Episode 17

Sandra berjalan di lorong rumah sakit yang sepi, tentu sepi karena sudah hampir jam 2 malam, jam kantuknya sudah lewat dari tadi saat dia harus fokus dengan pasiennya, sehingga sekarang matanya terang benderang tak ingin menutup sama sekali.

Sandra bukannya tak ingin istirahat namun ada yang menariknya kembali ke ruang tunggu di lorong VIP itu, dia melihat Devan yang duduk di ruang tunggu itu, tampak melipat tangannya sambil sesekali tampak sedikit mengantuk, Sandra berhenti tak jauh darinya, memandang pria itu dengan kerutan di dahinya, tak ada keluarganya yang sedang di rawat di sini, hanya ada anak  yang baru dikenalnya beberapa jam yang lalu.

Sandra mengerutan dahinya lebih dalam, kalau dipikir-pikir untuk apa dia kembali ke ruang VIP ini, lagi pula Devan sedang terlihat berusaha untuk tertidur, dengan cepat dia memutuskan untuk memutar balik tubuhnya dan ingin pergi dari sana.

"Dokter Sandra," suara Devan menggaung di lorong yang benar-benar sepi, walau pun dia mengucapkannya dengan intonasi suara yang begitu pelan, tapi Sandra bisa mendengarnya dengan baik. Sandra menggigit bibirnya, dia tertangkap basah ternyata.

"Oh, hei, aku hanya melakukan pemeriksaan malam," kata Sandra yang langsung tampak gugup melihat sosok Devan yang segera berdiri berjalan menuju dirinya, untung saja terlintas alasan yang bagus untuk tidak terlalu canggung, Devan hanya tersenyum begitu manis, kembali membuat Sandra hanya bisa terdiam.

"Ingin pergi tidur sekarang?" tanya Devan begitu ramah.

"Ya, setelah ini mungkin aku baru akan tidur," kata Sandra canggung.

"Kalau begitu selamat malam," kata Devan lagi tak ingin menganggu istirahat Sandra.

"Ya, kau tidak pulang? ada banyak dokter dan perawat yang akan merawat mereka," kata Sandra, dia masih penasaran bagaimana Devan bisa begitu khawatir dan memutuskan untuk menunggui mereka berdua di sini.

"Tidak apa-apa, aku hanya takut jika dia bangun, dia akan ketakutan, ayahnya pasti belum sadar," kata Devan lagi.

"Kenapa kau melakukan itu?" kata Sandra akhirnya mengeluarkan pertanyaan yang menghatuinya.

"Ibuku meninggal saat umurku 6 tahun, sama dengan umurnya sekarang," kata Devan, dia menyenderkan pundaknya ke arah tembok, dia lalu sedikit tersenyum, Sandra menjadi sungkan, dia sudah salah bertanya hal seperti ini.

Sandra lalu mengikuti Devan, menyandarkan tubuh bagian belakangnya ke tembok, tempat bersebelahan dengan Devan, tak terlalu dekat, namun cukup untuk bisa mendengarkan kelanjutan cerita, bagaimana pun dia adalah orang yang sudah memulai pembicaraan ini.

"Apa ibumu juga meninggal karena kecelakaan?" tanya Sandra lagi, pembicaraan hangat di tengah malam.

"Ya, Ibuku membawaku kabur dari ayahku, saat di jalan tol, ibuku mungkin tak sengaja menabrak pembatas jalan, dan kami berputar 2 kali sebelum mobil kami berhenti, setelahnya jujur aku tak mengingat apa pun, yang aku ingat aku bangun sendirian di tengah malam, tangan dan kakiku diperban, kepalaku terasa pusing, seluruh badanku terasa begitu sakit, dan aku mencoba mencari ibuku, namun dia tak ada, aku ketakutan sendirian di ruangan rumah sakit yang gelap,  itu malam paling menakutkan yang pernah aku rasakan," kata Devan menceritakannya dengan sedikit senyuman tegar.

"Oh, maaf aku tidak bermaksud menguak traumamu," kata Sandra tak enak jadinya.

"Tidak apa-apa, sebenarnya itu bukan trauma, hanya saja aku tidak ingin anak itu merasakan apa yang aku rasakan, Dokter Sandra, aku rasa kau harus beristirahat, besok bukannya kau harus langsung berjaga pagi harinya?" kata Devan dengan suara perhatiannya.

"Ya, benar, baiklah, aku akan kembali ke kamar dokter, jika kau ingin menemuiku, maksudku jika terjadi apa-apa dan ada yang bisa aku bantu, kau tahu dimana aku berada," kata Sandra begitu gugup, dia bahkan harus menggaruk keningnya yang sama sekali tidak gatal, entah kenapa di depan Devan menjadi begitu bodoh.

"Ya, aku tahu," kata Devan dengan senyuman hangat, melihat Sandra mulai meninggalkannya, mendengar suara Devan, Sandra sekali lagi melihatnya, Sandra berjalan langsung ke arah kadoknya.

Sandra sudah lebih dari 1 jam merebahkan tubuhnya, jam sudah menunjukkan hampir pukul 4 pagi,  namun dia sama sekali tidak bisa menutup matanya, serasa dia baru saja minum 3 gelas kopi hingga dia tak sanggup lagi untuk tidur, anehnya dia sama sekali tidak merasa lelah, yang ada malah jantungnya malah berdetak cukup kencang dari normal, apakah dia mulai mengalami penyakit jantung? apakah karena terlalu banyak makan mie?  dan herannya lagi, kenapa dia bisa teringat terus dengan sosok pria bersenyum manis itu, gila, bukankah terlalu tua baginya untuk kasmaran? tidak, dia hanya kagum dengan sosok pria itu,  selain itu tidak ada lagi, benarkan? baiklah Sandra, saatnya kau tidur! pikirnya memaksakan otaknya yang terus berkerja membuat bayangan Devan itu, lama-lama lelah memaksakan dan itulah yang membuatnya menghilang sejenak.

Sandra kembali ke raganya ketika dia mendengarkan kentuk pintu yang cukup keras, dari nadanya tak terburu-buru, tapi seolah memang sudah ditakdirkan memiliki kepakaan, Sandra bahkan bisa terbangun dengan bunyi sekecil apapun.

Sandra memegang kepalanya, berat sekali rasanya, tak rela bangun dari tidurnya karena rasanya otaknya masih butuh untuk tidur lebih lama, dia melirik ke arah jam dinding besar yang sengaja di gantung di kadok itu, masih pukul 5 pagi, itu artinya dia baru saja tidur 1 jam.

Sandra melirik ke arah Larra, gadis itu masih saja tidur dengan nyamannya, sekali lagi ketukan itu terdengar, dia lalu memutuskan untuk berdiri, dengan wajah baru bangun tidurnya, dia membuka pintu kadok itu tanpa menggunakan jas dokternya, jas itu sudah kotor terkena darah semalam.

"Pagi dok, keluarga pasien yang kecelakaan itu baru datang dok, mereka mau ketemu sama dokter," kata perawat dari ruangan terlihat sungkan, apalagi melihat wajah kusut Sandra yang benar-benar terlihat seperti mayat hidup.

"Ok, aku ke sana, sebentar cuci muka dulu sama rapiin rambut ya kak," kata Sandra yang selalu terbiasa memanggil semua perawat dengan sebutan kakak di depannya.

"Ya, dok, ditunggu di ruang perawat VIP ya dok, tapi … " kata Perawat itu terdiam.

"Tapi napa?" kata Sandra melepas ikatan rambutnya, mencoba menata rambutnya yang awut-awutan akibat dia tinggal tidur tadi.

"Keluarganya itu bawa aparat dok, sedikit bawel sambil marah-marah, ngancem gitu deh dok, makanya dia minta ketemu dokter, maaf ya dok," kata Perawat itu sungkan.

Sandra menarik napasnya malas,  entah apa yang salah dengan negara ini, semua harus menggunakan kekuasaan dan ancaman, tak bisakah mereka menyelesaikan masalah tanpa membawa jabatan, terkadang malah membawa-bawa jabatan orang lain yang mereka kenal agar mereka mendapatkan rasa hormat yang sama, padahal tanpa itu pun mereka akan sama di perlakukan dengan baik, entahlah apa yang salah atau memang sudah menjadi sebuah tradisi atau kebanggaan bagi mereka.

Terpopuler

Comments

꧁🌹𝔻𝕚𝕣𝕒 𝒬ℛℱ💦꧂

꧁🌹𝔻𝕚𝕣𝕒 𝒬ℛℱ💦꧂

401

2021-04-06

1

D & D

D & D

ada apa kah?

2021-03-04

1

Yanti Pabo

Yanti Pabo

next

2021-02-28

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14 -
16 Episode 16 -
17 Episode 17
18 episode 17
19 episode 18
20 episode 19.
21 Episode 20.
22 Episode 21.
23 Episode 22.
24 Episode 23.
25 Episode 24.
26 Episode 25.
27 Episode 26.
28 Episode 27.
29 Episode 28.
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31.
33 Episode 32
34 Episode 33
35 episode 34.
36 episode 35.
37 episode 36.
38 episode 37.
39 Episode 38
40 Episode 39.
41 Episode 40.
42 Episode 41
43 Episode 42.
44 Episode 43.
45 episode 44.
46 Episode 45.
47 Episode 46.
48 Episode 47.
49 Episode 48.
50 Episode 49.
51 Epidose 50
52 Episode 51.
53 Episode 52.
54 Episode 53.
55 Episode 54.
56 Episode 55.
57 56
58 57.
59 58.
60 59.
61 60
62 61
63 62
64 63
65 64
66 65.
67 66.
68 67
69 68.
70 69.
71 70
72 71
73 72
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83.
85 84
86 85
87 86
88 87
89 88.
90 89.
91 90
92 91.
93 92
94 93.
95 94.
96 95.
97 96.
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 102
104 103
105 104
106 105
107 106
108 107
109 109
110 109
111 110
112 111
113 112
114 113
115 114
116 115
117 116
118 117
119 118
120 119
121 120
122 121
123 122
124 123.
125 124.
126 125
127 126.
128 127.
129 128
130 129.
131 130.
132 131.
133 132.
134 133.
135 134.
136 135.
137 136.
138 137
139 138.
140 139
141 140
142 141
143 142
144 143
145 144 - Malam pertama.
146 145- malam pertama 2
147 146- malam pertama 3
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 157
159 158
160 159
161 160
162 161
163 162
164 163
165 164
166 165
167 166
168 167
169 168
170 169
171 170 - skip kalo puasa.
172 171
173 172
174 173
175 174
176 175
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Prolog
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14 -
16
Episode 16 -
17
Episode 17
18
episode 17
19
episode 18
20
episode 19.
21
Episode 20.
22
Episode 21.
23
Episode 22.
24
Episode 23.
25
Episode 24.
26
Episode 25.
27
Episode 26.
28
Episode 27.
29
Episode 28.
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31.
33
Episode 32
34
Episode 33
35
episode 34.
36
episode 35.
37
episode 36.
38
episode 37.
39
Episode 38
40
Episode 39.
41
Episode 40.
42
Episode 41
43
Episode 42.
44
Episode 43.
45
episode 44.
46
Episode 45.
47
Episode 46.
48
Episode 47.
49
Episode 48.
50
Episode 49.
51
Epidose 50
52
Episode 51.
53
Episode 52.
54
Episode 53.
55
Episode 54.
56
Episode 55.
57
56
58
57.
59
58.
60
59.
61
60
62
61
63
62
64
63
65
64
66
65.
67
66.
68
67
69
68.
70
69.
71
70
72
71
73
72
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83.
85
84
86
85
87
86
88
87
89
88.
90
89.
91
90
92
91.
93
92
94
93.
95
94.
96
95.
97
96.
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
102
104
103
105
104
106
105
107
106
108
107
109
109
110
109
111
110
112
111
113
112
114
113
115
114
116
115
117
116
118
117
119
118
120
119
121
120
122
121
123
122
124
123.
125
124.
126
125
127
126.
128
127.
129
128
130
129.
131
130.
132
131.
133
132.
134
133.
135
134.
136
135.
137
136.
138
137
139
138.
140
139
141
140
142
141
143
142
144
143
145
144 - Malam pertama.
146
145- malam pertama 2
147
146- malam pertama 3
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
157
159
158
160
159
161
160
162
161
163
162
164
163
165
164
166
165
167
166
168
167
169
168
170
169
171
170 - skip kalo puasa.
172
171
173
172
174
173
175
174
176
175

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!