Selamat Malam, Mimpi indah Mirai

Bayangan hitam yang melintas cepat di sebuah ruangan bawah tanah yang cukup besar.

Ruangan dengan kayu kokoh yang melintang di atabnya, menopang pilar-pilar kokoh yang berada di bawah permukaan tanah. Dihiasi sebuah jembatan menghubungkan ruangan satu dengan ruang lain.

Tok..... Tok.... Tok....

Suara dentungan tongkat menggema keseluruh penjuru, membuat suara nyaring saat tongkat runcing mengenai permukaan kayu jembatan itu.

Hening dan sepi, suasan ruang bawah tanah yang begitu mencengram

Sosok pria tua berjalan dengan tenang, lengkap dengan tongkat kayu yang bertengger ditangan kananya

Wajahnya yang mulai keriput. Salah satu mata yang di perban, berjalan di tengah jembatan penghubung itu.

Tap.... Tap...

"Ada yang kami ingin sampaikan Tuan Tanuki"

Dua orang pria berseragam cops Merah menghadap Tanuki. Pria yang menduduki posisi sebagai salah satu pemimpin Desa Sora. Ia adalah pemimpin Dari anggota Khusus Cops Awan Merah.

Dalam pemerintahan Sora, terdapat dua kubu Kekuatan Militer. Militer di bawah komando penuh Ketua Zen (Cops Awan Putih) serta Cops Militer di bawah komando Tanuki (Cops Awan Merah)

Berbeda dengan Cops Awan Putih. Cops didikan Tanuki adalah Cops kejam Berdarah dingin. Anggotanya di bentuk tanpa emosi serta dibesarkan sebagai senjata pembunuh. Dengan dalih melindungi negeri Sora, visi cops ini cenderung mengikuti ambisi Tanuki.

"Apa yang ingin kalian sampaikan? "

" Ada laporan di salah satu desa di timur Negeri Sora, sebuah markas kelompok bandit telah di serang dua orang misterius, ratusan anggota bandit tewas dalam insiden itu, Tuan

" Menarik.... Hanya dua orang saja, mampu mengalahkan ratusan orang bandit. Apakah kalian menyelidiki siapa dua orang itu? "

Tanya Tanuki sambil tersenyum penuh arti, tampaknya ia mulai tertarik dengan kasus ini

" Menurut informasi kami. Mereka adalah kelompok yang menamai diri Tengu, mereka adalah sekelompok militer bayaran yang bekerja di dunia bawah (gelap). "

" Apa yang mereka inginkan, sehingga menyerang bos bandit itu? "

" Mereka mencari salah satu koleksi berharga si bos Bandit, koleksi itu adalah sebuah kitab yang di sebut kitab Nue"

"Apa yang baru san kau bilang, kitab Nue? "

Wajah tua Tanuki mulai menegang ketika kitab nue disebut. Namun ia masih bersikap tenang, tatapan tajamnya seakan mengitimidasi siapapun yang melihatnya.

"Apa kalian sudah mengetahui di mana mereka bersembunyi? "

" Kami masih menyelidiki, namun ada tempat yang dicurigai menjadi tempat persembunyian mereka. Tempat itu berada di tengah hutan iblis, di sebuah kastil tua yang sulit untuk orang biasa pergi kesana" lapor prajurit itu

"Karna misi seperti inilah aku membentuk cops Awan Merah. Segera kumpulkan tim terbaik! Lakukan pemeriksaan ke tempat itu, jika menemukan sesuatu, langsung laporkan padaku" perintah Tanuki.

"Baik Tuan" jawab dua orang itu sambil menghilang.

"Kitab Nue? Menarik sekali"

........... ...

( Part di bawah, sengaja Author ikuti dari kebiasaan orang timur, seperti jepang, korea dan china. Jadi Minum aklkohol merupakan tradisi yang wajar bagi mereka..... Tentu sedikit menyimpang dengan budaya kita.... Jadi harap pemakluman readers)

"Maaf Mirai, tadi benar-benar kacau. Apa kau sudah lama menunggu? " tanya gadis berambut colat sebahu, tangannya mencakup sambil berlari kecil ke arah Mirai

" Tak apa-apa Hanna, aku baru saja sampai"

"Baiklah. Ayo berangkat! " ajak Hanna sambil merangkul Mirai

Di sebuah restauran BBQ, yang cukup padat dipenuhi pelanggan. Tempat duduk yang bersekat-sekat memisahkan meja satu dan meja lainnya.

Hanna dan Mirai memasuki restauran itu, Hanna yang tengah bingung mencari di mana teman-temannya menunggu.

"Hanna! Sebelah sini! " panggil seorang pria berambut coklat yang duduk bersama temannya di sudut restaurant itu.

Hanna pun memegang lengan Mirai, menariknya mengikuti arah pria yang memanggil namanya.

" Teman-Teman maaf kami telat, masih ada urusan tadi di rumah sakit" sesal Hanna

"Tidak masalah. Kalian adalah petugas medis, jadi itu hal wajar. Kami mengerti pekerjaan sebagai tenaga medis tidak memiliki waktu sesuai kehendak mereka, karena menyangkut banyak orang" ucap pria berseragam Militer dengan rambut coklat pendeknya, ia terlihat ramah dengan senyum yang menawan.

"Kau bukan sedang berdandan, sehingga kau terlambat datang kesini kan? " jawab ketus pria berkaca mata. Pria itu juga berseragam militer Sora. Ia hanya memandang Hanna dengan tampang yang mulai bosan.

Wajah pria berkaca mata itu nampak tak asing di mata Mirai.

"Tentu saja tidak, Rou" jawab Hanna sambil Menarik Mirai duduk di depan kedua pria itu.

"Kenalkan, ia rekan setim baruku. Namanya Mirai, aku harap kalian juga bisa akrab dengannya. Mirai kenalkan, mereka sahabatku, Rou dan Ten"

Mirai nampak gugup. Baru kali ini ia mengenalkan dirinya dihadapan orang lain

"Ha.... Hallo semua, perkenalkan Namaku Mirai. Aku berasal dari desa Sii, mohon bantuannya" sambil membungkuk.

"Oo.... Bukankah kau, Gadis cantik waktu itu? " tanya Rou

" Iya betul, Rou senpai~"

" Halo, namaku Ten. Senang berkenalan denganmu, Mirai" ucap pria berambut coklat pendek

"Meskipun mereka terlihat seperti itu, Rou adalah kapten devisi sensor dan Intel Desa sedangkan Ten adalab Kapten pasukan militer desa. Jika kau menemui kesulitan, kau bisa mengandalkan mereka " ucap Hanna

" Baik.... Mohon kerja samanya senpai" ucap Mirai

"Tidak perlu terlalu formal ke kami, anggaplah kami sebagai temanmu. Jika kau ada kesulitan, dengan senang hati kami akan membantu" pungkas Ten

Teman yang bisa di andalkan? Ini pertama bagiku....

Mirai mulai termenung, banyak hal yang benar-benar baru kali ini ia rasa.

"Bukankah waktu itu aku suruh Aora yang mengantarkanmu? Apakah ia menyusahkanmu? " tanya Rou

" T- tti... T- tidak begitu" jawab Mirai sambil tersenyum kecil

"Tolong Mirai, kau jangan terlalu membenci Aora. Dibalik sikapnya yang dingin, dia menyimpan masa lalu yang pahit" pungkas Ten

"Kejadian malam itu ya...... " balas Hanna

" Kejadian apa?"

"Kejadian malang yang menimpanya, membuat hidupnya terpuruk dalam kesedihan

Dia kehilangan keluarga nya dalam satu malam, kejadian naas yang disaksikan langsung olehnya dengan mata kepalanya sendiri" jelas Ten

"Kami tidak mengetahui detail kejadiannya, tapi hal itu mengubah drastis sikap Aora! "

"Sejak saat itu, ia menenggelamkan hidupnya pada pekerjaan. Dia berusaha menuntaskan misi, bahkan tak segan bisa meninggalkan temannya,

Bahkan ia pernah membunuh rekannya dalam misi jika perlu. Aora yang dulu seperti mesin berdarah dingin, yang tidak mengenal ampun ke musuh" jelas Rou dengan tatapan sedih

Suasana diselimuti kesedihan juga iba teman- teman Aora. Mirai melihat, betapa besar kekhawatiran di mata mereka semua. Namun, Hanna mulai memecah suasana itu

"Setidaknya ketika ia menjadi murid ketua Zen, dengan sikap ceplas-ceplos ketua sikap Aora sudah sedikit mencair, kita juga berusaha menghiburnya sebisa kita" jawab Hanna dengan senyuman

"Hei, Hanna sepertinya kau sangat menyukai Aora? "tanya Rou

Pertanyaan itu sontak membuat Mirai mematung, ia mulai menantikan jawaban dari Hanna

" Yah! Meskipun Aora tipe idaman Gadis. Tapi bagiku dia hanya sahabat untukku, aku tidak tahan dengan pria dingin, sebaliknya pria hangat merupakan tipe idealku" jawab Hanna sambil melirik Ten dengan pipi yang memerah

Hah! Untunglah! Tunggu? Apa maksudku ini

Mirai mulai memukul kepalanya, menyadarkan tentang apa yang baru saja ia pikirkan

"Mirai kenapa kau tidak Minum? " tanya Rou, ia mulai terlihat mabuk dengan wajah yang memerah

" Aku tidak bisa minum minuman beralkohol"

"Oh begitu? " Rou langsung roboh.

Diantara mereka hanya Ten dan Mirai yang masih sadar, sisanya tepar tak berdaya.

" Ya ampun, mereka ini" ungkap Ten Heran

Terdengar suara bel di pintu restoran. Seorang yang cukup familiar dengan rambut abu-abunya datang, berbeda dengan penampilan biasanya, kali ini ia tampak lebih casual

Mirai terkejut dengan apa yang dilihatnya, orang yang selama ini dibicarakan kini muncul di hadapannya.

Aora berjalan menuju meja Mirai dkk. Penampilan pria itu cukup berbeda dari sebelumnya. Aora tampak tampan dengan setelan Casual berupa sweeter berwarna hitam, dengan lengan yang di gulung menapakkan lengan kekarnya,

Masker yang menutupi sebagian wajahnya tidak mengurangi pesonanya, justru aura misterius keluar dari sorot matanya. Hal itu membuat semua pelanggan menaruh perhatian padanya, tidak terkecuali Mirai

"Hei! Aora, Siapa yang memberitahu kita kumpul di sini? " tanya Ten

" Tadi aku bertemu Rou dan dia mengajakku ikut, tapi aku tak bisa datang" ungkap Aora sambil melirik Mirai

Lirikan itu sontak membuat wajahnya memanas. Mirai secara acak mengambil gelas di meja, dan sialnya Rou yang menuangkan sisa sake ke gelas air yang justru langsung di ambil Mirai lalu meneguknya sekali shoot.

Brak!

Kepala Mirai terbentur Meja dan langsung tidak sadarkan diri.

"Pantas saja dia tidak ikut minum, ternyata dia payah dengan alkohol" pungkas Ten sambil menggelengkan kepalanya.

"Dia memang selalu mempesona, dengan caranya" gumam Aora pelan

Malam mulai terasa larut. Jalan-jalan di desa mulai sepi, di sebuah jalan kecil menuju apartemen mereka, Aora yang mulai kekelahan akibat menggendong tubuh kecil Mirai menghentikan langkahnya sejenak

( jangan berpikir adegan ini romantis karena.......)

Srek!

Mirai yang di gendong mulai menampakkan kebar baran ketika mabuk. Ia menjambak rambut Aora dari belakang.

"Bagaimana rambut ini selalu berdiri heh? Dan apa-apaan warnanya. Hei! Aora jangan-jagan kau seorang kakek-kakek di balik masker itu,

Bagaimana mungkin anak muda sudah ubanan? " oceh Mirai sambil terus menjambak rambut Aora dan tentu itu sangat keras.

Aora meringis kesakitan, ingin sekali melempar tubuh kecil itu, namun urung dilakukannya

" Aw! Sakit Mirai, berhentilah menjambak rambutku!

Jika itu sampai rontok dan aku menjadi botak!

Aku sendiri yang akan membalasmu! Dan juga rambut ini aku miliki dari lahir, bukan uban tau! " Aora mulai kesal, terlihat siku-siku di dahinya.

" Bagaimana mungkin tubuh sekecil ini begitu berat? Auh! Punggungku yang malang! 😭" batin Aora

Aora memutuskan menggendong Mirai yang mabuk dan membawanya pulang. Sedangkan Ten mengurus dua orang sahabatnya yaitu Hanna dan juga Rou yang tidak kalah teparnya.

Tidak seperti gadis pada umumnya, Mirai yang mabuk sangatlah barbar. Tidak hanya menarik rambut Aora, ia juga menjewer kuping Aora sepanjang pejalanan. Banyak kata-kata 'manis' yang terucap dari mulut Mirai yang bau sake.

Akhirnya Aora sampai di tempat Mirai, dengan berjuang sekuat tenaga menaiki tangga apartemen akhirnya mereka tiba didepan pintu rumah Mirai

"Kau tahu Aora, sampai saat ini aku masih berpikir keras, duluan mana ayam sama telur, jika kau benar jenius, joba wawab~~~" oceh Mirai.

Aora cuma bisa memutar bola matanya, 'Merepotkan' batinnya

"Hei Mirai! Dimana kau taruh kuncimu? "

" Kunci? Entahlah..... Dimana ya? "

" Cepat kau berikan padaku! Atau aku akan meninggalkanmu disini"

"Entahlah...... Mungkin di meja restaurant tadi? "

Ddeng!

Seketika jiwa kecil Aora keluar dari tubuhnya. Tidak munkin dia kembali ke restaurant itu di jam segini, apalagi meminta kunci duplikat ke pengelola gedung.

Melompat ke jendela? Sadarlah seberapa berat Mirai ini!

Mendobrak pintu? Aku akan langsung diberi ceramah berkesudahan pemilik gedung!

Aora mulai kehabisan akal, punggungnya pun mulai meronta. Siksaan Mirai pun terus ia lakukan ke kepalanya yang malang

Terserahlah!

Ia mulai melangkah meninggalkan pintu rumah Mirai.

Bruk!

Aora menjatuhkan tubuh Mirai di tempat tidur, asal.

Pemandangan kamar yang tidak terlalu besar, Kamar Aora dipenuhi koleksi buku yang tersusun rapi di rak kayu. Disisinya terdapat meja kerja yang dipenuhi dokumen yang menumpuk

Kamar seserhana yang rapi dan bersih. Tidak seperti kamar pria yang tinggal sendiri pada umumnya

Aora meletakkan Mirai. Tidak. Lebih tepatnya menghempaskannya ke kasur, dengan telinga yang masih merah karena di jewer Mirai. Sementara tangannya sibuk masih mengelus rambutnya yang sakit.

"Kuharap rambutku tidak rontok! Auh! "

Ia pun melepas sepatu mirai yang tinggal satu, dan membenarkan posisi tidur Mirai.

Sreesh!

Tiba-tiba Mirai menarik kerah baju Aora. Membuat wajah mereka berdekatan, Aora bahkan dapat merasakan nafas bau Alkohol Mirai, sementara jarak wajah mereka hanya tersisa beberapa senti saja.

Aora tertegun. Mata merah kecoklatannya terbuka lebar, ia menjadi gugup akibat jaraknya yang dekat dengan Wajah Mirai.

Aora memperhatikan wajah cantik di depannya. Wajah yang seukuran telapak tangannya itu tengah terpejam, hidung yang mancung dan kecil serta bibir yang ranum.

Rambut depan Mirai yang mulai acak-acakan menghalangi wajahnya, tangan Aora dengan lembut mulai menata rambut Mirai yang menghalangi wajah cantiknya.

Tangan Aora kini beralih mengelus pipi putih kemerahan Mirai, dan berakhir menyentuh Bibi Mirai.

Sresssh!

Aora sadar apa yang dia lakukan itu, ia pun bangkit dan melepaskan cengkraman dari Mirai.

"Sadarlah Aora, jadilah laki-laki gentle! Jangan memanfaatkan kesempata di depan gadis yang mabuk"

Aora mulai menyelimuti tubuh Mirai. Ia usap kepala Mirai lembut, Mirai yang tertidur lelap, dengan dengkuran halus nafasnya. Aora tersenyum di balik Maskernya.

Aora mulai menarik masker yang menutupi setengah wajahnya itu. Tidak seperti yang Mirai bayangkan selama ini dengan pikiran liarnya.

Wajah Aora jauh berbeda. Bahkan bisa dikatakan ia begitu Tampan.

Wajah putih, dengan garis rahang yang tegas. Hidung yang mancung dengan bibir tipis merah alami, tidak ada satupun noda di wajah itu.

Dua lesung pipit mengiasi wajah Aora, terlihat semakin jelas ketika Aora tersenyum di hadapan Mirai. Ditambah eye smille di kedua mata menawannya menambah kesan manis dan tampan di wajah Aora

Aora mulai Mendekatkan wajahnya ke wajah Mirai.

Cup......

Aora mencium kening Mirai lembut. Lalu Ia pun kembali mengenakan maskernya, sambil mengusap lembut kepala Mirai.

"Mungkin satu kecupan selamat malam tidak berlebihan" ucap Aora sambil meninggalkan Mirai

Ia mulai meninggalkan kamarnya dan menutup pintu perlahan

"Selamat malam, tidurlah yang nyenyak. Aku harap kau tertidur tanpa rasa takut akan mimpi buruk yang menghantuimu" ucap Aora.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Syafira

Syafira

semangat Thor aku mampir

2021-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 Akankah ada Masa Depan Untukku?
2 Akankah Ini Awal Sebuah Tragedi?
3 Misi yang Terikat Benang Merah
4 Luka Masa Lalu
5 Arti di Beri Kepercayaan
6 Misi Bulan Madu
7 Mari Kita Kecoh Mereka
8 Hangat Pelukannya
9 Rahasia Desa Besi
10 Ada Kisah dibalik Semua yang Terjadi
11 Arti kata ' TEMAN'
12 Selamat Malam, Mimpi indah Mirai
13 Menyerang orang Yang Salah
14 Kekecewaan
15 Ku Ulurkan Tangan Hangatku, atau Tangan Dingin Penuh Darahku
16 Sebuah Keputusan Sulit
17 Neraka di Bumi
18 Neraka di Bumi II
19 Neraka di Bumi III
20 Efek Kupu-kupu
21 Sahabat pertama Mirai
22 Musuh yang menjadi Rekan
23 Jangan Remehkan Mirai
24 Pertarungan
25 Segel Ingatan
26 Percayalah Pada Dirimu Hanna
27 Menindas atau Ditindas
28 Tunas Muda Sora
29 Orang Dewasa Untuk mu
30 Keluarga Kecil
31 Sebuah Petunjuk
32 Cahaya Hidup Xio
33 Kehangatan Xio
34 Yora.... Panggil Aku Yora
35 Pernyataan Aora
36 Hadiah dari Hanna
37 Aora atau Hotaru
38 Utusan Sora
39 Utusan Sora ll
40 Bekas Luka Tuan Muda Hoshi
41 Masa Lalu Hotaru
42 Masa Lalu Hotaru : Hanya Satu..... Tolong Akui Aku Ayah
43 Masa lalu Hotaru lll
44 Kejutan
45 Keserakahan
46 Kontrak Kutukan Tanuki
47 Kau Harus Bertahan, Hotaru
48 Ketulusan dan Rasa Rindu
49 Kenangan Buruk (flash back)
50 Kenangan Buruk ll
51 Kenangan Buruk lll
52 Kenangan Buruk lV (Last)
53 Perjalanan Pulang
54 'Topeng'
55 Makan Malam
56 Arc Xio : Perjalanan Xio
57 Arc Xio : Pertemuan
58 Arc Xio : Siapa sebenarnya yang licik?
59 Arc Xio : Sang Penyelamat
60 Arc Xio : Sisi lain
61 Arc Xio : Bersembunyi, Hanya untuk Hidup
62 Arc Xio : Bahkan sedikit Rasa Kasihan, Ibu
63 Arc Xio : Mencoba Melepas
64 Arc Xio : Serangan Tiba-tiba
65 Hangat Sosok Seorang Ayah
66 Kepala Tomat bertemu
67 Seperti Apa Hidup Yora?
68 Kegelapan Yora
69 Ring Kematian
70 Ring Kematian II
71 Bangkitnya Sang Iblis Tengu
72 Pahlawan dalam Bayangan
73 Bunga Anyelir
74 Pelindung Sora
75 Saudara
76 Pembalasan Mirai
77 Sahabat di Sisi Aora
78 Dua Wanita Tangguh Tengu
79 Hubungan Rumit Si Kembar
80 Penghiburan dan Luka
81 Reuni dan Kekonyolan Hotaru
82 Arc Sora : Aliansi
83 Arc Sora : Penyelamatan
84 Arc Sora : Situasi yang Mengancam
85 Arc Sora : Penyelidikan
86 Arc Sora : Penyelidikan ll
87 Arc Sora : Penyelidikan lll
88 Arc Sora : Penyelidikan lV
89 Arc Sora : Perlawanan dan Kerja Sama
90 Arc Sora : Semua Mulai Terkuak
91 Arc Sora : Akhir sebuah Kasus
92 Arc Sora : Aora sang Pemimpin
93 Arc Sora : Kekalahan Telak
94 Putri Kecilku
95 Bekal Makan Siang
96 Perhatian Kecil
97 Bayaran Atas Perdamaian
98 Gosip goals Pertama Mirai (Ch. Ringan)
99 Bayangan Di Kegelapan
100 Alasan Dibalik Pria Bermasker, Aora
101 Kitab Merah Dan Putih Nue
102 Misi
103 Bermain Peluang
104 Bermain Emosi dan Judi
105 Tidak ada rasa...... Atau hanya kepalsuan?
106 Bermain atau Dipermainkan
107 Menyerahlah
108 Tidak masalah... Menunjukkan Sedikit Perasaanmu....
109 Lorong yang Panjang
110 Kenapa?
111 Kekesalan..
112 Mulai Terkuak
113 Pembuktian
114 Aku ingin.... Kita tetap seperti ini
115 Laporan mengenai Tengu
116 Kehilangan Kendali
117 Kegelapan yang Tertidur
118 Menyusup Ke Markas Cops Merah
119 Kematian yang Menyedihkan
120 Permainan dalam Permainan
121 Rasa Sakit!
122 Spesial Chapter : Epilogue
123 Kurasu sang Kegelapan
124 Takdir Untuk Berpisah
125 Mimpi Aora
126 Terungkap
127 Terungkap
128 Penyelamatan Mirai
129 Rencana Kegelapan
130 Pertarungan Hutan Iblis
131 Dua Saudara
132 Sebuah Pilihan
133 Pengorbanan
134 Pengorbanan : Jalinan Takdir
135 Pengorbanan : Berikan Daging untuk Patahkan Tulang
136 Pengorbanan : Bantuan
137 Pengorbanan : Bantuan
138 Pengorbanan : Mata dibalas Mata
139 Pengorbanan : Hari Itu hampir Tiba
140 Pengorbanan : Segel yang Rusak
141 Pengorbanan : Di bawah Langit Merah
142 Pengorbanan : Jalan Kegelapan atau Jalan Cahaya (Flashback end)
143 Kegelapan dan Kebencian
144 Dua Sekawan
145 Menuju Dunia Yokai
146 Jendral Kitsune
147 Apa itu Keadilan?
148 Identitas Sebenarnya
149 Siapa diriku yang sebenarnya?
150 Saat Kenangan Kembali Kepadaku
151 Selamat Tinggal
152 Cahaya Musim Semi
153 Pengumuman : Hi dari Yuki Mirai
154 Teman Rahasia
155 Di Permainkan Takdir
156 Bintang Yang Memeluk Bulan
157 Akulah Mirai Untukmu
158 Tumbuh dengan Melihat Punggung Ayah
159 Kekuatan Batu Pilar ke-3
160 Serangan Yurei
161 Siapa Karura?
162 Kisah Rubah Kecil
163 SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 1 (Bisa skip)
164 SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 2 (Bisa skip)
165 Menyelidiki Misteri
166 Segel yang Melemah
167 Misi Penyusupan Penuh Resiko
168 Menyusup Masuk
169 Kecurigaan!
170 Eksperimen Aneh
171 Akai Sode
172 Aku bukan orang yang lemah!
173 Munculnya Musuh
174 Bertarung Di Tengah Kota Mati
175 Neraka Es
176 Kekuatan Akuma!
177 Kemarahan Aora!
178 De Javu
179 Gunung Girei
180 Pilar ke-4, Kurasu
181 Kebahagiaan yang membenciku!
182 Pertemuan
183 Lahirnya Kegelapan
184 Pengakuan
185 Keputusan Zen
186 Ketua Zen dalam Bahaya!
187 Arc Tiga Sekawan : Tanuki Kecil
188 Arc Tiga Sekawan : Bertahan Hidup dengan mengorbankan Hidup orang lain
189 Arc Tiga Sekawan : Rekan yang menyelamatkan Zen
190 Arc Tiga Sekawan : Partner
191 Arc Tiga Sekawan : Ambisi dan Pengorbanan
192 Arc Tiga Sekawan : Cinta dan Kewajiban
193 Arc Tiga Sekawan : Menyelamatkan Anakku
194 Arc Tiga Sekawan : Kelahiran Mirai
195 Arc Tiga Sekawan : Perpisahan
196 Arc Tiga Sekawan : Tangis Seorang Iblis
197 Arc Tiga Sekawan : Pelarian (Falsh Back End)
198 Zen Vs Tanuki
199 Belas Kasih seorang Sahabat
200 Mirai Kembali
201 Rencana Mirai.
202 Waktu Yang Tepat
203 Melindungi Masa Depan
204 Bersiap untuk kemungkinan Terburuk
205 Batu Pilar Milik Yuri
206 Arc Awal dari Sebuah Akhir : D- day!
207 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keluarga Kecil di medan Perang
208 Arc Awa dari Sebuah Akhir : Strategi
209 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kegelapan Bangkit
210 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Lawan Yang Tangguh
211 Arc Awal Dari Sebuah Akhir : Terketuknya Hati seorang Ayah
212 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keadaan Berbalik
213 Spesial Chapter : Hukuman Terberat adalah Penyesalan
214 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Aora Kembali
215 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kebangkitan Nue!
216 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Mirai seorang diri
217 Arc Awal dari Sebuah Akhir : The Master's Sun
218 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel
219 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel pt. 2
220 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Bertemu Denganmu untuk pertama kalinya
221 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Akankah ini menjadi perpisahan terakhir?
222 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Sayonara, Mirai.
223 Sora dan Perdamaian
224 Yurei's Hunter
225 Fate to meet You again
226 Prakata....
Episodes

Updated 226 Episodes

1
Akankah ada Masa Depan Untukku?
2
Akankah Ini Awal Sebuah Tragedi?
3
Misi yang Terikat Benang Merah
4
Luka Masa Lalu
5
Arti di Beri Kepercayaan
6
Misi Bulan Madu
7
Mari Kita Kecoh Mereka
8
Hangat Pelukannya
9
Rahasia Desa Besi
10
Ada Kisah dibalik Semua yang Terjadi
11
Arti kata ' TEMAN'
12
Selamat Malam, Mimpi indah Mirai
13
Menyerang orang Yang Salah
14
Kekecewaan
15
Ku Ulurkan Tangan Hangatku, atau Tangan Dingin Penuh Darahku
16
Sebuah Keputusan Sulit
17
Neraka di Bumi
18
Neraka di Bumi II
19
Neraka di Bumi III
20
Efek Kupu-kupu
21
Sahabat pertama Mirai
22
Musuh yang menjadi Rekan
23
Jangan Remehkan Mirai
24
Pertarungan
25
Segel Ingatan
26
Percayalah Pada Dirimu Hanna
27
Menindas atau Ditindas
28
Tunas Muda Sora
29
Orang Dewasa Untuk mu
30
Keluarga Kecil
31
Sebuah Petunjuk
32
Cahaya Hidup Xio
33
Kehangatan Xio
34
Yora.... Panggil Aku Yora
35
Pernyataan Aora
36
Hadiah dari Hanna
37
Aora atau Hotaru
38
Utusan Sora
39
Utusan Sora ll
40
Bekas Luka Tuan Muda Hoshi
41
Masa Lalu Hotaru
42
Masa Lalu Hotaru : Hanya Satu..... Tolong Akui Aku Ayah
43
Masa lalu Hotaru lll
44
Kejutan
45
Keserakahan
46
Kontrak Kutukan Tanuki
47
Kau Harus Bertahan, Hotaru
48
Ketulusan dan Rasa Rindu
49
Kenangan Buruk (flash back)
50
Kenangan Buruk ll
51
Kenangan Buruk lll
52
Kenangan Buruk lV (Last)
53
Perjalanan Pulang
54
'Topeng'
55
Makan Malam
56
Arc Xio : Perjalanan Xio
57
Arc Xio : Pertemuan
58
Arc Xio : Siapa sebenarnya yang licik?
59
Arc Xio : Sang Penyelamat
60
Arc Xio : Sisi lain
61
Arc Xio : Bersembunyi, Hanya untuk Hidup
62
Arc Xio : Bahkan sedikit Rasa Kasihan, Ibu
63
Arc Xio : Mencoba Melepas
64
Arc Xio : Serangan Tiba-tiba
65
Hangat Sosok Seorang Ayah
66
Kepala Tomat bertemu
67
Seperti Apa Hidup Yora?
68
Kegelapan Yora
69
Ring Kematian
70
Ring Kematian II
71
Bangkitnya Sang Iblis Tengu
72
Pahlawan dalam Bayangan
73
Bunga Anyelir
74
Pelindung Sora
75
Saudara
76
Pembalasan Mirai
77
Sahabat di Sisi Aora
78
Dua Wanita Tangguh Tengu
79
Hubungan Rumit Si Kembar
80
Penghiburan dan Luka
81
Reuni dan Kekonyolan Hotaru
82
Arc Sora : Aliansi
83
Arc Sora : Penyelamatan
84
Arc Sora : Situasi yang Mengancam
85
Arc Sora : Penyelidikan
86
Arc Sora : Penyelidikan ll
87
Arc Sora : Penyelidikan lll
88
Arc Sora : Penyelidikan lV
89
Arc Sora : Perlawanan dan Kerja Sama
90
Arc Sora : Semua Mulai Terkuak
91
Arc Sora : Akhir sebuah Kasus
92
Arc Sora : Aora sang Pemimpin
93
Arc Sora : Kekalahan Telak
94
Putri Kecilku
95
Bekal Makan Siang
96
Perhatian Kecil
97
Bayaran Atas Perdamaian
98
Gosip goals Pertama Mirai (Ch. Ringan)
99
Bayangan Di Kegelapan
100
Alasan Dibalik Pria Bermasker, Aora
101
Kitab Merah Dan Putih Nue
102
Misi
103
Bermain Peluang
104
Bermain Emosi dan Judi
105
Tidak ada rasa...... Atau hanya kepalsuan?
106
Bermain atau Dipermainkan
107
Menyerahlah
108
Tidak masalah... Menunjukkan Sedikit Perasaanmu....
109
Lorong yang Panjang
110
Kenapa?
111
Kekesalan..
112
Mulai Terkuak
113
Pembuktian
114
Aku ingin.... Kita tetap seperti ini
115
Laporan mengenai Tengu
116
Kehilangan Kendali
117
Kegelapan yang Tertidur
118
Menyusup Ke Markas Cops Merah
119
Kematian yang Menyedihkan
120
Permainan dalam Permainan
121
Rasa Sakit!
122
Spesial Chapter : Epilogue
123
Kurasu sang Kegelapan
124
Takdir Untuk Berpisah
125
Mimpi Aora
126
Terungkap
127
Terungkap
128
Penyelamatan Mirai
129
Rencana Kegelapan
130
Pertarungan Hutan Iblis
131
Dua Saudara
132
Sebuah Pilihan
133
Pengorbanan
134
Pengorbanan : Jalinan Takdir
135
Pengorbanan : Berikan Daging untuk Patahkan Tulang
136
Pengorbanan : Bantuan
137
Pengorbanan : Bantuan
138
Pengorbanan : Mata dibalas Mata
139
Pengorbanan : Hari Itu hampir Tiba
140
Pengorbanan : Segel yang Rusak
141
Pengorbanan : Di bawah Langit Merah
142
Pengorbanan : Jalan Kegelapan atau Jalan Cahaya (Flashback end)
143
Kegelapan dan Kebencian
144
Dua Sekawan
145
Menuju Dunia Yokai
146
Jendral Kitsune
147
Apa itu Keadilan?
148
Identitas Sebenarnya
149
Siapa diriku yang sebenarnya?
150
Saat Kenangan Kembali Kepadaku
151
Selamat Tinggal
152
Cahaya Musim Semi
153
Pengumuman : Hi dari Yuki Mirai
154
Teman Rahasia
155
Di Permainkan Takdir
156
Bintang Yang Memeluk Bulan
157
Akulah Mirai Untukmu
158
Tumbuh dengan Melihat Punggung Ayah
159
Kekuatan Batu Pilar ke-3
160
Serangan Yurei
161
Siapa Karura?
162
Kisah Rubah Kecil
163
SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 1 (Bisa skip)
164
SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 2 (Bisa skip)
165
Menyelidiki Misteri
166
Segel yang Melemah
167
Misi Penyusupan Penuh Resiko
168
Menyusup Masuk
169
Kecurigaan!
170
Eksperimen Aneh
171
Akai Sode
172
Aku bukan orang yang lemah!
173
Munculnya Musuh
174
Bertarung Di Tengah Kota Mati
175
Neraka Es
176
Kekuatan Akuma!
177
Kemarahan Aora!
178
De Javu
179
Gunung Girei
180
Pilar ke-4, Kurasu
181
Kebahagiaan yang membenciku!
182
Pertemuan
183
Lahirnya Kegelapan
184
Pengakuan
185
Keputusan Zen
186
Ketua Zen dalam Bahaya!
187
Arc Tiga Sekawan : Tanuki Kecil
188
Arc Tiga Sekawan : Bertahan Hidup dengan mengorbankan Hidup orang lain
189
Arc Tiga Sekawan : Rekan yang menyelamatkan Zen
190
Arc Tiga Sekawan : Partner
191
Arc Tiga Sekawan : Ambisi dan Pengorbanan
192
Arc Tiga Sekawan : Cinta dan Kewajiban
193
Arc Tiga Sekawan : Menyelamatkan Anakku
194
Arc Tiga Sekawan : Kelahiran Mirai
195
Arc Tiga Sekawan : Perpisahan
196
Arc Tiga Sekawan : Tangis Seorang Iblis
197
Arc Tiga Sekawan : Pelarian (Falsh Back End)
198
Zen Vs Tanuki
199
Belas Kasih seorang Sahabat
200
Mirai Kembali
201
Rencana Mirai.
202
Waktu Yang Tepat
203
Melindungi Masa Depan
204
Bersiap untuk kemungkinan Terburuk
205
Batu Pilar Milik Yuri
206
Arc Awal dari Sebuah Akhir : D- day!
207
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keluarga Kecil di medan Perang
208
Arc Awa dari Sebuah Akhir : Strategi
209
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kegelapan Bangkit
210
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Lawan Yang Tangguh
211
Arc Awal Dari Sebuah Akhir : Terketuknya Hati seorang Ayah
212
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keadaan Berbalik
213
Spesial Chapter : Hukuman Terberat adalah Penyesalan
214
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Aora Kembali
215
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kebangkitan Nue!
216
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Mirai seorang diri
217
Arc Awal dari Sebuah Akhir : The Master's Sun
218
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel
219
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel pt. 2
220
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Bertemu Denganmu untuk pertama kalinya
221
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Akankah ini menjadi perpisahan terakhir?
222
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Sayonara, Mirai.
223
Sora dan Perdamaian
224
Yurei's Hunter
225
Fate to meet You again
226
Prakata....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!