Langit mulai berubah jingga, burung-burung mulai terbang mencari tempat berlindung dari gelapnya sang malam. Hanya hembusan Angin yang menemani Mirai. Tempat yang sepi. Mirai hanya duduk melamun memandang danau yang memantulkan warna jingga sang langit.
Semenjak operasi berakhir, entah kenapa ia merasa sesak didadanya. Mirai putuskan untuk keluar mencari udara segar di tepian sebuah danau kecil itu.
Mirai duduk di sebuah dermaga tempat orang biasanya memancing dengan memeluk kakinya erat. Mata seindah lafendernya nampak termenung melihat aliran danau yang begitu tenang.
Danau ini, di luar tampak tenang dengan ombak yang kecil, namun didalam begitu gelap dan suram,
Seperti hidupku.........
......................
~8 tahun yang lalu~
Waktu pertama kali Mirai bergabung dengan organisasi Tengu. Mirai masih terbilang sangat muda, usianya baru menginjak 16 tahun. Setelah di selamatkan sang Leader Xio dari jerat prajurit militer jahat, dia memilih untuk ikut dan mempercayai tujuan Xio sebagai tujuan hidupnya juga.
Sang Leader mengatakan dia telah menyegel ingatan masa lalu Mirai, semua itu untuk kebaikan Mirai sendiri.
Mirai tidak begitu peduli dengan masa lalunya, baginya masa depannya hanya untuk mewujudkan tujuan Tengu yang menyelamatkan hidupnya. Tengu adalah sekumpulan orang-orang militer yang melarikan diri dari desa atau Negaranya maupun orang-orang yang tidak mempunyai tujuan hidup seperti Mirai.
Tengu merupakan tentara bayaran yang terkenal di kalangan dunia gelap. Mereka dapat menyelesaikan misi apapun bahkan yang tidak bisa diselesaikan oleh tentara khusus. Tidak ada yang namanya baik atau buruk, selama mereka di bayar, mereka bahkan tega membunuh orang. Namun, tujuan Tengu yang sebenarnya adalah mengumpulkan informasi mengenai makluk bernama Nue.
................ ...
Di ruang yang gelap dan pengap, hanya bercahayakan lilin redup di tengah meja. Anggota Tengu sedang mengadakan sebuah pertemuan.
"Hari ini, kita mendapatkan sebuah misi untuk menyelamatkan putra salah satu petinggi negara Tsuki. Tuan muda itu sedang berlibur di desa Taki salah satu desa di antara Negeri Sora dan Negeri Hoshi.
Namun perang pecah dan desa Taki di serang serta menjadi medan pertempuran antara Sora dan Hoshi" Pungkas Xio menjelaskan detail misi
"Jadi ini sebuah Misi penyelamatan.
Hei anak Baru! Tampaknya kemampuanmu sebentar lagi akan di uji" ucap Zou sambil melirik gadis di sampingnya.
Mirai tidak menjawab, dia hanya memasang tampang dingin seperti biasa
"Kali ini aku sendiri yang akan turun tangan. Nee dan Zou aku tugaskan untuk permintaan misi lain. Dan untuk Yuki, kau akan ikut denganku" ucap Xio sambil menatap Mirai
" Aku memang menyegel ingatan masa lalumu, tapi bukan keahlianmu dalam bidang medis dan kenkou. Aku akan memanfaatkan kemampuanmu. Itu akan sangat berguna dalam misi kali ini" ucap Xio.
"Baik Leader! " ucap Mirai
"Kita hanya menerima Misi sulit dari orang yang mampu membayar kita Mahal, terlebih jika itu memberikan informasi yang berguna. Jadi jangan sekali mengecewakan pelanggan kita,
sekarang bubar! "
.........
Desa Taki. Desa yang terkenal keindahan alamnya kini berubah menjadi Neraka lain dibumi
Gak! .... Gak! ..... Gak! .....
Suara burung kematian tidak pernah berbohong. Banyak mayat-mayat berglimpangan di setiap sudut desa. Desa yang kini hanya tersisa puing bangunan serta jejak peperangan yang mengerikan. Mirai dan Xio berjalan di tengah desa yang hancur itu, mencoba mengabaikan keadaan sekitarnya
Mirai melihat seklilingnya, tidak ada yang selamat di sana. Bukan hanya orang dewasa yang menjadi korban, bahkan anak kecil pun tidak luput dari serangan yang membabi buta.
Tibalah mereka di salah satu tempat di ujung desa itu, tempat dimana berkumpulnya orang-orang yang selamat dari serangan. Namun, sejauh mata memandang tidak terlihat satupun warga tanpa luka yang parah. Semua dalam keadaan sekarat penuh luka, rintihan kesakitan membuat siapapun yang mendengar menjadi iba, termasuk Mirai
Mirai membeku melihat kondisi orang-orang itu, ia lalu menatap ke arah sang leader dengan penuh tanda tanya.
"Bukankah negara seharunya melindungi mereka? "
" Desa Taki, merupakan salah satu desa yang di apit dua negara besar yang berseteru. Sehingga tidak heran tempat kecil ini menjadi medan perang.
Tidak ada dari kedua Negara itu yang bertanggung jawab atas kerusakan ini. Karena sebetulnya ini adalah wilayah netral yang tidak termasuk ke Negara Sora atau pun Hoshi. " jelas Xio
" Tapi seharusnya atas dasar kemanusiaan, salah satu negara itu mengetahui akibat dari serangan itu kan? "
" Dalam peperangan tidak ada yang namanya kemanusiaan. Bahkan bayi yang memegang senjata pun adalah musuh yang harus di bunuh. Selain ego dan keserakahan atas kekuatan mereka, tidak ada yang mereka perdulikan" ucap Xio sambil menatap dalam keadaan sekitarnya
Mirai melihat seorang anak yang tengah terluka parah, lantas ia menghampiri anak itu dan mengobatinya dengan teknik kenkou miliknya.
Xio hanya berdiri dengan ekspresi tanpa emosi, hanya memperhatikan Mirai dalam diam
"Yuki misi kita adalah menyelamatkan tuan Muda, kita tidak ada urusan dengan mereka! " ucap Xio tegas
"Jika aku mengabaikan mereka, aku sama saja dengan kedua negara serakah itu" ucap Mirai tanpa mempedulikan priantah sang Leader. Mirai mengobati orang-orang dengan kemampuan seadanya, tanpa obat atau peralatan medis yang memadai
Xio terpaku sejenak, segera setelah itu ia berjalan melewati orang-orang yang tengah sekarat dengan tenang. Xio Menuju salah satu pemuda yang tengah bersandar di sebuah dingding. Tangannya terluka parah dengan darah yang keluar begitu banya banyak.
Xio menatap orang itu dengan mata kelam dinginnya. Ia berdiri tepat di hadapannya
"Apakah kau yang bernama Izuma? "
" B- Betul! Aku Izuma, siapa kau? " ucap pria dengan kimono mewah, namun dipenuhi noda darah disekujur tubuhnya
" Siapa aku tidak penting. Aku disini akan membawamu ke ayahmu, ini adalah misi yang diberikan kepadaku" ucap Xio sambil mendekati pria itu. Xio pun memperban luka di tangan Izuma dan membantunya berdiri dengan memapahnya. Ia melihat Mirai yang masih sibuk menyelamatkan pasien yang terluka parah. Xio mulai berjalan mendekati Mirai.
"Ayo kita pergi, misi kita telah selesai. Kau bisa mengobati tuan muda di tengah perjalanan" ucap Xio. Tanpa menatap sang Leader, Mirai masih saja sibuk mengobati Pasiennya.
"Pergilah tanpaku. Aku akan tinggal di sini dan coba menolong mereka! " ucap Mirai keukuh
Di luar dugaan, tidak ada perlawanan berarti dari sang leader atas sikap membangkang Mirai, ia hanya diam sesaat. Xio pun memejamkan matanya sejenak lalu membiarkan Mirai melakukan apapun keinginanya
" Baiklah, lakukan apa maumu. Sikap keras kepalamu tidak akan berubah sampai kau menemukan jawabannya sendiri" ia lantas pergi meninggalkan Mirai sendiri.
Xio meninggalkan Mirai yang tengah sibuk berusaha menolong ratusan orang yang terluka parah sendirian.
1 hari berlalu......
5 hari berlalu.......
7 hari berlalu.......
Satu per satu pasien meninggal akibat luka parah yang di deritanya. Sedangkan mereka yang sekarat masih bertahan dan dirawat oleh Mirai. Dengan jumlah makanan yang minim, serta hanya mengandalkan dirinya sendiri Mirai nampaknya sudah mulai kehabisan tenaga
Mirai hanya menyalurkan Kenkou seperlunya. Sebagai tim medis Militer, ia sadar kekuatan Kenkou penyembuh berlebihan tidak baik bagi orang non militer seperti pasiennya kini. Tanpa obat-obatan serta sarana medis penuunjang, mustahil untuknya menyelamatkan semua orang
Bagaimana mungkin, bahkan seorang pun tidak ada lewat dan membantu orang-orang di sini?
Mirai menatap sekelilingnya penuh harap, setidaknya seseorang pasti melewati tempat ini.
Seorang anak menjerit kesakitan, ia adalah salah satu pasien Mirai yang masih sangat kecil, usianya sekitar 5 tahunan yang tengah terbaring merintih menahan luka dikepalanya
Raut muka Mirai sangat sedih, serasa ia mengerti rasa sakit yang dirasakan gadis kecil di hadapannya.
"Ada apa? Apa sakit sekali? Bertahanlah sebentar, nak" ucap Mirai ririh
Dengan sisa tenaganya, ia mulai mengenggam tangan keci itu, ia salurkan kenkou nya untuk mengurangi rasa sakit anak itu. Mirai tidak bisa berbuat banyak lagi, meski dengan kemampuan medisnya yang cukup hebat itu. Ia hanya menatap pasrah tubuh-tubuh berbaring lemah di hadapannya.
Air matanya seakan mengering, akibat seringnya menangis saat melihat pasiennya merintih kesakitan.
Peperangan......
Untuk apa sebenarnya ada negara......
Apa alasan perang itu? ........
Jika untuk melindungi orang yang mereka cintai.......
Seharusnya mereka juga tak mengorbankan orang lain.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
anggita
mirai,, tengu,, nue.🤔
2021-05-06
1