episode 18

Devan hanya melihat wanita itu menjauh darinya, sedikit mengerutkan dahinya kenapa wajah Sandra tampak begitu kesal.

"Ini nanti yang Visite dokter ruangan kan? Keadaannya stabil kan?" Tanya Sandra mencoba mengalihkan perhatiannya ke data pasiennya.

"Ya, nanti dokter Siska yang Visite dok, Sampai sekarang stabil dok," kata perawat itu.

"Ya baguslah kalau begitu, kalau entar ada apa-apa yang kayak gini lagi, panggil aku aja ya kak," kata Sandra.

"Iya dok, untung dokter ada, kalau dokter Siska yang ngusurusin pasti dia syok dibentak-bentak gitu," kata salah satu perawat itu.

"Udah bisa kak, dari waktu kuliah juga suka dibentak ama dokter senior," canda Sandra diselingi tawa yang akhirnya bisa dia keluarkan setelah meredam amarahnya.

"Ehm!" Suara deheman terdengar berat yang langsung membuat Sandra menatap. Mata Sandra menangkap tatapan sendu itu, Ehm? Kenapa Sandra baru tahu bahwa pria ini punya mata yang begitu indah. Hitam menghanyutkan.

"Ya?" tanya Sandra.

"Sudah selesai, mau sarapan?" Tanya Devan langsung.

"Enggak aku lagi kerja," kata Sandra lagi, apa yang membuat pria ini berpikir dia mau diajak makan?

"Eh, dok, enggak apa-apa loh, dokter Siska juga paling sebentar lagi datang," kata salah satu perawat itu, cukup terkesima melihat wajah Devan dari tadi.

"Bener dok, lagi pula dokter kelihatan capek banget, sarapan dulu dok," kata perawat yang lain seolah bekerja sama agar Sandra pergi bersama Devan, membuat Sandra pastinya bingung melihat sikap mereka, apalagi ketiganya tampak cengengesan.

"Tidak baik menolak niat baik seseorang," ujar Devan pada Sandra, berharap dengan sangat Sandra setuju.

"Tapi …." Kata Sandra namun belum selesai dia malah langsung dipotong oleh Devan.

"Sebentar lagi kau harus masuk lagi kan? Ayo, sarapan," kata Devan seolah memaksa.

"Ya, dok, sarapan dulu dok," kata perawat di dekat Sandra mengambil status dari tangan Sandra. Sandra tentu kaget melihat tingkah mereka semua, tapi saat Devan melangkah pergi, herannya dia juga malah mengikutinya.

Suasana canggung terasa di dalam lift saat menuju lantai dasar, wangi semerbak dari tubuh Devan terasa memenuhi lift itu. Sandra sendikit penasaran, bagaimana pria ini bisa sewangi itu padahal masih sangat pagi, apa dia mandi dengan parfum.

"Mau makan apa?" Tanya Devan memecahkan sunyi suara lift.

"Ehm, kita makan di kantin depan aja soalnya habis ini aku harus ikut pelaporan kasus," kata Sandra lagi sebenarnya tak ingin pergi jauh, karena jika pergi pasti harus semobil lagi dengan pria ini.

"Baiklah," kata Devan seadanya.

Pintu lift terbuka. Saat itu jam sudah menunjukkan hampir pukul 6 pagi, sinar matahari remang sudah mulai terlihat, cahaya matahari masih terlihat di ufuk timur namun masih malu-malu menunjukkan seluruh sinarnya.

Saat pintu lift itu terbuka, banyak karyawan rumah sakit dan beberapa dokter juga perawat tampak menunggu lift itu, mereka yang melihat Sandra dengan seorang pria sedikit terkejut. Mereka semakin terkejut saat Devan mempersilakan Sandra duluan untuk keluar, mata mereka lekat memandang Sandra hingga membuat Sandra gugup. Apa yang mereka sedang pikirkan?

Semua mata mengikuti gerakan Sandra, dia salah satu dokter yang cukup di kenal di rumah sakit ini, selain dikenal dokter di IGD, dia juga terkenal oleh keberanian dan dandannya yang cukup berbeda dari yang lainnya. Juga tentunya sebagai perawan tua. Tapi melihat Sandra keluar diikuti pria dengan wajah seperti Devan, semua orang tentu kaget dan tercengang.

"Kenapa? Gugup ya?" bisik Devan yang melihat gaya Sandra yang kaku, berusaha menghindari mata-mata yang heran menatapnya.

"He? Apaan? Gak ah," ujar Sandra salah tingkah, melihat itu membuat Devan tertawa kecil, ternyata wanita ini benar-benar menggemaskan saat gugup.

"Woh, pagi-pagi udah berdua aja," suara nyaring itu terdengar membuat mata Sandra membesar, sudah pasti suara Joshua.

"Selamat pagi," sapa Devan.

"Pagi, mau kemana kalian, progres banget nih," kata Joshua tersenyum senang melihat sahabatnya ini akhirnya bisa berjalan berdua dengan pria selain dirinya.

"Apaan sih? Gua ama dia cuma mau sarapan doang," ujar Sandra risih, sudah tadi dilihat oleh banyak orang sekarang dia diledek sama si kutu kupret ini, pikirnya.

"Serius? Hebat lu Van, ini anak jarang banget mau sarapan, kalau mau pasti mie, jangan biarin dia makan mie ya," kata Joshua semakin sumringah. Sandra meliriknya dengan sinis.

"Iya, ga ikut makan, Josh?" Tanya Devan.

"Ga ah, gua ga mau ganggu momen kalian berdua, nikmatin bro, ini singa susah ditahlukin," ujar Joshua semangat.

"Apaan sih! Gue tendang nih kaki Lo!" Kesal Sandra yang terus digoda oleh Joshua.

"Ets! Jangan! Celana gua entar lecek, udah Gih sana, entar keburu laporan kasus, gua jalan dulu ya Bro," ujar Joshua yang segera memulai langkahnya namun tak lupa melempar wajah menggodanya pada Sandra yang semakin kesal, entah kenapa wajahnya menjadi terasa panas sekali mendapatkan godaan dari Joshua itu. Pasti karena dia sedang kesal, asumsinya.

"Yuk," kata Devan mencoba memulai langkahnya kembali.

Mereka segera tiba di kantin rumah sakit itu, tak terlalu besar namun cukup untuk menampung sekitar sepuluh meja di sana. Ada beberapa orang perawat dan juga staff rumah sakit yang masih tampak menikmati makan pagi mereka. Melihat Sandra masuk dan juga duduk dengan seorang pria, beberapa dari mereka yang mengenalnya langsung sedikit kaget walaupun akhirnya mereka pura-pura tak memperhatikan saat Sandra mulai mengedarkan pandangannya.

"Wah Dok! Tumben makan di sini, biasa minta dianterin ke kadok, mau makan apa dok? Yang biasa?" Ramah ibu pemilik warung menyambut Sandra walau rasa penasaran bergejolak, dia tahu siapa Sandra ini.

"Ya! Aku mau mie …!" Kata Sandra menggebu, makan mie goreng sepertinya enak.

"Jangan makan mie pagi-pagi begini, kau seharusnya tahu kan?" Kata Devan memotong, membuat kata yang ingin keluar dari mulut Sandra tercekat di tenggorokan. Berani sekali memotong pembicaraannya lagi.

"Bu, ada apa saja?" Kata Devan.

"Banyak Pak, ada nasi soto, nasi uduk, nasi goreng, mie, SOP juga sudah ada," ujar ibu pemilik Kantin.

"Mau nasi apa?" Tanya Devan.

"Aku tidak suka makan nasi putih," ujar Sandra kesal, tapi tak juga membantah.

"Ya sudah, nasi gorengnya 1 Bu," kata Devan lagi.

"Oh, siap, bapak mau makan apa?" kata Ibu itu sumringah.

"Tidak, saya tidak makan," ujar Devan membuat Sandra meliriknya tajam dengan kerutan di wajahnya, Devan tahu Sandra ingin bertanya padanya.

"Ya, tunggu sebentar ya, ini pedes gak?" Kata ibu Kantin itu lagi.

"Pedes! Harus pedes! Awas ga pedes, buat sekarang Bu!" ujar Sandra yang langsung saja keluar dengan cepat dan jelasnya, tak ingin lagi kata-katanya disalip oleh Devan.

Terpopuler

Comments

Yeni Cahyany

Yeni Cahyany

Bu dokter masa pagi² makan yg pedes²..😁

2022-02-03

0

Mirwani Adwa Azizah

Mirwani Adwa Azizah

😂😂😂😂😂

2022-01-09

1

Hana M

Hana M

Devan culik aja dokter sandra

2021-02-28

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14 -
16 Episode 16 -
17 Episode 17
18 episode 17
19 episode 18
20 episode 19.
21 Episode 20.
22 Episode 21.
23 Episode 22.
24 Episode 23.
25 Episode 24.
26 Episode 25.
27 Episode 26.
28 Episode 27.
29 Episode 28.
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31.
33 Episode 32
34 Episode 33
35 episode 34.
36 episode 35.
37 episode 36.
38 episode 37.
39 Episode 38
40 Episode 39.
41 Episode 40.
42 Episode 41
43 Episode 42.
44 Episode 43.
45 episode 44.
46 Episode 45.
47 Episode 46.
48 Episode 47.
49 Episode 48.
50 Episode 49.
51 Epidose 50
52 Episode 51.
53 Episode 52.
54 Episode 53.
55 Episode 54.
56 Episode 55.
57 56
58 57.
59 58.
60 59.
61 60
62 61
63 62
64 63
65 64
66 65.
67 66.
68 67
69 68.
70 69.
71 70
72 71
73 72
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83.
85 84
86 85
87 86
88 87
89 88.
90 89.
91 90
92 91.
93 92
94 93.
95 94.
96 95.
97 96.
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 102
104 103
105 104
106 105
107 106
108 107
109 109
110 109
111 110
112 111
113 112
114 113
115 114
116 115
117 116
118 117
119 118
120 119
121 120
122 121
123 122
124 123.
125 124.
126 125
127 126.
128 127.
129 128
130 129.
131 130.
132 131.
133 132.
134 133.
135 134.
136 135.
137 136.
138 137
139 138.
140 139
141 140
142 141
143 142
144 143
145 144 - Malam pertama.
146 145- malam pertama 2
147 146- malam pertama 3
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 157
159 158
160 159
161 160
162 161
163 162
164 163
165 164
166 165
167 166
168 167
169 168
170 169
171 170 - skip kalo puasa.
172 171
173 172
174 173
175 174
176 175
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Prolog
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14 -
16
Episode 16 -
17
Episode 17
18
episode 17
19
episode 18
20
episode 19.
21
Episode 20.
22
Episode 21.
23
Episode 22.
24
Episode 23.
25
Episode 24.
26
Episode 25.
27
Episode 26.
28
Episode 27.
29
Episode 28.
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31.
33
Episode 32
34
Episode 33
35
episode 34.
36
episode 35.
37
episode 36.
38
episode 37.
39
Episode 38
40
Episode 39.
41
Episode 40.
42
Episode 41
43
Episode 42.
44
Episode 43.
45
episode 44.
46
Episode 45.
47
Episode 46.
48
Episode 47.
49
Episode 48.
50
Episode 49.
51
Epidose 50
52
Episode 51.
53
Episode 52.
54
Episode 53.
55
Episode 54.
56
Episode 55.
57
56
58
57.
59
58.
60
59.
61
60
62
61
63
62
64
63
65
64
66
65.
67
66.
68
67
69
68.
70
69.
71
70
72
71
73
72
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83.
85
84
86
85
87
86
88
87
89
88.
90
89.
91
90
92
91.
93
92
94
93.
95
94.
96
95.
97
96.
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
102
104
103
105
104
106
105
107
106
108
107
109
109
110
109
111
110
112
111
113
112
114
113
115
114
116
115
117
116
118
117
119
118
120
119
121
120
122
121
123
122
124
123.
125
124.
126
125
127
126.
128
127.
129
128
130
129.
131
130.
132
131.
133
132.
134
133.
135
134.
136
135.
137
136.
138
137
139
138.
140
139
141
140
142
141
143
142
144
143
145
144 - Malam pertama.
146
145- malam pertama 2
147
146- malam pertama 3
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
157
159
158
160
159
161
160
162
161
163
162
164
163
165
164
166
165
167
166
168
167
169
168
170
169
171
170 - skip kalo puasa.
172
171
173
172
174
173
175
174
176
175

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!