Tes..... Tes..... Tes
Dua orang lelaki sedang berjalan beriringaan, di tengah hujan yang kian deras. Zou dan Nee berjalan menyusuri jalan setapak, anging kencang menyebabkan daun pohon di sekitar jalan terhempas. Nee tampak diam, tidak seperti Zou yang banyak bicara.
"Bukankah seorang pria harusnya bersikap bijaksana, tapi berbeda dengan mu- " seketika Zou menghentikan celotehan tidak jelasnya
" HEI ada apa Nee, kenapa tiba-tiba berhenti?
Tunggu, Apakah ini istana bos bandit itu? HEH! sepertinya kita akan bersenang-senang"
"Berhentilah berisik Zou! sebaiknya kau urus mereka dengan baik" ucap Nee
"Terserah! " tanpa di sadari Zou mulai menghilang.
Para penjaga mulai bersiap akan ancaman orang mencurigakan di depan mereka.
" Hei kalian! Sebaiknya perhatikan juga di atas" pungkas Zou.
Tiba-tiba muncul sebuah jarum dari telapak tangan Zou, jarum itu pun menusuk kulit para penjaga. Jarum yang berukuran kecil hingga sulit untuk menghindarinya. Dengan cepat, Zou melompat kembali ke samping Nee.
"Lihat! Tidak ada apa-apa, ternyata mereka cuma sekelompok pecundang" ejek salah satu penjaga diikuti tawa mereka semua.
"Pria seharusnya lebih banyak bertindak bukan berbicara, bukan begitu Nee? "
" Hn" jawab Nee singkat.
"Heh..... Kau memang membosankan " Zou pun mengeluarkan boneka berbentuk manusia dari dalam sakunya, dia mulai memegang erat tubuh boneka itu.
" Rasakan, siapa yang kau panggil pecundang, heh? "
Apa yang dilakukan oleh Zou malah berefek kepada para penjaga, puluhan orang merasakan tubuhnya terjerat, namun anehnya tidak ada apa-apa di hadapan mereka.
ARGHHHHHH...........
Teriak kesakitan para penjaga. Hingga satu persatu penjaga mulai roboj dengan darah yang keluar dari mulut mereka
"Oke, secepatnya akan aku patahkan semua tulang di tubuh kalian, meremukannya layaknya pasir" ucap Zou sambil terus meremas tubuh boneka itu.
Nee pun mulai berjalan pelan menuju Istana Si Bos besar, di ikuti oleh Zou di belakang. Banyak tubuh penjaga yang di lewati begitu saja oleh mereka berdua. Namun, satupun tidak ada yang bergerak, lebih tepatnya tidak ada yang bernafas.
.......
Mereka mulai memasuki ruang utama istana itu, ratusan orang mulai berjaga bersiap menghadapi ancaman.
Di belakang blokade itu, terlihat pria bertubuh besar mirip beruang di jaga oleh sekelompok orang. Dialah yang di cari Nee dan Zou.
"Aku kemari tidak ada urusan dengan kalian" ucap Nee.
Beberapa penjaga mulai ketakutan, mereka mulai berkeringat dingin memperhatikan pria pucat yang berdiri di hadapan mereka.
"Kami kesini mencari sebuah kitab, menurut informasi, kitab Pilar Langit itu berada di istana ini. Kami harap kalian mau memberikannya pada kami, selagi kami masih meminta dengan sopan" balas Zou
"Heh! Beraninya kalian mengancamku, kalian tidak tau? Akulah penguasa bandit di negeri sora ini, meminta salah satu koleksi langka ku berarti kau menangtangku" ucap Si Bos
"Heh! Kau beruang beraninya! "
" Cukup Zou, sekarang giliranku" sela Nee
Nee mulai mengeluarkan pedang di ke dua tangannya. Beberapa saat kemudian, ruangan itu menjadi gelap gulita. Para penjaga mulai bingung, keadaan di sana mulai tidak terlihat.
"D- Dimana mereka? " ucap penjaga kebingungan. Ruangan yang teralu gelap menyebabkan mereka sulit menemukan keberadaan Nee
Tres......... Tres.......
Tanpa suara, dengan cepat di dalam kegelapan yang menghalangi pandangan bandit, kilatan pedang terlihat. Hanya perlu waktu lima detik hingga lampu kembali menyala.
Ratusan penjaga sudah habis di bantai hanya dalam hitungan detik. Sedangkan Nee masih berdiri di tempat yang sama, namun darah bercucura di kedua belah pedangnya.
"Kemampuanmu membunuh tanpa suara, dengan cepat dan tentu saja efektif memang tidak mengecewakan ya Nee? " aku Zou sambil melihat partnernya
"Bba- B- bagaimana mungkin? " si bos bandit tak percaya atas apa yang dilihatnya.
Secepat kilat, Nee sudah berada tepat di depan tubuh si bos, tubuh besar bagai beruang seakan membeku, gemetar ketika melihat tatapan tanpa ekpresi manik hijau menyeramkan milik Nee.
" Di mana kau taruh kitab itu? " ucap Nee datar. Seakan membius pria besar di depannya
Tanpa berkedip, si bos bandit hanya menunjuk ke sebuah ruangan " D- disana, Tuan! "
Nee mulai berjalan menuju arah yang di tunjuk si bos itu dan tentu diikuti sang partner. Si bos pun jatuh pingsan.
" Rasanya rugi memiliki badan sebesar mamot, begitu saja pingsan" celoteh Zou
.........
"Ini leader. Kitab Nue yang kau cari-cari selama ini, ternyata di koleksi oleh sorang bos bandit" ujar Nee sambil menyerahkan kitab ke Xio
"Dengan begini kami sudah melaksanakan misi dengan baik, setidaknya kami dapat bersenang-senang selama ini" pungkas Zou
"Kerja Bagus. Dengan kitab ini kita secara akurat akan mengetahui lokasi 4 Pilar simbol Air berada" ucap Xio
"Dan sepertinya, Yuki akan berperan penting menemukan salah satu batu Pilar tersebut. Menurut informasi Desa Sora sedang menyelidiki kasus aneh yang ada di desa Besi. Bukankah salah satunya berada di daerah itu? " ungkap Nee
" Tentu saja, kekuatan satu batu pilar yang besar tidak mungkin tidak dimanfaatkan manusia serakah di luar sana. Hal itu semakin mudah untuk kita melacak lokasinya akibat kekuatan sebesar itu" pungkas Xio
"Ya memang benar, menurut rumor tidak seorang pun yang bebas keluar masuk desa itu. Mungkin dengan kemampuan Yuki, dia akan diikutsertakan dalam misi itu. " sambung Nee
" Selama identidas yang dia pakai sempurna dan mudah di percaya oleh Ketua Desa Sora" sambil melirik Zou.
"Tentu saja identidas itu bisa di andalkan. Kau tahu apa yang aku lakukan hasilnya selalu sempurna" jawab Zou PD.
......................
Sementara itu, di kantor Ketua Desa Sora.
"Kalau boleh tahu, misi apa yang ingin kami selesaikan ketua?" tanya Mirai.
"Bukankah dia masih terlalu dini untuk ikut serta dalam misi untuk desa? memang kepercayaanmu terhadapnya tulus. Tapi bukan berarti kau bisa memberikan beban, sehari setelah dia pindah ketua" sela Aora
"Jadi kau tidak mempercayaiku? " sahut Mirai sambil menatap tajam Aora
"Siapa saja tidak mungkin percaya orang yang baru kau temui kemarin kan? lagi pula misi ini cukup berbahaya"
" Cukup Aora, Aku mengerti apa yang kau khawatirkan, apa lagi ini menyangkut desa.
Namun, terlepas dari itu, tidak ada yang bisa melakukan misi ini lebih dari Mirai. Perlu pengetahuan Medis yang tinggi untuk menyukseskan Misi ini " jawab Ketua Zen tegas.
" Sebaiknya kau dengar dulu penjelasan Ketua, Dasar bodoh!
Kau boleh tidak mempercayaiku tapi kekuatanku juga tidak akan mengecewakan" balas Mirai mulai kesal.
Aora pun hanya mendengus kesal. Mata merah kecoklatannya ia palingkan, tanda bahwa ia kesal.
"Cukup kalian berdua, aku yang mengatur misi ini. Yang kalian lakukan hanyalah menjalankan dan menyelesaikan dengan baik...
Dan juga, baru sehari kalian bertemu, tapi yang aku lihat hanyalah pertengkaran kalian yang kekanak-kanakan itu! Awas saja kalau kalian 'beradu mulut' beneran" Pungkas Zen, matanya mulai menyipit dibareng senyum jahilnya.
"Tidak mungkin!!! " jawab kompak keduanya, terlihat jelas rona merah di pipi mereka.
" ehem... " lanjut ketua sambil berdehem.
" Kembali ke topik masalah, aku mengirim kalian berdua untuk misi penyusupan di Desa Besi, kalian mungkin tahu. Meskipun Desa besi berada di bawah kekuasaan Negeri Sora. Namun desa itu memiliki hak istimewa menjalankan peraturan desanya sendiri tanpa campur tangan militer Desa Sora sebagai pusat pertahan Negeri Sora.
Berbeda dengan desa lain, desa Besi mengandalkan pengetahuan mesin untuk pertahan, sehingga penjagaan akses masuk desa sangat ketat, terlebih desa itu sangat anti dengan orang militer dari luar wilayahnya"
"Sebenarnya, apa tujuan dari penyusupan ini? Tanya Aora
"Misi ini bertujuan menyelidiki apa yang terjadi di desa Besi, menurut tim pengintai yang aku perintahkan menyelidiki desa itu.
Desa Besi sedang mengembangkan teknologi misterius, sayang tim yang aku kirim tidak pernah kembali, yang aku dapat cuma sebatas informasi sejauh ini. "
" Tapi, bukankah mereka tidak menggunakan sihir?
Jadi tidak ada kemungkinan akan mengancam pertahanan Negeri kita? "
" Aku tidak pernah bilang desa itu tidal menggunakan sihir. Tapi membatasi orang luar khususnya orang militer untuk masuk dan menyelidiki tentang pemerintahan desa itu.
Hal ini terjadi karena di masa lalu, desa Besi sering menjadi medan pertempuran, karena letaknya di perbatasan Negeri Sora, sulit mempertahankan desa kecil itu.
Akibatnya, Desa itu mengajukan petisi ke petinggi negara Sora bahwa mereka mau perlindungan mutlak serta kebebasan istimewa dari negeri Sora, jika tidak mereka ingin lepas dan justru membelot ke negeri Hoshi
Dari pihak Sora tentu hal itu sangat merugikan, sebab banyak orang jenius akan teknologi sihir yang dapat menopang kekuatan kita berasal dari sana.
Oleh karena itu, Negeri Sora memberikan hak pemerintahan desa istimewa tampa campur tangan Desa Sora yang menjadi pusat militer"
"Jika seperti itu, bukankah sulit menyusup ke sana? " tanya Mirai
" Aku sudah memikirkan sebuah rencana, perlu kalian ketahui. Bagi desa yang hanya di kelilingi bukit kapur, tentu sulit untuk bertahan jika ingin mengasingkan diri.
Sehingga untuk menjalankan ekonomi Desa, mereka menfaatkan sumber daya yang ada, salah satunya Onshen mendatangkan wisatawan.
Selama kalian tidak memiliki latar militer kalian bisa masuk ke desa itu dengan syarat ketat, dengan kata lain hanya orang biasa yang diijinkan masuk"
"Lalu apa rencana anda? " tanya Aora
" Ya ampun, kau masih belum menangkap maksud ketua?
Apakah benda yang aku lempar mempengaruhi otakmu, sehingga kau menjadi bodoh" ejek Mirai
"Apa katamu? " sahut Aora marah
" Ck, Aku memiliki kemampuan medis yang bisa menyembunyikan kekuatan sesungguhnya dari orang tersebut, sederhanannya dengan pengetahuan medisku, meski kau melewati sensor kekuatan macam apa pun kau bisa terdeteksi sebagai orang biasa" pungkas Mirai
"Hah? Coba kau jelaskan lebih sederhana lagi, aku masih tidak mengerti" sahut Aora
"Hah! Dasar! Kebodohanmu sudah berada di level lain.....
Maksudnya, aku dapat menekan titik di tubuh seseorang, sehingga kekuatan yang dimiliki orang tersebut bisa di di sembunyikan dan menjadi di level orang biasa bukan pasukan militer berkekuatan sihir seperti mu, menggunakan jarum medisku.
Sehingga, jika orang masuk dalam sensor kekuatan, tidak terdeteksi kekuatanmu, intinya kau hanya orang biasa bagi mereka"
"Jadi kau mau menghilangkan kekuatanku? " tanya Aora takut.
Ya ampun.... Ingin rasanya ku hisap jiwa orang di sampingku ini, kebodohannya sudah berada pada tingkat yang hakiki.
" Bukan begitu sayang, aku hanya menekan titik kekuatan di tubuhmu. Jika ku lepas segel itu, kekuatan mu akan pulih sedia kala. Hal itu cuma bertujuan untuk mengecoh sensor Desa Besi, supaya kita bisa masuk ke sana sebagai orang biasa" jawab Mirai menahan emosinya yang sudah mencapai ubun-ubun.
"Ssa- S-sayang?
Aku tidak mengira itu yang kau rasakan padaku" jawab Aora tersipu malu lengkap dengan kedua jari telunjuk yang beradu.
"BUKAN BEGITU MAKSUDKU..... BODOH!!!!! " siku-siku besar di dahi Mirai
" Sudah - sudah..... " sela Ketua sambil terkekeh melihat tingkah dua orang itu.
" Baiklah, tidak ku sangka seorang Aora menunjukkan sisi ini. Itu artinya kalian tim yang sempurna sehingga aku dapat memberikan misi penting ini tanpa khawatir. "
" Jadi, dengan ini aku perintahkan Aora dan Mirai untuk menyusup ke Desa Besi. Untuk menelidiki pengembangan teknologi sihir Misterius yang dapat mengancam ketahanan dari Negara Sora, Aku percayakan misi ini ke kalian berdua" sambung Ketua
"Oh ya, hampir saja lupa. Ini detail identitas kalian selama misi, agar tidak ada kecurigaan, kalian akan mendatangi desa Besi sebagai pasangan penganti baru yang sedang bulan madu. Aku sudah mencari cara lain, namun hanya ini jalan paling normal dan sedikit resiko untuk memasuki desa besi.
Aku harap kalian dapat bermain peran dengan baik. Cobak kita lihat, di sini ada kartu identitas, sejumlah uang, dan tentu kartu nikah kalian" ucap Ketua sambil tersenyum.
"T-tunggu. Kartu nikah? " ucap Mirai dan Aora mematung tak percaya
" Tenang saja, Desa sudah mengatur identitas kalian dengan sangat sempurna, jadi kalian jangan sampai menimbulkan kecurigaan dengan pertengkaran bodoh kalian,
cobalah menjiwai penyamara sebagai sepasang kekasih. Ini bukan permohonan tapi perintah dariku, kalau kalian mengacaukannya!" ucap Ketua Zen horor
" B- bbaik Ketua" ucap Mirai dan Aora kompak sambil menelan ludah.
"Baiklah sampai disini pertemuan kita, detail misi akan si beritahukan nanti oleh kepala bagian"
Sungguh merepotkan satu misi dengan sebiji ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Ryosa
keren
2021-10-19
0
anggita
like👌
2021-04-29
0
'
like 😊
2020-12-07
0