Di Kantor desa Besi, tidak seperti kantor pada umumnya, pusat pemerintahan desa Besi terletak di tengah hutan, di sudut terdalam wilayah desa yang terpencil, aneh memang untuk ukuran suatu pusat pemerintahan.
Bangunan 4 lantai yang cukup luas itu, dijaga oleh puluhan orang militer desa, dilengkapi sistem keamanan yang ketat dengan tembok berduri dengan pelindung yang memancarkan energi listrik berwarna biru gelap
Tap...... Tap.... Tap.....
2 bayangan di tengah gelapnya hutan, melompat di antara pohon dan berakhir lenyap di dalam semak belukar.
Aora dan Mirai sedang mengintai di sekita tempat mencurigakan itu.
Aora yang mengenakan seragam pasukan khusus Desa Sora, dengan rompi tanpa lengan, serta sebilah pedang di punggungnya, persis seperti saat pertama kali Mirai bertemu.
Ia memakai topeng Binatang seperti topeng rubah berwarna putih, lengkap dengan lambang Awan Putih terukir di dada kiri rompinya. Menandakan ia sedang bertugas dalam misi penting.
Berbeda dengan Aora, Mirai hanya mengenakan seragam biasa, berwarna hitam, lengkap dengan penutup wajah.
Sepertinya aku pernah melihat seragam dan topeng itu, tapi dimana?
Sekilas Mirai melihat Aora, ia seakan pernah bertemu penampilan itu di masa lalu.
Sadarlah Mirai, kau dalam misi penting sekarang, sekali kau lengah, nyawamu menjadi taruhan.
Merasa sudah cukup mempelajari situasi sekitar gedung, Aora pun bersiap menyusup ke dalam bangunan besar itu, memanfaatkan penjagaan yang minim di sebelah sisi gedung.
"Aku akan mulai misi ini, sebelumnya bisakah kau membuka segel di tanganku ini? "
" Baiklah, karna aku memfokuskan segel di cincin mu, coba kau putar cincin itu, itu akan langsung terhubung denganku"
Aora pun memutar cincin itu.
"Baiklah aku akan mulai" Mirai mulai mengaitkan tangannya, dan kekuatan berupa cahaya biru keluar dari simbol di tangan Mirai.
"Lepas......" gumamnya.
"Aku akan coba menyusup dari sebelah timur, tampaknya penjagaan di sana tidak begitu ketat. Ikutlah denganku"
Mirai pun mengikuti langkah Aora, dengan mengendap endap mereka mendekati dinding yang di aliri energi listrik itu.
Dingding berduri yang di aliri tenaga listrik yang kuat, Aora mulai mengeluarkan kekuatan petir lewat segel Gyoku di telapak tangannya, lalu mengaliri penghalang itu dengan kekuatannya.
"Aliran petir ku akan menetralisir arus listrik di pagar ini, sehingga kita dapat melewati penghalang ini tanpa ada yang sadar"jelas Aora.
Ia pun langsung menebas pagar besi itu dan berhasil masuk ke dalam tanpa ada yang curiga.
Mereka terus menyusuri kantor itu, sepanjang perjalanan penjaga selalu berlalu-lalang menyusuri setiap tempat, sensor sihir berwarna hijau dipasang di setiap sudut ruangan.
Tepat di bawah sebuah tangga, mereka bersembunyi dari para penjaga gedung yang sedang patroli
"Di setiap pintu ada sensor jebakan, jika kita ceroboh sedikit, kita akan di kepung musuh" pungkas Mirai.
Dua orang penjaga sedang menuju arah tempat mereka sembunyi.
Prak........
Aora melemparkan pedangnya dengan sengaja, otomatis penjaga menghampiri asal suara tersebut.
"Apa yang kau lakukan Aora?! "bisik Mirai kesal.
" Entahlah... Sekarang ku serahkan padamu" jawab Aora sambil mengangkat bahu
Ya ampun................
Penjaga mulai mendekati tempat persembunyian mereka
Tak..... Tak..... Tak......
Aora mengunci pergerakan Salah satu pengawal dan memukul lehernya sehingga penjaga itu pingsan.
Sedangkan Mirai, mengeluarkan jarumnya dan melumpuhkan penjaga yang lain.
Merekapun menyeret tubuh penjaga itu ke tempat mereka sembunyi tadi.
"Balikkan tubuhmu.... Dasar Aora bodoh..... Bagaimanapun aku ini perempuan.... Bagaimana bisa aku berganti pakaian jika kau melihat ke arah sini.... Dasar bodoh"
"yaa maaf...... "
.........
Setelah menyamar menjadi pengawal, merekapun masuk ke sebuah tangga mrnuju ruang bawah tanah, dengan sensor yang tertanam di bagian seragam penjaga, membuat Aora dan Mirai bebas masuk ke semua ruangan tanpa takut mereka akan terdeteksi sensor jebakan bangunan itu.
Mreka menemukan sebuah ruang penelitian besar, lengkap dengan laboratorium canggih
Dengan mengendap-endap, mereka mencoba melihat apa yang sedang terjadi di sana.
Ruangan itu cukup besar, karna terletak di bawah tanah, mereka hanya bisa menegok laboratorium itu dari atas
Mereka menemukan sebuah patung besi raksasa, banyak ilmuan yang sedang bekerja menyempurnakan benda itu.
"Benda apa itu? " gumam Mirai sambil bersembunyi, memperhatikan dari atas.
" Dilihat dari bentuknya, Itu adalah boneka sihir" Jawab Aora
"Bukankah boneka sihir biasanya terbuat dari kayu..... Boneka sihir digerakkan oleh kekuatan gyoku penggunanya, dan digunakan untuk menyerang jarak jauh atau penyusupan, tapi apa-apaan ukurannya itu, bukankah mustahil manusia bisa menggerakkan boneka sebesar itu?" Pungkas Mirai
"Sudah ku katakan sebelumnya, bahwa besi dapat menangkal kekuatan inti yaitu api, air, tanah, angin dan petir.
Jika sampai, besi digunakan sebagai tameng untuk melancarkan sebuah serangan, akan sulit untuk menghentikannya. Itu pun berlaku untuk boneka sihir Besi, dengan menggunakan boneka sihir, pengguna dapat menambahkan senjata ke dalam boneka itu, entah itu berupa jarum beracun, pedang atau bahkan dapat mengeluarkan 5 elemen untuk penghancuran.
Dan menurutku, memang sulit untuk menggerakkan boneka sebesar itu jika kau tidak memiliki kekuatan yang dasyat" jelas Aora
Mata ungu muda Mirai menemukan sesuatu yang bercahaya berwarna ungu terang di salah satu sudut ruangan itu.
"Tunggu.... Apa kau melihat benda bersinar di sebelah sana, aku merasakan energi yang tidak biasa dari sana" ucap Mirai sambil menujuk ke sebuah kotak kaca yang bersinar.
Namun, belum selesai mereka melihat keadaan di bawah, seseorang memergoki mereka.
"Kenapa pengawal berani masuk ke area terlarang ini? Siapa kalian? " tanya salah seorang dari peneliti itu
Merasa terpojok, Aora pun langsung melumpuhkan orang tersebut. Tapi terlambat orang itu sudah menghidupkan alarm keamanan.
Ted.... Ted... Ted.......
Alarm mulai berbunyi, semua orang menyadari bahwa ada penyusup masuk. Puluhan pengawal bersenjata pedang pun mulai masuk dan mengepung Aora dan Mirai.
"Tetap berada di belakangku Mirai" pungkas Aora.
Aira mengaktifkan gyoku nya, lantas muncul cahaya di kedua tangannya beraliran petir, ia lalu meletakkan ke dua tangannya di lantai.
Trrrrtt...... Trrrrrr.......
"Rasakan ini..... " gumamnya
Dari tangan Aora keluar petir merah yang merayap di lantai, mengarah ke kumpulan musuh yang mengepungnya.
Seketika lantai yang di injak puluhan pengawal itu teraliri kekuatan petir Aora. Dan berhasil menumbangkan seluruh penjaga dengan sekali serangan.
Tanpa menunggu lagi, Aora dan Mirai melompat ke bawah.
Tap......
Aora pun menyerang musuh menggunakan kekuatan petir merah yang terpusat di tangan kanannya.
Krat....... Krat.... Krat....
Dengan lihai, ia menghindari serangan yang di tujukan kepadanya, dan di balas dengan pukulan petirnya hingga musuh mulai rubuh.
Di samping itu, Mirai mulai mengalirkan kekuatan berupa cahaya biru yang membungkus tangan kanannya. Diapun menyerang titik fital musuh, dan menghancurkan pembuluh darahnya dalam sekali serangan.
10....20....bahkan 30 orang berhasil dikalahkan mereka.
Tinggal seorang pria tua yang terlihat sebagai pemimpin mereka yang tersisa.
"Berani Sekali kalian menyusup Ke dalam Desaku? "pungkas pria itu
Ia adalah ketua desa besi sekaligus kepala ilmuan pengembang boneka sihir itu, yang bernama Mifuu
" Bukankah kau pemimpin desa Besi?" Tanya Mirai
"Memang benar, aku Mifuu, pemimpin di sini"
"Apa yang kau rencanakan ini? Bukankah ini melanggar peraturan, selain Desa Sora sebagai pusat pertahanan Militer, tidak ada desa yang bisa mengembangkan senjata Militer, tanpa seijin pemeritahan negeri Sora " Tegas Aora
" Untuk apa aku menuruti peraturan yang tajam kepada desa lemah yang terletak di perbatasan musuh? Asal engkau tahu, aku sudah muak melihat desa kecil ini, hancur menjadi medan perang" pungkas Mifuu
"Bukankah negeri Sora, sudah memberikan perlindungan Mutlak serta keistimewaan kepada desa besi? "
" Kau itu memang naif, itu berlangsung jika kedua negara tidak dalam keadaan berperang seperti sekarang. Anak muda sepertimu tidak akan mengerti apa itu kedamaian. Keadaan sekara itu bukanlah kedamaian sejati. Perang mungkin berhenti, tapi tidak akan pernah berakhir. "
Mifuu menambil sebuah batu yang mengeluarkan cahaya terang berwarna ungu dalam sebuah kotak kaca, batu itu berbentuk seperti tetesan air, sebesar telapak tangan. Batu yang dipenuhi energi sihir yang luar biasa besar.
Batu itu, bukankah itu dalah satu batu pilar penjaga yang dimaksud Xio?
Ia pun memasukkan batu itu ke boneka sihir itu, perlahan sebuah rantai kekuatan menusuk punggu Mifuu
"Cih..... Ternyata ia mengorbankan tubuhnya, untuk menjadi pengendali boneka itu" gumam Mirai
Boneka itu pun bangkit, dengan tubuh raksasa setinggi 20 meter terbuat dari besi, lantas menyerang Mirai Dan Aora
"Aku akan menghancurkan Desa Sora dengan kekuatanku ini, akan ku tunjukkan bahawa desa yang mereka injak ijak atas nama melindungi negara juga bisa menggigit, HAHAHAHAHA!!! rasakan ini, bocah naif"
Grahhhhhhhhh........
Boneka besi itu mulai menggerang.....
Boneka raksasa itu hendak menginjak Aora dan Mirai namun dengan sigap mereka melompat dan menghindari serangan
"Mirai, akan aku coba menghentikan boneka raksasa itu, kau cobalah hentikan pak tua itu"
"Baiklah, ku percayakan padamu"
"Elemen dasar tidak mempan padamu, heh dasar merepotkan.... Baiklah, kalau begitu coba lawan ini" gumam Aora sembari terus menghindari serangan
Mata Aora tiba-tiba berubah menjadi merah, boneka itu lantas mengeluarkan pedang yang di aliri api yang membara dan mencoba menebas Aora, dengan cepat ia dapat menghidarinya
"Dengan mata ini aku dapat melihat secara akurat dari mana serangan berasal, dan menghindarinya, baiklah sekarang giliranku"
Dengan gyoku nya dia mengeluarkan kekuatan berwarna putih dan melemparkannya ke udara, seketika itu kekuatannya berubah menjadi seekor rajawali besar, hampir seukuran boneka itu.
Aora melompat ke atas rajawali itu, dan membawanya terbang mengitari boneka besi itu, membuat raksasa itu menyerang secara brutal
"Heh..... Benar-benar merepotkan, memang badanmu besar tapi itu membuatmu bergerak lambat........ Baiklah ayo kita beri ia kejutan"
Raja wali itu pun memuntahkan air membasahi tubuh sang boneka itu.
"Memang elemen inti tidak dapat mengalahkan besi, tapi aku meragukan bahwa kakek tua itu adalah ilmuan, masak ia tak memperkirakan ini... " gumam Aora sambil terkekeh
" PERCUMA... KAU TIDAK BISA MENGALAHKAN KU BOCAH!!!!! "
" Mari kita lihat" puungksa Aora
Ia pun mengeluarkan pedang petir berukuran raksasa berwarna merah menyala, kilatan cahaya berisi petir merah di sepanjang bilah pedang, lantas mulai menyerang si boneka besi.....
Kritktktkt........
Dencingan petir Aora dibarengi ledakan cahaya yang amat begitu dasyat.
Tubuh boneka yang basah menjadi sangat rentan jika teraliri arus listrik bertenaga besar, itu adalah serangan yang memanfaatkan sifat alami listrik yang menguat jika objek yang dialiri basah.
Serangan bersekala besar itu mengenai tubuh Moster itu, namun tidak bisa membuatnya roboh, hanya kerusakan parah akibat serangan Aora
"Bbbagai mana bisa? “ heran Mifuu
Tubuh boneka itu mungkin kokoh, namun belum begitu sempurna, sehingga sulit menyelaraskan kekuatan besar yang diterimanya.
"Hei, kakek tua...... Dari pada mengkhawatirkan bayi besarmu yang sedang melawan suamiku, bagaimana kalu kau berdansa dengan ku" ucap Mirai, seringai tampak di wajah cantiknya.
"Tutup Mulutmu, dasar wanita kurang ajar"
Belum sempat ia melancarkan serangan ke Mirai, tiba-tiba Mifuu berteriak kesakitan
ARGHHHHHHHHH.....
"Ada apa ini, kenapa dengan tubuhku? "
Kekuatan yang besar dari batu 3 pilar tak cukup kuat di tangani oleh tubuh Mifuu...... Jika terus begini..... Ini bisa......
Tubuh Mifuu mulai membengkak akibat kekuatan yang tidak terkendali...
Krtak...... Krtak...... Krtak....
Cahaya ungu mulai menongsok, keluar dari tubuhnya.
Sang moster mulai kehilangan kekuatan,. Bagian tubuhnya mulai mencair akibat panas yang tinggi, akibat gagalnya Mifuu mengendalikan batu 3 pilar itu.
"Aora......... Kau keluarlah membuat sebuah pelindung di gedung ini, pastikan pelindung itu dapat menahan ledakan besar..... " teriak Mirai.
" Apa yang kau coba buat? " balas Aora
" Aku tidak dapat menjelaskannya, aku coba menghentikan kekuatan ini dengan kekuatan segelku, kau harus melindungi orang orang desa besi, meski ini jauh dari desa, aku khawatir berimbas dan justru membahayakan orang orang" teriak Mirai
Tanpa berlama-lama Aora pun keluar dari ruangan itu, sesuatu yang menganjal hatinya saat ini, namun ia tetap menuruti apa kata Mirai karena ia percaya pada Mirai.
Sementara itu Mirai mulai mendekati tubuh Mifuu, dan mengeluarkan gyoku nya, ia coba menyegel kembali batu itu.
Mirai tidak bisa menahan kekuatan ini lebih lama lagi, tubuh Mifuu terus mengembag hingga batas akhir, kekuatan itu mulai tidak terkendali.
"Kekuata ini, tidak bisa aku segel...... "
Boooommmmmm.......
......................
Sementara itu, sesaat sebelum ledakan terjadi, Aora mulai membuat pelindung dari gyoku berkekuatan listriknya, ia membuat sebuah penghalang dengan cahaya merah dari listrik yang mengelilingi bangunan besar itu
Boooooommmmm......
Seketika ledakan besar terjadi, namun efek ledakan itu dapat di redam oleh penghalang buatan Aora.
Aora masih mematung...... Ia tak percaya.... Gedung dimana Mirai masih terjebak, meledak dengan keras.
Tidak..... Mirai.........
...........
Mirai mulai membuka matanya, ia merasakan bahwa ia sedang di gendong seseorang,
Ia mengenali mata hitam kelam itu, perlahan ia mulai mengumpulkan kesadarannya
"Le.... Leader? Kau kah itu? "
Pria yang sedang menggendongnya tidak mengatakan sepatah - kata pun. Ia terus melompat di antara pucuk pepohonan.
Leader pun menurunkan Mirai, di sebuah tanah lapang di tengah Hutan
Ia menatap mata Mirai dengan Mata hitam kelamnya.....
"Aku memberimu sebuah misi, bukan menyuruhmu untuk terbunuh ataupun terluka......
Batu itu sudah ada di tanganku, kau tak perlu cemas" jawabnya sambil berbalik meninggalkan Mirai
Angin malam berhembus lembut, menampakkan punggung sang leader yang mulai menjauh dari Mirai, deru angin menghempas lembut rambut hitam sang Leader.
"Sudah ku bilang, jangan buat aku mengkhawatirkan mu, dan jangan sampai kau terluka"
Belum sempat Mirai membalas, Xio sudah hilang bersama kumpulan gagak hitam
Bahkan aku belum sempat menanyakan keadaannya atau pun berterimakasih kepada Xio....... Apakah dia terluka?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Ryosa
lanjut thor
2021-10-19
0
anggita
like aja.,
2021-04-29
0
'
semangat 💪 Update terus
2020-12-07
0