Episode 9

Sandra baru saja menyeruput kuah mie terakhirnya, mie dan kuahnya sama-sama ludes dimasukkannya ke dalam lambung, Larra sudah pulang setelah memakan mienya, Sandra mengusap bibirnya dengan tisu, meninggalkan jejak kuah di putihnya tisu itu.

Dia langsung ingin berbaring, namun perutnya yang penuh tak mengizinkannya untuk tidur, rasanya langsung begah dan penuh, sepertinya penyakit maag-nya kumat lagi, Sandra langsung duduk, melirik ke ruangan yang hanya ada rajangan kecilnya, terasa pengap.

Sandra segera berdiri, mencoba untuk membuat perutnya lebih lega, dia keluar dari ruangan sumpek itu, melirik IGD yang sepi, pasien sepertinya sedang terkonsentrasi di

poli-poli spesialis.

Sandra berjalan mengelilingi rumah sakit itu, cukup ramai orang-orang yang menunggui keluarganya, dia lalu berjalan menuju taman sebelum melihat perawat-perawat sedang berkumpul, menarik perhatiannya.

"Eh, kak? pada ngapaian?" sapanya yang penasaran.

"Wah, pas banget, mau ikut patungan gak dok?" tanya kak Ratna, wajahnya berseri melihat Sandra.

"He? patungan untuk apa?" tanya Sandra bingung.

"Itu loh dok, udah denger ada bayi yang ditinggal ibunya, bayinya kan di sini dok, belum ada yang ambil, jadi kami kasihan dan patungan beliin keperluannya dok, kasihan banget dok, ayah dan ibunya itu nikah lari," kata Kak Ratna yang selalu saja berwajah lebay jika menceritakan sesuatu, namun berkat itu sebuah cerita jadi begitu hidup.

"Kagak capek tuh kawin sambil lari, wong tiduran aja capek," canda Sandra membuat semua perawat tertawa.

"Ya, elah dokter, kayak udah pernah aja," kata Kak Ratna lagi.

"Haha, siapa yang bilang aku belum pernah?" ujar Sandra lagi, membuat tawa para perawat sedikit memudar berganti kerutan dahi, mereka tahu semua Sandra adalah perawan tua, tapi ....

"Aku yakin besok bakalan ada gosip tentang aku nih, kalau ada, kak Ratna yang aku Uber," kata Sandra lagi, membuat perawat tahu Sandra hanya bercanda.

"Serius dulu dok, ini aku beneran ceritanya, bayinya kasihan dok, ayah ibunya itu ga direstuin karena beda agama, jadi mereka menikah tapi kawin lari gitu dok, ceweknya dibawa ke sini, ga punya siapa-siapa di sini, pas mau melahirkan ceritanya karena ga punya uang ditahan di rumah aja sama suaminya, Sampai di sini baru tahu anaknya kembar, dan ya udah, ditolong Ama dokter Bayu, tapi ibunya ga bisa diselamatkan dok, sampai sekarang suaminya ga datang karena orang tuanya ga mau ngakuin itu cucu mereka, keluarga cewek nya sampai sekarang ga tau dimana dok," kata Kak Ratna begitu sedih.

Sandra terdiam sejenak, baginya lagi-lagi wanita yang harus menanggung akibat dari pria. Pasti, pria itu merayunya, meyakinkannya bahwa pria itu akan mencintainya seumur hidupnya, menjaganya, dan bodoh atau terlalu polosnya wanita itu percaya saja, meninggalkan seluruh keluarga untuk seseorang yang mungkin dia kenal baru beberapa tahun belakangan ini, mengindahkan semua perkataan orang-orang yang dari dia lahir hanya memikirkan kebaikan untuknya, pasti orang tua wanita itu sekarang akan sangat terpukul, mengetahui nasib anaknya sekarang.

Terkadang Cinta memang buta, buta untuk segalanya, tentang logika itu tak ada dalam kamus cinta, sehingga saat cinta berkuasa, bahkan seluruhnya hanya mengikuti maunya cinta, menghilangkan seluruh pemikiran tentang hidup, esensinya hanya butuh cinta, mungkin karena hormon dopamin yang membuat semuanya menjadi begitu indah, bahkan makan saja bisa lupa.

"Sekarang anaknya di mana Kak Ratna?" kata Sandra kembali malas membahas betapa bejatnya pria tak bertanggung jawab itu.

"Tuh, lagi dikasih susu sama si Citra dan Santi dok," kata Kak Ratna menunjuk ke ruangan bayi yang ada di depan mereka, Sandra melangkah masuk, melihat Citra dan Santi sedang memberikan susu formula pada bayi mungil yang dibedong dengan kain bedong berwarna pink, artinya anaknya seorang perempuan.

Kedua bayi itu terlihat lucu, matanya bahkan masih susah terbuka, mereka tampak sedikit kesusahan untuk minum, Sandra menatapnya miris, tahukah mereka ibunya sudah tak ada?

Seketika perasaan sedih kembali menyeruak, sisi sensitifnya kembali bangkit, Sandra mengelus pipi salah satu dari mereka yang kecil, mungkin tak cukup gizi saat ibunya mengandung, salah satu dari mereka membuka matanya, melirik ke arah Sandra, Sandra tersenyum walaupun tahu pandangan bayi itu belum sempurna.

"Normal semua kak?" kata Sandra melirik Citra yang masih telaten memberikannya susu, ingat anaknya yang juga masih berumur 5 bulan di rumah, namun harus ditinggalkannya demi bekerja.

"Ya, dok, untungnya normal," kata Citra tersenyum.

"Udah ada yang nanyain dok, mau diambil," kata Kak Ratna sekali lagi tahu seluruh gosip di rumah sakit ini.

"Yang bener? tunggu dulu 3 hari, nanti kalau keluarganya tidak mengambil baru bisa kita serahkan pada orang lain, tapi diambil sepasang kan?" kata Sandra melirik Ratna, tangannya tetap mengusap pipi halus itu.

"Ga dok, kayaknya mau diambil satu aja dok, karena mereka juga ga sanggup kalau berdua, gimana dong Dok?" kata Kak Ratna lagi.

Sandra menatap bayi mungil itu bergantian, satu telah tertidur, yang satu tampak menggeliat, polos tak berdosa namun sejak mereka menghirup udara pertamanya di dunia, Mereka sudah mendapatkan penolakan bahkan dari keluarganya, benar-benar miris mengingatnya.

Sandra tak habis pikir, mereka bahkan belum melihat betapa cantiknya kedua bayi ini, bahkan begitu banyak orang yang tersentuh dengannya namun kenapa? mereka yang merupakan darah daging kedua anak ini sendiri tak mengakuinya, bukan salahnya mereka terlahir di keluarga seperti itu, apakah adil membuatnya menderita hanya karena kesalahan orang tuanya? tidak! itu tak adil sama sekali, siapa pun mereka, mereka berhak bahagia, walau bukan dengan keluarga sedarahnya.

"Kak, entar kalau ga jadi dan ga ada yang mau, aku mau ya kak," kata Sandra.

"Serius dok? agak susah pasti dok, dokter kan belum nikah, pasti diutamakan yang sudah menikah," ujar Kak Ratna.

"Dok, kenapa sih ga mau nikah? maaf ya dok, tapi aku kepo," kata Santi tak bisa lagi menahan dirinya.

Sandra terdiam sejenak, tiba-tiba saja kilasan wajah Rayhan dengan janji palsu yang dia ucapkan melintas, Janji yang bodohnya dia percaya bertahun-tahun hingga membuatnya terlena dan menyerahkan segalanya, tak tahunya itu hanya kebohongan kejam semata.

Sandra segera menyadarkan dirinya, sedikit tersenyum menutupi luka hatinya yang ternyata setelah hampir 8 tahun masih saja nyeri terasa.

"Entar deh kalau ada cowok yang kelilipan biji salak dan mau Ama aku, baru aku nikah," kata Sandra, menyambut bayi itu ke dalam gendongannya.

"Buset, gede amat, padahal dokter itu manis loh dok, bener deh, coba dokter dikit aja dandan, pasti semuanya kelepek-kelepek dok," kata Santi lagi melihat Sandra menimang bayi lucu itu..

"Haha ... perasaanku ada yang minta di traktir nih," ujar Sandra, dan semua orang di sana langsung tertawa.

Sandra sekali lagi menatap bayi mungil di tangannya, matanya yang cemerlang itu menatap Sandra kembali, terselip sebuah doa, dengan siapapun nantinya mereka di rawat, semoga akan menjadi anak yang membanggakan keluarganya dan kehidupannya jauh lebih indah dan bahagia.

Terpopuler

Comments

Kristina Situmeang

Kristina Situmeang

sosok Sandra digambarkan sangat sederhana. dengan latar belakang bukan keluarga sederhana, karna ayahnya juga dokter. suka dengan pribadinya

2022-01-22

0

Mawar Melati

Mawar Melati

makanya jadi wanita harus cerdas!

2021-03-28

0

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

hati yang buta

2020-10-01

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14 -
16 Episode 16 -
17 Episode 17
18 episode 17
19 episode 18
20 episode 19.
21 Episode 20.
22 Episode 21.
23 Episode 22.
24 Episode 23.
25 Episode 24.
26 Episode 25.
27 Episode 26.
28 Episode 27.
29 Episode 28.
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31.
33 Episode 32
34 Episode 33
35 episode 34.
36 episode 35.
37 episode 36.
38 episode 37.
39 Episode 38
40 Episode 39.
41 Episode 40.
42 Episode 41
43 Episode 42.
44 Episode 43.
45 episode 44.
46 Episode 45.
47 Episode 46.
48 Episode 47.
49 Episode 48.
50 Episode 49.
51 Epidose 50
52 Episode 51.
53 Episode 52.
54 Episode 53.
55 Episode 54.
56 Episode 55.
57 56
58 57.
59 58.
60 59.
61 60
62 61
63 62
64 63
65 64
66 65.
67 66.
68 67
69 68.
70 69.
71 70
72 71
73 72
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83.
85 84
86 85
87 86
88 87
89 88.
90 89.
91 90
92 91.
93 92
94 93.
95 94.
96 95.
97 96.
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 102
104 103
105 104
106 105
107 106
108 107
109 109
110 109
111 110
112 111
113 112
114 113
115 114
116 115
117 116
118 117
119 118
120 119
121 120
122 121
123 122
124 123.
125 124.
126 125
127 126.
128 127.
129 128
130 129.
131 130.
132 131.
133 132.
134 133.
135 134.
136 135.
137 136.
138 137
139 138.
140 139
141 140
142 141
143 142
144 143
145 144 - Malam pertama.
146 145- malam pertama 2
147 146- malam pertama 3
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 157
159 158
160 159
161 160
162 161
163 162
164 163
165 164
166 165
167 166
168 167
169 168
170 169
171 170 - skip kalo puasa.
172 171
173 172
174 173
175 174
176 175
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Prolog
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14 -
16
Episode 16 -
17
Episode 17
18
episode 17
19
episode 18
20
episode 19.
21
Episode 20.
22
Episode 21.
23
Episode 22.
24
Episode 23.
25
Episode 24.
26
Episode 25.
27
Episode 26.
28
Episode 27.
29
Episode 28.
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31.
33
Episode 32
34
Episode 33
35
episode 34.
36
episode 35.
37
episode 36.
38
episode 37.
39
Episode 38
40
Episode 39.
41
Episode 40.
42
Episode 41
43
Episode 42.
44
Episode 43.
45
episode 44.
46
Episode 45.
47
Episode 46.
48
Episode 47.
49
Episode 48.
50
Episode 49.
51
Epidose 50
52
Episode 51.
53
Episode 52.
54
Episode 53.
55
Episode 54.
56
Episode 55.
57
56
58
57.
59
58.
60
59.
61
60
62
61
63
62
64
63
65
64
66
65.
67
66.
68
67
69
68.
70
69.
71
70
72
71
73
72
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83.
85
84
86
85
87
86
88
87
89
88.
90
89.
91
90
92
91.
93
92
94
93.
95
94.
96
95.
97
96.
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
102
104
103
105
104
106
105
107
106
108
107
109
109
110
109
111
110
112
111
113
112
114
113
115
114
116
115
117
116
118
117
119
118
120
119
121
120
122
121
123
122
124
123.
125
124.
126
125
127
126.
128
127.
129
128
130
129.
131
130.
132
131.
133
132.
134
133.
135
134.
136
135.
137
136.
138
137
139
138.
140
139
141
140
142
141
143
142
144
143
145
144 - Malam pertama.
146
145- malam pertama 2
147
146- malam pertama 3
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
157
159
158
160
159
161
160
162
161
163
162
164
163
165
164
166
165
167
166
168
167
169
168
170
169
171
170 - skip kalo puasa.
172
171
173
172
174
173
175
174
176
175

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!