Luka Masa Lalu

...Tiga hari sebelum Penyusupan...

Mirai mencoba mengumpulkan kesadaranya. Samar, ia melihat ruang gelap dengan berbagai alat medis mengelilinginya. Sebenarnya dimana ia saat ini?

Mirai berkenyit, ketika merasakan tubuhnya terendam air. Air yang nerendam tubuhny berwarna merah pekat.

Air?

Kenapa aku-

ARGHHH! Sakit!

Kenapa tanganku sepanas ini?

Samar, di ujung ruang ada dua orang lelaki sedang berbincang. Tubuh Mirai kecil, direndam di dalam sebuah bak penuh berisi air. Ia hanya bisa meringis, melihat lengannya terluka. Bukan hanya itu, darah yang keluar bahkan mampu merubah warna air.

Seorang anak berusia 6 tahun, ditengah ruangan gelap serta benda-benda asing mengelilinginya. Mirai memandang sekelilingnya takut, entah apa yang akan dilakukan orang-orang asing itu padanya.

Sambil berusaha mengumpulkan kesadaran, Mirai kecil pun mencoba bangkit, ia ingin segera keluar dari ruangan menakutkan itu. Namun itu tidak semudah yang ia pikirkan.

Tubuh yang lemah, serta rasa sakit tidak tertahan menyulitkannya untuk bangkit.

Brakk

Mirai tidak sengaja menjatuhkan satu alat yang menjadi tumpuannya. Mirai mulai mendemgar langkah kaki tergesa-gesa mulai mendekat ke arahnya.

T- tunggu. Siapa paman paman itu? Lambang Awan?

Ada dua orang pria berseragam militer dengan lambang awan merah di dada kirinya. Mirai tidak berani menatap langsung ke arah dua pria itu, ia hanya bisa melihat lambang awan di dada mereka. Dua pria asing itu mulai mendekati Mirai, memeriksa apakah gadis itu sadar atau tidak.

"Bukankah seharusnya kita tebas lebih dalam saja pembuluh darahnya? " salah satu Pria berserangan itu mulai mendekat.

" Apa kau bodoh?! Kalau kita lakukan, itu bisa saja membunuh anak itu. Darahnya masih berguna bagi kita! "

" Kau benar juga. Tapi bukankah jika kita mencampur darahnya dengan air, itu akan mengurangi efek sihir penyembuhannya? "

" Kau memang bodoh! Pasukan kita banyak jumlahnya. Meski efeknya lemah, itu masih berguna untuk meningkatkan kekuatan kita. Dasar Bodoh! "

Kedua pria itu terus berdebat, mereka mencoba mendekat ke tubuh Mirai. Mereka ingin membuat Mirai pingsan lagi. Mirai hendak berontak tapi salah satu pria langsung memegangi tubuhnya, sedangkan yang satunya menodongkan pisau ke arahnya.

" Baiklah gadis baik, kau harus memberi paman sedikit darah istimewamu lagi. Untuk itu, kau harus tetap tertidur disini, mengerti? " du pria itu semakin mendekat, sambil tersenyum jahat.

T-tidak! Jangan! Jangan!

Dengan cepat Mirai membuka matanya, dia terbangun dengan nafas terengah. Ternyata itu semua hanyalah mimpi Mirai. Tapi apa yang baru saja ia lihat, itu seolah benar-benar nyata.

"Ha! Ha! Ha! Mimpi apa ini? " Mirai mencoba mengatur nafasnya. Mirai memandangi kamar kosong didepannya, keringat tipis mengucur di wajahnya

Di tengah kamar kecil yang gelap. Mirai yang masih terengah-engah mencoba duduk di atas tempat tidurnya.

Kilapan-kilapan petir menerangi kamar yang gelap itu. Di luar sana badai sedang melanda, suara gemuruh diiringi hujan deras menambah kesan suram di markas Tengu.

Mirai berjalan keluar ruangan, mimpi buruk barusan membuat perasaannya sedikit pengap, ia putuskan keluar mencari udara segar.

Mimpi apa barusan?

......................

Markas Organisasi Tengu, sebuah kastil bergaya jepang kuno yang megah. Kastil yang terlihat tua dan menyeramkan itu terletak di tengah hutan yang kelam.

Sangat sulit bagi manusia biasa untuk mencapai daerah yang berada tepat di pusat hutan iblis itu. Kastil dengan 4 sisi menara dengan bangunan yang menjulang tinggi ke langit benar-benar menyimpan bayak misteri didalamnya.

Suara kaki Mirai terdengar nyaring di sepanjang lorong gelap kastil. Dengan langkah tenang, Mirai menyusuri markas dengan Arsitektur kuno menghiasi sepanjang koridor ruangan itu.

Mirai terus menyeret kakinya, ia hendak menuju balkon di puncak tertinggi kastil itu. Hujan deras beserta gemuruh petir terus terdengar dari luar sana. Setidaknya, udara dingin bisa menjernihkan pikirannya kembali.

Mirai akhirnya sampai di puncak tertinggi kastil. Fokusnya teralihkan oleh sosok tinggi di berjubah hitam. Samar, terlihat siluet seorang pria yang berdiri di bawah derasnya hujan tepat di depan Mirai. Di tengah suasana gelap serta kilatan cahaya petir beserta hujan yang deras, sangat sulit mengetahui siapa pria yang berdiri mematung itu.

"Xio? "

Mirai mengenali orang itu adalah Xio sang Leader. Pria yang sedang mendongakkan kepalanya ke atas, ia hanya diam mematung di tengah derasnya hujan.

Mirai heran, kenapa Leader berdiri seperti itu saat tengah malam dan hujan deras seperti ini. Mirai dapat melihat, pria itu begitu emosional, tidak seperti yang sering terlihat. Setahu Mirai, Ada dua alasan kenapa seseorang berlarut-larut berdiri di dalam derasnya hujan.

Pertama, karena ia marah dan ingin mendinginkan tubuh dan jiwanya, serta mengambil ketenangan lewat derasnya hujan.

Dan ke dua,

Cih!Tidak mungkin!

Yang kedua adalah ingin menyembunyikan luka di dalam hatinya. Guyuran air hujan yang deras membuat air mata yang jatuh tidak terlihat karen air menerpa wajah bertubi-tubi. Kau dapat menangis dalam diam, tanpa ada orang yang sadar karena guyuran hujan yang lebat.

Yang Mirai tahu, saat ini Leader tidak dalam kondisi marah akan sesuatu. Satu-satunya tujuan hidupnya adalah tujuan Tengu, dan Tengu baik-baik saja saat ini. Tapi tidak mungkin juga kalaiu itu merujuk ke alasan ke dua bukan?

Mirai buru-buru menghilangkan rasa penasaran akan sang Leader dari kepalanya. Ia pun mencoba mendekati pria itu.

"Leader! "

Leader Xio langsung berbalik menghadap Mirai ketika gadis itu memanggil namanya. Berbeda dengan dugaan Mirai, Xio tampak sangat tenang. Tidak ada ekspresi yang berarti di wajahnya.

Mata hitam kelam dengan bulu mata yang panjang terasa kosong tanpa emosi. Seperti piasa, pria berwajah dingin itu tetap terlihat misterius tanpa ekspresi.

Mirai tidak dapat membuktikan tentang kecurigaan alasan ke dua di wajah sang leader karena hujan deras ini.

"Ada apa Yuki? Kenapa kau kesini tengah malam seperti ini? "

Hal yang sama yang ingin di tanyakan Mirai pada Xio, tapi ia segera membuang jauh rasa penasarannya.

" Bukan apa-apa. Aku hanya keluar untuk mencari udara segar. "

Xio pun memejamkan matanya, menarik nafas pelan dan membalikkan tubuhnya menghadap Mirai

" Oh begitu."

Xio berjalan menuju ke arah Mirai. Perlahan dia mendekatkan dubuhnya, memposisikan diri menghadap gadis yang tengah diam membeku didepannya. Xio mulai mengulurkan tangannya yang basah oleh hujan ke arah Mirai

"Sebaiknya kau masuk ke dalam, cuaca dingin tidak cocok untukmu. "

Mirai tertegun, matanya membulat sempurna ketika menyadari apa yang dilakukan Xio. Tangan dingin sang leader mengusap lembut wajahnya. Hal itu membuat Mirai mematung.

" Masuklah ke kamarmu. "

Xio kembali melanjutkan langkahnya, meninggalkan Mirai sendiri yang masih diam terpaku. Tidak biasanya Xio sangat emosional seperti ini.

"T-tunggu Xio! " Mirai kembali sadar. Xio menghentikan langkahnya, ia pun segera berbalik.

" Ada apa? " begitu juga Mirai, kini mereka pun saling berhadapan.

" Ada yang aku ingin tanyakan padamu. "

Tidak ada jawaban dari Xio, itu berarti Mirai boleh melanjutkan apa yang ingin dia tanyakan.

" Hari itu. Waktu kau mengulurkan tanganmu, dan mengajakku bergabung ke Tengu, kenapa kau menyegel ingatanku. Ada apa sebenarnya dengan masa laluku? "

Pria berwajah dingin itu tidak merespon apa yang di tanyakan oleh Mirai, Xio pun berbalik memunggungi Mirai.

" Tidak ada apa-apa. Justru jika kau mengingat masa lalumu, kau akan terpuruk dalam penderitaan. " Xio memandang Mirai dengan ekor matanya,

"Kau tidak perlu menderita lagi dnegan mengingat masa lalu kelammu, Yuki. Karena di sini, di Tengu aku akan membuat masa depan untukmu. " Xio mulai melanjutkan langkahnya, sebelum benar-benar menghilang ia melanjutakn ucaoan yang sebelumnya terpotong.

"Dan juga melindungimu. "

"Tapi Leader! "

" Jangan kau ungkit lagi masalah ini, apapun itu, semua ini untuk kebaikanmu sendiri. Lebih baik kau fokus ke misi yang aku berikan, sesuai rencanamu, kau akan aku kirim ke Desa Sora.

Sebaiknya kau bersiap. Zou akan mempersiapkan identitasmu secara sempurna, aku percayakan misi ini padamu. "

Terlihat bayangan Xio mulai menghilang di kegelapan lorong kastil. Mirai masih terdiam di tempat. Ia masih bertanya, apa yang dimaksud 'masa lalu' dan apa arti mimpinya itu.

......................

Pagi yang cerah di Desa Sora. Aktivitas masyarakat dimulai sejak pagi menyingsing. Para pedagang mulai membuka dagannya dan ibu-ibu bersiap pergi ke pasar.

Di tengah apartemen sederhana terlihat Mirai terlelap dalam tidurnya, cahaya matahari yang masuk lewat celah jendela mulai membangunkannya.

Akibat urusan Administrasi masuk desa, serta tentu saja ulah seorang tour guid menyebalkan yang kemarin bersamanya, membuat Mirai lelah dan langsung tertidur setibanya di rumah dinasnya.

Mirai langsung bergegas. Ia pun melajutkan ritual paginya dengan mandi, hingga suara bising mulai mengganggu pagi indahnya

Ting! ..... Tong! .... Ting! .... Tong! ...... (hening)

TING! ...... TONG! ..... TING! .... TONG! ..... TING! ..................

Siapa yang berani menggangu pagi cerahku? Beraninya! memencet bel seperti mendeklarasikan perang! Jika tidak dalam misi, aku sudah hisap semua jiwanya!

TING! .......... TONG! ...........

"Tunggu! " Mirai berdecak kesal, sembari membukakan pintu orang yang ingin dihisap jiwanya.

Sudah Mirai duga. Orang yang membuatnya kesal sedari kemarin, ternyata orang yang sama yang tengah mendeklarasikan perang di pagi harinya.

" Ada apa, pagi-pagi kau menggangguku? "

" I-itu. "

Aora menujuk pelan ke arah Mirai. Dengan pipi yang sedikit merona, serta mata yang tentunya bulat membesar.

Sadar. Mirai pun mengikuti arah yang di tunjuk Aora. Sial! Ia hanya mengenakan handuk putih yang melilit tubuh rampingnya.

" Tutup matamu! Bodoh!" Mirai segera membanting pintunya. Aora membeku ditempat.

"Apakah itu salahku? Dia keluar hanya mengenakan handuk? Dasar wanita aneh! "

......................

" Ada apa kau pagi-pagi kemari? "

Mirai sekarang duduk di lantai sambil melipat tangannya didada, tatapan tajam ia arahkan ke Aora. Mirai menaruh segelas air putih di meja kecil.

" Ini Sarapan untukmu! " Aora yang duduk di depannya langsunh meletakkan bingkisan besar di hadapan Mirai. Meski wajahnya ia arahkan ke samping karena malu.

Aora sadar akan wajahnya yang merah. Untu itu ia ingin menyembunyikannya dari Mirai. Ya. Meski setengahnya tertutup masker.

"Hah!" Mirai menghela nafas pelan.

" Seharusnya, kau tidak terlalu heboh memencet bel rumahku, hanya untuk memberiku sarapan. Dan apa-apaan muka yang kau sembunyikan itu? Dasar Mesum! "

" B-bukan begitu! Lagian aku hanya terkejut atas pemandangan mengerikan dihadapanku tadi! Ck! Lagian tidak ada yang bisa dilihat! "

Aora mencoba menyembunyikan perasaan kikuk dengan mengejek Mirai. Jujur saja, Aora sempat melihat lekuk tubuh Mirai yang menggoda. Hanya saja ia malu mengakuinya.

" A- Apa kau bilang? Tidak ada yang bisa di lihat ?!" ucap Mirai tidak percaya, siku- siku terlihat di keningnya. Ia berusaha sabar untuk mengisap jiwa bodoh sebijji di depannya.

" Merepotkan! Ini aku bawa sarapan untukmu, bukankah dari kemarin kau belum makan apa-apa? " imbuh Aora dan sukses membuat Mirai menghentikan amarahnya.

"Normalnya seorang gadis itu bangun pagi dengan anggun? Bukan memberikan pemandangan mengerikan ke tetangga yang perhatian ini? "

"Cerewet! "

Ucapan sukses membuat Mirai melemparkan benda di jangkauan tangannya untuk menyadarkan si Bodoh di depannya.

......................

Di depan Apartemen, mereka berdu bersiap menuju ke tempat Mirai bertugas. Aora sebagai orang yang bertanggung jawab atas Mirai hendak mengantarkan gadis itu ke tempat kerjanya. Tentu setelah Mirai menikmati sarapan dan Aora yang masih mengelus kepalanya akibat lemparan benda tadi.

"Kemana kita sekarang? "

" Sebelum tujuan kita ke Rumah sakit Sora. Tapi aku mendapat pesan, Kita harus segera menghadap si paman di kantornya. " Aora masih mengelus kepalanya yang benjol

"Ck! Tapi, sebelum itu. Aku diberitahukan ada misi untuk kita, detailnya masi belum aku ketahui, pokoknya kau ikut saja denganku! "

"Misi? Bukannya kau mau mengajakku ke rumah sakit, tempatku bertugas? "

" Ada perubahan rencana mendadak, kau ditugaskan ikut misi penting denganku. "

......................

Aora mengetuk pintu, dan mulai memasuki ruangan ketua bersama Mirai. Tepat ketika memasuki gedung Sora, sikapnya berubah tiba-tiba

Cih! Ternyata masih ada sisa kesopanan juga! Dasar!

Aora dan Mirai pun mulai menghadap ketua Zen. Tidak lupa mereka membungkuk dan mengucapkan salam pada orang nomor satu di Sora itu.

"Mirai, bagaimana kabarmu? Aku harap kau nyaman tinggal di apartemen. Apakah Aora menyusahkanmu?

"Baik ketua, semoga ketua juga sehat. Apartemen yang diberikan Ketua sungguh nyaman, saya rasa saya mulai terbiasa dengan desa ini. Dan- " Mirai menoleh ke orang di sampingnya

" Ya... Dia memang sedikit menyusahkan, tapi semuanya baik-baik saja. " balas Mirai sambil tersenyum dan tentunya ia dapat tatapan tajam dari Aora

"Syukurlah........

Mengenai misi yang aku berikan kali ini. " Ketua Zen menghetikan ucapannya. Ia menatap serius ke arah dua orang didepannya

"Aku membutuhkan kemampuanmu dan juga Aora untuk menyukseskan misi kali ini. " ungkap pria paruh baya itu dengan wajah yang serius.

Terpopuler

Comments

Ryosa

Ryosa

mampur thor , lanjut

2021-10-19

0

anggita

anggita

Ingatan mirai.,🤔

2021-04-29

0

'

'

very good friend 😊

2020-12-07

0

lihat semua
Episodes
1 Akankah ada Masa Depan Untukku?
2 Akankah Ini Awal Sebuah Tragedi?
3 Misi yang Terikat Benang Merah
4 Luka Masa Lalu
5 Arti di Beri Kepercayaan
6 Misi Bulan Madu
7 Mari Kita Kecoh Mereka
8 Hangat Pelukannya
9 Rahasia Desa Besi
10 Ada Kisah dibalik Semua yang Terjadi
11 Arti kata ' TEMAN'
12 Selamat Malam, Mimpi indah Mirai
13 Menyerang orang Yang Salah
14 Kekecewaan
15 Ku Ulurkan Tangan Hangatku, atau Tangan Dingin Penuh Darahku
16 Sebuah Keputusan Sulit
17 Neraka di Bumi
18 Neraka di Bumi II
19 Neraka di Bumi III
20 Efek Kupu-kupu
21 Sahabat pertama Mirai
22 Musuh yang menjadi Rekan
23 Jangan Remehkan Mirai
24 Pertarungan
25 Segel Ingatan
26 Percayalah Pada Dirimu Hanna
27 Menindas atau Ditindas
28 Tunas Muda Sora
29 Orang Dewasa Untuk mu
30 Keluarga Kecil
31 Sebuah Petunjuk
32 Cahaya Hidup Xio
33 Kehangatan Xio
34 Yora.... Panggil Aku Yora
35 Pernyataan Aora
36 Hadiah dari Hanna
37 Aora atau Hotaru
38 Utusan Sora
39 Utusan Sora ll
40 Bekas Luka Tuan Muda Hoshi
41 Masa Lalu Hotaru
42 Masa Lalu Hotaru : Hanya Satu..... Tolong Akui Aku Ayah
43 Masa lalu Hotaru lll
44 Kejutan
45 Keserakahan
46 Kontrak Kutukan Tanuki
47 Kau Harus Bertahan, Hotaru
48 Ketulusan dan Rasa Rindu
49 Kenangan Buruk (flash back)
50 Kenangan Buruk ll
51 Kenangan Buruk lll
52 Kenangan Buruk lV (Last)
53 Perjalanan Pulang
54 'Topeng'
55 Makan Malam
56 Arc Xio : Perjalanan Xio
57 Arc Xio : Pertemuan
58 Arc Xio : Siapa sebenarnya yang licik?
59 Arc Xio : Sang Penyelamat
60 Arc Xio : Sisi lain
61 Arc Xio : Bersembunyi, Hanya untuk Hidup
62 Arc Xio : Bahkan sedikit Rasa Kasihan, Ibu
63 Arc Xio : Mencoba Melepas
64 Arc Xio : Serangan Tiba-tiba
65 Hangat Sosok Seorang Ayah
66 Kepala Tomat bertemu
67 Seperti Apa Hidup Yora?
68 Kegelapan Yora
69 Ring Kematian
70 Ring Kematian II
71 Bangkitnya Sang Iblis Tengu
72 Pahlawan dalam Bayangan
73 Bunga Anyelir
74 Pelindung Sora
75 Saudara
76 Pembalasan Mirai
77 Sahabat di Sisi Aora
78 Dua Wanita Tangguh Tengu
79 Hubungan Rumit Si Kembar
80 Penghiburan dan Luka
81 Reuni dan Kekonyolan Hotaru
82 Arc Sora : Aliansi
83 Arc Sora : Penyelamatan
84 Arc Sora : Situasi yang Mengancam
85 Arc Sora : Penyelidikan
86 Arc Sora : Penyelidikan ll
87 Arc Sora : Penyelidikan lll
88 Arc Sora : Penyelidikan lV
89 Arc Sora : Perlawanan dan Kerja Sama
90 Arc Sora : Semua Mulai Terkuak
91 Arc Sora : Akhir sebuah Kasus
92 Arc Sora : Aora sang Pemimpin
93 Arc Sora : Kekalahan Telak
94 Putri Kecilku
95 Bekal Makan Siang
96 Perhatian Kecil
97 Bayaran Atas Perdamaian
98 Gosip goals Pertama Mirai (Ch. Ringan)
99 Bayangan Di Kegelapan
100 Alasan Dibalik Pria Bermasker, Aora
101 Kitab Merah Dan Putih Nue
102 Misi
103 Bermain Peluang
104 Bermain Emosi dan Judi
105 Tidak ada rasa...... Atau hanya kepalsuan?
106 Bermain atau Dipermainkan
107 Menyerahlah
108 Tidak masalah... Menunjukkan Sedikit Perasaanmu....
109 Lorong yang Panjang
110 Kenapa?
111 Kekesalan..
112 Mulai Terkuak
113 Pembuktian
114 Aku ingin.... Kita tetap seperti ini
115 Laporan mengenai Tengu
116 Kehilangan Kendali
117 Kegelapan yang Tertidur
118 Menyusup Ke Markas Cops Merah
119 Kematian yang Menyedihkan
120 Permainan dalam Permainan
121 Rasa Sakit!
122 Spesial Chapter : Epilogue
123 Kurasu sang Kegelapan
124 Takdir Untuk Berpisah
125 Mimpi Aora
126 Terungkap
127 Terungkap
128 Penyelamatan Mirai
129 Rencana Kegelapan
130 Pertarungan Hutan Iblis
131 Dua Saudara
132 Sebuah Pilihan
133 Pengorbanan
134 Pengorbanan : Jalinan Takdir
135 Pengorbanan : Berikan Daging untuk Patahkan Tulang
136 Pengorbanan : Bantuan
137 Pengorbanan : Bantuan
138 Pengorbanan : Mata dibalas Mata
139 Pengorbanan : Hari Itu hampir Tiba
140 Pengorbanan : Segel yang Rusak
141 Pengorbanan : Di bawah Langit Merah
142 Pengorbanan : Jalan Kegelapan atau Jalan Cahaya (Flashback end)
143 Kegelapan dan Kebencian
144 Dua Sekawan
145 Menuju Dunia Yokai
146 Jendral Kitsune
147 Apa itu Keadilan?
148 Identitas Sebenarnya
149 Siapa diriku yang sebenarnya?
150 Saat Kenangan Kembali Kepadaku
151 Selamat Tinggal
152 Cahaya Musim Semi
153 Pengumuman : Hi dari Yuki Mirai
154 Teman Rahasia
155 Di Permainkan Takdir
156 Bintang Yang Memeluk Bulan
157 Akulah Mirai Untukmu
158 Tumbuh dengan Melihat Punggung Ayah
159 Kekuatan Batu Pilar ke-3
160 Serangan Yurei
161 Siapa Karura?
162 Kisah Rubah Kecil
163 SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 1 (Bisa skip)
164 SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 2 (Bisa skip)
165 Menyelidiki Misteri
166 Segel yang Melemah
167 Misi Penyusupan Penuh Resiko
168 Menyusup Masuk
169 Kecurigaan!
170 Eksperimen Aneh
171 Akai Sode
172 Aku bukan orang yang lemah!
173 Munculnya Musuh
174 Bertarung Di Tengah Kota Mati
175 Neraka Es
176 Kekuatan Akuma!
177 Kemarahan Aora!
178 De Javu
179 Gunung Girei
180 Pilar ke-4, Kurasu
181 Kebahagiaan yang membenciku!
182 Pertemuan
183 Lahirnya Kegelapan
184 Pengakuan
185 Keputusan Zen
186 Ketua Zen dalam Bahaya!
187 Arc Tiga Sekawan : Tanuki Kecil
188 Arc Tiga Sekawan : Bertahan Hidup dengan mengorbankan Hidup orang lain
189 Arc Tiga Sekawan : Rekan yang menyelamatkan Zen
190 Arc Tiga Sekawan : Partner
191 Arc Tiga Sekawan : Ambisi dan Pengorbanan
192 Arc Tiga Sekawan : Cinta dan Kewajiban
193 Arc Tiga Sekawan : Menyelamatkan Anakku
194 Arc Tiga Sekawan : Kelahiran Mirai
195 Arc Tiga Sekawan : Perpisahan
196 Arc Tiga Sekawan : Tangis Seorang Iblis
197 Arc Tiga Sekawan : Pelarian (Falsh Back End)
198 Zen Vs Tanuki
199 Belas Kasih seorang Sahabat
200 Mirai Kembali
201 Rencana Mirai.
202 Waktu Yang Tepat
203 Melindungi Masa Depan
204 Bersiap untuk kemungkinan Terburuk
205 Batu Pilar Milik Yuri
206 Arc Awal dari Sebuah Akhir : D- day!
207 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keluarga Kecil di medan Perang
208 Arc Awa dari Sebuah Akhir : Strategi
209 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kegelapan Bangkit
210 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Lawan Yang Tangguh
211 Arc Awal Dari Sebuah Akhir : Terketuknya Hati seorang Ayah
212 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keadaan Berbalik
213 Spesial Chapter : Hukuman Terberat adalah Penyesalan
214 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Aora Kembali
215 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kebangkitan Nue!
216 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Mirai seorang diri
217 Arc Awal dari Sebuah Akhir : The Master's Sun
218 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel
219 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel pt. 2
220 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Bertemu Denganmu untuk pertama kalinya
221 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Akankah ini menjadi perpisahan terakhir?
222 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Sayonara, Mirai.
223 Sora dan Perdamaian
224 Yurei's Hunter
225 Fate to meet You again
226 Prakata....
Episodes

Updated 226 Episodes

1
Akankah ada Masa Depan Untukku?
2
Akankah Ini Awal Sebuah Tragedi?
3
Misi yang Terikat Benang Merah
4
Luka Masa Lalu
5
Arti di Beri Kepercayaan
6
Misi Bulan Madu
7
Mari Kita Kecoh Mereka
8
Hangat Pelukannya
9
Rahasia Desa Besi
10
Ada Kisah dibalik Semua yang Terjadi
11
Arti kata ' TEMAN'
12
Selamat Malam, Mimpi indah Mirai
13
Menyerang orang Yang Salah
14
Kekecewaan
15
Ku Ulurkan Tangan Hangatku, atau Tangan Dingin Penuh Darahku
16
Sebuah Keputusan Sulit
17
Neraka di Bumi
18
Neraka di Bumi II
19
Neraka di Bumi III
20
Efek Kupu-kupu
21
Sahabat pertama Mirai
22
Musuh yang menjadi Rekan
23
Jangan Remehkan Mirai
24
Pertarungan
25
Segel Ingatan
26
Percayalah Pada Dirimu Hanna
27
Menindas atau Ditindas
28
Tunas Muda Sora
29
Orang Dewasa Untuk mu
30
Keluarga Kecil
31
Sebuah Petunjuk
32
Cahaya Hidup Xio
33
Kehangatan Xio
34
Yora.... Panggil Aku Yora
35
Pernyataan Aora
36
Hadiah dari Hanna
37
Aora atau Hotaru
38
Utusan Sora
39
Utusan Sora ll
40
Bekas Luka Tuan Muda Hoshi
41
Masa Lalu Hotaru
42
Masa Lalu Hotaru : Hanya Satu..... Tolong Akui Aku Ayah
43
Masa lalu Hotaru lll
44
Kejutan
45
Keserakahan
46
Kontrak Kutukan Tanuki
47
Kau Harus Bertahan, Hotaru
48
Ketulusan dan Rasa Rindu
49
Kenangan Buruk (flash back)
50
Kenangan Buruk ll
51
Kenangan Buruk lll
52
Kenangan Buruk lV (Last)
53
Perjalanan Pulang
54
'Topeng'
55
Makan Malam
56
Arc Xio : Perjalanan Xio
57
Arc Xio : Pertemuan
58
Arc Xio : Siapa sebenarnya yang licik?
59
Arc Xio : Sang Penyelamat
60
Arc Xio : Sisi lain
61
Arc Xio : Bersembunyi, Hanya untuk Hidup
62
Arc Xio : Bahkan sedikit Rasa Kasihan, Ibu
63
Arc Xio : Mencoba Melepas
64
Arc Xio : Serangan Tiba-tiba
65
Hangat Sosok Seorang Ayah
66
Kepala Tomat bertemu
67
Seperti Apa Hidup Yora?
68
Kegelapan Yora
69
Ring Kematian
70
Ring Kematian II
71
Bangkitnya Sang Iblis Tengu
72
Pahlawan dalam Bayangan
73
Bunga Anyelir
74
Pelindung Sora
75
Saudara
76
Pembalasan Mirai
77
Sahabat di Sisi Aora
78
Dua Wanita Tangguh Tengu
79
Hubungan Rumit Si Kembar
80
Penghiburan dan Luka
81
Reuni dan Kekonyolan Hotaru
82
Arc Sora : Aliansi
83
Arc Sora : Penyelamatan
84
Arc Sora : Situasi yang Mengancam
85
Arc Sora : Penyelidikan
86
Arc Sora : Penyelidikan ll
87
Arc Sora : Penyelidikan lll
88
Arc Sora : Penyelidikan lV
89
Arc Sora : Perlawanan dan Kerja Sama
90
Arc Sora : Semua Mulai Terkuak
91
Arc Sora : Akhir sebuah Kasus
92
Arc Sora : Aora sang Pemimpin
93
Arc Sora : Kekalahan Telak
94
Putri Kecilku
95
Bekal Makan Siang
96
Perhatian Kecil
97
Bayaran Atas Perdamaian
98
Gosip goals Pertama Mirai (Ch. Ringan)
99
Bayangan Di Kegelapan
100
Alasan Dibalik Pria Bermasker, Aora
101
Kitab Merah Dan Putih Nue
102
Misi
103
Bermain Peluang
104
Bermain Emosi dan Judi
105
Tidak ada rasa...... Atau hanya kepalsuan?
106
Bermain atau Dipermainkan
107
Menyerahlah
108
Tidak masalah... Menunjukkan Sedikit Perasaanmu....
109
Lorong yang Panjang
110
Kenapa?
111
Kekesalan..
112
Mulai Terkuak
113
Pembuktian
114
Aku ingin.... Kita tetap seperti ini
115
Laporan mengenai Tengu
116
Kehilangan Kendali
117
Kegelapan yang Tertidur
118
Menyusup Ke Markas Cops Merah
119
Kematian yang Menyedihkan
120
Permainan dalam Permainan
121
Rasa Sakit!
122
Spesial Chapter : Epilogue
123
Kurasu sang Kegelapan
124
Takdir Untuk Berpisah
125
Mimpi Aora
126
Terungkap
127
Terungkap
128
Penyelamatan Mirai
129
Rencana Kegelapan
130
Pertarungan Hutan Iblis
131
Dua Saudara
132
Sebuah Pilihan
133
Pengorbanan
134
Pengorbanan : Jalinan Takdir
135
Pengorbanan : Berikan Daging untuk Patahkan Tulang
136
Pengorbanan : Bantuan
137
Pengorbanan : Bantuan
138
Pengorbanan : Mata dibalas Mata
139
Pengorbanan : Hari Itu hampir Tiba
140
Pengorbanan : Segel yang Rusak
141
Pengorbanan : Di bawah Langit Merah
142
Pengorbanan : Jalan Kegelapan atau Jalan Cahaya (Flashback end)
143
Kegelapan dan Kebencian
144
Dua Sekawan
145
Menuju Dunia Yokai
146
Jendral Kitsune
147
Apa itu Keadilan?
148
Identitas Sebenarnya
149
Siapa diriku yang sebenarnya?
150
Saat Kenangan Kembali Kepadaku
151
Selamat Tinggal
152
Cahaya Musim Semi
153
Pengumuman : Hi dari Yuki Mirai
154
Teman Rahasia
155
Di Permainkan Takdir
156
Bintang Yang Memeluk Bulan
157
Akulah Mirai Untukmu
158
Tumbuh dengan Melihat Punggung Ayah
159
Kekuatan Batu Pilar ke-3
160
Serangan Yurei
161
Siapa Karura?
162
Kisah Rubah Kecil
163
SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 1 (Bisa skip)
164
SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 2 (Bisa skip)
165
Menyelidiki Misteri
166
Segel yang Melemah
167
Misi Penyusupan Penuh Resiko
168
Menyusup Masuk
169
Kecurigaan!
170
Eksperimen Aneh
171
Akai Sode
172
Aku bukan orang yang lemah!
173
Munculnya Musuh
174
Bertarung Di Tengah Kota Mati
175
Neraka Es
176
Kekuatan Akuma!
177
Kemarahan Aora!
178
De Javu
179
Gunung Girei
180
Pilar ke-4, Kurasu
181
Kebahagiaan yang membenciku!
182
Pertemuan
183
Lahirnya Kegelapan
184
Pengakuan
185
Keputusan Zen
186
Ketua Zen dalam Bahaya!
187
Arc Tiga Sekawan : Tanuki Kecil
188
Arc Tiga Sekawan : Bertahan Hidup dengan mengorbankan Hidup orang lain
189
Arc Tiga Sekawan : Rekan yang menyelamatkan Zen
190
Arc Tiga Sekawan : Partner
191
Arc Tiga Sekawan : Ambisi dan Pengorbanan
192
Arc Tiga Sekawan : Cinta dan Kewajiban
193
Arc Tiga Sekawan : Menyelamatkan Anakku
194
Arc Tiga Sekawan : Kelahiran Mirai
195
Arc Tiga Sekawan : Perpisahan
196
Arc Tiga Sekawan : Tangis Seorang Iblis
197
Arc Tiga Sekawan : Pelarian (Falsh Back End)
198
Zen Vs Tanuki
199
Belas Kasih seorang Sahabat
200
Mirai Kembali
201
Rencana Mirai.
202
Waktu Yang Tepat
203
Melindungi Masa Depan
204
Bersiap untuk kemungkinan Terburuk
205
Batu Pilar Milik Yuri
206
Arc Awal dari Sebuah Akhir : D- day!
207
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keluarga Kecil di medan Perang
208
Arc Awa dari Sebuah Akhir : Strategi
209
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kegelapan Bangkit
210
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Lawan Yang Tangguh
211
Arc Awal Dari Sebuah Akhir : Terketuknya Hati seorang Ayah
212
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keadaan Berbalik
213
Spesial Chapter : Hukuman Terberat adalah Penyesalan
214
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Aora Kembali
215
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kebangkitan Nue!
216
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Mirai seorang diri
217
Arc Awal dari Sebuah Akhir : The Master's Sun
218
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel
219
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel pt. 2
220
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Bertemu Denganmu untuk pertama kalinya
221
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Akankah ini menjadi perpisahan terakhir?
222
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Sayonara, Mirai.
223
Sora dan Perdamaian
224
Yurei's Hunter
225
Fate to meet You again
226
Prakata....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!