Esok paginya Naya mulai terjaga, matanya yang menyipit masih merasakan sepat, perlahan tangannya menyentuh kepalanya yang terasa berat, ia mulai mengingat sesuatu saat Lifia memberikan minuman padanya,
"Aku mabuk? Lalu?" Ia kembali mengingat saat dirinya menarik kerah baju Arjuna dan mendekatkannya ke wajahnya, sesaat matanya mulai melebar terlebih saat Naya mengingat ia telah memuntahkan isi perutnya di mobil mahal milik Arjuna.
"Astaga? Mati aku...aaaaarrrhhh mati aku"
ia menoleh ke kiri dan ke kanan, dan mulai menyadari bahwa dirinya berada di tempat yang sangat asing baginya.
"Apa yang terjadi? Ini, pakaian ku sudah berubah Tidak mungkin Tuan Arjuna yang menggantinya kan? Dan ini dimana apa ini di hotel??"
Drrrrrtttt Drrrrrrrrrttt ia terkejut saat ponselnya bergetar dan melihat panggilan telfonnya dari Arjuna, dengan sedikit ragu ia pun mengangkatnya.
"Hallo?" Sapa Naya lirih.
"Sudah bangun kau OG bodoh?" Ucap Arjuna datar.
"I... Iya Tuan"
"Nyenyak tidur mu di sebuah hotel berbintang?" Tanyanya, Naya pun kembali menyadari bahwa dirinya memang tengah berada di sebuah hotel.
"Tuan, maafkan saya, saya telah salah melakukan itu tanpa sadar"
"Melakukan apa?" Tanya Arjuna
"Itu? Aku telah? Mengotori mobil mu, aku bersalah tuan mohon maafkan aku" Ucap Naya.
"Hmmm bagus kalau kau ingat, kau tau harga mobil itu berapa Naya?"
"Sa... Saya tidak tau Tuan"
"Harganya 2,4 juta dolar yang jika di rupiah kan harganya mencapai ratusan milyar rupiah" Lanjutnya sehingga membuat dagu Naya terjatuh, ia membuka mulutnya lebar-lebar.
"Bisa-bisanya kau mengotori mobil mahal ku dengan cairan yang menjijikkan itu, saking jijiknya aku sampai memanggil supir untuk membawa mobil ku dan kau"
"Tuan, saya benar-benar minta maaf Tuan, saya bersalah, saya sangat bersalah" Ucap Naya.
"Sudah lupakan itu, itu tidak penting lagi buat ku" Ucap Arjuna.
"Ta... Tapi Tuan kenapa supir Tuan membawaku kesini?"
"Heh bodoh? Kau itu mabuk, apa kau mau aku membawamu pulang dalam kondisi seperti itu?" Ucap Arjuna
"Tidak sih? Tapi aku berterimakasih untuk ini Tuan, kau telah membantu ku"
"Membantu, dasar otak dangkal! Ini semua ku masukan ke list hutang mu, termaksud pakaian seharga puluhan juta beserta atribut yang kau pakai semalam" Ucapnya.
"Apa? Tuan, tapi aku tidak menginginkan itu semua, kenapa kau malah membuat ku semakin berhutang pada mu?" Seru Naya.
"Itu agar kau tau diri, di posisi mu Naya? Selama kau belum menjadi istri ku, semua uang yang ku keluarkan untuk mu termaksud biaya hotel yang tengah kau tempati itu, walaupun itu hotel ku juga namun kau tetap harus membayarnya, semua akan ku masukan kedalam list hutang mu, dan kau harus melunasi nya setelah pernikahan itu berjalan, dengan cara melayani ku selayaknya Tuan mu" Ucap Arjuna yang lantas membuat Naya melebarkan matanya.
"Tuan? Apa kau tengah menjebak ku untuk menjadi sandra mu dengan uang mu itu? Kenapa kau lakukan itu pada ku Tuan? Apa salah ku?"
"Kau masih bertanya apa salah mu? Itu karena tingkah sombong mu Naya, saat aku menawarkan pernikahan kontrak itu secara baik-baik, kau malah menginjak harga diriku dengan menyiram ku, kau pikir aku akan melupakan itu dengan mudah?" Seru Arjuna, Naya pun menggeleng pelan benar-benar tidak menyangka sikap Arjuna yang tak hanya angkuh namun ia juga berhati jahat.
"Sudah, lebih baik kau persiapkan dirimu untuk pernikahan kita dan jangan pernah berulah apapun yang akan semakin membuat ku ingin menyiksamu, jika kau ingin hidup mu tenang Naya" Ucap Arjuna yang lantas menutup telfonnya.
Naya pun menurunkan telfon genggamnya pelan, ia salah, salah karena telah bertemu dengan mahluk licik seperti Arjuna, ia juga menyesal telah masuk ke kehidupannya.
Sebelum bertemu dengan Arjuna, hidup Naya memang selalu di rundung masalah, namun masalahnya tidak sebesar saat ia bertemu dengan Arjuna, mendengar kata-katanya tadi, membuatnya takut, takut akan hal buruk yang akan menimpanya jika ia terus bersama Arjuna,
Dalam hati Naya ia pun mulai ragu akankah ia bisa bertahan menjalani pernikahan palsu itu, yang mungkin tidak bisa di sebut sebuah pernikahan melainkan sebuah penjara dari seorang raja Arogan itu.
Sesaat ia mulai menyadari bahwa hotel yang ia tempati itu sangat mahal membuatnya bergegas beranjak dari ranjangnya membersihkan diri lalu keluar, ia tidak ingin menambah hutangnya terhadap Arjuna.
***
Di depan rumahnya...
Naya membuka kunci rumahnya perlahan, sepanjang perjalanan beberapa orang memang seperti tengah menatapnya dengan pandangan aneh, Naya segera bergegas masuk sebelum bertemu dengan ibunya Raihan, ia tidak ingin mendengar celotehan ibunya Raihan karena ia pulang pagi.
Di dalam rumahnya ia terus merebahkan tubuhnya, efek Alkohol tadi malam masih sangat kuat terasa, hingga tanpa sadar ia kembali memejamkan matanya dan tertidur,
Selama seharian itu Naya tidak keluar rumah kegiatannya hanya di rumah saja tidak ada kerjaan lain.
Drrrrrrrrrt telfonnya bergetar dia kali bertands adanya pesan masuk.
By: Raihan
(Naya? Bisa bertemu dengan ku di depan gang? Aku ingin bicara pada mu, ku mohon)
Naya berfikir sejenak, kenapa Raihan meminta ketemu di depan gang? Kenapa tidak kerumahnya saja?
Ia pun membalas pesan tersebut dan menyanggupi.
Di depan gang Naya menghampiri Raihan yang tengah menyandar di bawah tiang lampu sembari tersenyum.
"Raihan, ada apa? Kenapa kau mengajak ku bertemu disini? Padahal kau bisa kerumah ku" Ucap Naya.
"Aku sedang tidak ingin ribut dengan ibuku Naya, karena kini ia benar-benar melarang ku untuk bertemu lagi dengan mu" Ucap Raihan, membuat Naya menggigit ujung bibirnya, itu juga yang di minta Arjuna padannya agar tidak lagi menemui Raihan namun Naya melanggar itu.
"Naya, kenapa diam? Apa kau tidak suka bertemu disini ya?" tanya Raihan.
"Aahh tidak kok, emmm kita mau disini saja, atau kemana?" Tanya Naya.
"Kita makan bakso di sebrang sana yuk, aku ingin berbicara pada mu" Ucap Raihan, Naya pun mengangguk.
Di warung bakso, Raihan memesankan satu porsi bakso tanpa mie dan sayur untuk dirinya, sedangkan untuk Naya ia memesankan satu porsi bakso komplit yang hanya menggunakan mie bihun nya saja.
Sembari menunggu pesanan mereka datang, Raihan mulai membuka suara.
"Naya? Kenapa Tiba-tiba akan menikah dengannya?"
"Maksudmu?" tanya Naya.
"Kau dan Arjuna tidak saling kenal, sebelumnya ia itu sangat kasar pada mu, namun tiba-tiba kau akan menikah dengannya, aku masih tidak mengerti dengan semua itu.
"Seperti yang Arjuna bilang Raihan, bahwa kita saling mencintai" Ucap Naya berbohong, sedangkan Raihan masih menantapnya serius.
"Kau sedang berbohong kan? Apa kau sedang berada dalam paksaan?" Tanya Raihan.
"Raihan harus berapa kali aku bilang kan? Bahwa pernikahan ku dan Arjuna murni dari dalam hati kami, tanpa paksaan"
"Permisi mas mbak ini baksonya" Ucap penjual bakso itu meletakan dia mangkok baksonya dan melenggang pergi.
"Naya? Aku tetap tidak per?"
"Raihan, cepat makan baksonya nanti keburu dingin lho" Potong Naya, agar Raihan tidak menanyakan itu terus.
Tak ada pilihan lain untuk Raihan selain meraih sendok dan garpu nya lalu mulai menyantap semangkok bakso di hadapannya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Reza Haerunnisha
naya yamg dihina, hatiku yg sakittttttt
2022-10-25
0
Yusni Ali
Naya wanita yang kuat....
2022-09-22
0
Titin Msi
aduh jadi pengen makan bakso nih😝😝😝
2022-07-24
0