Episode 2

Sandra langsung melihat ke arah pria yang di tidurkan oleh bapak-bapak ini, ada sekitar 4 orang yang mengantarnya, Sandra segera memberikan oksigen kepada pria itu, memeriksa tensinya, lalu juga memeriksa fisiknya, sambil bertanya pada yang mengantarkannya.

"Dia tidak sadar diri di dalam mobil? Mobilnya menyala?" Tanya Sandra.

"Iya Dokter, mobilnya menyala, terus semua kacanya di tutup, kita awalnya mengira dia cuma lagi ngadem di dalam, tapi kita curiga karena pas kita lewat lagi, ternyata mobilnya masih nyala, lalu kita panggil-panggil dia nya seperti orang tidur, lalu kita pecahin kacanya, dan ternyata dia sudah tidak sadar begini Dok," kata Bapak itu menjelaskan dengan antusias.

Sandra tak menjawab, hanya langsung mengambil beberapa alat untuk memasang infus, oksigen murni pun segera diberikan. Sandra baru mengeluarkan alat-alat infus sat Kak Rahman datang dengan makanan yang ada di tangannya dan dia buru-buru masuk ke dalam kamar tidur perawat meletakkannya lalu dengan cepat keluar membantu Sandra untuk memasangkan infus.

"Kenapa dok?" tanya Kak Rahman tanpa tampak gugup sama sekali.

"Suspek keracunan karbonmonoksida," kata Sandra lagi.

"Perlu menelepon ICU gak dok?" kata Kak Rahman.

"Iya, ini harus terus dipantau kadar oksigennya, harus secepatnya, tolong telepon, takut ada kerusakan otak," kata Sandra sibuk bahkan tak menatap lagi Kak Rahman yang ada di belakangnya.

"Ok, Dok," kata Kak Rahman langsung bertindak menelepon interkom, setelah beberapa saat petugas ICU segera datang, pria itu langsung dipindahkan dari sana.

"Hah, Sandra, pagi-pagi kau sudah mengirim pasien untukku," kata Dokter Harris menatap Sandra dengan senyum kecut.

"Pagi yang berat Kak, sepertinya keracunan karbonmonoksida," kata Sandra.

"Siap Dik, di pantau intensif," kata Dokter Harris pergi dari sana.

"Pak, ini yang bertanggung jawab siapa?" kata Kak Rahman pada bapak-bapak yang mengantarkan pria itu.

"Wah, saya cuma mengantar, tidak kenal dia siapa?" kata Bapak itu langsung panik ketika ditanya siapa bertanggung jawab. Kak Rahman melihat ke 3 orang yang lain dan semua menggeleng serempak.

"Lah, gimana nih, Dok? Sudah masuk ICU lagi?" tanya Kak Rahman juga kebingungan.

"Ya, tapi kalau di sini terus, dia bisa mati," kata Sandra tampak santai.

"Dok, kita bisa di tegur sama direktur kalau begini," kata Kak Rahman lagi sambil menggaruk-garuk belakang telinganya yang sama sekali tak gatal.

"Ya sudah, sini aku saja yang tangung jawab dengan gajiku yang tidak seberapa itu," kata Sandra menandatangi statusnya.

"Si Dokter, gimana mau kaya kayak gini Dok, hahaha, saya lupa Anda kan anak konglomerat, Direktur juga paman Anda," kata Kak Rahman tersenyum antara menggoda dan mengejek Sandra, namun Sandra hanya meliriknya dengan senyuman tipis dan menandatangani surat pertanggungjawaban itu.

"Konglomerat apaan?" kata Sandra tertawa.

"Eh, Dok, mie kita udah kayak cacing deh pastinya, kuahnya udah nyerap semua," kata Kak Rahman baru ingat dengan makanan mereka.

"Iya yah, ya udah ayo makan," kata Sandra berdiri lalu masuk ke dalam kamar tidur perawat.

Benar saja, mie mereka sudah menjadi mie gemuk yang tadinya berkuah sudah kering, mengumpal dan terasa dingin.

"Haha, benarkan Dok."

"Iya, sudah biasa kalau makan mie begini, tapi geli," kata Sandra mulai mencoba melerai mienya yang berubah menjadi spaghetti.

"Iya, dari saya sekolah, sampe sekarang, sering banget makan mie begini, jarang abis beli langsung makan."

"Wah, ini mah pedesnya level mampus ya Kak, pedes amat."

"Kan dokter minta pedes, biasanya dokter mengeluh terus enggak pedes, ya mungkin si Mbaknya kesel kali sama dokter, langsung di kasih cabe 1 kg gitu."

"Haha, ini kalau pasien saya yang sakit lambung tahu saya makan mie dan makan cabe segini banyak, pasti pada protes sama saya," kata Sandra tertawa, menarik ingusnya yang segera mengalir karena pedas makanan yang dia makan.

"Bilang aja dok, kalau mereka sakit harus cari dokter atau apotik, iya kalau buka, kalau dokternya yang sakitkan obatnya udah tersedia, tinggal ambil aja, tenang apotik kita buka 24 jam," kata Kak Rahman menyerumput mienya yang sudah sangat mengembang, tapi dia makan seolah-olah makanannya itu sangat nikmat.

"Hahaha, benar juga, habis ini saya mau bersih-bersih dulu, pasien saya hari ini gawat-gawat," kata Sandra.

"Makanya jangan pakai baju merah kalau jaga Dok, yang dateng kalau gak exit, ya hampir exit," kata Kak Rahman.

Exit adalah istilah mereka untuk mengatakan pasien yang meninggal.

"Iya yah, ya udah, saya mau bersih-bersih dulu, habis ini apel pagi, trus saya mau lanjutin tidur di rumah," kata Sandra.

"Sama dok, dok ini makasih loh mienya, lain kali makan martabak ya Dok," goda Kak Rahman.

"Kalo ada martabak buka jam 5 subuh gini, saya beliin 1 lusin untuk Kak Rahman deh," kata Sandra.

"Hahaha, Bener juga ya Dok," kata Kak Rahman melanjutkan makan mienya, Sandra hanya makan sedikit, tidak begitu suka dengan mie yang sudah mengembang begitu.

Terpopuler

Comments

Zahwa

Zahwa

bener2 berat pekerjaan seorang dokter

2021-04-14

0

R⃟ ⓂᎬ🚫ᎳsHß HÎÀŢ

R⃟ ⓂᎬ🚫ᎳsHß HÎÀŢ

seringnya sih ga tidur sama sekali kalo lagi jaga ugd.. 🤔🤔😅

2021-03-05

0

Setio Wati Wati

Setio Wati Wati

mau tanya k Quin emang bisa keracunan klo AC menyala dalam mobil terus kita tertidur😲😲😲 berapa lama waktu toleransinya. soalnya sy pernah meninggalkan anak didalam mobil lagi tidur pergi belanja sekitar 30an menit.tp Alhamdulillah aman

2021-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14 -
16 Episode 16 -
17 Episode 17
18 episode 17
19 episode 18
20 episode 19.
21 Episode 20.
22 Episode 21.
23 Episode 22.
24 Episode 23.
25 Episode 24.
26 Episode 25.
27 Episode 26.
28 Episode 27.
29 Episode 28.
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31.
33 Episode 32
34 Episode 33
35 episode 34.
36 episode 35.
37 episode 36.
38 episode 37.
39 Episode 38
40 Episode 39.
41 Episode 40.
42 Episode 41
43 Episode 42.
44 Episode 43.
45 episode 44.
46 Episode 45.
47 Episode 46.
48 Episode 47.
49 Episode 48.
50 Episode 49.
51 Epidose 50
52 Episode 51.
53 Episode 52.
54 Episode 53.
55 Episode 54.
56 Episode 55.
57 56
58 57.
59 58.
60 59.
61 60
62 61
63 62
64 63
65 64
66 65.
67 66.
68 67
69 68.
70 69.
71 70
72 71
73 72
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83.
85 84
86 85
87 86
88 87
89 88.
90 89.
91 90
92 91.
93 92
94 93.
95 94.
96 95.
97 96.
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 102
104 103
105 104
106 105
107 106
108 107
109 109
110 109
111 110
112 111
113 112
114 113
115 114
116 115
117 116
118 117
119 118
120 119
121 120
122 121
123 122
124 123.
125 124.
126 125
127 126.
128 127.
129 128
130 129.
131 130.
132 131.
133 132.
134 133.
135 134.
136 135.
137 136.
138 137
139 138.
140 139
141 140
142 141
143 142
144 143
145 144 - Malam pertama.
146 145- malam pertama 2
147 146- malam pertama 3
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 157
159 158
160 159
161 160
162 161
163 162
164 163
165 164
166 165
167 166
168 167
169 168
170 169
171 170 - skip kalo puasa.
172 171
173 172
174 173
175 174
176 175
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Prolog
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14 -
16
Episode 16 -
17
Episode 17
18
episode 17
19
episode 18
20
episode 19.
21
Episode 20.
22
Episode 21.
23
Episode 22.
24
Episode 23.
25
Episode 24.
26
Episode 25.
27
Episode 26.
28
Episode 27.
29
Episode 28.
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31.
33
Episode 32
34
Episode 33
35
episode 34.
36
episode 35.
37
episode 36.
38
episode 37.
39
Episode 38
40
Episode 39.
41
Episode 40.
42
Episode 41
43
Episode 42.
44
Episode 43.
45
episode 44.
46
Episode 45.
47
Episode 46.
48
Episode 47.
49
Episode 48.
50
Episode 49.
51
Epidose 50
52
Episode 51.
53
Episode 52.
54
Episode 53.
55
Episode 54.
56
Episode 55.
57
56
58
57.
59
58.
60
59.
61
60
62
61
63
62
64
63
65
64
66
65.
67
66.
68
67
69
68.
70
69.
71
70
72
71
73
72
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83.
85
84
86
85
87
86
88
87
89
88.
90
89.
91
90
92
91.
93
92
94
93.
95
94.
96
95.
97
96.
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
102
104
103
105
104
106
105
107
106
108
107
109
109
110
109
111
110
112
111
113
112
114
113
115
114
116
115
117
116
118
117
119
118
120
119
121
120
122
121
123
122
124
123.
125
124.
126
125
127
126.
128
127.
129
128
130
129.
131
130.
132
131.
133
132.
134
133.
135
134.
136
135.
137
136.
138
137
139
138.
140
139
141
140
142
141
143
142
144
143
145
144 - Malam pertama.
146
145- malam pertama 2
147
146- malam pertama 3
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
157
159
158
160
159
161
160
162
161
163
162
164
163
165
164
166
165
167
166
168
167
169
168
170
169
171
170 - skip kalo puasa.
172
171
173
172
174
173
175
174
176
175

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!