Setelah acara pernikahan yang sangat mewah itu usai, Nayaka dan Juna masuk kedalam bangunan yang lebih pantas di sebut istana ketimbang sebuah rumah , interior klasik bertema gold dengan gorden dan lampu kristal yang sangat bagus dan pastinya mahal membuat Naya terus tertegun melihat itu, ia melihat karpet merah menjulang di setiap anak tangga yang sangat mewah hal itu lagi-lagi membuat Naya terkagum-kagum. Arjuna menghentikan langkahnya saat telfonnya berdering, ia pun memanggil seorang pelayan dan memintanya untuk mengantar Naya ke kamar mereka sementara dirinya menerima panggilan telfon dari clientnya. Iya walau ini hari pernikahannya tetap saja Juna masih di sibuk kan dengan panggilan telfon yang terus berdering.
Dengan di dampingi seorang pelayan Naya menaiki satu demi satu anak tangga, ada banyak para pegawai yang sesekali mencuri pandang melihat siapa istri bos besar mereka itu, ada beberapa yang tertangkap mata Naya dan Naya pun membalas tatapan mereka dengan senyumnya membuat pelayan itu lantas menunduk karena tidak enak dengan nyonya barunya itu.
Di depan pintu yang sangat besar langkahnya terhenti saat pelayan itu mulai membuka dua daun pintu yang memiliki aksen ukiran yang cukup indah, saat itu seorang pelayan mempersilahkan Naya untuk masuk, lagi dan lagi mulut Naya kembali terbuka, sungguh ruangan itu membuatnya tidak yakin kalau yang ia lihat itu adalah sebuah kamar tidur, ruangan itu bahkan lebih besar dari rumahnya dan rumah Raihan jika di gabungkan,
"Nyonya? Apa ada yang ingin nyonya butuhkan lagi?" tanya pelayan tersebut membuat Nayaka menggeleng.
"tidak mbak, terimakasih banyak" ucap Naya dengan senyuman ramahnya.
"Kalau begitu saya permisi nyonya" Ucap Pelayan tersebut yang lantas membungkuk dan berjalan mundur dan membalik badannya meraih pintu itu keluar lalu menutup pintu itu kembali.
"Apa aku sedang berada di dunia dongeng Cinderella?" Gumamnya sesaat ia lupa bahwa pernikahannya adalah pernikahan kontrak ia terus berjalan menyusuri ruangan yang sangat indah itu, ia mulai menyentuh setiap benda yang ada di sana, dan membuka toilet yang sangat luas itu.
"Luar biasa" ucap Naya dengan senyum tersungging di bibirnya.
Ia terus menikmati kemewahan yang tengah ia lihat itu, dengan sesekali menampar pipinya menyadarkan bahwa ini semua bukan lah mimpi. Cklaaaaaaaaaakkk Naya menoleh saat mendengar pintu itu terbuka, ia melihat Arjuna masuk kedalam kamar itu, Arjuna melepas jasnya dan melemparkan ke sembarang arah, ya itu salah satu kebiasan buruknya. Dengan kaki yang terus melangkah kearah Naya, mendekatinya dengan tatapan aneh yang membuat Naya tidak bisa mengartikan maksudnya, tangannya yang terus berkutat pada kancing di pergelangan tangannya mulai menyingsingkan kedua lengan bajunya itu, secara tidak sadar Naya terus memundurkan langkahnya saat Juna semakin dekat dengannya.
Kini kakinya terhenti saat ranjang itu menghalangi langkahnya untuk terus mundur, Juna yang lantas mendorong tubuh Naya hingga terjatuh keatas ranjang membuatnya menyeringai. Ia mulai membuka dua kancing bajunya dan menurunkan tubuhnya mengurung tubuh Naya di dalam kungkungan kedua lengannya. Keringat dingin mulai mengalir saat jarinya itu menyentuh wajahnya.
'Astaga, apa yang akan ia lakukan pada ku? Tidak mungkin kan ia akan melakukan hubungan itu dengan ku?' gumamnya dalam hati saat wajah Arjuna mulai turun mendekati bibirnya, mata Naya yang reflek terpejam itu membuat Arjuna tersenyum licik.
"Otak bodoh mu itu pasti sedang berfikir kotor kan? Wanita jal*ng" Bisik Arjuna membuat Naya tersadar dan membuka matanya, kini mata mereka saling tatap dengan jarak yang sangat dekat.
"Kau pikir aku akan mencumbu mu? Memberikan mu kasih sayang? Lalu melakukan itu dengan mu? Cih" tuturnya membuat Naya melebarkan matanya.
"Kau jangan berfikir kalau aku akan sudi melakukannya dengan mu dasar kau gadis rendahan, kita memang suami istri di depan semua orang, namun di dalam kamar ini? Kau tetap OG, pelayan, atau budak rendahan untuk ku" ucap Arjuna yang lantas tersenyum lalu mulai beranjak.
Naya yang masih tak berkutik itu mulai sadar dari mimpinya, benar ini pernikahan kontraknya, bagaimana bisa Naya berfikir bahwa dirinya akan menikmati malam pertama penuh cinta di atas ranjang mewah ini, ia pun beranjak duduk dan menunduk.
"Naya? Kau lihat kursi panjang di sana?" ucap Arjuna membuat Naya menoleh kearah kursi panjang tersebut.
"Kursi itu cukup untuk mu tidur" Naya menoleh cepat ke arah Arjuna lagi.
"Kenapa? Kenapa menatap ku seperti itu? Kau pikir kita ada dalam satu kamar yang sama dan kau akan tidur di ranjang ini juga bersama ku?" Ucap Arjuna. "Kau itu budak ku Naya, jadi jangan pernah berharap kau bisa tidur di ranjang Tuan mu" Sambung Arjuna yang membuat Naya mulai menitikkan air mata.
"Tidak usah menangis di depan ku, karena aku tidak akan pernah merasa iba dengan mu, sekarang kau ambil wadah berisi air hangat dan basuh kaki ku" Ucap Arjuna.
"Tuan apa kau akan memperlakukan ku seperti ini selama satu tahun kedepan? Jika kau jijik dengan ku kenapa pula kau memilih ku untuk menikah dengan mu?" tanya Nayaka dengan suara yang berat itu.
"Iya, karena uang yang ku kasih pada mu itu tidak sedikit, aku masih memberimu sedikit keringanan di rumah ini juga karena kau sudah membantuku lepas dari perjodohan itu, dan aku memperlakukan dirimu selayaknya budak hanya di dalam ruangan ini di luar kau ku perlakukan selayaknya ratu, cukup adil kan?" Ucap Arjuna membuat Naya menggeleng tidak mengerti.
"Dengar ya wanita Jal*ng, aku melakukan ini juga untuk kebaikan mu, aku tidak ingin kau malah justru jatuh cinta padaku karena aku memperlakukan mu selayaknya istri"
"Tidak! Tidak akan pernah Tuan! Aku? Tidak akan pernah jatuh cinta pada mu" Potong Naya yang sudah sesak mendengar ucapannya yang arogan itu.
"Iya! Itu yang harusnya terjadi, mengalir lah seperti air tanpa mengharapkan apapun dari ku, setelahnya kita bercerai baik-baik dan menjauhlah dari kehidupan ku selamanya" Tutur Arjuna. Keduanya saling menatap dengan tatapan penuh dengan kebencian satu sama lain,
"Sekarang lakukan pekerjaan mu Budak! Ambil wadah dan air hangat lalu basuh kaki ku dan pijat juga" Ucap Arjuna, yang lantas membuat Naya beranjak lalu membungkuk ia pun segera melenggang mengambil wadah beserta air hangatnya untuk menuruti kemauan bosnya itu, dengan senyum licik Arjuna yang tersungging di bibirnya.
"Ya... Aku harus melakukan ini pada tikus rendahan sepertinya, sikap wanita jika di beri sedikit perhatian akan cepat terbawa perasaan jadi aku tidak ingin itu terjadi padanya, karena aku tidak ingin mempersulit proses perceraian ku padanya karena dia yang sudah mulai nyaman dengan ku" tuturnya lirih.
Tak lama Naya datang dengan membawa wadah dan air hangatnya. Lalu bersimpu di bawah kaki Arjuna.
"Lepas sepatu ku" Ucap Arjuna yang mengulurkan kakinya ke depan wajahnya, membuat Naya menghela nafas, dan meraih kaki itu lalu melepaskan sepatu yang sangat licin itu beserta kaos kakinya.
Setelah alas kakinya terlepas semua Naya pun mulai memasukan kaki Arjuna kedalam wadah tersebut.
"Aaawww!"Arjuna kembali mengangkat kakinya cepat "Hey bodoh kau ingin membuat kaki ku terbakar!" Seru Arjuna yang merasa kepanasan sehingga membuat Naya terkejut.
"Tuan, maaf menurut ku air ini tidak terlalu panas ini hangat" ucap Naya.
"Hey! Jangan samakan kaki ku dengan milik mu ya, cepat tambahkan air dingin ini terlalu panas" ucapnya yang lantas membuat Naya beranjak dan kembali mengambil air dingin lalu menuangkannya ke wadah, Arjuna pun kembali menurunkan kakinya dan memasukkan nya kedalam wadah, dan lagi-lagi ia berulah.
"Ini terlalu dingin! Kau ini bagaimana sih?" Bentaknya lagi Klaaaangggg Arjuna menendang wadah Standless steel itu hingga sedikit terpental dan air itu mengenai tubuh Naya sehingga membuatnya sedikit berteriak.
"Sudah lah! aku sudah tidak ingin kaki ini disentuh oleh mu, lebih baik aku mandi, dan kau? Bersihkan air itu sekarang!" Ucap Arjuna tanpa memperdulikan Naya yang tengah menangis dan melenggang pergi.
Ia tidak pernah menyangka sikap Arjuna akan sekejam itu padanya, ini baru hari pertamanya hidup bersama Arjuna bahkan belum ada satu hari namun ia benar-benar ingin lepas dari pria jahat itu, ia tidak bisa membayangkan perlakuan buruk apa lagi nantinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Yusni Ali
Dasar pria arogan , sombong
2022-09-22
0
Niarnya Julfan
nanti jatuh cinta duluan kamu Arjuna ...bilangi
wanita murahan
wanita jalang
nanti gantian kamu yg ngemis cinta pada Nayaka
2022-08-08
0
asoti
kenapa harus ngomong kasar.. naya ga pernah berbuat salah..
2022-08-06
0