Dengan terus menatap kedepan tanpa memperdulikan Naya yang sedari tadi meringis merasakan sakit di pergelangan tangannya akibat tarikan Arjuna yang terus melangkah menuju mobilnya terparkir, sedikit berlari Naya mengikuti langkah Arjuna yang terus melenggang tanpa mendengarkan rintihannya,
"Lepas Tuan, tangan ku sakit" Naya terus memohon tapi Tuan arogan didepannya itu malah justru menarik nya melepaskannya kasar hingga tubuh Naya terdorong hingga menabrak mobilnya.
"Awwhhh" Naya mengaduh ia merasakan sakit di lengannya akibat terbentur mobil Arjuna.
"Kau itu punya otak tidak sih?" Seru Arjuna kesal.
"Apa maksud Tuan?" Naya masih memegangi lengannya yang sakit sembari sesekali meringis.
"Kau itu calon istri ku cepat atau lambat semuanya akan tahu, tapi sekarang? bisa-bisanya kau jalan dengan pria lain di belakang ku! KAU INGIN MEMBUAT SKANDAL MU SENDIRI HAH!" Bentak Arjuna.
"Aku tidak bermaksud berselingkuh Tuan, tapi dia memang bukan siapa-siapa ku, Raihan itu sahabat ku" Ucap Naya.
"Hey, dengar ya? Mau dia teman? Sahabat, pacar, calon suami atau suami mu sekali pun? Aku tidak peduli, yang pasti kau harus putus hubungan dengannya, aku tidak mau tau!" Seru Arjuna yang lantas membuka pintu mobilnya.
"Cepat masuk!" Seru Arjuna membuat Naya mematung.
"Aku bilang masuk!" Arjuna mendorong tubuh Naya kasar kedalam mobilnya, dan tidak ada pilihan lain untuk Naya selain menuruti bosnya itu.
Sikap kasar Arjuna membuatnya sedikit merasa takut, di dalam mobil Naya hanya menunduk kedua tangannya yang berada di pangkuannya saling meremas akibat ketegangan yang ia rasakan, matanya melirik sedikit kearah Arjuna yang tengah memijat keningnya dan tatapan serius menatap ke jalan.
Perjalanan kerumahnya yang seharusnya tidak memakan waktu lama bagi Naya kini terasa sangat lama, ia benar-benar ingin cepat-cepat keluar dari mobil tersebut dan menjauh darinya.
Di kawasan padat penduduk...
Raihan baru saja sampai di depan rumahnya dengan hati yang tengah merasa terkoyak itu ia menoleh kearah rumah Naya yang masih gelap, tak lama sebuah mobil mewah masuk ke pelataran rumah mereka, Raihan menoleh ke belakang ia melihat Arjuna keluar dari mobil tersebut, di saat yang bersamaan ibunya Raihan pun keluar.
Ia terkejut saat pria ber jas itu membukakan pintu untuk Naya, dan berjalan menghampiri Raihan.
"Wah... Wah... Siapa itu Raihan? Sepertinya Naya berhasil menggaet pria kaya ya?" Ucap Ibunya Raihan memanas-manasi.
Di sisi lain...
"Aku pulang dulu ya sayang? Jaga dirimu baik-baik" Ucap Arjuna bersandiwara, ia juga mengecup kening Naya di depan Raihan dan ibunya.
"Astaga! Astaga! Benar-benar tidak tahu malu ya? Mesra-mesraan di depan orang seperti ini?" Tutur ibunya Raihan, tanpa berucap sepatah katapun Raihan langsung melenggang masuk, sedangkan Arjuna pun berjalan menuju mobilnya tak lama mobil itu bergerak meninggalkan Naya yang saat itu masih merasa tertekan, Naya menghela nafas ia menyadari bahwa Raihan melihatnya tadi di cium oleh Arjuna walau Naya tidak tau pasti namun melihat tingkah Raihan ia menangkapnya bahwa Raihan pasti marah padanya, ia membungkuk ke arah ibunya Raihan itu dan memutar badannya berniat membuka pintu rumahnya.
"nyonya besar? sudah mendapatkan mangsanya ya?" Seru ibunya Raihan membuat mata Naya melebar.
"Ampun deh, kau memang cantik Naya tapi sayang sekali ya? Pribadi mu sama murahnya dengan ibu mu yang gila harta itu!" Ucapan ibunya Raihan itu membuat kedua tangan Naya terkepal.
"Selamat ya nyonya? Sebentar lagi kau akan menyamai posisi ibu mu itu, yang menjual kecantikan paras demi harta, oh ya ampun semoga saja kau tidak mengalami kecelakaan hingga wajah cantik mu itu rusak ya hahaha" Naya sudah tidak bisa menahan hinaan itu lagi ia pun segera membuka pintunya dan masuk kedalam rumahnya tanpa menatap kearah ibunya Raihan yang masih tertawa itu.
"Hemm puas aku, akhirnya belangnya terlihat juga kan? Dasar wanita murahan sama seperti Almira yang sudah merebut mas Arya dari ku gara-gara sikap matre nya mas Arya bunuh diri, makannya aku tidak mau Raihan sampai seperti ayahnya si Naya itu" Tuturnya yang lantas masuk kedalam rumahnya.
Di dalam rumah Naya menghempaskan tubuhnya ke ranjang ia meraih bantal di dekatnya sembari menangis, menumpahkan semuanya, ia benci semua orang, ia benci ibunya, Arjuna, ibunya Raihan, ia benci semua itu.. Naya terus menangis kencang merasakan sesak yang tak tertahankan sembari memeluk bantal yang menutupi mulutnya agar suara tangisnya teredam.
"Ayah, Apa salahku? Apa salah ku ayah? Kenapa aku harus menanggung ini semua?? Kenapa harus Naya? Kenapa Naya Ayah?" Naya terus meremas bantal di pelukannya. Ia tidak mau menikah dengan pria arogan itu, ia juga tidak ingin terus di hina oleh ibunya Raihan.
"Ayah aku tidak ingin menikah dengan Arjuna ayah...aku ingin pernikahan seperti yang ada di mimpi ku, hidup bahagia tanpa terkekang, aku takut padanya Ayah" Bahunya terus bergetar merasa tidak tahan dengan jalan hidupnya yang menurutnya sangat membuatnya sesak itu.
'Semua karena lahirnya Naya! Hidupku jadi berantakan! Karier ku jadi hancur!'
'Selamat ya nyonya? Sebentar lagi kau akan menyamai posisi ibumu yang menjual kecantikan paras demi harta!'
'Kau itu calon istri ku cepat atau lambat semuanya akan tahu, tapi sekarang? bisa-bisanya kau jalan dengan pria lain di belakang ku!, KAU INGIN MEMBUAT SKANDAL MU SENDIRI HAH!'
"Aaaarrrrrrrrrgggghhhhhhhhh" Naya mengerang tidak tahan dengan semua perkataan tiga orang itu yang terus terngiang-ngiang di telinganya.
"Aku benci kalian! AKU BENCI KALIAN SEMUAAAAAA! AAAARRRRRGGGHHH" Naya membuang semua bantal di atas ranjangnya, emosinya mulai tak terkontrol hingga dirinya terjatuh ke lantai dan tersungkur, Naya menangis sekencang-kencangnya, ia sudah tidak peduli jika orang lain mendengar suara tangisnya itu, saat ini ia hanya ingin melepaskan semuanya, lelah yang tertahan di hati dan otaknya itu, setelah ayahnya ataupun neneknya meninggal sudah tidak ada lagi yang menyayanginya dengan tulus, bahkan Raihan sekali pun ia mengingat saat Raihan memalingkan wajahnya, padahal ia sangat ingin Raihan menolongnya dari Arjuna namun sepertinya Raihan sudah tidak memperdulikan itu, kini tidak ada pilihan lain baginya selain menjauh dari Raihan, bahkan Arjuna bilang mulai besok ia sudah tidak boleh bekerja sebagai OG lagi di perusahannya itu. Demi privasi Naya karena hubungan mereka mulai terendus awak media yang mulai penasaran dengan calon istri si pengusaha muda Arjuna Dirgantara.
Dirumah Raihan...
Raihan mengunci pintu kamarnya, ia terduduk lunglai di bawah ranjangnya sembari menyandar di sana,
"Kenapa kau dengannya Naya?" Raihan mengepalkan tangannya ia pun meninju lantai beberapa kali hingga punggung tangannya itu memar dan sedikit lecet, ia juga mencengkram kepalanya.
"Kenapa aku harus bersaing dengan orang hebat seperti Arjuna??" Raihan menutup mulutnya air matanya mulai mengalir.
"Kau tidak mungkin gila harta seperti yang di bilang ibu ku kan Naya? Saat ini Aku ingin marah dengan mu pun tidak bisa, ini bukan salah mu ataupun Arjuna, tapi aku yang bodoh! Bodoh! Bodoh!!" Raihan membenturkan kepalanya kebelakang beberapa kali, dadanya yang sesak membuatnya tidak bisa berhenti menangis.
"Pecundang! Benar aku pecundang! Menyatakan cinta pada Naya saja aku tidak bisa? Sekarang Naya sudah ada yang memiliki dan aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi" Dengan tertunduk Raihan meremas kepalanya itu, sesaat ia beranjak dan melangkah menuju jendelanya, ia pun menyibak gordennya pandangannya tertuju pada Rumah Naya, ia pun kembali tertunduk dan menutupnya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Kiss me💋
👍
2022-12-25
0
Yusni Ali
Menyesal kan kamu Raihan
2022-09-22
0
Kanjeng Mami Kanjeng
emaknya raihan kaya bukan perempuan..tidak punya perasaan..
2022-09-04
0