Episode 16 -

Sandra mengerutkan dahinya, melihat wajah polos anak 6 tahun itu, Sandra menarik napas panjang, dia baru saja menjadi seorang piatu, Sandra langsung bertekat, tidak ingin menambahnya menjadi Yatim.

"Gua yang urus, lanjutin," kata Joshua, karena semua orang sibuk dengan ayah dan ibunya, anak ini tidak ada yang memperhatikannya, untung saja saat itu ada Joshua dan Devan yang langsung mengurusnya, tak ingin dia trauma melihat keadaan kedua orang tuanya yang sedang ditangani.

Sandra hanya mengangguk, dia kembali ke ruang IGD, suasana masih sama, senyap dengan tubuh ibu si anak yang sudah terbujur kaku di ranjangnya, Larra diberikan minuman oleh perawat, bukan hanya dia saja yang lemas, bahan Sandra merasa tubuhnya sekarang begitu berat.

Pintu terbuka setelah menunggu cukup lama, perawat langsung memberikan hasil foto thorax AP milik pasien, meletakkannya pada lampu untuk membaca hasil foto thorax itu, karena ini sudah larut malam dan dokter Spesialis radiologi sudah pastilah tidak ada lagi, maka harus Sandra yang membaca arti foto itu.

Terdapat gambaran opaq pada paru sebelah kiri dan bagian sudut costophrenicus yang tumpul, akhirnya Sandra bisa menegakkan diagnosanya.

"Hematothorax kak, kita stabilkan dulu keadaan pasien, siapin alat untuk melakukan pesaman chest tubenya," kata Sandra secepatnya.

Hematothorax adalah berkumpulnya Darah akibat trauma baik benda tajam maumpun tumpul di rongga pleura,

Perawat di sana mengangguk, mereka langsung membagi tugasnya, yang lain menyiapkan persiapan, yang lain mengikuti Sandra, Sandra memastikan oksigen yang adikuat 3-5 liter, cairan infus mengalir 20 kali per menit dan dia segera memposisikan pasien dengan semi fowler.

Pintu IGD terbuka, tampak perawat dari Laboratorium sudah bersiap, tanpa di perintahkan perawat sudah tahu bawa mereka membutuhkan petugas laboratorium.

"Pantau Hb serial ya kak," kata Sandra.

"Siap dok," kata Mereka segera mengambil darah untuk memeriksa Hb pasien tersebut.

"Kak, siapin analgesik, asam traneksamat, sama antibiotik ya kak, buat obatnya nanti," pinta Sandra lagi.

"Kak, ada yang bisa dibantu gak?" tanya Larra lemas.

"Gak dek, udah duduk aja, pertama ya?" kata Sandra, Larra hanya mengangguk lemah, Sandra hanya menarik napas, tahu rasanya bagaimana.

Sandra kembali fokus dengan pasiennya, setalah merasa stabil Sandra segera ingin melakukan prosedur pemasangan Chest tube untuk mengeluarkan darah yang ada di rongga dada pasien agar keadaannya membaik.

Dia segera memposisikan pasiennya dan segera melakukan prosedurnya, tak lupa memakai sarung tangan sterilnya, untunglah keadaan pasiennya cukup stabil hingga tak perlu terlalu terburu,di kasus lain bahkan hal ini harus dilakukan dengan sangat terburu-buru, bahkan tanpa bisa melakukan pemastian dengan Foto Thorax.

Sandra membersihkan dada pasien dengan disinfektan mengusapnya di sisi tubuh sejajar dengan garis ketiaknya, lalu dengan hati-hati mencari ICS ke V ( intercostals space), tempat paling aman melakukan prosedur tersebut, setelah itu dia melakukan sayatan kecil diantara iga tersebut lalu segera menusukkan sejenis klem berujung bengkok ( curved hemostat) untuk membuka jalannya, seketika darah merah yang kental itu keluar dari sana, Sandra langsung memasukkan Chest Tube dan menghubungkannya ke WSD, darah langsung mengalir ke sana, seterusnya dia langsung melakukan penjahitan pada tempat itu.

Semua bernapas lega, Sandra melepas sarung tangannya yang berlumur darah, membuangnya ke tempat khusus lalu mencuci tangannya, dia langsung mengisi status pasien, menuliskan obat-obat yang akan di berikan pada pasien itu, antibiotik, antifibrinolitik, analgesik, dan Vitamin K untuk mencegah perdarahannya lagi.

"Liat dulu kak... berapa yang keluar ya," kata Sandra setelah dia mengisi seluruh status pasien yang cukup memakan waktu itu, bahkan beberapa perawat sudah tampak mengantuk.

"Kurang lebih 300 Mili liter dok," kata perawat pria yang memperhatikan kumpalan darah itu.

"Ok, cek tanda vital semua, kalau stabil bisa dimasukin ruangan," kata Sandra, memegang tengkuknya yang tegang, situasi gawat begini memang sangat membuat tubuh lelah, bahkan terasa remuk.

"Dok, Tekanan darah 120/75, Napas 28 kali per menit, Nadi 90 kali per menit dok," lapor perawat yang memeriksa tanda vital pasien itu.

"Yah, sudah boleh ke ruangan, ini keluarganya ga ada?" tanya Sandra lagi, baru sadar hanya ada 3 orang korban tanpa ada yang menungguinya.

"Yang Anter udah kabur dok, takut kayaknya dimintai tanggung jawab," kata Perawat lainnya, Sandra geleng-geleng kepala, dia baru ingat, anak pasien ini, Sandra lalu berdiri dan berjalan ke ruang observasi yang hanya berbatas pintu dari IGD.

Dia menyibakkan tirai itu, Devan segera memberikan gestur jangan ribut, anak itu sudah tertidur, dibawah selimut IGD dia meringkuk, tampak tak tenang, mungkin lukanya masih terasa sakit.

"Sudah selesai? Joshua dipanggil ke ruangan, ada pasien yang memerlukannya," tanya Devan, melihat jas dokter Sandra yang ternyata ada bercak darahnya.

"Oh, ya, sudah, gua bilang ke perawat dulu biar anaknya dibawa ke ruangan," kata Sandra.

"Dia dibawa ke ruangan sama ayahnya atau berbeda?" kata Devan bertanya, Sandra masih bisa melihat tangan mereka saling berpaut.

"Karena statusnya mereka belum tahu, maka akan dimasukkan ke ruangan masing-masing," kata Sandra lagi.

"Tidak bisa bersama ayahnya, gua dengar ibunya tidak selamat, jika nanti dia terbangun tengah malam, maka dia akan sangat takut melihat tak ada orang yang menjaganya" kata Devan pelan, Sandra tahu maksud Devan ini.

"Mereka bisa bersama, tapi harus di kelas VIP," kata Sandra lagi.

"Baiklah, biar gua yang bertanggung jawab atas perobatannya, bisa kan?" kata Devan

"Bisa sih, tapi nanti akan jadi masalah, gua takut keluarganya bakalan mikir lu yang menabrak mereka," kata Sandra, hal itu sering terjadi.

"Gimana kalau pakai nama lu, tapi entar gua yang beresin semuanya," kata Devan lagi

Sandra menyipitkan matanya, menatap Devan, masih cukup ragu, kalau dia tak bisa membayarnya, dia benar-benar akan dikeluarkan dari rumah sakit ini.

"Tenang, kalau lu mau, gua deposit dulu, 20 juta gimana?" kata Devan.

"Ga usah ke gua, deposit ke rumah sakit aja, ya udah gua bilang dulu ke perawatnya buat masukin mereka berdua ke VIP," kata Sandra, entah kenapa malah salah tingkah dan gugup mendengar suara lembut Devan itu.

"Ya, terima kasih," kata Devan dengan senyuman manisnya, sial, sepertinya Sandra terkena takikardi, jantungnya berdetak begitu kencang lebih dari biasanya.

Devan hanya memandang dengan lembut kepergian Sandra, sebenarnya dia melihat segalanya, bagaimana wanita itu dengan cekatan menyelamatkan nyawa seseorang yang bahkan tak dikenalnya, merelakan waktu tidur dan istirahatnya, bahkan dia tahu sebenarnya ini bukan jadwalnya dia masuk, namun tanpa mempersoalkan hal tersebut, dia langsung saja mengikuti panggilan hatinya, bahkan darah yang mengenai bajunya pun tak dihiraukannya lagi.

_____________________________________

Daftar Istilah

Takikardia : jantung berdetak lebih kencang.

Terpopuler

Comments

Kristina Situmeang

Kristina Situmeang

baca novel ini jadi kebayang drakor yg adegannya tentang RS dan segala keruwetan nya ditambah kisah asmara nya

2022-01-22

1

Yulestiani Desy Wulandari Soewarno

Yulestiani Desy Wulandari Soewarno

Kakaaaaaakkk... Keren bqnget siyyy ceritanyaaaa

2021-10-02

0

Salsabila Cha-cha Azzahra

Salsabila Cha-cha Azzahra

aku suka semua karya mu.....

2021-05-26

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14 -
16 Episode 16 -
17 Episode 17
18 episode 17
19 episode 18
20 episode 19.
21 Episode 20.
22 Episode 21.
23 Episode 22.
24 Episode 23.
25 Episode 24.
26 Episode 25.
27 Episode 26.
28 Episode 27.
29 Episode 28.
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31.
33 Episode 32
34 Episode 33
35 episode 34.
36 episode 35.
37 episode 36.
38 episode 37.
39 Episode 38
40 Episode 39.
41 Episode 40.
42 Episode 41
43 Episode 42.
44 Episode 43.
45 episode 44.
46 Episode 45.
47 Episode 46.
48 Episode 47.
49 Episode 48.
50 Episode 49.
51 Epidose 50
52 Episode 51.
53 Episode 52.
54 Episode 53.
55 Episode 54.
56 Episode 55.
57 56
58 57.
59 58.
60 59.
61 60
62 61
63 62
64 63
65 64
66 65.
67 66.
68 67
69 68.
70 69.
71 70
72 71
73 72
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83.
85 84
86 85
87 86
88 87
89 88.
90 89.
91 90
92 91.
93 92
94 93.
95 94.
96 95.
97 96.
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 102
104 103
105 104
106 105
107 106
108 107
109 109
110 109
111 110
112 111
113 112
114 113
115 114
116 115
117 116
118 117
119 118
120 119
121 120
122 121
123 122
124 123.
125 124.
126 125
127 126.
128 127.
129 128
130 129.
131 130.
132 131.
133 132.
134 133.
135 134.
136 135.
137 136.
138 137
139 138.
140 139
141 140
142 141
143 142
144 143
145 144 - Malam pertama.
146 145- malam pertama 2
147 146- malam pertama 3
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 157
159 158
160 159
161 160
162 161
163 162
164 163
165 164
166 165
167 166
168 167
169 168
170 169
171 170 - skip kalo puasa.
172 171
173 172
174 173
175 174
176 175
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Prolog
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14 -
16
Episode 16 -
17
Episode 17
18
episode 17
19
episode 18
20
episode 19.
21
Episode 20.
22
Episode 21.
23
Episode 22.
24
Episode 23.
25
Episode 24.
26
Episode 25.
27
Episode 26.
28
Episode 27.
29
Episode 28.
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31.
33
Episode 32
34
Episode 33
35
episode 34.
36
episode 35.
37
episode 36.
38
episode 37.
39
Episode 38
40
Episode 39.
41
Episode 40.
42
Episode 41
43
Episode 42.
44
Episode 43.
45
episode 44.
46
Episode 45.
47
Episode 46.
48
Episode 47.
49
Episode 48.
50
Episode 49.
51
Epidose 50
52
Episode 51.
53
Episode 52.
54
Episode 53.
55
Episode 54.
56
Episode 55.
57
56
58
57.
59
58.
60
59.
61
60
62
61
63
62
64
63
65
64
66
65.
67
66.
68
67
69
68.
70
69.
71
70
72
71
73
72
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83.
85
84
86
85
87
86
88
87
89
88.
90
89.
91
90
92
91.
93
92
94
93.
95
94.
96
95.
97
96.
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
102
104
103
105
104
106
105
107
106
108
107
109
109
110
109
111
110
112
111
113
112
114
113
115
114
116
115
117
116
118
117
119
118
120
119
121
120
122
121
123
122
124
123.
125
124.
126
125
127
126.
128
127.
129
128
130
129.
131
130.
132
131.
133
132.
134
133.
135
134.
136
135.
137
136.
138
137
139
138.
140
139
141
140
142
141
143
142
144
143
145
144 - Malam pertama.
146
145- malam pertama 2
147
146- malam pertama 3
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
157
159
158
160
159
161
160
162
161
163
162
164
163
165
164
166
165
167
166
168
167
169
168
170
169
171
170 - skip kalo puasa.
172
171
173
172
174
173
175
174
176
175

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!