Episode 14 -

Sandra memutar bola matanya, nyatanya senyuman manis dari Devan tidak bisa membuatnya tertarik dengan pria itu. Malah Larra yang tampak cengengesan salah tingkah melihat Devan ada di depan pintu kadok itu.

"Ngapain pada ke sini?" tanya Sandra sedikit Ketus karena aktivitasnya terganggu.

"Enggak ada pingin lihat lu aja sih, eh ni ada si Devan Masa enggak disambut?" tanya Joshua.

"Ya, kalau mau masuk-masuk aja kali nggak usah disebut sambut emang apaan?" kata Sandra lagi.

Joshua memandang Devan merasa sedikit tidak enak karena sambutan dari Sandra tapi nyatanya pria itu hanya tersenyum, dia menyukai gaya cuek dari Sandra.

Tapi baru saja Joshua dan Devan ingin masuk ke dalam kadok tiba mereka diserobot oleh Seorang perawat dengan keadaan yang tergesa-gesa dan sedikit cemas.

"Dok, KLL (kecelakaan lalu lintas) lagi, dok," ucap Kak Lesti dengan sangat panik.

"Waduh baru juga mau masuk udah disambut dengan beginian" ujar Joshua sambil menggaruk keningnya kecil.

"Lu sih, emang pembawa pasien," gerutu Sandra malas, tak sedikit pun dia menatap ke arah Devan yang selalu melihat ke arahnya.

Sandra dengan malas berdiri dari tempat tidurnya dia menyambar jas dokternya, berjalan sedikit gontai menuju ke arah IGD yang terlihat remang, Larra mengikutinya perlahan.

Joshua dan Devan yang ditinggalkan oleh Sandra dan Larra, hanya bisa melihat mereka menjauh pergi dan menghilang di balik pintu IGD.

Sandra melebarkan matanya lihat keadaan yang cukup genting di dalam IGD tersebut, ternyata bukan hanya satu orang yang mengalami kecelakaan, tempatnya satu keluarga.

Di ranjang pertama sang suami sudah terlihat tidak sadarkan diri hanya sesekali mengerang meluapkan rasa sakit yang dia rasa, tak ada luka di bagian wajah tangan atau kakinya, semuanya bersih namun rasa sakit jelas terlihat sangat di wajahnya.

Di ranjang kedua tampak istrinya hanya sesekali membolak balikkan kepalanya, salah satu perawat buka baju sang istri menunjukkan bagian perutnya, Sandra sedikit bergidik, melihat lubang yang mengeluarkan darah seperti luka tusukan suatu benda.

Pera perawat di sana Sigap langsung memasangkan infus kepada mereka, semua orang di IGD tampak sangat sangat sibuk mengurusi pekerjaan mereka masing-masing.

Seorang perawat langsung mendatanginya, menjelaskan bahwa mereka mengalami kecelakaan diserempet oleh mobil yang tak bertanggung jawab, suaminya mengeluhkan nyeri dada sebelum dia mengalami penurunan kesadaran.

Sandra langsung menangani suaminya, sedangkan Larra menangani sang istri, segera melihat keadaan pria tersebut, tampak kesulitan dalam bernapas, napasnya pendek hingga terlihat begitu sesak.

"Kak, kasih oksigen 3 - 5 liter, ayo!" kata Sandra segera.

Dia segera melihat dada pria itu, tidak ada terlihat luka ataupun bekas menunjukkan adanya trauma pada bagian dadanya, namun dia melihat perbedaan pergerakan dari paru-parunya, sebelah kiri tertinggal dari yang kanan, melihat cara bernapas pasien yang cepat namun pendek Sandra langsung curiga ada sesuatu.

"Kak, naikkan tempat tidurnya, usahakan posisinya duduk," kata Sandra meminta tolong pada perawat lelaki untuk menaikkan ranjang agar posisi pasien terduduk, karena untuk kasus yang dia curigai, pasien memang lebih baik diperiksa dengan posisi duduk atau sebaliknya menggunakan posisi Trendelenburg.

Sandra segera mengambil stetoskopnya dengan cepat, dia mendengarkan suara napas dari pria yang masih saja tampak susah mengambil napasnya, sisi lain para perawat menggunting celananya, memastikan tak ada yang luka, perawat lain memeriksa bagian kepalanya, telihat luka di bagian daun telinganya, tak berbahaya.

Pada saat Auskultasi, Sandra mendapatkan redupnya suara napas paru bagian bawah sebelah kirinya, saat mencoba melakukan perkusi di dadanya hasilnya adalah dull.

Sandra membesarkan matanya, apa yang dia pikirkan sepertinya benar.

"Tensinya?" kata Sandra.

"130/80 mmHg dok, nadi 100 kali per menit, pernapasan 30 kali permenit," kata Perawat yang bertugas untuk meriksa semua tanda vital pasien itu.

"Saya minta foto thorax AP posisi supine sekarang, hubungi bagian radiologinya," kata Sandra langsung, dia harus mengkonfirmasi apa yang ada di dalam pikirannya sehingga dia bisa langsung mengerjakan langkah selanjutnya.

"Baik, dokter," kata perawat itu mengambil status yang bahkan belum selesai dia buat, membuat sebuah formulir untuk melakukan foto rongent dada untuk pasien ini, dengan cepat perawat pria mempersiapkan pasien itu untuk mengantar pasien ke bagian radiologi.

"Statusnya menyusul saja," pinta Sandra, ini adalah salah satu kegawat daruratan medis yang harus ditangani segera.

"Kak, nanti sediain WSD (Water Shield Drainage), Chest tubenya, kalau positif hematothorax, harus dilakukan thorakosintesis," kata Sandra pada perawat yang mendampinginya.

Saat itu pula Larra tampak sedikit panik, dia tampak sudah naik ke atas ranjang pasien, Sandra menatap ke arah Larra, segera sigap mendekati Larra.

"No pulse kak," kata Larra yang sudah tak lagi memperhatikan bagaimana penampilannya,dengan cekatan memberikan tekanan pada dada sang istri yang sudah terkulai layu, Sandra tak bisa mengambil alih, bagaimana pun dia harus menghargai Larra, ini adalah pasiennya, dia hanya mencoba untuk mencari nadi pasien itu, nihil, tidak ada apa-apun terasa.

"Pen Light," ujar Sandra yang rasanya sudah tahu pasien ini akan berakhir kemana, dia lalu segera menyinari mata wanita yang masih berumur sekitar 25-30 tahun itu, pupilnya nyatanya sudah membesar, menandakan mati batang otak, dengan kata lain, pasien ini sudah tiada.

Larra menatap Sandra tanpa menghentikan CPR yang dia lakukan, Sandra hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, Larra langsung tampak lemas, malam ini dia kehilangan pasiennya, pasien pertamanya yang meninggal setelah dia menjadi dokter, Larra turun dari tubuh wanita itu, semua tampak berwajah muram, suara di IGD itu pun sudah tak riuh seperti tadi, cendrung hening, Larra terduduk lemas di depan status pasien, seperti baru keluarganya saja yang meninggal.

Sandra diam, mengamati kondisi wanita dengan lubang mengangga dibagian perutnya, dia menutup baju wanita itu, perawat memberikannya selimut.

"Sudah syok dok, nadi dan tensinya lemah pas sampai di sini," bisik Perawat itu, sudah tahu sebenarnya akan seperti ini, Sandra hanya mengangguk, tak tahu harus berbuat apa.

Heningnya IGD itu seketika berubah ketika mendengarkan tangis seorang anak, Sandra mengerutkan dahinya, melihat ke arah perawat yang ada di sampingnya.

"Ada anaknya dok, di sana," kata Perawat yang menunjukkan bed lain yang ada di sebelah IGD, biasa digunakan sebagai ruang observasi.

"Yang bener?!" tanya Sandra kaget, jika orang tuanya begini parah, anaknya bagaimana lagi?

Sandra segera berlari ke ruang observasi itu, dia terhenti ketika melihat Jonathan dan Devan ada di sana, anak itu masih berumur sekitar 6 tahun, tubuhnya gempal, dia sedang duduk di bibir ranjang, Devan duduk di depannya tampak sedang berbincang padanya, mencoba menenangkannya. Joshua sedang menyiapkan Providone Iodine untuk mengobati luka anak itu.

"Cuma luka gesek di tangan, sama kaki, yang lain tidak ada," kata Devan.

______________

Istilah:

posisi Trendelenburg : posisi kaki lebih di atas dari pada kepala pasien.

Foto Thorax PA : foto rongent dada posterior anterior, dimana pasien membelakangi tabung X-ray, dan dadanya menempel di kaset.

Posisi supine : posisi berbaring.

Dull : suara redup. seperti memukul sofa busa.

WSD : alat menampung cairan atau udara, biasa dihubungkan dengan chest tube ( selang dada).

Terpopuler

Comments

Tini Tambunan

Tini Tambunan

sukses thor sprtinya thor quin ini adalah orang medissssss top margotoplah klu karyanya thor. dan selalu juara. ceritanta selalu bikin penasaran dan ingin baca terus.sukses selalu ya thor 👌👌👌👌👍👍👍👍👍👏👏👏👏👏👏👏🙏🙏😘😘😘😘😘

2021-05-13

0

꧁🌹𝔻𝕚𝕣𝕒 𝒬ℛℱ💦꧂

꧁🌹𝔻𝕚𝕣𝕒 𝒬ℛℱ💦꧂

mantap mom

2021-04-05

0

NH

NH

bacanya ikutan jadi cepet, ikut panik 😄😄

blibet baca istilah istilahnya 😁😁

2021-03-24

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14 -
16 Episode 16 -
17 Episode 17
18 episode 17
19 episode 18
20 episode 19.
21 Episode 20.
22 Episode 21.
23 Episode 22.
24 Episode 23.
25 Episode 24.
26 Episode 25.
27 Episode 26.
28 Episode 27.
29 Episode 28.
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31.
33 Episode 32
34 Episode 33
35 episode 34.
36 episode 35.
37 episode 36.
38 episode 37.
39 Episode 38
40 Episode 39.
41 Episode 40.
42 Episode 41
43 Episode 42.
44 Episode 43.
45 episode 44.
46 Episode 45.
47 Episode 46.
48 Episode 47.
49 Episode 48.
50 Episode 49.
51 Epidose 50
52 Episode 51.
53 Episode 52.
54 Episode 53.
55 Episode 54.
56 Episode 55.
57 56
58 57.
59 58.
60 59.
61 60
62 61
63 62
64 63
65 64
66 65.
67 66.
68 67
69 68.
70 69.
71 70
72 71
73 72
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83.
85 84
86 85
87 86
88 87
89 88.
90 89.
91 90
92 91.
93 92
94 93.
95 94.
96 95.
97 96.
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 102
104 103
105 104
106 105
107 106
108 107
109 109
110 109
111 110
112 111
113 112
114 113
115 114
116 115
117 116
118 117
119 118
120 119
121 120
122 121
123 122
124 123.
125 124.
126 125
127 126.
128 127.
129 128
130 129.
131 130.
132 131.
133 132.
134 133.
135 134.
136 135.
137 136.
138 137
139 138.
140 139
141 140
142 141
143 142
144 143
145 144 - Malam pertama.
146 145- malam pertama 2
147 146- malam pertama 3
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 157
159 158
160 159
161 160
162 161
163 162
164 163
165 164
166 165
167 166
168 167
169 168
170 169
171 170 - skip kalo puasa.
172 171
173 172
174 173
175 174
176 175
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Prolog
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14 -
16
Episode 16 -
17
Episode 17
18
episode 17
19
episode 18
20
episode 19.
21
Episode 20.
22
Episode 21.
23
Episode 22.
24
Episode 23.
25
Episode 24.
26
Episode 25.
27
Episode 26.
28
Episode 27.
29
Episode 28.
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31.
33
Episode 32
34
Episode 33
35
episode 34.
36
episode 35.
37
episode 36.
38
episode 37.
39
Episode 38
40
Episode 39.
41
Episode 40.
42
Episode 41
43
Episode 42.
44
Episode 43.
45
episode 44.
46
Episode 45.
47
Episode 46.
48
Episode 47.
49
Episode 48.
50
Episode 49.
51
Epidose 50
52
Episode 51.
53
Episode 52.
54
Episode 53.
55
Episode 54.
56
Episode 55.
57
56
58
57.
59
58.
60
59.
61
60
62
61
63
62
64
63
65
64
66
65.
67
66.
68
67
69
68.
70
69.
71
70
72
71
73
72
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83.
85
84
86
85
87
86
88
87
89
88.
90
89.
91
90
92
91.
93
92
94
93.
95
94.
96
95.
97
96.
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
102
104
103
105
104
106
105
107
106
108
107
109
109
110
109
111
110
112
111
113
112
114
113
115
114
116
115
117
116
118
117
119
118
120
119
121
120
122
121
123
122
124
123.
125
124.
126
125
127
126.
128
127.
129
128
130
129.
131
130.
132
131.
133
132.
134
133.
135
134.
136
135.
137
136.
138
137
139
138.
140
139
141
140
142
141
143
142
144
143
145
144 - Malam pertama.
146
145- malam pertama 2
147
146- malam pertama 3
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
157
159
158
160
159
161
160
162
161
163
162
164
163
165
164
166
165
167
166
168
167
169
168
170
169
171
170 - skip kalo puasa.
172
171
173
172
174
173
175
174
176
175

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!