Hangat Pelukannya

"Menagngislah jika itu perlu, keluarkan ketakutan dan kesedihanmu, kau tak perlu khawatir.

Aku disini menemanimu" ucap Aora sembari memeluk tubuh Mirai erat, mengelus rambut gadis yang sedang menangis didekapannya

"Kau tahu, jika kau bermimpi buruk, itu artinya kau selalu bersikap buruk pada seseorang,

Ya.... Kita ambil contoh, sikap burukmu terhadapku, kau selalu saja memukulku, kau tahu itu" canda Aora mencoba menghibur Mirai

Mirai lalu mendorong tubuh Aora, ia termakan guyonan pria itu

"Itu karena sikap bodohmu, Dasar Bodoh" ucap Mirai kesal, meski air mata masih membanjiri pipinya

"Nah, begitu....... Itu adalah sikap aslimu, si pemarah....... Menjadi cengeng tak cocok untukmu" ucap Aora sambil tersenyum, ia pun mengusap pelan pipi Mirai

"Kau cantik ketika kau marah atau tersenyum, Mirai"

......................

Di depan penginapan yang megah, sesosok pria tinggi bersandar di dingding, dengan memasukkan tangannya ke saku celananya menambah kesan cool bahkan ketika ia hanya bediri saja

Tiupan angin mengempas rambut abu abunya, bisa ditebak Aora sedang menunggu Mirai keluar dari penginapan.

Sadar melihat siluet orang yang ditunggu, ia pun mulai berdiri menyapa Mirai.

"Bagaimana keadaanmu?" ucap Aora dengan nada khawatir

"Maaf sudah menunjukkan sikap emosionalku padamu, sekarang lebih baik kita melanjutkan apa yang seharusnya kita lakukan" pungkas Mirai sambil berjalan melewati Aora

Aora heran, kemana perginya gadis yang menangis di dalam pelukannya tadi, yang dia lihat hanya tatapan dingin Mirai yang ia kenal sebelumnya, wanita tangguh yang tidak ada ketakutan sama sekali di matanya.

Aora pun mulai menyusul Mirai, menyamakan langkah dengan gadis setinggi dadanya itu, sesekali ia mencuri pandang gadis yang kini berjalan di sampingnya.

Wajah yang tidak menunjukkan ekspresi apapun, tapi dia yakin, wanita di sisinya itu telah melalui hal yang sulit sendirian.

Mereka terus menyusuri pasar yang penuh dengan barang antik yang di jajakan hampir sepenjang jalan.

Matahari yang mulai terik, lumayan membuat panas tentu membuat siapapun kepanasan, tidak terkecuali Mirai

Melihat Mirai mulai berkeringat akibat panas matahari, Aora mulai berganti posisi di sebelah Mirai, dengan tubuh tinggi besarnya, ia menghalangi sinar matahari untuk Mirai.

Entah kenapa, ia tak ingin wanita di sampingnya kepanasan.

...............

Sepanjang jalan terdapat toko barang antik yang berjejer, Aora dan Mirai memutuskan mulai menyelidiki dari sana.

Mereka terhenti di depan toko yang sedang memamerkan sebuah patung yang terbuat dari kayu hitam, salah satu kayu yang cukup langkadan mahal

"Bukankah ini salah satu patung langka?" gumam Mirai

" Kau benar, ini adalah karya seni langka yang hanya ada satu di dunia. Pemahatnya pun seorang seniman terkenal, dan patung ini adalah karya terakhirnya, sehingga harganya pun setara dengan 50 keping emas" pungkas Aora

"Tapi, kenapa ini di jual di toko yang terlihat tidak begitu besar untuk menjual sebuah karya seni mahal. "

" Kau tidak tahu? Patung itu palsu" jawab Aora enteng

"Bagaimana kau bisa mengetahuinya? "

" Coba kau perhatikan bagian kaki dari patung itu" tunjuk Aora

"Tidak ada yang aneh dari patung itu, kakinya pun terlihat sempurna. "

" Tidak... Kau salah, karena seniman itu tidak membuat karya terakhirnya untuk menjadi sebuah karya yang sempurna, memang kisah ini tidak banyak diketahui para penikmat seni,

Tapi sebelum seniman itu mengakhiri hidupnya sendiri, ia membuat sebuah patung yang menunjukan rahasianya, yaitu bagian jari tengah kakinya tidak normal alias buntung,

Orang-orang menganggap bahwa ia adalah seorang yang sempurna dengan bakat dewa, namun ego itu membuat ia memutus hidupnya karena sebuah cacat di tubuhnya, dan tentu tidak diketahui orang lain. " pungkas Aora

"Bagaimana kau bisa yakin? "

" Aku pernah mengawal salah satu petinggi negeri Sora, dia membeli patung yang sama, dan tentunya itu yang asli.

Tapi sempat tersiar kabar bahwa ada yang mencuri patung itu"

"Jadi apa hubungannya dengan misi kita? "

" Aku belum yakin, tapi mari kita coba buktikan di dalam" jawab Aora sambil menarik tangan Mirai

Mereka memasuki sebuah toko barang antik di sana, ada begitu banyak barang dan semua itu terlihat istimewa dan berkelas layaknya karya seni mahal.

"Selamat datang di toko saya, tuan dan nyonya, ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang pria besar dengan bekas luka besar di matanya.

"Saya mau bertanya tentang pa- "

Belum selesai Mirai bertanya, Aora dengan cepat merangkul bahu Mirai. Sontak Mirai menoleh ke arah Aora, laki-laki itu pun hanya mengerdipkan matanya.

" Maaf tuan, saya dan istri saya ingin melihat-lihat barang antik disini, bukan begitu sayang? " ucap Aora sambil melihat wanita di pelukannya

" Ooo... Ooh tentu" pungkas Mirai, ia tak tahu apa rencana Aora tapi dia coba untuk mengikutinya.

"Sayang...... Bukankah ayahmu menyukai barang barang seni yang langka di dunia?

Meskipun itu menghabiskan banyak uang, beliau tak peduli dan berharap mengoleksi karya seni yang membuat dirinya puas kan?" pungkas Aora

Sambil tetap merangkul Mirai sesekali menengok wajah si penjual. Ia coba memancing si penjual menuju perangkapnya

Dan berhasil....

Mengetahui pelanggannya sangat tertarik dengan karya seni, dan tentunya mereka terlihat membawa banyak uang

Layaknya turis yang berniat menghabiskan seluruh uangnya, membuat si penjual mulai antusias

" Kalau boleh saya tahu, apakah yang anda cari tuan? "

" Hem, entahlah...... Apa yang akan membuat mertuaku senang?

Sebagai salah satu petinggi negeri Sora, mungkin aku harus menghadiahkannya beberapa karya seni langka, aku tidak peduli harganya, selama itu asli aku akan membayar berapapun

Aku harus berterima kasih karena memberikan putri berharganya menjadi mikikku" ucap Aora smabil tersenyum di balik maskernya, ia pun mengeratkan pelukannya dan membuat Mirai salah tingkah

Apa yang coba kau lakukan?

" Tuan, kalau kau tidak keberatan, maukah kau ikut denganku akan ku tunjukkan beberapa karya seni langka kepadamu"

Ia pun menujukkan ruang rahasia yang ada di pojok tokonya,

Di balik pintu kecil ada sebuah ruang rahasia tempat puluhan karya seni, mulai dari lukisan sampai karya patung yang terbuat dari emas.

" Aneh....... Tak seperti yang dipajang di depan, karya ini ternyata asli" batin Aora

Tanpa di sadari, Aora mulai memberikan Mirai isyarat,

Mirai mengerti, ia lalu mengeluarkan jarum dari dalam sakunya, secepatnya ia menusukkan jarum yang sebelumnya di aliri kekuatan itu ke beberapa titik tubuh si penjual, yang membuat pria bertubuh besar itu jatuh pingsan.

" Sekarang giliranku" uacap Aora

Sambil mendudukkan pria itu, ia pun membuka mata si penjual yang sedang tertidur.

Mata Aora pun mulai berubah merah terang dan menatap mata si penjual

" Sekarang jawab pertanyaanku dengan jujur" ucap Aora ke pria di depannya,

Sontak pria yang setengah sadar dengan mata setengah terbuka itu mengangguk.

"Kenapa kau memiliki barang barang langka ini? Dan bahkan menjual tiruannya? "

" Kami mencuri barang karya seni mahal dan membuat tiruannya untuk mengumpulkan emas, semakin banyak barang yang di jual, semakin banyak emas yang bisa di kumpulkan"

"Emas? Bukankah ada uang untuk transaksi, kenapa hanya emas? " tanya Aora

" Kami tidak menerima transaksi selain dengan emas, karna emas berguna untuk mengimpor besi dari negeri Hoshi. "

" Bukankah desa besi adalah penghasil besi itu sendiri, kenapa malah mengimpor? " ucap Mirai penasaran

" Besi di daerah kita tidak cukup untuk menjalankan rencana ketua desa Besi, butuh ber ton ton besi untuk membuat banyak senjata"

"Senjata? Senjata apa maksudmu? "

" Senjata yang di produksi secara rahasia desa kami" jawabnya.

"Di mana itu dibuat? "

" Di tempat paling dijaga ketat desa ini, yaitu di kantor desa Besi"

"Baiklah, mulai sekarang kau tidak pernah melihat kami, kamu keruangan ini hanya untuk bersih bersih " ucap Aora ke penjual itu dan dibalas dengan anggukan saja.

" Ayo Mirai kita keluar dari sini, sebentar lagi pria itu akan sadar dari dunia ilusinya"

Tegas Aora sambil menggenggam tangan Mirai sambil menuntunnya keluar dari toko itu.

.........

Masih menggenggam tangan Mirai, Aora terus berlari menjauh dari toko itu, sadar dengan apa yang terjadi Mirai mulai menghempas tangan Aora, dan tentunya dengan wajah yang memerah

"Kenapa kau dengan seenaknya menyentuh tubuhku tanpa ijin, dasar bodoh! "

" Maaf.... Maaf....... Aku terlalu mendalami karakterku, lagian kau tampak menikmatinya, terutama saat ku peluk tadi pagi kan....? "

Plak.......

Pukulan manis Mirai mendarat dengan cantik di bahu Aora.

" Dasar bodoh!!! "pungkas Mirai

" Sakit Mirai! Awww... " ucap Aora mendramatisir, sambil mengelus bahunya yang nyutnyutan

" Ngomong-ngomong bagaimana kau tahu barang barang itu adalah asli, berbeda dengan barang yang kita lihat pertama kali?" tanya Mirai

"Sudah ku bilang, jika kau mengenalku lebih jauh kau mungkin akan jatuh cinta denganku...

Baik, perhatian, manis, pintar, dan juga tampan.....

Wanita mana yang menolak pesona itu, dan jangan remehkan aku, aku juga banyak mengetahui berbagai hal" jawab Aora dengan PD nya

"Lupakan pertanyaanku.......

Tapi bukankah aneh menimbun besi sebanyak itu, bahkan untuk membuat sebuah senjata, itu tidak masuk akal? "

Wajah Aora mulai serius

" Bukan tidak masuk akal jika itu akan menciptakan senjata berkekuatan penghancur yang besar,

Kau lupa kekuatan inti yang terdiri dari api, air, tanah dan juga petir tidak mempan pada besi, dengan kata lain besi adalah salah satu hal yang dapat menangkal kekuatan inti dunia kita,

Jika itu dipadukan dengan kekuatan sihir tertentu dan besi digunakan sebagai pertahanan......

Itu akan menciptakan senjata yang merepotkan" jelas Aora lantang.

"Senjata seperti itu dapat mengancap ketertiban Negeri Sora, jika hal itu sampai menyebabkan perang saudara,

Aku yakin negara musuh akan memanfaatkan momen itu untuk menyulut api peperangan, negeri ini akan kembali menangis" jawab Aora

Tak ku sangka, dibalik tingkahnya yang bodoh itu, Aora ternyata penganalisa yang baik dan juga ada apa sebenarnya dengan kekuatan matanya?

Aora mulai menyadarkan Mirai yang sedaritadi melamun

"Hei..... Ada apa denganmu, kenapa kau melamun terus?" tanyanya

"T- tidak ada apa-apa " jawab Mirai gugup

" Benarkah? " tanya Aora sambil mendekatkan wajahnya ke Mirai.

......................

Seseorang dengan jubah hitam bertudung sedari tadi memperhatikan Mirai dan Aora,

Di sebuah sudut gelap tak jauh dari tempat mereka. Perlahan-lahan orang itu pun lenyap menjadi kumpulan gagak hitam dan menghilang entah kemana.

.......

Sementara itu Mirai dan Aora berjalan kembali menuju Penginapan tempat mereka tinggal, mereka berencana menyusun strategi penyusupan ke pusat desa besi, namun langkah mereka terhenti ketika mendengar suara perut keroncongan Mirai yang keras.

"Sebaiknya kita makan dulu, kau dari tadi belum sempat sarapan kan? " ucap Aora sambil mengenggam tangan Mirai

" Untuk kali ini biarkan aku berpura-pura menjadi suami yang perhatian untukmu, ayo... "

Tanpa ada perlawanan dan tentunya dengan pipi yang merona, Mirai hanya mengikuti Aora tanpa sepatah katapun.

..........

Mereka tiba di kedai yang menjual sup sabu-sabu. Merekapun duduk di salah satu meja kosong.

Sambil menunggu pesanan, Mirai hanya memperhatikan pria di depannya

Dengan sigap Aora menyiapkan sumpit untuk Mirai dan dirinya, tak lupa menuangkan air di cawan mereka

"Tak perlu kau siapkan"

"Tidak usah pedulikan aku, sudah ku bilang aku lebih senang bersikap manis terhadap wanita yang ku sukai" ungkapnya

"Apa barusan kau bilang?

"Ttidak..... Tidak ada...... Tunggu pesanannya sudah siap, makanlah yang banyak Mirai" jawab Aora mengalihlan perhatian.

"Sepertinya aku mendengar sesuatu yang aneh darimu" ucap Mirai sambil memiringkan kepalanya,

"Aaapa....? "tanya Aora pura-pura tidak tahu.

Pelayan pun menghampiri mereka dan membawakan pesanannya ke meja.

" Selamat menikmati, aku lihat kalian pasangan yang serasi, aku harap kencan kalian lancar" ucap pelayan itu

"Kami sudah menikah" ucap Aora entenh, dengam senyum yang ia tujukan ke Mirai

"Terimakasih nona" imbuhnya

Aora pun mengisiaratkan Mirai untuk diam dengan meletakkan jari telunjuk di mulutnya,

Ia pun dengan sibuk mencampur soup itu dengan berbagai bumbu pelengkap. Setelah dirasa cukup ia pun menukarkan mangkuknya dengan Mirai.

"Cobalah.......

Aku mencampurnya dengan pas, bukankah waktu itu kau menyukai sarapan yang ku bawa, asal kau tahu saja, aku yang membuatnya, sampai sampai aku harus bangun subuh" pungkas Aora

"Benarkah? "

Mirai mulai tersenyum, entah kenapa baru baru ini dia sering di buat tersenyum oleh pria didepannya, ia pun tak ragu menunjukkan tangisannya kepada Aora. Mirai mulai merasakan kehangatan yang Aora pancarkan.

Baru kali ini aku merasakan kehangatan yang di berikan seseorang padaku, terimakasih Aora

Senyum terus menghiasi wajah cantik Mirai

"Terima kasih makannya "

Terpopuler

Comments

'

'

next kakka 😘

2020-12-07

0

lihat semua
Episodes
1 Akankah ada Masa Depan Untukku?
2 Akankah Ini Awal Sebuah Tragedi?
3 Misi yang Terikat Benang Merah
4 Luka Masa Lalu
5 Arti di Beri Kepercayaan
6 Misi Bulan Madu
7 Mari Kita Kecoh Mereka
8 Hangat Pelukannya
9 Rahasia Desa Besi
10 Ada Kisah dibalik Semua yang Terjadi
11 Arti kata ' TEMAN'
12 Selamat Malam, Mimpi indah Mirai
13 Menyerang orang Yang Salah
14 Kekecewaan
15 Ku Ulurkan Tangan Hangatku, atau Tangan Dingin Penuh Darahku
16 Sebuah Keputusan Sulit
17 Neraka di Bumi
18 Neraka di Bumi II
19 Neraka di Bumi III
20 Efek Kupu-kupu
21 Sahabat pertama Mirai
22 Musuh yang menjadi Rekan
23 Jangan Remehkan Mirai
24 Pertarungan
25 Segel Ingatan
26 Percayalah Pada Dirimu Hanna
27 Menindas atau Ditindas
28 Tunas Muda Sora
29 Orang Dewasa Untuk mu
30 Keluarga Kecil
31 Sebuah Petunjuk
32 Cahaya Hidup Xio
33 Kehangatan Xio
34 Yora.... Panggil Aku Yora
35 Pernyataan Aora
36 Hadiah dari Hanna
37 Aora atau Hotaru
38 Utusan Sora
39 Utusan Sora ll
40 Bekas Luka Tuan Muda Hoshi
41 Masa Lalu Hotaru
42 Masa Lalu Hotaru : Hanya Satu..... Tolong Akui Aku Ayah
43 Masa lalu Hotaru lll
44 Kejutan
45 Keserakahan
46 Kontrak Kutukan Tanuki
47 Kau Harus Bertahan, Hotaru
48 Ketulusan dan Rasa Rindu
49 Kenangan Buruk (flash back)
50 Kenangan Buruk ll
51 Kenangan Buruk lll
52 Kenangan Buruk lV (Last)
53 Perjalanan Pulang
54 'Topeng'
55 Makan Malam
56 Arc Xio : Perjalanan Xio
57 Arc Xio : Pertemuan
58 Arc Xio : Siapa sebenarnya yang licik?
59 Arc Xio : Sang Penyelamat
60 Arc Xio : Sisi lain
61 Arc Xio : Bersembunyi, Hanya untuk Hidup
62 Arc Xio : Bahkan sedikit Rasa Kasihan, Ibu
63 Arc Xio : Mencoba Melepas
64 Arc Xio : Serangan Tiba-tiba
65 Hangat Sosok Seorang Ayah
66 Kepala Tomat bertemu
67 Seperti Apa Hidup Yora?
68 Kegelapan Yora
69 Ring Kematian
70 Ring Kematian II
71 Bangkitnya Sang Iblis Tengu
72 Pahlawan dalam Bayangan
73 Bunga Anyelir
74 Pelindung Sora
75 Saudara
76 Pembalasan Mirai
77 Sahabat di Sisi Aora
78 Dua Wanita Tangguh Tengu
79 Hubungan Rumit Si Kembar
80 Penghiburan dan Luka
81 Reuni dan Kekonyolan Hotaru
82 Arc Sora : Aliansi
83 Arc Sora : Penyelamatan
84 Arc Sora : Situasi yang Mengancam
85 Arc Sora : Penyelidikan
86 Arc Sora : Penyelidikan ll
87 Arc Sora : Penyelidikan lll
88 Arc Sora : Penyelidikan lV
89 Arc Sora : Perlawanan dan Kerja Sama
90 Arc Sora : Semua Mulai Terkuak
91 Arc Sora : Akhir sebuah Kasus
92 Arc Sora : Aora sang Pemimpin
93 Arc Sora : Kekalahan Telak
94 Putri Kecilku
95 Bekal Makan Siang
96 Perhatian Kecil
97 Bayaran Atas Perdamaian
98 Gosip goals Pertama Mirai (Ch. Ringan)
99 Bayangan Di Kegelapan
100 Alasan Dibalik Pria Bermasker, Aora
101 Kitab Merah Dan Putih Nue
102 Misi
103 Bermain Peluang
104 Bermain Emosi dan Judi
105 Tidak ada rasa...... Atau hanya kepalsuan?
106 Bermain atau Dipermainkan
107 Menyerahlah
108 Tidak masalah... Menunjukkan Sedikit Perasaanmu....
109 Lorong yang Panjang
110 Kenapa?
111 Kekesalan..
112 Mulai Terkuak
113 Pembuktian
114 Aku ingin.... Kita tetap seperti ini
115 Laporan mengenai Tengu
116 Kehilangan Kendali
117 Kegelapan yang Tertidur
118 Menyusup Ke Markas Cops Merah
119 Kematian yang Menyedihkan
120 Permainan dalam Permainan
121 Rasa Sakit!
122 Spesial Chapter : Epilogue
123 Kurasu sang Kegelapan
124 Takdir Untuk Berpisah
125 Mimpi Aora
126 Terungkap
127 Terungkap
128 Penyelamatan Mirai
129 Rencana Kegelapan
130 Pertarungan Hutan Iblis
131 Dua Saudara
132 Sebuah Pilihan
133 Pengorbanan
134 Pengorbanan : Jalinan Takdir
135 Pengorbanan : Berikan Daging untuk Patahkan Tulang
136 Pengorbanan : Bantuan
137 Pengorbanan : Bantuan
138 Pengorbanan : Mata dibalas Mata
139 Pengorbanan : Hari Itu hampir Tiba
140 Pengorbanan : Segel yang Rusak
141 Pengorbanan : Di bawah Langit Merah
142 Pengorbanan : Jalan Kegelapan atau Jalan Cahaya (Flashback end)
143 Kegelapan dan Kebencian
144 Dua Sekawan
145 Menuju Dunia Yokai
146 Jendral Kitsune
147 Apa itu Keadilan?
148 Identitas Sebenarnya
149 Siapa diriku yang sebenarnya?
150 Saat Kenangan Kembali Kepadaku
151 Selamat Tinggal
152 Cahaya Musim Semi
153 Pengumuman : Hi dari Yuki Mirai
154 Teman Rahasia
155 Di Permainkan Takdir
156 Bintang Yang Memeluk Bulan
157 Akulah Mirai Untukmu
158 Tumbuh dengan Melihat Punggung Ayah
159 Kekuatan Batu Pilar ke-3
160 Serangan Yurei
161 Siapa Karura?
162 Kisah Rubah Kecil
163 SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 1 (Bisa skip)
164 SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 2 (Bisa skip)
165 Menyelidiki Misteri
166 Segel yang Melemah
167 Misi Penyusupan Penuh Resiko
168 Menyusup Masuk
169 Kecurigaan!
170 Eksperimen Aneh
171 Akai Sode
172 Aku bukan orang yang lemah!
173 Munculnya Musuh
174 Bertarung Di Tengah Kota Mati
175 Neraka Es
176 Kekuatan Akuma!
177 Kemarahan Aora!
178 De Javu
179 Gunung Girei
180 Pilar ke-4, Kurasu
181 Kebahagiaan yang membenciku!
182 Pertemuan
183 Lahirnya Kegelapan
184 Pengakuan
185 Keputusan Zen
186 Ketua Zen dalam Bahaya!
187 Arc Tiga Sekawan : Tanuki Kecil
188 Arc Tiga Sekawan : Bertahan Hidup dengan mengorbankan Hidup orang lain
189 Arc Tiga Sekawan : Rekan yang menyelamatkan Zen
190 Arc Tiga Sekawan : Partner
191 Arc Tiga Sekawan : Ambisi dan Pengorbanan
192 Arc Tiga Sekawan : Cinta dan Kewajiban
193 Arc Tiga Sekawan : Menyelamatkan Anakku
194 Arc Tiga Sekawan : Kelahiran Mirai
195 Arc Tiga Sekawan : Perpisahan
196 Arc Tiga Sekawan : Tangis Seorang Iblis
197 Arc Tiga Sekawan : Pelarian (Falsh Back End)
198 Zen Vs Tanuki
199 Belas Kasih seorang Sahabat
200 Mirai Kembali
201 Rencana Mirai.
202 Waktu Yang Tepat
203 Melindungi Masa Depan
204 Bersiap untuk kemungkinan Terburuk
205 Batu Pilar Milik Yuri
206 Arc Awal dari Sebuah Akhir : D- day!
207 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keluarga Kecil di medan Perang
208 Arc Awa dari Sebuah Akhir : Strategi
209 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kegelapan Bangkit
210 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Lawan Yang Tangguh
211 Arc Awal Dari Sebuah Akhir : Terketuknya Hati seorang Ayah
212 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keadaan Berbalik
213 Spesial Chapter : Hukuman Terberat adalah Penyesalan
214 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Aora Kembali
215 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kebangkitan Nue!
216 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Mirai seorang diri
217 Arc Awal dari Sebuah Akhir : The Master's Sun
218 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel
219 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel pt. 2
220 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Bertemu Denganmu untuk pertama kalinya
221 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Akankah ini menjadi perpisahan terakhir?
222 Arc Awal dari Sebuah Akhir : Sayonara, Mirai.
223 Sora dan Perdamaian
224 Yurei's Hunter
225 Fate to meet You again
226 Prakata....
Episodes

Updated 226 Episodes

1
Akankah ada Masa Depan Untukku?
2
Akankah Ini Awal Sebuah Tragedi?
3
Misi yang Terikat Benang Merah
4
Luka Masa Lalu
5
Arti di Beri Kepercayaan
6
Misi Bulan Madu
7
Mari Kita Kecoh Mereka
8
Hangat Pelukannya
9
Rahasia Desa Besi
10
Ada Kisah dibalik Semua yang Terjadi
11
Arti kata ' TEMAN'
12
Selamat Malam, Mimpi indah Mirai
13
Menyerang orang Yang Salah
14
Kekecewaan
15
Ku Ulurkan Tangan Hangatku, atau Tangan Dingin Penuh Darahku
16
Sebuah Keputusan Sulit
17
Neraka di Bumi
18
Neraka di Bumi II
19
Neraka di Bumi III
20
Efek Kupu-kupu
21
Sahabat pertama Mirai
22
Musuh yang menjadi Rekan
23
Jangan Remehkan Mirai
24
Pertarungan
25
Segel Ingatan
26
Percayalah Pada Dirimu Hanna
27
Menindas atau Ditindas
28
Tunas Muda Sora
29
Orang Dewasa Untuk mu
30
Keluarga Kecil
31
Sebuah Petunjuk
32
Cahaya Hidup Xio
33
Kehangatan Xio
34
Yora.... Panggil Aku Yora
35
Pernyataan Aora
36
Hadiah dari Hanna
37
Aora atau Hotaru
38
Utusan Sora
39
Utusan Sora ll
40
Bekas Luka Tuan Muda Hoshi
41
Masa Lalu Hotaru
42
Masa Lalu Hotaru : Hanya Satu..... Tolong Akui Aku Ayah
43
Masa lalu Hotaru lll
44
Kejutan
45
Keserakahan
46
Kontrak Kutukan Tanuki
47
Kau Harus Bertahan, Hotaru
48
Ketulusan dan Rasa Rindu
49
Kenangan Buruk (flash back)
50
Kenangan Buruk ll
51
Kenangan Buruk lll
52
Kenangan Buruk lV (Last)
53
Perjalanan Pulang
54
'Topeng'
55
Makan Malam
56
Arc Xio : Perjalanan Xio
57
Arc Xio : Pertemuan
58
Arc Xio : Siapa sebenarnya yang licik?
59
Arc Xio : Sang Penyelamat
60
Arc Xio : Sisi lain
61
Arc Xio : Bersembunyi, Hanya untuk Hidup
62
Arc Xio : Bahkan sedikit Rasa Kasihan, Ibu
63
Arc Xio : Mencoba Melepas
64
Arc Xio : Serangan Tiba-tiba
65
Hangat Sosok Seorang Ayah
66
Kepala Tomat bertemu
67
Seperti Apa Hidup Yora?
68
Kegelapan Yora
69
Ring Kematian
70
Ring Kematian II
71
Bangkitnya Sang Iblis Tengu
72
Pahlawan dalam Bayangan
73
Bunga Anyelir
74
Pelindung Sora
75
Saudara
76
Pembalasan Mirai
77
Sahabat di Sisi Aora
78
Dua Wanita Tangguh Tengu
79
Hubungan Rumit Si Kembar
80
Penghiburan dan Luka
81
Reuni dan Kekonyolan Hotaru
82
Arc Sora : Aliansi
83
Arc Sora : Penyelamatan
84
Arc Sora : Situasi yang Mengancam
85
Arc Sora : Penyelidikan
86
Arc Sora : Penyelidikan ll
87
Arc Sora : Penyelidikan lll
88
Arc Sora : Penyelidikan lV
89
Arc Sora : Perlawanan dan Kerja Sama
90
Arc Sora : Semua Mulai Terkuak
91
Arc Sora : Akhir sebuah Kasus
92
Arc Sora : Aora sang Pemimpin
93
Arc Sora : Kekalahan Telak
94
Putri Kecilku
95
Bekal Makan Siang
96
Perhatian Kecil
97
Bayaran Atas Perdamaian
98
Gosip goals Pertama Mirai (Ch. Ringan)
99
Bayangan Di Kegelapan
100
Alasan Dibalik Pria Bermasker, Aora
101
Kitab Merah Dan Putih Nue
102
Misi
103
Bermain Peluang
104
Bermain Emosi dan Judi
105
Tidak ada rasa...... Atau hanya kepalsuan?
106
Bermain atau Dipermainkan
107
Menyerahlah
108
Tidak masalah... Menunjukkan Sedikit Perasaanmu....
109
Lorong yang Panjang
110
Kenapa?
111
Kekesalan..
112
Mulai Terkuak
113
Pembuktian
114
Aku ingin.... Kita tetap seperti ini
115
Laporan mengenai Tengu
116
Kehilangan Kendali
117
Kegelapan yang Tertidur
118
Menyusup Ke Markas Cops Merah
119
Kematian yang Menyedihkan
120
Permainan dalam Permainan
121
Rasa Sakit!
122
Spesial Chapter : Epilogue
123
Kurasu sang Kegelapan
124
Takdir Untuk Berpisah
125
Mimpi Aora
126
Terungkap
127
Terungkap
128
Penyelamatan Mirai
129
Rencana Kegelapan
130
Pertarungan Hutan Iblis
131
Dua Saudara
132
Sebuah Pilihan
133
Pengorbanan
134
Pengorbanan : Jalinan Takdir
135
Pengorbanan : Berikan Daging untuk Patahkan Tulang
136
Pengorbanan : Bantuan
137
Pengorbanan : Bantuan
138
Pengorbanan : Mata dibalas Mata
139
Pengorbanan : Hari Itu hampir Tiba
140
Pengorbanan : Segel yang Rusak
141
Pengorbanan : Di bawah Langit Merah
142
Pengorbanan : Jalan Kegelapan atau Jalan Cahaya (Flashback end)
143
Kegelapan dan Kebencian
144
Dua Sekawan
145
Menuju Dunia Yokai
146
Jendral Kitsune
147
Apa itu Keadilan?
148
Identitas Sebenarnya
149
Siapa diriku yang sebenarnya?
150
Saat Kenangan Kembali Kepadaku
151
Selamat Tinggal
152
Cahaya Musim Semi
153
Pengumuman : Hi dari Yuki Mirai
154
Teman Rahasia
155
Di Permainkan Takdir
156
Bintang Yang Memeluk Bulan
157
Akulah Mirai Untukmu
158
Tumbuh dengan Melihat Punggung Ayah
159
Kekuatan Batu Pilar ke-3
160
Serangan Yurei
161
Siapa Karura?
162
Kisah Rubah Kecil
163
SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 1 (Bisa skip)
164
SPESIAL CHAPTER : STAND BY ME 2 (Bisa skip)
165
Menyelidiki Misteri
166
Segel yang Melemah
167
Misi Penyusupan Penuh Resiko
168
Menyusup Masuk
169
Kecurigaan!
170
Eksperimen Aneh
171
Akai Sode
172
Aku bukan orang yang lemah!
173
Munculnya Musuh
174
Bertarung Di Tengah Kota Mati
175
Neraka Es
176
Kekuatan Akuma!
177
Kemarahan Aora!
178
De Javu
179
Gunung Girei
180
Pilar ke-4, Kurasu
181
Kebahagiaan yang membenciku!
182
Pertemuan
183
Lahirnya Kegelapan
184
Pengakuan
185
Keputusan Zen
186
Ketua Zen dalam Bahaya!
187
Arc Tiga Sekawan : Tanuki Kecil
188
Arc Tiga Sekawan : Bertahan Hidup dengan mengorbankan Hidup orang lain
189
Arc Tiga Sekawan : Rekan yang menyelamatkan Zen
190
Arc Tiga Sekawan : Partner
191
Arc Tiga Sekawan : Ambisi dan Pengorbanan
192
Arc Tiga Sekawan : Cinta dan Kewajiban
193
Arc Tiga Sekawan : Menyelamatkan Anakku
194
Arc Tiga Sekawan : Kelahiran Mirai
195
Arc Tiga Sekawan : Perpisahan
196
Arc Tiga Sekawan : Tangis Seorang Iblis
197
Arc Tiga Sekawan : Pelarian (Falsh Back End)
198
Zen Vs Tanuki
199
Belas Kasih seorang Sahabat
200
Mirai Kembali
201
Rencana Mirai.
202
Waktu Yang Tepat
203
Melindungi Masa Depan
204
Bersiap untuk kemungkinan Terburuk
205
Batu Pilar Milik Yuri
206
Arc Awal dari Sebuah Akhir : D- day!
207
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keluarga Kecil di medan Perang
208
Arc Awa dari Sebuah Akhir : Strategi
209
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kegelapan Bangkit
210
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Lawan Yang Tangguh
211
Arc Awal Dari Sebuah Akhir : Terketuknya Hati seorang Ayah
212
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Keadaan Berbalik
213
Spesial Chapter : Hukuman Terberat adalah Penyesalan
214
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Aora Kembali
215
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Kebangkitan Nue!
216
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Mirai seorang diri
217
Arc Awal dari Sebuah Akhir : The Master's Sun
218
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel
219
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Duel pt. 2
220
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Bertemu Denganmu untuk pertama kalinya
221
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Akankah ini menjadi perpisahan terakhir?
222
Arc Awal dari Sebuah Akhir : Sayonara, Mirai.
223
Sora dan Perdamaian
224
Yurei's Hunter
225
Fate to meet You again
226
Prakata....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!