalau ada sesuatu terjadi saat menjalankan misi? "tanya Aora

" Makanya aku memberikan ini" pungkas Mirai sambil memasangkan cincin ke jari manis Aora.

"A- apa.... Ini? jangan bilang kau melamarku? " tanya Aora dengan tidak jelas

" Bodoh!!!!

Itu adalah cincin yang terhubung langsung dengan cincin milikku, jika kau terpisah dan terpaksa harus membangkitkan kekuatanmu. Kau tinggal memutar cincin itu, itu akan langsung mengirim sinyal kepadaku sehingga aku bisa melepas segel di tubuhmu" jawab Mirai kesal dengan pikiran pendek Aora

"Oh begitu..... " jawab Aora mangut " Bagaimana denganmu? "

" Tidak sepertimu, aku dapat menekan kekuataku dengan memanipulasinya sesuka hatiku, jadi urusi saja urusanmu sendiri"

"Kau memang berbakat sebagai mata-mata, atau jangan jangan kau memang mata-mata? "

Mirai tertegun mendengar ucapan Aora, mendengar kata mata-mata saja jantung Mirai berdetak cepat

" Hei hei aku cuma bercanda, siapa saja akan mengira kau benar-benar melakukannya, melihat ekspresimu ini" pungkas Aora tertawa sambil berjalan melewati Mirai.

"Aku tidak ingin kau tertinggal, cepatlah kita berangkat atau kakak yang tampan ini akan meninggalkanmu, adik Miraiku" pungkas Aora mulai menjauh

Dasar sesuka hati membuatku hampir jantungan.

......................

Perjalanan menuju Desa besi memakan waktu 2 hari satu malam. Sudah seharian mereka menghabiskan waktu di jalan, mereka memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon yang cukup besar.

Jarak desa Sora dengan desa besi memang tidak terlalu jauh dibandingkan dengan desa-desa yang tersebar di negeri Sora. Alasannya kekuatan militer yang berpusat di desa Sora harus dekat dengan perbatasan guna menjaga kondisi negara yang saling konflik kondusif.

Malam yang cerah, langit mulai berubah gelap dan dihiasi dengan berjuta bintang. Binatang malam mulai keluar mencari makan, malam yang sunyi di tengah hutan, sesekali terdengar suara jangkrik berdenting.

Aora mulai menyalakan api unggun, setelah selesai menyantap bekal untuk makan malam. Mirai mulai membahas detail misi yang akan dilakukan besok setibanya di Desa Besi.

"Ini aku berikan detail informasi mengenai sandiwara pengantin baru kita. Mungkin Desa tidak menyiapkan sebanyak ini, tapi aku mau kau hafalkan ini untuk berjaga-jaga" ucap Mirai memberikan beberapa kertas kepada Aora.

"Apa ini? " tanya Aora.

" Sudah, hafalkan saja.. "pungkas Mirai

" Merepotkan " ungkap Aora sambil membalik halaman demi halaman kertas itu.

Sekilas perhatian Aora tertuju pada Mirai, ia melihat Mirai mengusap kedua lengannya tanda ia merasa kedinginan, bahkan sebuah api unggun tidak bisa mengalahkan hawa dingin di tepi hutan.

Aora pun berdiri mendekati Mirai, dia mulai melepas rompinya dan memakaikannya ke tubuh Mirai,

Mirai terkejut dengan perlakuan Aora, sambil menatap Aora dengan tatapan sulit diartikan

"Apa yang kau lakukan? "

"Aku tahu para gadis ingin terlihat cantik dengan pakaian yang belum tentu membuat mereka nyaman. Jadi kenakan saja itu, akan repot jika kau sakit di tengah misi ini" jelas Aora sambil kembali ke tempatnya dan mulai berbaring membelakangi Mirai

"Aku tahu aku memang manis, jadi jangan baper. Akan merepotkan jika kau jatuh cinta denganku" tambahnya sembari mulai memejamkan matanya.

Cih..... Siapa juga akan jatuh cinta dengan pria bodoh seperti mu

Mirai tersenyum, laki-laki di depannya memang bodoh dan juga begitu manis

Baru kali ini senyuman tulus menghiasi wajah yang biasanya tanpa ekspresi. Sedikit kehangatan yang di berikan pria bodoh di depannya yang bahkan baru sepersekian menit berbaring, sudah mulai mendengkur cukup mengetuk pintu hati Mirai yang membeku

.........

Malam semakin larut, Mirai tidak bisa beristirahat dengan tenang di tempat antah betantah. Tidak seperti seseorang yang berbaring terlentang dihadapannya, entah masih bernyawa atau tidak, Mirai tidak bisa membedakannya.

Sst...... Sst....

Mirai mendongakkan kepalanya ke atas, ia melihat seekor gagak terbang di atasnya. Mirai pun menoleh ke arah Aora yang sedang tertidur.

Dia mulai berdiri dan berjalan pelan mengikuti gagak hitam. Lebih dulu ia memastikan Aora tidak menyadari kepergian Mirai.

..............

Mirai terus berjalan menjauh, hingga tiba di tepian jurang yang tinggi. Pemandangan bulan purnama yang bersinar terang di depannya begitu cantik, tapi bukan itu tujuan Mirai datang ke sana

Ia pun mulai mengulurkan tangannya ke atas, gagak yang tadi terbang rendah pun mulai mendarat di tangannya.

"Ada apa Xio? tidak biasanya kau menghubungiku di tengah misi"

Mirai berbicara dengan gagak sihir ciptaan Xio, media khusus digunakan Mirai sebagai sarana komunikasi dengan sang Leader

"Akan aku beritahu letak target kita yang pertama, itu berada di desa besi" jawab Xio

"Aku memang menuju ke sana, aku rasa aku perlu membangun kepercayaan Desa dengan melakukan beberapa misi untuk kepentingan desa.

Tidak kusangaka, batu itu justru berada di Desa Besi".

"Sudah aku duga, kau dilibatkan dalam misi penyusupan itu. Karena itu Desa Sora meminta 'Mirai' untuk bergabung dan memanfaatkan kekuatannya" pungkas Xio

"Baiklah, akan aku coba mencari keberadaanya, jika memang batu itu berada di sana, akan ku rebut batu itu dari pihak desa"

"Aku percayakan itu padamu, aku dan yang lain akan berusaha menemukan kepingan yang lain"

"Baiklah Leader! "

"Yuki, aku harap, kau jangan sampai terluka"

"Baik Leader, aku tahu itu mungkin membongkar penyamaranku. Darahku yang keluar memang cukup membahayakan penyamaranku"

Darah istimewa Mirai tidak seperti darah pada umumnya, darah yang sedikit berkilau memancarkan aura ketika menetes, jangankan prajurit militer sihir, bahkan orang biasa dapat merasakan kekuatan aneh itu.

"Bukan. Bukan itu maksudku" sela Xio

"Aku tidak ingin kau terluka, karena aku mengkhawatirkanmu"

Mirai mulai tertegun "Le- Leader?"

"Baiklah, cukup sampai di sini" kata Xio

Perlahan gagak itu pun mulai lenyap menjadi abu.

......................

Mirai dan Aora sampai di depan pintu gerbang desa Besi.

Penjagaan masuk desa begitu ketat, para penjaga yang memeriksa setiap orang yang masuk dan keluar, tanpa melewatkan hal kecil apapun.

"Baiklah selanjutnya! " teriak salah satu penjaga, ia terlihat sangat sangar dengan kepala botak penuh lukanya.

"Heh! Kau yang ada di sana! " tunjuk pria itu ke salah satu pengunjung.

"BERANINYA KAU COBA MENIPUKU!!! " teriaknya sambil menarik kerah pria kurus di depannya.

" Bba- B- bagaimana mungkin? " ungkap pria kurus itu, seketika ia di seret oleh beberapa orang penjaga.

Tidak menghiraukan apa yang terjadi, si penjaga sangar mulai memberi aba-aba.

" Siksa semua orang yang coba menyelinap ke desa, perketat pemeriksaan, agar mata-mata seperti itu tidak dapat melewati pintu ini. "

" Baik kapten" ucap semua penjaga kompak.

.......

Mirai dan Aora yang sedari tadi memperhatikan dari balik semak hutan, mulai mengerti bagaimana ketatnya pemeriksaan di Desa Besi.

"Seperti yang dikatakan ketua. Pemeriksaan yang sangat ketat, pantas saja pasukan yang di kirim tidak pernah kembali" ujar Aora sambil menelan ludah, ketakutan.

"**- Ttapi tenang, kakak yang hebat ini akan melindungimu"

Mirai hanya bisa menatap Sebiji makluk di depannya dengan tatapan 'memang kau berani, lihatlah wajahmu dulu'.

"Itu tidak perlu, apa kau sudah menghafal kertas yang ku berikan kemarin malam?

Jangan bilang kau belum hafal, jika itu terjadi aku akan membunuhmu, dan melaporkan sebagai kecelakaan misi" ungkap Mirai dingin

Aora mulai menelan ludahnya, "Tte- tenanglah Mirai! kau jangan khawatir, otak seksiku mengingatnya walau hanya sekali baca" imbuh Aora dengan mengibas-ngibaskan tangannya, tak lupa memperlihatkan eyes smillenya

Hah...... Entah kenapa aku berpikir sel-sel otaknya sudah berhenti berkembang sejak ia menjadi embrio

"Baiklah, ayo kita mulai misinya" pungkas Mirai sambil keluar dari persembunyiannya.

Aora pun mengikuti langkah Mirai. Namun tanpa diduga, dia mulai menggapai tangan Mirai dan melingkarkannya di lengannya yang kokoh.

Mirai pun tersentak, ia masih terpaku dengan apa yang dilakukan Aora saat ini.

"Aku akan mulai peranku sebagai suami romantis untukmu, tentu suami yang baik tidak mau melepaskan genggaman tangan istrinya kan?

Apalagi kita itu akan bulan madu. Ayo kita buat penjaga sangar itu pelajaran bagaimana keuwu an sepasang pengantin baru" sambil menujukkan mata bulan sabitnya yang tersenyum.

Yang efektif membuat wajah Mirai berada di level Kepiting rebus bumbu rica-rica

..........

Mereka menuju pos penjagaan dengan bergandeng tangan, tidak lupa Aora membawakan ransel Mirai di pundaknya.

Ia membiarkan ransel itu tergantung dengan satu tali, sedangkan tangannya yang bebas di masukkan ke kantong dan tangan yang lain memegang tangan kecil Mirai

"Tunggu Berhenti di sana" stop sang kapten penjaga sambil menatap intens Mirai dan Aora

Lalu penjaga itu pun menoleh ke arah temannya yang berada di sebuah pos disisinya. Merasa tidak ada yang mencurigakan, temannya pun mengangguk ke arahnya.

"Kami sudah mensensor kekuatan kalian, tidak ada masalah.

Sekarang sebutkan tujuan kalian datang kesini?! "tegasnya

" Kami datang ke sini untuk menikmati bulan madu kami, aku dengar Onshen di sini adalah yang terbaik di negeri ini. Tentunya aku mau memberikan pengalaman terbaik pada istri cantikku ini" kata Aora sambil melirik Mirai yang masih setia dengan wajah merahnya.

"Jadi begitu, tapi kenapa kau menggunakan masker, apa ada yang kau sembunyikan? " tanya si Kapten curiga

Sudah aku duga. Masker bodoh itu akan menjadi sebuah bencana, aku heran seberapa jelekkah si Bora (bodoh aora) hingga tidak menanggalkan masker itu.

" I-itu...... Anu" jawab Aoba kehabisan alasan.

"Aku tipe istri yang benar-benar protektive ke suamiku. Aku tidak mau jika wajah tampannya menjadi incaran wanita di onsen atau di tempat lain.

Bukankah wanita cenderung egois akan apa yang dimilikinya? " jawab Mirai ketus sambil menatap tajam si kapten.

Si penjaga mulai takut dengan tatapan horor di depannya seakan 'wanita bersuami jauh lebih menakutkan dari semua makluk di bumi' tergambar di wajah sangarnya.

" Ehem! Baiklah, silahkan kalian menuju tahap selanjutnya, kalian akan dipriksa lebih lanjut apa motif kalian datang ke sini"

..........

Di dua ruangan terpisah dengan Aora, terdapat kaca satu arah di depannya. Ini menujukkan mereka sedang diintrograsi oleh penjaga.

"Baiklah, aku akan memulai, pertanyaan penguji ini. Jika benar kalian sepasang suami istri tentu dapat menjawab dengan benar.

Kalian tidak akan mendengar apapun dari ruangan sebelah, cukup jawab pertanyaan yang di arahkan ke kalian.

Sudah ku duga ini akan terjadi, Aora aku harap kau dapat menjawab dengan baik.

"Kalian harus menjawab secara bersamaan pertanyaan ini, pertama tanggal berapa kalian jadian, jawab secara bersamaan? "

" Pertanyaan macam apa ini" batin Aora

1....2....3...

" Di tengah musim dingin di bulan desember tanggal 5 empat tahun lalu" jawab mereka kompak

Untungnya di benar-benar mengingatnya.... Kutarik kata-kata bodooh untukmu Aora

"Kedua, apa warna kesukaan istrimu? "

Yap.....

" Ungu..... " jawab mereka kompak.

" Mereka benar-benar belahan jiwa" batin si penjaga sambil tersenyum heran

Akhirnya mereka berhasil melewati tes itu dengan tingkat kekompakan 100%, tentu saja itu hal yang mungkin.

Mirai sudah mengantisipasi hal ini dengan memberikan sebuah sekenario kisah mereka bertemu hingga bisa menikah, hal itu diperlukan karna dalam sebuah penyamaran, hal kecil seperti itulah yang membongkar kedok dengan cepat

"Kalian sudah melewati tes keaman dengan baik, untuk barang-barang kalian sudah kami kirim ke penginapan kalian.

Di desa ini kalian boleh menghabiskan waktu berlibur, tapi ingat semua turis berada di pengawasan ketat desa Besi.

Semoga kalian menikmati liburan kalian, dan Kalian memang belahan jiwa, aku akui itu" ungkap si Kapten

.............

Mereka pun di antar menuju Penginapan sekaligus pemandian air panas terbesar di desa Besi. Dua orang penjaga mempersilahkan Mirai dan Aora masuk ke lobi bangunan tradisional yang menjadi tempat mereka menginap. Seorang wanita tua menyambut mereka dengan hangat

" SilahkanbTuan dan Nyonya. Kamar kalian sudah kami siapkan" ungkapnya.

Merekapun berjalan mengikuti arah yang ditujukkan ke mereka.

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

Aora., mirai.,😘

2021-04-29

0

✈전Arynn

✈전Arynn

❤️

2020-12-04

2

lihat semua
Episodes
1 Akankah ada Masa Depan Untukku?
2 Akankah Ini Awal Sebuah Tragedi?
3 Misi yang Terikat Benang Merah
4 Luka Masa Lalu
5 Arti di Beri Kepercayaan
6 Misi Bulan Madu
7 Mari Kita Kecoh Mereka
8 Hangat Pelukannya
9 Rahasia Desa Besi
10 Ada Kisah dibalik Semua yang Terjadi
11 Arti kata ' TEMAN'
12 Selamat Malam, Mimpi indah Mirai
13 Menyerang orang Yang Salah
14 Kekecewaan
15 Ku Ulurkan Tangan Hangatku, atau Tangan Dingin Penuh Darahku
16 Sebuah Keputusan Sulit
17 Neraka di Bumi
18 Neraka di Bumi II
19 Neraka di Bumi III
20 Efek Kupu-kupu
21 Sahabat pertama Mirai
22 Musuh yang menjadi Rekan
23 Jangan Remehkan Mirai
24 Pertarungan
25 Segel Ingatan
26 Percayalah Pada Dirimu Hanna
27 Menindas atau Ditindas
28 Tunas Muda Sora
29 Orang Dewasa Untuk mu
30 Keluarga Kecil
31 Sebuah Petunjuk
32 Cahaya Hidup Xio
33 Kehangatan Xio
34 Yora.... Panggil Aku Yora
35 Pernyataan Aora
36 Hadiah dari Hanna
37 Aora atau Hotaru
38 Utusan Sora
39 Utusan Sora ll
40 Bekas Luka Tuan Muda Hoshi
41 Masa Lalu Hotaru
42 Masa Lalu Hotaru : Hanya Satu..... Tolong Akui Aku Ayah
43 Masa lalu Hotaru lll
44 Kejutan
45 Keserakahan
46 Kontrak Kutukan Tanuki
47 Kau Harus Bertahan, Hotaru
48 Ketulusan dan Rasa Rindu
49 Kenangan Buruk (flash back)
50 Kenangan Buruk ll
51 Kenangan Buruk lll
52 Kenangan Buruk lV (Last)
53 Perjalanan Pulang
54 'Topeng'
55 Makan Malam
56 Arc Xio : Perjalanan Xio
57 Arc Xio : Pertemuan
58 Arc Xio : Siapa sebenarnya yang licik?
59 Arc Xio : Sang Penyelamat
60 Arc Xio : Sisi lain
61 Arc Xio : Bersembunyi, Hanya untuk Hidup
62 Arc Xio : Bahkan sedikit Rasa Kasihan, Ibu
63 Arc Xio : Mencoba Melepas
64 Arc Xio : Serangan Tiba-tiba
65 Hangat Sosok Seorang Ayah
66 Kepala Tomat bertemu
67 Seperti Apa Hidup Yora?
68 Kegelapan Yora
69 Ring Kematian
70 Ring Kematian II
71 Bangkitnya Sang Iblis Tengu
72 Pahlawan dalam Bayangan
73 Bunga Anyelir
74 Pelindung Sora
75 Saudara
76 Pembalasan Mirai
77 Sahabat di Sisi Aora
78 Dua Wanita Tangguh Tengu
79 Hubungan Rumit Si Kembar
80 Penghiburan dan Luka
81 Reuni dan Kekonyolan Hotaru
82 Arc Sora : Aliansi
83 Arc Sora : Penyelamatan
84 Arc Sora : Situasi yang Mengancam
85 Arc Sora : Penyelidikan
86 Arc Sora : Penyelidikan ll
87 Arc Sora : Penyelidikan lll
88 Arc Sora : Penyelidikan lV
89 Arc Sora : Perlawanan dan Kerja Sama
90 Arc Sora : Semua Mulai Terkuak
91 Arc Sora : Akhir sebuah Kasus
92 Arc Sora : Aora sang Pemimpin
93 Arc Sora : Kekalahan Telak
94 Putri Kecilku
95 Bekal Makan Siang
96 Perhatian Kecil
97 Bayaran Atas Perdamaian
98 Gosip goals Pertama Mirai (Ch. Ringan)
99 Bayangan Di Kegelapan
100 Alasan Dibalik Pria Bermasker, Aora
101 Kitab Merah Dan Putih Nue
102 Misi
103 Bermain Peluang
104 Bermain Emosi dan Judi
105 Tidak ada rasa...... Atau hanya kepalsuan?
106 Bermain atau Dipermainkan
107 Menyerahlah
108 Tidak masalah... Menunjukkan Sedikit Perasaanmu....
109 Lorong yang Panjang
110 Kenapa?
111 Kekesalan..
112 Mulai Terkuak
113 Pembuktian
114 Aku ingin.... Kita tetap seperti ini
115 Laporan mengenai Tengu
116 Kehilangan Kendali
117 Kegelapan yang Tertidur
118 Menyusup Ke Markas Cops Merah
119 Kematian yang Menyedihkan
120 Permainan dalam Permainan
121 Rasa Sakit!
122 Spesial Chapter : Epilogue
123 Kurasu sang Kegelapan
124 Takdir Untuk Berpisah
125 Mimpi Aora
126 Terungkap
127 Terungkap
128 Penyelamatan Mirai
129 Rencana Kegelapan
130 Pertarungan Hutan Iblis
131 Dua Saudara
132 Sebuah Pilihan
133 Pengorbanan
134 Pengorbanan : Jalinan Takdir
135 Pengorbanan : Berikan Daging untuk Patahkan Tulang
136 Pengorbanan : Bantuan
137 Pengorbanan : Bantuan
138 Pengorbanan : Mata dibalas Mata
139 Pengorbanan : Hari Itu hampir Tiba
140 Pengorbanan : Segel yang Rusak
141 Pengorbanan : Di bawah Langit Merah
142 Pengorbanan : Jalan Kegelapan atau Jalan Cahaya (Flashback end)
143 Kegelapan dan Kebencian
144 Dua Sekawan
145 Menuju Dunia Yokai
146 Jendral Kitsune
147 Apa itu Keadilan?
148 Identitas Sebenarnya
149 Siapa diriku yang sebenarnya?
150 Saat Kenangan Kembali Kepadaku
151 Selamat Tinggal
152 Cahaya Musim Semi
153 Pengumuman : Hi dari Yuki Mirai
154 Teman Rahasia
155 Di Permainkan Takdir
156 Bintang Yang Memeluk Bulan
157 Akulah Mirai Untukmu
158 Tumbuh dengan Melihat Punggung Ayah
159 Kekuatan Batu Pilar ke-3
160 Serangan Yurei
161 Siapa Karura?
162 Kisah Rubah Kecil
163 SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 1 (Bisa skip)
164 SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 2 (Bisa skip)
165 Menyelidiki Misteri
166 Segel yang Melemah
167 Misi Penyusupan Penuh Resiko
168 Menyusup Masuk
169 Kecurigaan!
170 Eksperimen Aneh
171 Akai Sode
172 Aku bukan orang yang lemah!
173 Munculnya Musuh
174 Bertarung Di Tengah Kota Mati
175 Neraka Es
176 Kekuatan Akuma!
177 Kemarahan Aora!
178 De Javu
179 Gunung Girei
180 Pilar ke-4, Kurasu
181 Kebahagiaan yang membenciku!
182 Pertemuan
183 Lahirnya Kegelapan
184 Pengakuan
185 Keputusan Zen
186 Ketua Zen dalam Bahaya!
187 Arc Tiga Sekawan : Tanuki Kecil
188 Arc Tiga Sekawan : Bertahan Hidup dengan mengorbankan Hidup orang lain
189 Arc Tiga Sekawan : Rekan yang menyelamatkan Zen
190 Arc Tiga Sekawan : Partner
191 Arc Tiga Sekawan : Ambisi dan Pengorbanan
192 Arc Tiga Sekawan : Cinta dan Kewajiban
193 Arc Tiga Sekawan : Menyelamatkan Anakku
194 Arc Tiga Sekawan : Kelahiran Mirai
195 Arc Tiga Sekawan : Perpisahan
196 Arc Tiga Sekawan : Tangis Seorang Iblis
197 Arc Tiga Sekawan : Pelarian (Falsh Back End)
198 Zen Vs Tanuki
199 Belas Kasih seorang Sahabat
200 Mirai Kembali
201 Rencana Mirai.
202 Waktu Yang Tepat
203 Melindungi Masa Depan
204 Bersiap untuk kemungkinan Terburuk
205 Batu Pilar Milik Yuri
206 Arc Awal dari Sebuah Akhir : D- day!
207 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keluarga Kecil di medan Perang
208 Arc Awa dari Sebuah Akhir : Strategi
209 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kegelapan Bangkit
210 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Lawan Yang Tangguh
211 Arc Awal Dari Sebuah Akhir : Terketuknya Hati seorang Ayah
212 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keadaan Berbalik
213 Spesial Chapter : Hukuman Terberat adalah Penyesalan
214 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Aora Kembali
215 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kebangkitan Nue!
216 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Mirai seorang diri
217 Arc Awal dari Sebuah Akhir : The Master's Sun
218 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel
219 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel pt. 2
220 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Bertemu Denganmu untuk pertama kalinya
221 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Akankah ini menjadi perpisahan terakhir?
222 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Sayonara, Mirai.
223 Sora dan Perdamaian
224 Yurei's Hunter
225 Fate to meet You again
226 Prakata....
Episodes

Updated 226 Episodes

1
Akankah ada Masa Depan Untukku?
2
Akankah Ini Awal Sebuah Tragedi?
3
Misi yang Terikat Benang Merah
4
Luka Masa Lalu
5
Arti di Beri Kepercayaan
6
Misi Bulan Madu
7
Mari Kita Kecoh Mereka
8
Hangat Pelukannya
9
Rahasia Desa Besi
10
Ada Kisah dibalik Semua yang Terjadi
11
Arti kata ' TEMAN'
12
Selamat Malam, Mimpi indah Mirai
13
Menyerang orang Yang Salah
14
Kekecewaan
15
Ku Ulurkan Tangan Hangatku, atau Tangan Dingin Penuh Darahku
16
Sebuah Keputusan Sulit
17
Neraka di Bumi
18
Neraka di Bumi II
19
Neraka di Bumi III
20
Efek Kupu-kupu
21
Sahabat pertama Mirai
22
Musuh yang menjadi Rekan
23
Jangan Remehkan Mirai
24
Pertarungan
25
Segel Ingatan
26
Percayalah Pada Dirimu Hanna
27
Menindas atau Ditindas
28
Tunas Muda Sora
29
Orang Dewasa Untuk mu
30
Keluarga Kecil
31
Sebuah Petunjuk
32
Cahaya Hidup Xio
33
Kehangatan Xio
34
Yora.... Panggil Aku Yora
35
Pernyataan Aora
36
Hadiah dari Hanna
37
Aora atau Hotaru
38
Utusan Sora
39
Utusan Sora ll
40
Bekas Luka Tuan Muda Hoshi
41
Masa Lalu Hotaru
42
Masa Lalu Hotaru : Hanya Satu..... Tolong Akui Aku Ayah
43
Masa lalu Hotaru lll
44
Kejutan
45
Keserakahan
46
Kontrak Kutukan Tanuki
47
Kau Harus Bertahan, Hotaru
48
Ketulusan dan Rasa Rindu
49
Kenangan Buruk (flash back)
50
Kenangan Buruk ll
51
Kenangan Buruk lll
52
Kenangan Buruk lV (Last)
53
Perjalanan Pulang
54
'Topeng'
55
Makan Malam
56
Arc Xio : Perjalanan Xio
57
Arc Xio : Pertemuan
58
Arc Xio : Siapa sebenarnya yang licik?
59
Arc Xio : Sang Penyelamat
60
Arc Xio : Sisi lain
61
Arc Xio : Bersembunyi, Hanya untuk Hidup
62
Arc Xio : Bahkan sedikit Rasa Kasihan, Ibu
63
Arc Xio : Mencoba Melepas
64
Arc Xio : Serangan Tiba-tiba
65
Hangat Sosok Seorang Ayah
66
Kepala Tomat bertemu
67
Seperti Apa Hidup Yora?
68
Kegelapan Yora
69
Ring Kematian
70
Ring Kematian II
71
Bangkitnya Sang Iblis Tengu
72
Pahlawan dalam Bayangan
73
Bunga Anyelir
74
Pelindung Sora
75
Saudara
76
Pembalasan Mirai
77
Sahabat di Sisi Aora
78
Dua Wanita Tangguh Tengu
79
Hubungan Rumit Si Kembar
80
Penghiburan dan Luka
81
Reuni dan Kekonyolan Hotaru
82
Arc Sora : Aliansi
83
Arc Sora : Penyelamatan
84
Arc Sora : Situasi yang Mengancam
85
Arc Sora : Penyelidikan
86
Arc Sora : Penyelidikan ll
87
Arc Sora : Penyelidikan lll
88
Arc Sora : Penyelidikan lV
89
Arc Sora : Perlawanan dan Kerja Sama
90
Arc Sora : Semua Mulai Terkuak
91
Arc Sora : Akhir sebuah Kasus
92
Arc Sora : Aora sang Pemimpin
93
Arc Sora : Kekalahan Telak
94
Putri Kecilku
95
Bekal Makan Siang
96
Perhatian Kecil
97
Bayaran Atas Perdamaian
98
Gosip goals Pertama Mirai (Ch. Ringan)
99
Bayangan Di Kegelapan
100
Alasan Dibalik Pria Bermasker, Aora
101
Kitab Merah Dan Putih Nue
102
Misi
103
Bermain Peluang
104
Bermain Emosi dan Judi
105
Tidak ada rasa...... Atau hanya kepalsuan?
106
Bermain atau Dipermainkan
107
Menyerahlah
108
Tidak masalah... Menunjukkan Sedikit Perasaanmu....
109
Lorong yang Panjang
110
Kenapa?
111
Kekesalan..
112
Mulai Terkuak
113
Pembuktian
114
Aku ingin.... Kita tetap seperti ini
115
Laporan mengenai Tengu
116
Kehilangan Kendali
117
Kegelapan yang Tertidur
118
Menyusup Ke Markas Cops Merah
119
Kematian yang Menyedihkan
120
Permainan dalam Permainan
121
Rasa Sakit!
122
Spesial Chapter : Epilogue
123
Kurasu sang Kegelapan
124
Takdir Untuk Berpisah
125
Mimpi Aora
126
Terungkap
127
Terungkap
128
Penyelamatan Mirai
129
Rencana Kegelapan
130
Pertarungan Hutan Iblis
131
Dua Saudara
132
Sebuah Pilihan
133
Pengorbanan
134
Pengorbanan : Jalinan Takdir
135
Pengorbanan : Berikan Daging untuk Patahkan Tulang
136
Pengorbanan : Bantuan
137
Pengorbanan : Bantuan
138
Pengorbanan : Mata dibalas Mata
139
Pengorbanan : Hari Itu hampir Tiba
140
Pengorbanan : Segel yang Rusak
141
Pengorbanan : Di bawah Langit Merah
142
Pengorbanan : Jalan Kegelapan atau Jalan Cahaya (Flashback end)
143
Kegelapan dan Kebencian
144
Dua Sekawan
145
Menuju Dunia Yokai
146
Jendral Kitsune
147
Apa itu Keadilan?
148
Identitas Sebenarnya
149
Siapa diriku yang sebenarnya?
150
Saat Kenangan Kembali Kepadaku
151
Selamat Tinggal
152
Cahaya Musim Semi
153
Pengumuman : Hi dari Yuki Mirai
154
Teman Rahasia
155
Di Permainkan Takdir
156
Bintang Yang Memeluk Bulan
157
Akulah Mirai Untukmu
158
Tumbuh dengan Melihat Punggung Ayah
159
Kekuatan Batu Pilar ke-3
160
Serangan Yurei
161
Siapa Karura?
162
Kisah Rubah Kecil
163
SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 1 (Bisa skip)
164
SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 2 (Bisa skip)
165
Menyelidiki Misteri
166
Segel yang Melemah
167
Misi Penyusupan Penuh Resiko
168
Menyusup Masuk
169
Kecurigaan!
170
Eksperimen Aneh
171
Akai Sode
172
Aku bukan orang yang lemah!
173
Munculnya Musuh
174
Bertarung Di Tengah Kota Mati
175
Neraka Es
176
Kekuatan Akuma!
177
Kemarahan Aora!
178
De Javu
179
Gunung Girei
180
Pilar ke-4, Kurasu
181
Kebahagiaan yang membenciku!
182
Pertemuan
183
Lahirnya Kegelapan
184
Pengakuan
185
Keputusan Zen
186
Ketua Zen dalam Bahaya!
187
Arc Tiga Sekawan : Tanuki Kecil
188
Arc Tiga Sekawan : Bertahan Hidup dengan mengorbankan Hidup orang lain
189
Arc Tiga Sekawan : Rekan yang menyelamatkan Zen
190
Arc Tiga Sekawan : Partner
191
Arc Tiga Sekawan : Ambisi dan Pengorbanan
192
Arc Tiga Sekawan : Cinta dan Kewajiban
193
Arc Tiga Sekawan : Menyelamatkan Anakku
194
Arc Tiga Sekawan : Kelahiran Mirai
195
Arc Tiga Sekawan : Perpisahan
196
Arc Tiga Sekawan : Tangis Seorang Iblis
197
Arc Tiga Sekawan : Pelarian (Falsh Back End)
198
Zen Vs Tanuki
199
Belas Kasih seorang Sahabat
200
Mirai Kembali
201
Rencana Mirai.
202
Waktu Yang Tepat
203
Melindungi Masa Depan
204
Bersiap untuk kemungkinan Terburuk
205
Batu Pilar Milik Yuri
206
Arc Awal dari Sebuah Akhir : D- day!
207
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keluarga Kecil di medan Perang
208
Arc Awa dari Sebuah Akhir : Strategi
209
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kegelapan Bangkit
210
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Lawan Yang Tangguh
211
Arc Awal Dari Sebuah Akhir : Terketuknya Hati seorang Ayah
212
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keadaan Berbalik
213
Spesial Chapter : Hukuman Terberat adalah Penyesalan
214
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Aora Kembali
215
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kebangkitan Nue!
216
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Mirai seorang diri
217
Arc Awal dari Sebuah Akhir : The Master's Sun
218
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel
219
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel pt. 2
220
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Bertemu Denganmu untuk pertama kalinya
221
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Akankah ini menjadi perpisahan terakhir?
222
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Sayonara, Mirai.
223
Sora dan Perdamaian
224
Yurei's Hunter
225
Fate to meet You again
226
Prakata....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!