Malam musim semi yang indah, hembusan angin membuat ladang bunga Soba (Baby Breath) yang luas terhempas pelan. Malam yang indah dengan sinar bulan yang terang dan bintang-bintang menghiasi langit hitam
"Hah.... Hah... Hah...."
Sorang pria bertubuh tinggi kurus. Berlari membelah hamparan ladang Bunga dengan nafas yang masih beradu. Sesekali ia melihat ke arah belakangnya, begitu tergesa-gesa seakaan hidupnya sedang terancam
Untuk memastikan dua orang yang mengejarnya tidak bisa menemukan jejaknya, pria kurus itu terus berlari menjauh dengan segenap sisa kekuatannya
Sedangkan jauh di belakang sosok pria tinggi besar dengan jubah berwarna Hitam, tampak mengejar dan berusaha menemukan laki-laki kurus itu
Pria dengan mata hijau menakutkan, pola seperti jahitan tampak jelas menghiasi wajah menyeramkannya. Dengan tenang berjalan mengikuti kemana arah jejak yang ditinggalkan orang yang di burunya
"Dia tidak bisa melarikan diri dari kita, haruskah kita berhenti bermain-main sekarang? " tanya Nee. Pria dengan wajah bagai moster kepada seorang gadis di sampingnya
" Serahkan Kuru padaku! " ucap wanita dengan jubah hitam di samping Nee, ia lalu menghilang menjadi butiran salju kecil
......................
"Hah.... Hah... Hah.......
Aku harap si moster Nee dan gadis itu tidak bisa menemukanku" ucap Pria kurus yang bernama Kuru
"Apa kau yakin dengan itu? " ucap suara yang entah dari mana asalnya
Kuru menoleh ke segala arah, berusaha mencari di mana asal suara wanita itu. Ia pun berlari menuju sebuah pohon besar di tengah ladang bunga, berusaha bersembunyi dari kejaran wanita itu
Dummmm.......
Sebuah rambatan kekuatan dengan cahaya biru menjalan di seluruh permukaan tanah. Itu adalah sebuah kekuatan sihir spesial
Angin berhembus kencang, namun bukan angin musim semi selayaknya. Melainkan angin dingin yang dapat membekukan apapun yang di lewatinya
Kuru tiba-tiba berhenti, ia merasakan nafasnya mengeluarkan uap panas. Itu artinya suhu di sekitarnya berubah menjadi dingin
Kretakkkkk......
Seluruh dataran di sana berubah menjadi daratan berlapis es tebal. Bunga-bunga Soba bahkan ikut membeku, akibat suhu yang berubah secara tiba-tiba
"Katakan dimana Kitab Tiga Pilar Berada? "suara wanita itu kembali terdengar
Kaki Kuru tiba-tiba saja membeku. Membuat ia kesulitan bergerak apalagi berlari di sana. Kuru hanya bisa diam, dengan tubuh bergetar ketakutan
Sresssssss......
Butiran salju kecil berputar cepat, munculah seorang gadis yang tepat berdiri dihadapan Kuru
Sosok catik terbentuk dari ribuan butiran salju. Seorang gadis dengan rambut hitam panjangan yang di kucil longgar. Mata berwarna ungu pucat secantik bunga lafender seakan menatap tajam pria di depannya.
"K- Kitab Itu- Sudah tidak lagi ada padaku, si bos bandit lah yang menyimpannya sekarang. Jadi aku mohon ampuni nyawaku Nona Yuki.... " ucap Kuru sambil memohon
Gadis itu adalah Mirai yang sudah tumbuh dewasa. Entah kenapa Kuru memanggilnya dengan sebutan Yuki. Mirai yang dulu adalah gadis lemah, kini tumbuh menjadi wanita tangguh tanpa emosi apapun terlihat di wajah cantiknya
Mirai membuka sarung tangannya, sebuah segel Gyoku tampak aktif di telapak tangannya. Segel dengan lambang Salju, serta 4 buah pola air yang dihubungkan oleh sebuah garis, melingkari sinbol Salju terlihat jelas di telapak tangan Mirai
Tanpa mendengarkan pria di depannya, Mirai meletakkan tangannya di kepala Kuru. Sinar biru terlihat dan ia mulai menghisap Jiwa Kuru
Arghhhhhhhhhh......
Suara teriakan Kuru menggema di ladang penuh bunga Soba. Perlahan tubuh Kuru mulai mengering, menyisakan tulang dan kulit layaknya sebuah mumi.
"Seonggok sampah sepertimu, tidak pantas mememohon untuk hidupmu.....
Setidaknya, Inilah masa depan yang pantas bagi penghkianat sepertimu" ucap Mirai datar, tidak ada penyesalan sama sekali di wajah pucat miliknya
Trsssss...... Trrrrrrttttttt........
Sebuah pedang berkekuatan petir merah di lempar ke arah Mirai, namun meleset. Mirai yang meyadari serangan tiba-tiba itu langsung melihat ke arah datangnya serangan
Dari jauh ia melihat 4 orang pria bertopeng hewan menuju ke arahnya
Tresss......
Nee muncul di belakang Mirai,
"Mereka pasukan Khusus Cops Putih Sora, tampaknya tidak hanya kita yang mengejar Kuru. Lebih baik kita pergi dari sini, Yuki" ucap Nee
Salah seorang pria bertopeng rubah dengan cepat menebas Mirai menggunakan pedang petirnya. Namun sayang, itu hanya jebakan boneka Salju Mirai yang menyerupai dirinya. Mirai yang asli sudah berada di atas cabang pohon besar, bersembunyi dari pria bertopeng di bawahnya
"Sial.... " gumam pria bertopeng. Rambut abu-abu yang melawan grafitasi, menjadi cirikhas pria itu. Di lengannya terlilit sebuah syal dengan lambang awan putih, bertuliskan kapten
Mirai menggunakan kekuatan sihirnya untuk membekukan kaki pria bertopeng itu. Membuat pria itu sulit bergerak ataupun mendekati pohon tempat Mirai bersembunyi
Cahaya bulan tidak bisa menembus bayangan pohon yang lebat. Tidak ada satupun antara Mirai dan prajurit itu yang bisa mengenali satu sama lain karena gelapnya malam
Krakkk.....
Mirai membuat kebradaanya di ketahui
"Akhirnya Aku menemukanmu!" gumam Pria itu, ia menemukan keberadaan Mirai yang tengah bersembunyi
" Sial! Seharusnya aku pergi dari sini, tapi-"
Mirai hanya menatap pria di bawahnya, entah kenapa ia tidak ingin beranjak dari sana. Meski menunjukkan ekpresi datarnya dan hanya berdiri diam
Jika ada masa depan untukku, aku sendiri yang akan mendatangimu dan menyukaimu lebih dulu...........
Tes..... Tes.....
Butiran bening mengalir begitu saja dari matanya. Meski kini tidak ada lagi emosi yang tesisa di dirinya. Lalu kenapa ia menangis?
Ada apa denganku?
Mirai mengusap pipinya, kini ia hanya menatap tangannya yang basah. Sambil bertanya-tanya ada apa dengan dirinya.
Pria bertopeng itu masih setia mengawasi sosok yang bersembunyi dalam rimbunnya pohon. Ia masih mencoba melepaskan diri dari jerat es yang membekukan kakinya
Jika ikatan takdir mempertemukan kita. Ijinkan aku mengungkapkan perasaanku lebih dulu........
Bahkan...... Ketika pertama kali kita bertemu....... Tangisanmu menembus dalam jiwaku
Untuk itu.... Biarkan aku melindungimu.........
"Siapa pun kau, bagaimana bisa membuat hal yang begitu mengerikan?" sambung pria bertopeng.
Tangannya tampak mengepal hebat, baginya orang yang berdiri di depannya hanyalah seorang pembunuh keji yang membunuh Kuru dengan brutal
Angin berhembus lembut, beberapa kelopak bunga Soba tampak bertebangan. Dua orang terlihat saling menatap satu sama lain di bawah indahnya malam musim Semi.
......................
Tap......
Nee kembali menemui Mirai, sebelumnya pria itu sudah lebih dulu pergi. Namun mengingat rekanya tidak kunjung menyusul ia putuskan untuk kembali
"Kita harus kembali ke markas Tengu, Leader pasti sudah menunggu" ucap Nee
Mirai mengangguk. Merekapun menggunakan sihir teleport salju milik Mirai, untuk pergi dari tempat itu. Sedangkan pria bertopeng yang masih terjebak dalam jeratan menghancurkan es yang membelenggu kakinya dengan elemen petir merah miliknya
"Entah kenapa, tubuhku enggan mengejar wanita misterius itu
Dan Kenapa ketika aku menatap bayangan gadis itu, aku merasakan dadaku begitu sesak? " gumamnya pelan.
......................
Di ruang bawah tanah, Mirai dan Nee duduk di sebuah meja tempat Tim Tengu biasa berkumpul. Sebuah Simbol N (Nee) dan Y (Yuki) terukir di masing-masing kursi mereka
Nama yang dipakai Mirai di oraganisasi Tengu merupakan sebuah Code Name yang di berikan kepada masing-masing anggota di Tim Tengu
Selain Nee dan Yuki, ada seorang pria imut berambut merah yang juga duduk di meja pertemuan, ia memiliki simbol Z pada kursinya
Sambil memainkan sebuah jarum, ia menatap Nee dan Mirai dengan tajam
"Jadi? Orang itu menjual kitab itu? Cih! Dia benar-benar meremehkan kita" ucap pria berambut merah
"Kita seharusnya tidak mempercayai penipu itu, maafkan aku Leader" ucap Nee
Seorang pria muncul dari balik bayangan ruang gelap, pria dengan rambut hitam serta mata hitam kelam. Wajah tampannya menunjukkan ketegasan serta wibawa seorang Leader.
Ia adalah sang pemilik kursi dengan Simbol X, sang Leader Tengu Xio
Xio duduk di meja pertemuan, dengan dagu yang bertumpu di kedua tangannya yang tercakup, ia memejamkan matanya sejenak dan mulai berpikir rencana selanjutnya
Kharisma sang Leader Tengu tidaklah main-main, dengan pembawaan yang tenang dan kalem. Ia sama sekali tidak tersulut emosi jika rencananya gagal.
"Kalau begitu, aku menugaskan Zou dan Nee untuk terus melacak keberadaan Kitab Tiga Pilar, sedangkan untuk Yuki......
Aku ingin kau menyusup ke desa Sora, temukan titik kordinat dimana kuil Nue berada. Zou akan menyiapkan identitas baru untukkmu" ucap sang Leader, dengan suara baritonya
"Baik Leader! " ucap semua kompak
" Ingat, Tujuan Tengu adalah tujuan mutlak kita. Jadi lakukanlah tugas kalian sebaik mungkin" ucap Xio dengan tatapan yang tegas.
Xio pun berjalan meninggalkan ruangan itu, diikuti Nee yang setia mengikuti kemana sang Leader pergi
Sementara itu. Zou dan Mirai masih setia duduk berhadapan, tatapan keduanya jauh dari kata bersahabat
"Jadi Apa kami bisa mempercayai gadis sepertimu? menemukan koordinat kuil Nue bukanlah hal yang mudah! " ucap Zou sambil menatap remeh Mirai
" Urusi urusanmu sendiri, bocah" ucap Mirai tidak mau kalah
Brakkkkk.....
"Sudah aku bilang, aku bukan bocah. Hanya saja penampilanku ini- "
" Berisik!!!!!! " Mirai memotong perkataan Zou
" Beraninya kau berbicara seperti itu! bagaimanapun aku ini seniormu! " ucap Zou kesal
"Aku tidak peduli" ucap Mirai acuh sambil berjalan keluar
"Mirai! " ucap Zou dengan nada serius, ia tidak lagi memanggil Mirai dengan Code Name seperti yang lain
Mirai pun berbalik, ia menatap pria berambut merah di depannya
" Jika kau berani menghianati kami, atau membuat rencana Tengu berantakan. Aku sendiri yang akan membunuhmu. Leader mungkin menganggapmu istimewa, namun tidak untukku. Campkan ucapanku, Mirai! " ucap Zou dengan tatapan tajam
"Selama identitas yang kau buat sempurna, aku tidak akan mengecewakan Tengu, kau tidak perlu khawatir dasar cerewet"
Mirai beranjak pergi dari sana, membuat Zou yang sudah memasang muka semenyeramkan mungkin hanya bisa pasrah melihat rekan wanita satu-satunya di Tengu mengacuhkan peringatannya
"Gadis itu! Benar-benar- Auh! Haruskah aku menusuknya dengan jarum racunku? "
...----------------...
Bunga Soba atau yang di kenal dengan bunga Baby breath adalah bunga berwarna putih dengan kelopak kecil yang cantik
Bunga yang menjadi saksi pertemuan Mirai dengan seorang prajurit bertopeng rubah di chapter kali ini, memiliki makna Cinta sejati yang tidak pernah berakhir
Selain itu, Bunga Soba juga melambangkan sebuah ikatan takdir yang terjalin kuat. Serta memiliki arti lain seorang 'kekasih'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
EL CASANDRA
wow kakashi dan Yuki..canda kakashi🤣🤣
2021-11-08
2
Syafira
next
2021-08-01
0
Dian
Lanjute
2021-05-04
1