Joshua menatap Sandra yang masih tidak bisa menghentikan air matanya, dia mengambil beberapa tisu sebelum melajukan mobilnya, Joshua tidak bisa mengatakan untuk jangan menangis, karena dia sendiri sebagai pria pun menangis, begitu kehilagan sosok yang bersahaja itu. Sandra menarik napas panjang, lalu sedikit tertawa melihat wajah Joshua yang tampak memerah, saat dia tertawa air mata kembali keluar.
"Udah, lu mau nangis, nangis aja sampe puas, gua udah penah liat muka lu yang lebih jelek dari itu, "kata Joshua sedikit mencairkan suasana.
"Iya nih, gua ingat dulu pas ayah meninggal, jadi campur aduk perasaannya,"kata Sandra kembali mengelap air matanya yang tidak bisa terbendung, mengalir terus, walaupun sebenernya dia tak ingin lagi menangis.
Joshua terdiam, dia menatap temannya, ayah Sandra meninggal mendadak saat dia masih koas, saat itu ayahnya yang juga seorang dokter bedah meninggal tiba-tiba saat dia sedang bertugas, tidak ada pesan terakhir, tidak juga tanda-tanda, ayahnya hanya mengaku pusing dan dia tergeletak begitu saja, begitu Sandra datang ke rumah sakit, ayahnya sudah tidak ada, Sandra sangat sedih dan marah pada ayahnya karena ayahnya sempat berpesan pada adik-adiknya yang duluan sampai, dia juga bercanda dengan ibunya, namun tidak menunggunya untuk terakhir kalinya, saat Sandra datang ayahnya sudah terbujur kaku, itu yang di sesalkan Sandra sampai sekarang, dia belum sempat memakai jas dokternya di depan ayahnya, belum sempat menemani ayahnya bekerja karena cita-cita ayahnya adalah melakukan operasi bersama dengannya.
Saat dia di wisuda, saat dia sudah resmi menggunakan gelar dr. di depan namanya, tempat pertama yang di datangi Sandra adalah pusara ayahnya, menangis tersedu, mengatakan pada ayahnya dia sudah berhasill mewujudkan keinginan ayahnya. Namun semuanya telah terlambat… dia tidak akan bisa mendampingi ayahnya melakukan hal yang begitu di senanginya.
" Udah, udah ya, jangan sedih lagi, "kata Joshua mengapit kepala Sandra dengan tangannya.
"Eh! Lepasin, ketek lu bau formalin,"kata Sandra jadi teralihkan.
"Makan yok, mumpung di kota nih kita,"kata Joshua.
"Yuk, makan mie ya,"kata Sandra lagi, dia melepaskan diri dari kapitan Joshua.
"Mie terus lu, usus lu ntar rusak gara-gara mie,"kata Joshua.
"Lu kan tau gua ga suka makan nasi,"kata Sandra
"Ya, udah makan steak aja gimana? Lu bisa makan kentang goreng,"kata Joshua
"Ok, lu yang bayarin yah,"kata Sandra
"Ogah, emang gaji lu kemana? "
"Haha, udah habis"
"Lagian lu sok banget, lu kan yang jadi penanggung jawab pasien yang tadi lu kirim ke ICU, padahal makan aja masih minta teraktir orang"
"Ya, kan sebelum dia sadar, kalau dia sadar kan bisa minta dia yang tanggung jawab sendiri, kalau dia gua biarin di IGD yang alatnya sangat minimalis itu, bisa-bisa gua nge-Exitin dua orang 1 hari"
"Iya, kalau sadar, kalau dia Exit"
"Ya, udah, hitung-hitung amal"
"Amal tapi lu morotin orang, eh, tapi dia udah membaik kok, udah di pindahin ke ruangan, tadi dia udah di pindahin ke ruangan anggrek,"kata Joshua lagi
"Oh, baguslah"
"Gua curiga dia itu suicide(bunuh diri) deh, bukan memang kecelakaan,"kata Joshua
"Masa? "
"Iya, tapi feeling aja sih,"kata Joshua
"Wah, feeling lu kan paling jitu,"kata Sandra sedikit membesar-besarkan.
"Apaan sih lu, ya kita makan steak ya, tapi kagak ada bayar-bayarin,"kata Joshua memutar mobilnya masuk ke dalam sebuah mall.
"Iya, beres, paling kalau gak bisa bayar, kita cuci piring bareng ya,"kata Sandra tersenyum mengoda
"Ogah, turun pamor gua gara-gara lu, pura-pura ga kenal ntar gua,"kata Joshua.
"Haha, dasar, lu gak setia kawan,"kata Sandra.
Mereka segera keluar dari sana, berjalan masuk ke mall dan segera menuju restauran khusus steak, setelah mereka makan, mereka segera pulang ke daerah mereka bekerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Mimilngemil
Seru juga dunia para Dokter
2024-01-24
0
Rinisa
Next read...🤗
2022-02-20
0
Kristina Situmeang
aku gak tau komrnt apa. aku cuma bilang suka bgt.
2022-01-22
0