Episode 13

Sandra bejalan ke arah IGD, malam ini sudah menunjukkan pukul 08.00 malam, sebenarnya dia sama sekali tidak punya jam tugas malam ini, namun malam ini Larra memintanya untuk menemaninya berjaga malam dengan dalih dia pernah digangguin sama penghuni di kamar dokter khusus IGD. Sandra bukan orang yang tak percaya hantu, terbukti beberapa kali dia harus bersinggungan dengan hal itu, tapi dia juga termasuk orang yang lumayan tak peduli soal begituan, selama kita tak mengganggu, rasanya mereka juga tak akan mengusik kita.

"San!" terdengar suara yang sandra sangat kenal. Dia berhenti dan berbalik ke belakang, menatap remang pada sosok pria dengan baju jas dokter dengan gayanya yang selalu klimis, bahkan semalam ini pun rambutnya tetap basah dan tegang ke belakang.

"Lu lagi, lu lagi Jos, lama-lama gedek gua liat muka lu," kata Sandra menggerutu.

"Lah, lu kira gua ga mual liat muka lu, emang lu jaga? Bukannya Larra?" tanya Joshua sambil memasukkan stetoskop berwarna coklat itu ke dalam sakunya.

"Dia minta tolong ditemenin, karena kemarin katanya dia di gangguin ama neng kunti yang ada di Kadok, udah lu sana pergi -pergi, " ujar Sandra memberikan gestur mengusir.

"Alah, bilang aja lu kangen ama gua kan? Ya kan? Ampe lu bela-belain tidur di sini, kenapa gak calling gua aja, gua bisa ke rumah lu loh," ujar Joshua dengan gaya menggoda.

Sandra terkekeh dibuat-buat, seolah mengejek Joshua, Joshua melihat itu pun jadi merasa lucu, mau cari dimana lagi sahabat sehebat ini.

"Ingat lu udah punya gandengan, ntar kalau 'monyet' lu tau, gua bisa di hajar Sama dia," kata Sandra melirik ke arah Joshua.

"Tenang aja, hubungan gua Ama dia itu open banget, gua Ama dia ga saling mengekang karena gua udah bilang sama dia, gua kenal lu jauh sebelum dia, jadi kalau dia ga boleh cemburu Ama lu, eh, BTW, gimana sama si Devan kemarin?" kata Joshua mengandeng bahu Sandra.

Sandra terhenti, benar dia lupa soal itu, padahal dia sudah berjanji dia akan memarahi Joshua soal ini.

"Bener! gua lupa gua mau marah Ama lu gara-gara hal ini! lu ya! bisa-bisanya ninggalin gua sendirian!" cerocos Sandra membuyarkan keheningan malam, bahkan orkestra jangkrik yang terdengar pun berhenti karena suara cemprengnya.

"Eh, eh, kalem buk, kan gua ada yang gawat di sini, kalau gua balik lagi, makan waktu, lagian si Devan kan bisa nganter lu, Jadi gimana?"

"Gimana apanya? ya ga gimana-mana, gua dianter pulang ya udah, lu jangan gila ya mau jodohin gua Ama si Devan, dia itu cocokan jadi adik gua, adik gua aja lebih tua dari dia," kata Sandra tak berhenti mengomel.

"Abis gua frustasi liat lu," Kata Joshua lagi santai padahal Sandra sudah on fire di sampingnya.

"Frustasi Napa?"

"Ya, frustasi, gua udah bilang Ama diri gua sendiri kalau gua bakal nikah kalau lu juga nikah, gua kan setia kawan, ga mau ninggalin lu sendirian," kata Joshua sok manis.

"Udah deh lu ga usah sok perhatian, gua bahagia jomblo begini, mau gua makan sebakul, mau jalan Ama siapa pun, gua bebas Jo, apalagi yang gua ga punya," kata Sandra.

"Pasangan," kata Joshua yang langsung membuat Sandra memasang wajah masamnya, melihat Joshua yang hanya terkekeh melihat wajah masam Sandra yang menurutnya jelek sekali.

"Dokter Joshua! Ada yang minta diperiksa," teriak seorang perawat sedikit menggema di rumah sakit yang mulai menyepi itu.

"Noh! Fans lu minta diperiksa," kata Sandra lagi, Joshua memang termasuk dokter populer di ruangan.

"Ya, dong, gua gitu loh, udah ah ngomong ama lu, otak gua jadi mampet," kata Joshua berbalik.

"Enak aja lu! "

"Kalau lu kangen gua, gua di kadok ruangan ya, " ujar Joshua kembali menggoda sahabatnya.

"Najis, " ujar Sandra sambil tertawa, dia lalu segera berjalan ke kadok yang cukup remang-remang di belakang IGD itu.

Dia mengetuk pintu Kadok itu, tak lama pintu terbuka, Sandra langsung kaget dengan apa yang dilihatnya, Larra membukanya dengan mengunakan mukenah putihnya, lengkap dengan Al-Quran yang ada dalam pelukannya.

"Kak, masuk kak, untung kakak bisa datang, " ujar Larra tampak ketakutan.

"Iya, hampir copot jantung kakak ngeliat kamu kayak gitu, " kata Sandra sedikit mengusap dadanya, benar-benar cukup kaget melihat Larra berbalut mukenah seperti itu, mengingat satu legenda horor Indonesia, siapa lagi kalau bukan hantu bungkus alias mas poci.

"Kak, kakak tidur dimana? Di atas atau di bawah?" ujar Larra lagi, memperbaiki Sajjadahnya yang masih tergelar di lantai.

"Di mana aja dek, yang penting bisa tidur, bawah juga enggak apa-apa," kata Sandra, meletakkan barang-barangnya di kasur yang langsung beralaskan lantai itu.

"Ah, ga enak kak, masa senior tidur di bawah, " ujar Larra segan.

"Enggak apa-apa, bener, aku lebih suka tidur di lantai, adem semeriwing gimana gitu, eh, dimana neng kuntinya?" kata Sandra becanda.

"Ish Kak! jangan dipanggil, gimana sih kakak, ntar dia datang gimana?" kata Larra memegang tangan Sandra, wajahnya tampak takut, tak tahu benaran ketakutan atau memang hanya dibuat-buatnya.

"Lah kan kamu yang bilang dia ada di sini?" kata Sandra lagi makin getol menakuti, padahal wajah Larra semakin pucat.

"Iya kak, jadi gini, kemarin kan si Paula yang jaga, katanya pas dia keluar periksa pasien, nah dia pas mau balik eh ada suara ketawa gitu di dalam sini, trus pas dia liat ke jendela, ada putih-putih dekat Sono nih," kata Larra merinding ketakutan,

tak berani menunjuk ke arah di dekat kamar mandi kamar dokter itu, membayangkan suara dan wanita berbalut gaun putih itu.

"Lah, jadi bukan lu yang lihat?" tanya Sandra kaget.

"Bukan lah kak, kalau aku yang lihat masuk pun aku ga mau kak," kata Larra dengan gayanya yang merengek ketakutan.

"Ya udah, jangan nangis, ada kakak di sini," kata Sandra menepuk tangan Larra yang ada di bahunya. Larra melirik ke arah Sandra, dia lalu segera sedikit menjauh dari Sandra, " lah Napa lagi? apa muka gua udah kayak Neng Kunti?" tanya Sandra, kali ini dia mengeluarkan selimut yang bahkan sudah 2 bulan tak dicucinya, bukan males, hanya suka baunya.

"Yah, abis kak Joshua bilang kakak sukanya Ama cewek," kata Larra, tahu sebenarnya hanya becanda, tapi dia juga takut jika hal itu ternyata benar.

"Sial tuh kutu kupret, bener-bener penyebar gosip, ga dek, jomblo gini gua lurus kok," kata Sandra sudah PW menutup tubuhnya dengan selimutnya.

"Hahaha, becanda kak, kalau kakak mau tidur, kakak tidur aja kak, makasih sekali lagi kakak mau nemenin di sini ya kak," kata Larra akhirnya melepas mukenah dan menyimpannya di tempatnya, segera merebahkan tubuhnya di kasur di dekat tempat tidur Larra, Sandra hanya mengangguk membuka aplikasi permainan di ponselnya, mulai larut dalam dunianya.

Tiba-tiba pintu kamar dokter itu terbuka, Larra dan Sandra tentu langsung terkejut, mereka hingga terduduk karenanya, kaget melihat siapa yang ada di ambang pintu mereka sekarang.

"Waduh, anak-anak perawan jam gini udah mau tidur," kata Joshua yang menangkap wajah kaget Larra dan Sandra, Sandra membesarkan matanya melihat pria yang ada di samping Joshua, lagi-lagi pria itu, siapa lagi kalau bukan Devan, mau apa lagi anak kecil ini pikir Sandra.

Terpopuler

Comments

Rinisa

Rinisa

Next...🤗

2022-02-20

0

Zayhida

Zayhida

hy kak Thor salam kenal dari mantan perawat OK (sekarang jadi perawat anak bojo) semoga sehat selalu telat bgtQ tau novel Kakak berasa nostalgia persis ada kawan kya Larra gt malah maksa datang kekost.an bawain segala macam makanan kesukaanQ biarQ mau ngawani Dia jaga malem mana klo tidur sebad buat br2 bener² takut tk beralasan trus segede ruang OK lampu dinyalakan semua alhasilQ gak bisa tidur karna Dia ngajak ngobrol trs soalnya dulu yang jaga OK cuma 1perawat klo tiba² ada cyto manggil yang oncall.
Duh kak jadi baper pengen balik kemasa bujang lagi berkarir lagi

2021-06-11

2

Runa💖💓

Runa💖💓

pepet terus si sandranya Devan👍👍

2021-05-18

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14 -
16 Episode 16 -
17 Episode 17
18 episode 17
19 episode 18
20 episode 19.
21 Episode 20.
22 Episode 21.
23 Episode 22.
24 Episode 23.
25 Episode 24.
26 Episode 25.
27 Episode 26.
28 Episode 27.
29 Episode 28.
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31.
33 Episode 32
34 Episode 33
35 episode 34.
36 episode 35.
37 episode 36.
38 episode 37.
39 Episode 38
40 Episode 39.
41 Episode 40.
42 Episode 41
43 Episode 42.
44 Episode 43.
45 episode 44.
46 Episode 45.
47 Episode 46.
48 Episode 47.
49 Episode 48.
50 Episode 49.
51 Epidose 50
52 Episode 51.
53 Episode 52.
54 Episode 53.
55 Episode 54.
56 Episode 55.
57 56
58 57.
59 58.
60 59.
61 60
62 61
63 62
64 63
65 64
66 65.
67 66.
68 67
69 68.
70 69.
71 70
72 71
73 72
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83.
85 84
86 85
87 86
88 87
89 88.
90 89.
91 90
92 91.
93 92
94 93.
95 94.
96 95.
97 96.
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 102
104 103
105 104
106 105
107 106
108 107
109 109
110 109
111 110
112 111
113 112
114 113
115 114
116 115
117 116
118 117
119 118
120 119
121 120
122 121
123 122
124 123.
125 124.
126 125
127 126.
128 127.
129 128
130 129.
131 130.
132 131.
133 132.
134 133.
135 134.
136 135.
137 136.
138 137
139 138.
140 139
141 140
142 141
143 142
144 143
145 144 - Malam pertama.
146 145- malam pertama 2
147 146- malam pertama 3
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 157
159 158
160 159
161 160
162 161
163 162
164 163
165 164
166 165
167 166
168 167
169 168
170 169
171 170 - skip kalo puasa.
172 171
173 172
174 173
175 174
176 175
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Prolog
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14 -
16
Episode 16 -
17
Episode 17
18
episode 17
19
episode 18
20
episode 19.
21
Episode 20.
22
Episode 21.
23
Episode 22.
24
Episode 23.
25
Episode 24.
26
Episode 25.
27
Episode 26.
28
Episode 27.
29
Episode 28.
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31.
33
Episode 32
34
Episode 33
35
episode 34.
36
episode 35.
37
episode 36.
38
episode 37.
39
Episode 38
40
Episode 39.
41
Episode 40.
42
Episode 41
43
Episode 42.
44
Episode 43.
45
episode 44.
46
Episode 45.
47
Episode 46.
48
Episode 47.
49
Episode 48.
50
Episode 49.
51
Epidose 50
52
Episode 51.
53
Episode 52.
54
Episode 53.
55
Episode 54.
56
Episode 55.
57
56
58
57.
59
58.
60
59.
61
60
62
61
63
62
64
63
65
64
66
65.
67
66.
68
67
69
68.
70
69.
71
70
72
71
73
72
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83.
85
84
86
85
87
86
88
87
89
88.
90
89.
91
90
92
91.
93
92
94
93.
95
94.
96
95.
97
96.
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
102
104
103
105
104
106
105
107
106
108
107
109
109
110
109
111
110
112
111
113
112
114
113
115
114
116
115
117
116
118
117
119
118
120
119
121
120
122
121
123
122
124
123.
125
124.
126
125
127
126.
128
127.
129
128
130
129.
131
130.
132
131.
133
132.
134
133.
135
134.
136
135.
137
136.
138
137
139
138.
140
139
141
140
142
141
143
142
144
143
145
144 - Malam pertama.
146
145- malam pertama 2
147
146- malam pertama 3
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
157
159
158
160
159
161
160
162
161
163
162
164
163
165
164
166
165
167
166
168
167
169
168
170
169
171
170 - skip kalo puasa.
172
171
173
172
174
173
175
174
176
175

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!