Keping-keping masa lalu Mirai, mulai samar menghiasi mimpi Mirai. Namun, ingatan itu belum sepenuhnya kembali.
Karena kondisi Xio. Sedikit demi sesikit segel itu mulai melemah.
......................
Mirai Mulai mengingat kenangan ketika ia diselamatkan seseorang bertopeng dari ledakan saat perang besar terjadi 15 tahun lalu.
Rambut abu-abu itu.
Topeng hewan.
Baju zirah.
Sebuah nama? Tapi, nama siapa?
Mirai coba membaca nama sang penyelamat, namun tulisan nama itu terlihat kabur dalam ingatannya
Tunggu? Lambang apa itu?
Awan putih?
Seberkas ingatan Mirai menujukkan lambabg awan tang sangat familiar. Lambang itu, lambang awan Sora
...................... ...
Suara lonceng desa membangunkan Mirai dari tidurnya. Mirai mulai membuka matanya, ia mulai mengumpulkan kesadarannya. Mirai segera duduk dan memegangi kepalanya yang mulai sakit.
Apa itu tadi ? Mimpiku? Atau Ingatanku?
................. ...
Sudah dua hari, semenjak Misi penyusupan ke desa Besi berlalu. Sejak itu juga Mirai menghabiskan liburnya hanya berdiam diri di rumah. Bahkan sosok menyebalkan yang mulai dirindukan Mirai tidak ia lihat sama sekali
Setelah selesai melakukan rutinitas pagi, Mirai bersiap untuk pergi ke rumah sakit tempatnya bekerja. Lebih tepatnya, pekerjaan yang menjadi bagian misinya rahasianya. Misi memata-matai desa Sora.
Bayangannya terpantul dicermin setinggi tubuhnya itu. Rambut hitam panjang, di ikat longgar pada ujungnya. Wajah cantiknya yang putih pucat dihiasi mata seindah bunga lavender
Mirai mengenakan baju seperti kimono tanpa lengan berwarna senada dengan matanya. Dengan celana pendek hitam dibalut kain berwarna ungu gelap, serta peralatan dasar tersimpan di kantong kecil yang diikat di pinggangnya.
Cantik dan anggun. Tapi tidak meninggalkan kesan bahwa ia adalah seorang warga Militer hebat.
Mirai mulai turun dan hendak berangkat menuju tempat kerjanya. Baru saja ia melangkahkan kakinya keluar dari gedung, tiba-tiba Mirai menghentikan langkahnya. Tubuhnya membeku sempurna, hanya berdiri sambil menatap jalan didepannya. Ia menoleh kanan, kiri kebingungan.
Tunggu? Aku belum mengetahui dimana letak rumah sakit di desa yang luas ini!
"Yo! " sapa suara berat yang familiar itu.
Mirai langsung menoleh ke belakang, ke ara asal suara itu. Siluet pria tinggi, berambut abu-abu tengah melambaikan tangan ke arahnya.
Mata yang menyipit tampak tersenyum. Pria dengan seragam pasukan desa Sora, serta lambang awan putih kecil terukir di dada kiri rompinya. Aora Mulai berjalan lambat, lebih tepatnya berjalam malas ke arah Mirai.
Tunggu? Lambang itu? Melihat lambang awan didada Aora, membuat Mirai kembali teringat mimpinya. Sadar gadis didepannya hanya diam membeku, Aora pun berusaha menyadarkan Mirai
"Hei Mirai! adalah hal yang sopan jika kau membalas salam dari seseorang kan? " tanya Aora jengkel.
" Yo! Bukan sebuah salam juga kan? Kenapa aku harus memberi salam padamu? Hah? " sapa Mirai dengan senyuman terpaksa.
"Cih! Kemana saja kau dua hari ini Aora, aku bahkan tidak melihat tanda kehidupan di lantai atas"
"Heh? Baru dua hari ku tinggalkan, kau sudah merindukanku?
Uwuwuwu......
Miraiku yang Manis, merindukan kakanya yang tampan ini? " canda Aora sambil mengacak-ngacak rambut Mirai gemas
"Sipapa yang bilang rindu! Dasar bodoh ! " teriak Mirai dengan Marah.
" Iya iya! Ayo aku antar ke rumah sakit, kau pasti tidak tahu dimana letakknya kan? " ajak Aora sambil berjalan begitu saja melewati Mirai
Mirai pun mengejar Aora dengan sedikit berlari, Ia menyejajarkan dirinya dengan tubuh besar Aora dan berjalan di sampingnya.
Mereka melewati jalan di tengah pasar yang cukup Ramai. Hening.... Mereka sama-sama terdiam dan tenggelam dalam pikiran masing-masing
Sesekali Aora menengok gadis yang berjalan di sampingnya kesulitan menyamakan langkah mereka. Bagaimana tidak, kaki panjang Aora tentu membuatnya melangkah dengan cepat, sedangkan Mirai - yang pendek kakinya- kesulitan mengejar langkah Aora.
Sadar akan hal itu, Aora mulai memperpendek langkahnya agar setara dengan Mirai. Berjalan pelan dan menyesuaikan dengan langkah kecil Mirai
Mirai yang sadar langkah Aora yang mulai melambat pun, memperhatikan pria tinggi di sampingnya sambil tersipu. Meskipun dalam diam dan penampilan yang terlihat dingin dengan kedua tangan di masukkan ke dalam saku celana. Aora menunjukkan sisi hangatnya. Mirai mulai tersenyum samar menanggapi perhatian kecil yang diberikan Aora.
Aktivitas pasar yang cukup ramai, dengan berbagai macam barang yang dijajakan cukup Membuat Mirai terpukau.
Bagaimana tidak, selama ini ia hanya menjalankan misi-misi khusus dari Tengu, Mirai tidak pernah ia berbaur dengan banyak orang deperti ini.
Adapun orang yang di panggil 'rekan' di Tengu, hanyalah Nee si muka papan (datar) dan Zou Si imut banyak tingkah. Sedangkan Xio, Mirai tidak pernah tau apa sebenarnya isi pikiran sang Leader, dengan tatapan yang dingin tapi entah kenapa menyisakan kesedihan di sorot matanya yang kelam
Mirai terlihat melamun sepanjang jalan, ia tenggelam dalam pikirannya. Tanpa ia sadari, sebuah geerobak pedagang berlalu lalang di tengah jalan, dengan kuda yang menarik gerobak membahayakan orang yang berjalan beriringan di sepanjang jalan. Gerobak itu hampir mengenai tubuh Mirai
Aora dengan menarik tangan Mirai, membuat gadis itu jatuh kedalam dekapannya. Aora segera membuat Mirai bertukar posisi ke tempat yang lebih aman. Hal itu sukses membuat pipi Mirai kian hangat, serta membangunkannya dari lamunan.
"Akan sangat memalukan, jika ada kabar bahwa 'seorang tim medis berpengalaman yang bahkan tidak tahu dimana tempat ia bekerja terinjak kuda beserta gerobaknya di hari pertama ia berangkat kerja' akibat kecerobohanmu, kan itu tidak lucu" ucap Aora dengan wajah datar.
Ucapan Aora sukses membuat Mirai mengutuk apa yang dipikirkan tentang Aora.
........
"Yo! Hanna! " sapa Aora pada salah satu gadis yang tengah sibuk bekerja di salah satu desk rumah sakit Sora.
Rumah Sakit Sora, salah satu bangunan megah di Desa Sora. Rumah Sakit Sora merupakan pusat kesehatan desa Sora, ada begity banyak tim medis ataupun pasien yang berlalu lalang di lobi Rumah sakit itu.
"Oh? Bukankah Kau Aora?
Kya! .......lama tak jumpa.... Aku sangat merindukanmu Aora!"
Sapa gadis berambut coklat yang tengah berlari kecil ke arah Aora. Gadis Cantik dengan dress berwarna kuning dan tentunya sebuah jubah putih, menandakan dia salah satu tenaga medis di sana.
" Hn.... " jawab Aora singkat, ia tidak begitu memperhatikan gadis yang sekarang tengah bergelayutan di lengannya.
Melihat gadis itu bersikap manja dihadapa Aora, raut wajah Mirai berubah masam
"Hanna hentikan itu! Ingatlah kau masih di rumah sakit. Jaga sikapmu! " tegur seorang wanita yang berusia dipertengahan 30-an. Wanita itu juga mengenakan jubah medis, dengan syal merah bertuliskan Captain di lengannya.
"Jadi, kau yang bernama Mirai dari desa Sii? Aku Shiyuu, kepala tim medis di sini, senang bertemu denganmu"
"Senang bertemu dengan anda Nn. Shiyuu. Saya Mirai, saya tim medis tambahan yang dikirim desa Sii. " ucap Mirai sopan sambil membungkukkan badan
Shiyuu pun menganggukkan mepalanya, kemudian menoleh ke arah Aora dan menyapanya hangat
" Lama tak berjumpa Aora! Semenjak kau mengundurkan diri sebagai kepala Cops awan putih, aku jadi jarang bertemu denganmu"
"Kau juga masih sama seperti dulu senpai. Aku titip anak baru ini. Oh ya! Dia sesikit barbar! Aku permisi dulu, aku tidak bisa berlama-lama ada tugas untukku! " pungkas Aora sambil berjalan keluar, tidak lupa ia menepuk bahu Mirai.
Mendengar kata bar-bar membuat Mirai mengeratkan tangannya marah.
"Baiklah. Kau akan di tugaskan sebagai tim medis Desa Sora. Hanna akan mengajakmu berkeliling rumah sakit ini, ia juga teman setim mu yang berada di level yang sama di bawah pengawasanku, aku harap kalian akur! " Shiyuu pun meninggalkan Mirai
"Baik" jawab Mirai
"Baiklah ikut denganku, aku akan menunjukkan setiap bagian di sini! " ajak Hanna.
"Oh ya Namaku Hanna, kau Mirai kan? Mohon kerjasamanya" sapa Mirai dengan senyum cerahnya.
"A- aku juga " balas Mirai sambil membungkuk pelan " Mohon kerjasamanya ". Kesan pertama Mirai terhadap Hanna begitu berbeda. Gadia didepannya benar-benar kebalikan dari dirinya. Hanna dimata Mirai begitu ceria
Mereka mulai mengelilingi tempat itu, Hanna dengan semangat menjelaskan setiap hal yang mereka lewati
"Em Hanna, kalau boleh tahu apakah kau teman Aora? " tanya Mirai memberanikan diri bertanya kepada Hanna karena rasa ingin tahunya.
" Iya. Kami berada di angkatan yang sama, bagaimana? Apakah dia bersikap dingin terhadapmu?
Yah! Memang kadang sikapnya menjengkelkan dan juga membosankan"
Mirai menaikan alisnya bingung. Aora? Bersikap dingin? Bukankah sikapnya ceroboh dan terkesan bodoh?
" Akan akuku beritahu karena mungkin kau juga berurusan dengan Aora nanti. Dia itu tipe pria keren nan cool dan tentu banyak gadis yang tergila gila dengan sikapnya yang pendiam. Sikap dingin Aora yang menjadi daya tarik tersendiri baginya! "
" Apa? " Mirai tidak percaya, benarkah mereka membicarakan orang yang sama?
"Dia juga salah satu jenius yang terlahir sekali selama beberapa generasi. Aora juga cakap, pandai bela diri, memiliki kemampuan sihir yang hebat.
Dan apalagi ya? Pokoknya dia adalah laki-laki sempurna......
Tak pelak di umurnya yang baru menginjak 10 tahun ia di angkat sebagai captain pasukan khusus Cops Awan putih si bawah bimbingan langsung Ketua Zen.
Asal kau tahu Mirai! Cops yang hanya mendapat Misi tingkat tinggi dalam penyusupan dan pembunuhan juga sabotase" papar Hanna panjang lebar.
Aora? Jenius? Apa benar orang yang kita bahas itu orang yang sama?
"Emm... Anu.... Hanna apakah ia masih menjabat sebagai Ketua pasukan Cops Awan Putih? "
" Tidak. Aora mengundurkan diri benerapa tahun terakhir dan menjadi tentara aktif biasa. Setahuku"
"Ohh begitu..... "
" Kau tahu, Nn. Shiyuu juga tergabung di tim yang sama dengan Aora " ucap Hanna melanjutkan ghibahnya
" Benarkah? "
" Asal kau tahu saja, hanya 2% orang yang terpilih menjadi pasukan elite Cops Awan Putih. Pasukan rahasia di bawah ketua Zen Langsung.
Hanya orang jenius berkemampuan tinggi yang terpilih, dan juga mereka menjalankan misi berbahaya serta meninggalkan identitas mereka dengan ciri khasnya yaitu mengenakan topeng hewan disetiap misi khusus! "
Topeng hewan?
Mendengar Hanna menyebut topeng hewan, membuat Mirai sedikit terkejut. Apa mungki prajurit didalam mimpinya itu salah satu anggota Cops Putih Sora?
" Baiklah, untuk hari ini cukup berkenalan dan berkeliling saja, kau bisa memulai tugasmu besok. " pungkas Hanna
" Dan jangan lupa, jika kau ada waktu. Mirai, maukah kau menemaniku kumpul kumpul makan malam dengan temanku? Sekalian menjadi pesta selamat datang untukmu, akan aku kenalkan teman-temanku padamu supaya kau lebih nyaman selama di sini"
"Apa? Bertemu teman-temanmu? "
" Hn. Kenapa? Kau keberatan? "
" B-bb- bbaiklah" ucap Mirai sambil terbata-bata. Bertemu irang baru dalam acara nonformal membuat Mirai sedikit khawatir. Ia sama seklai tidak memiliki keahlian berbaur dengan orang-orang.
"Kau tak perlu gugup seperti itu Mirai, kalau begitu sampai jumpa nanti sore di depan rumah sakit ya. Sampai jumpa kawan! " ungkap Hanna dengan senyuman cerianya,, Ia pun berjalan meninggalkan Mirai yang masih mematung
Te- Teman? Aku? Sekarang memiliki seorang teman?
Mirai tidak menyangka, kata yang jarang bahkan ia selama ini tak tahu artinya mulai tersemat di dirinya. 'Teman' baru kali ini perasaan gembira yang jarang ia rasa memenuhi dirinya. Untuk pertama kalinya, Mirai memiliki teman wanita seperti Hanna. Meskipun ia dalam misi mata-mata perasaan aneh ini begitu kuat ia rasakan
"Oh ya~ hampir saja aku lupa, di sampingmu itu ruang Locker dan istirahat khusus tim kita.
Baiklah~ Semangat ya...... Teman..... " ucap Hanna kepada Mirai.
Aku tak tahu kata 'teman' dan 'kita' dapat sesikit menghangatkan hatiku ini.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
anggita
teman., friend., konco.,
2021-04-29
0
'
next kakka 😘
2020-12-07
0
✈전Arynn
lanjut kak Semangat yuu crazy up
2020-12-06
1