Episode 11

"Kak, serius pakai baju itu?" tanya Larra memperhatikan penampilan Sandra, bertolak belakang sekali dengan penampilan Larra yang begitu anggun dengan gaun potongan A selutut berwarna hijau lumut yang elegan, sangat cocok dengannya.

"Larra! tolong selamatkan temanku ini dari memalukan dirinya sendiri, pinjamkan dia gaunmu," ujar Joshua sedikit mendrama tidur keadaan.

"Eh, ogah gua, udah Ayuk, telat nih, entar kalau makan malam badan gua makin yahud," kata Sandra menghindar.

"Apaan Yahud, badan lu kayak kebo beranak, udah lu ganti, kalau gak gua Ama Larra aja yang pergi, lu dari sini pulang naik angkot," kata Joshua dengan serius, Sandra memandang sinis teman sejawatnya ini, sepertinya mereka sudah berkerja sama sebelumnya, buktinya saja saat Sandra masuk ke kamar Larra, baju itu sudah tersedia, dan anehnya walau ukuran tubuh Sandra dan Larra beda sekali, gaun itu nyatanya muat dan pas sekali untuk Sandra.

Gaun dengan warna merah, potongan simpel dengan lengan sesiku, panjangnya cukup menutupi semua kaki Sandra, Sandra menatap dirinya di kaca, entah sudah berapa tahun dia tak menggunakan gaun formal seperti ini, terakhir dia ingat, itu pesta pernikahan adiknya.

"Wah, kak, kakak harus sering-sering begini, tubuh kakak bagus loh, montok tapi berbentuk, kata orang mah kayak gitar spayol," kata Larra melemparkan pujian sambil mencoba menata rambut seniornya yang cukup kusut itu.

"Aduh dek aku belum gajian, Larra tahu kan kapan kakak gajian, pas itu aja mujinya, eh aduh," kata Sandra sedikit kesakitan karena rambutnya tertarik.

"Wah, kenapa-kenapa? Nemu tikus mati di rambut si Sandra?" kata Joshua bangkit selepas dia bermain ponselnya, dia masuk setelah Sandra mengganti bajunya.

"Enak aja lu, lagian kenapa pake beginian sih? nih, udah jam mau jam setengah 8, mau makan jam berapa lagi nanti?" kata Sandra lagi.

"Tunggu, 1 lagi kak, bibirnya di kasih pewarna dikit," kata Larra yang suka rela memakaikan lipstiknya ke bibir Sandra yang cukup tebal itu.

Sandra menahan tubuhnya kaku, Larra geli melihatnya, lucu bagaikan anak kecil diberikan lipstick.

"Gua ogah ya pake tuh Enggrang," kata Sandra melihat Larra mengeluarkan High heelsnya dari raknya.

"Enggak, ini punya Larra kak," kata Larra sabar.

"Iya, lu pake aja sepatu butut lu tuh, untungnya gaunnya Larra panjang, kalau gak, malu juga gua liat sepatu lu," kata Joshua, makin menjadi-jadi karena ada yang berpihak padanya saat ini, Sandra hanya menyipitkan matanya, melempar kebencian pada sahabatnya ini.

Mereka melanjutkan perjalanan mereka yang harus ditempuh lebih dari setengah jam, saat mobil mereka masuk ke dalam area restoran itu, mereka langsung di sambut dan ditanya siapa yang ingin mereka temui.

Joshua, Sandra, Larra, cukup kaget saat mereka diboyong masuk ke dalam ruangan VVIP, mereka lalu melihat Devan yang sudah menunggu mereka di sana, tampak begitu mempesona dengan pakaian rapi dan formalnya, tentu itu pemikiran Larra, bagi Sandra yang penting adalah Steak-nya.

Devan tersenyum simpul, sedikit kaget dan terkesima dengan dandanan Sandra kali ini, wanita yang biasanya dia temui, yang tampak tak terlalu memperhatikan bagaimana cara dia berdandan, tiba-tiba tampak begitu manis dengan balutan gaun formal itu, tak salah dia memilihkan gaun itu untuknya.

Joshua menarik Larra untuk segera duduk di sampingnya, membuat Sandra mengerutkan dahinya karena hanya tinggal 1 kursi Yang tersisa, tentu di samping Devan.

"Duduk oi, jangan malu-maluin gua," kata Joshua berbisik pada Sandra yang terlihat ragu duduk di samping Devan, kenapa bukan dia saja yang duduk di samping Joshua.

"Dokter Sandra, pesanlah yang Anda inginkan," ujar Devan saat pelayan memberikan menu.

"Sudah memesan,bro?" tanya Joshua.

"Ya, sudah, silakan kalian yang pesan saja," terdengar begitu sopan dan penuh tata Krama, Sandra jadi melirik ke arah pria di sampingnya, terlihat cukup besar di sampingnya.

Setelah memesan, mereka tinggal menunggu makanan mereka, Sandra sudah tak sabar, rasanya perutnya begitu keroncongan, hingga dia tampak pecicilan duduk di tempatnya, berulang kali melihat pintu ruangan itu terbuka.

Joshua, Devan dan Larra yang malah asik mengobrol.

"Lu ini sebenarnya pekerjaannya apa bro?" kata Joshua lagi.

"Aku meneruskan usaha keluarga, keluargaku punya tambang batu bara kecil di Kalimantan," kata Devan dengan senyuman tipisnya, terlalu tampan hanya begitu saja membuat hati siapa pun meleleh.

"Gila, lu anak konglomerat ya," kata Joshua langsung.

"Gak dok, cuma kecil-kecilan aja," kata Devan, berulang kali melirik wanita di sampingnya, namun wanita itu sibuk sendiri entah melakukan apa.

Joshua menangkap lirikan itu, dia hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu.

"Dev, maaf ya, dia emang gitu orangnya, agak aneh emang, tapi apalah daya, dia sahabat gua," kata Joshua seperti berbisik pada Devan, Joshua bahkan menutup mulutnya dengan telapak tangannya agar Sandra tak mendengarnya, sayangnya kalau ada yang berbicara yang tidak-tidak tentangnya, pasti Sandra denger.

"Lu ngomong apa tadi?" tanya Sandra pada Joshua. Devan tertawa kecil melihat tingkah Sandra ini

"Kagak, lu kalem Napa, jangan kayak ga makan seminggu gitu Napa?"

"Iya, gua ga makan seminggu, gua mau makan lu," kata Sandra lagi.

"Nah, lu tau kan, dia titisannya Sumanto," kata Joshua lagi tak habis mengejek temannya.

Sandra ingin membalas, namun segera berpaling nikmat ketika pesanan steaknya datang, dia langsung menyantapnya tanpa aba-aba.

Sandra sudah selesai makan duluan, memandang tiga orang yang meja dengannya bahkan belum menyelesaikan setengahnya, dia mengerutkan dahinya, bagaimana bisa makan begitu pelan dan anggunnya, apa lagi melihat Larra makan, bagai ingin bertanya pada dagingnya, apakah daging itu bersedia dia makan atau tidak?

"Lar, Gua ada pingin sesuatu deh, lu ikut gua keluar dulu ya," kata Joshua sedikit berakting seperti dia ingin sesuatu.

"Kebetulan kak, mama juga pesen kue, entar beli kue juga ya kak," jawab Larra yang langsung mengundang kerutan dahi Sandra.

"Eh, gua juga ikut," kata Sandra langsung.

"Lah, masa Devan ditinggal sendiri, gua Ama Larra ada keperluan, mumpung di kota nih, lu di sini aja, lu kan ga butuh apa-apa," kata Joshua yang langsung buru-buru mengandeng Larra, jangan sampai Sandra jadi ikut mereka.

Sandra hanya diam, secepat kilat Joshua dan Larra meninggalkan dia dan pria ini berdua, suasana cukup canggung, Sandra tak tahu ingin bicara apa, jadi dia putuskan hanya mengotak-atik ponselnya.

"Sudah berapa lama jadi dokter dok?" tanya Devan berusaha mencairkan suasana.

"5-an deh kalau gak salah," kata Sandra menjawab seadanya.

"Ehm, gua panggilnya San atau Sandra aja deh ya biar ga kaku banget, sama kayak Joshua dan Larra," kata Devan mencoba lebih dekat, kata-kata "dok" itu terdengar sangat formal.

Terpopuler

Comments

Mimilngemil

Mimilngemil

parah 😂😂😂

2024-01-24

0

Karate Cat 🐈

Karate Cat 🐈

🤣🤣🤣🤣

2022-11-17

0

Rinisa

Rinisa

So Sweet....😍😍😍

2022-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14 -
16 Episode 16 -
17 Episode 17
18 episode 17
19 episode 18
20 episode 19.
21 Episode 20.
22 Episode 21.
23 Episode 22.
24 Episode 23.
25 Episode 24.
26 Episode 25.
27 Episode 26.
28 Episode 27.
29 Episode 28.
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31.
33 Episode 32
34 Episode 33
35 episode 34.
36 episode 35.
37 episode 36.
38 episode 37.
39 Episode 38
40 Episode 39.
41 Episode 40.
42 Episode 41
43 Episode 42.
44 Episode 43.
45 episode 44.
46 Episode 45.
47 Episode 46.
48 Episode 47.
49 Episode 48.
50 Episode 49.
51 Epidose 50
52 Episode 51.
53 Episode 52.
54 Episode 53.
55 Episode 54.
56 Episode 55.
57 56
58 57.
59 58.
60 59.
61 60
62 61
63 62
64 63
65 64
66 65.
67 66.
68 67
69 68.
70 69.
71 70
72 71
73 72
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83.
85 84
86 85
87 86
88 87
89 88.
90 89.
91 90
92 91.
93 92
94 93.
95 94.
96 95.
97 96.
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 102
104 103
105 104
106 105
107 106
108 107
109 109
110 109
111 110
112 111
113 112
114 113
115 114
116 115
117 116
118 117
119 118
120 119
121 120
122 121
123 122
124 123.
125 124.
126 125
127 126.
128 127.
129 128
130 129.
131 130.
132 131.
133 132.
134 133.
135 134.
136 135.
137 136.
138 137
139 138.
140 139
141 140
142 141
143 142
144 143
145 144 - Malam pertama.
146 145- malam pertama 2
147 146- malam pertama 3
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 157
159 158
160 159
161 160
162 161
163 162
164 163
165 164
166 165
167 166
168 167
169 168
170 169
171 170 - skip kalo puasa.
172 171
173 172
174 173
175 174
176 175
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Prolog
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14 -
16
Episode 16 -
17
Episode 17
18
episode 17
19
episode 18
20
episode 19.
21
Episode 20.
22
Episode 21.
23
Episode 22.
24
Episode 23.
25
Episode 24.
26
Episode 25.
27
Episode 26.
28
Episode 27.
29
Episode 28.
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31.
33
Episode 32
34
Episode 33
35
episode 34.
36
episode 35.
37
episode 36.
38
episode 37.
39
Episode 38
40
Episode 39.
41
Episode 40.
42
Episode 41
43
Episode 42.
44
Episode 43.
45
episode 44.
46
Episode 45.
47
Episode 46.
48
Episode 47.
49
Episode 48.
50
Episode 49.
51
Epidose 50
52
Episode 51.
53
Episode 52.
54
Episode 53.
55
Episode 54.
56
Episode 55.
57
56
58
57.
59
58.
60
59.
61
60
62
61
63
62
64
63
65
64
66
65.
67
66.
68
67
69
68.
70
69.
71
70
72
71
73
72
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83.
85
84
86
85
87
86
88
87
89
88.
90
89.
91
90
92
91.
93
92
94
93.
95
94.
96
95.
97
96.
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
102
104
103
105
104
106
105
107
106
108
107
109
109
110
109
111
110
112
111
113
112
114
113
115
114
116
115
117
116
118
117
119
118
120
119
121
120
122
121
123
122
124
123.
125
124.
126
125
127
126.
128
127.
129
128
130
129.
131
130.
132
131.
133
132.
134
133.
135
134.
136
135.
137
136.
138
137
139
138.
140
139
141
140
142
141
143
142
144
143
145
144 - Malam pertama.
146
145- malam pertama 2
147
146- malam pertama 3
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
157
159
158
160
159
161
160
162
161
163
162
164
163
165
164
166
165
167
166
168
167
169
168
170
169
171
170 - skip kalo puasa.
172
171
173
172
174
173
175
174
176
175

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!