masalah baru

Naya keluar dari restoran tersebut dengan perasaan campur aduk antara kesal namun ia juga takut, ia masih mengingat saat dirinya menyiramkan air ke wajah Arjuna..

"Aaaaaaaa...." Naya meremas kepalanya.

"Bagaimana ini? Bagaimana ini?" Ia mulai merasa panik terlebih saat dirinya menoleh kebelakang kearah pintu kaca itu, bola matanya seketika melebar saat melihat Arjuna tengah berjalan kearahnya.

"Aku harus pergi." Ucap Naya yang lantas berlari, Arjuna yang melihat Naya masih di depan segera mempercepat langkahnya dan membuka pintu resto tersebut lalu berusaha mengejar Naya yang mulai masuk kedalam taksi tersebut.

"Ayok pak jalan!" titah Naya dan taksi pun mulai bergerak, braaaaaaakkkk braaaaaakkk Naya sedikit berteriak saat Juna menggedor-gedor kaca mobil tersebut.

"Naya stop! NAYAKA!!" seru Arjuna saat mobil taksi itu sudah mulai menjauh darinya.

"Hah...hah... Gadis itu, kakinya pendek tapi larinya cepat sekali" Tutur Arjuna dengan nafasnya yang masih terengah-engah.

"Sudah biarkan saja lah, lihat saja besok kau Naya." Runtuknya yang lantas melenggang pergi.

Disisi lain Naya mulai bisa bernafas lega, berkali-kali ia menarik nafas dan menghembuskan nya.

"Aku selamat dari bos gila itu?" Gumamnya, matanya pun beralih fokus pada argo di taksi tersebut.

'Astaga, aku kok malah naik taksi?' gumam Naya ia melirik kearah dompetnya yang hanya ada selembar uang lima puluh ribuan.

"Pak stop di depan saja ya?" Seru Naya yang lantas di iyakan oleh driver taksi tersebut, mobil pun menepi, Naya menoleh argo sudah menunjukan angka 25 ribu.

"Ini pak uangnya." Ucapnya sopir itu memberikan kembaliannya dan Naya pun turun.

"uang ku tinggal segini, kalau naik ojek memakan banyak biaya juga kalau naik bus? Aku tidak tau di mana halte nya." Naya terus menoleh ke sekeliling sembari berkacak tangan.

Drrrrrrrrrrrtttt ponselnya bergetar ia pun mengeluarkannya dari saku celananya.

(Raihan is calling...)

Dengan cepat Naya menerimanya.

"Hallo Naya? Kau dimana?" tanya Raihan nada suaranya terdengar sedikit panik.

"Aku tidak tau tepatnya Raihan, aku tidak tau jalan pulang juga." Ucap Naya yang mulai merasa ketakutan.

"Hey! Bagaimana bisa? Kau masih bersama Tuan Arjuna kan?"

"Tidak, aku melarikan diri darinya." Ucap Naya yang merasa ingin menangis.

"Memangnya apa yang dia lakukan pada mu? Okay lupakan itu sekarang kasih tau ciri-ciri lokasi tempat mu berdiri." tanya Raihan. Naya pun menoleh ke kiri dan ke kanan ia melihat sebuah bundaran kolam air mancur.

"Di sini ada sebuah bundaran air mancur yang besar dan patung di tengahnya," jawab Naya.

"Kau ada di bundaran HI? Jauh sekali?" Tutur Raihan tidak percaya.

"Iya Raihan aku takut" Ucap Naya.

"Ya sudah tunggu di situ ya, aku akan menjemput mu" Ucap Raihan dari Sebrang, Naya pun mengiyakan dengan perasaan yang sedikit lega ia menunggu Raihan hingga hampir satu setengah jam lamanya.

Telfon genggam Naya kembali berdering, dan menerimanya cepat.

"Naya kau disebelah mana?" Tanya Raihan.

"Aku ada di depan toko sepatu Battaco." Ucapnya

"Aku melihatmu, kau tunggu disitu." Ucap Raihan.

Tak lama motor Raihan berhenti di depan Naya.

"Naya kenapa bisa kau ada disini sih?" Seru Raihan.

"Ceritanya panjang Raihan," Jawab Naya.

"Ya sudah jelaskan nanti saja sekarang kita pulang, nenekmu?" Kata-katanya terputus.

"Nenek? Nenek ku kenapa?" tanya Naya.

"Nenek mu jatuh di kamar mandi Naya, bu Riris tadi yang menemukannya saat tengah mengantar sayur." Ucap Raihan, Naya pun merasa panik dan segera naik ke atas motor Raihan membonceng nya

"Cepat Raihan kita pulang." Titah Nayaka yang mulai menangis.

Motor pun mulai melaju dengan cepat sesuai perintah Naya, sesampai di rumah sudah ramai sekali orang berkerumun di rumah neneknya, kaki Naya seketika lemas ia pun segera berlari masuk kedalam rumahnya dan mendapati neneknya terbaring dengan mata yang terpejam.

"Naya? Sebaiknya nenek mu di bawa kerumah sakit, sedari tadi beliau belum siuman." Ucap Bu Riris.

"Kalau begitu bantu aku Bu, tolong siapa saja tolong antar kan nenekku ke rumah sakit." Ucap Naya sembari terisak.

"Pakai mobil anak saya saja Naya, kebetulan anak bapak sedang ada di sini." Ucap seseorang pria paruh baya, Naya pun mengangguk dan mengucapkan Terimakasih.

Dengan di bantu beberapa orang mereka semua menggotong tubuh nenek Naya dan membawanya masuk ke dalam mobil.

"Naya biar aku ikut ya?" tanya Raihan, namun ibunya seketika menarik tangan Raihan.

"Tidak Raihan kau di rumah saja." Seru ibunya itu.

"Iya Raihan kau di rumah saja ya? Aku bisa kok membawa nenek ku sendirian." Ucap Naya sembari tersenyum, supir itu pun menutup pintu mobilnya dan berlari menuju kursi kemudinya, mobil pun mulai bergerak menuju rumah sakit.

Di rumah sakit nenek Naya tengah di tangani oleh dokter di dalam ruang UGD, Naya menunggu dengan cemas di luar.

"Emm Naya? Bapak boleh permisi pulang? Soalnya ini sudah lumayan larut juga." Ucapnya.

"Ahh iya Pak terimakasih banyak ucap Naya." Sesaat ia mengingat tentang uangnya yang hanya tersisa 25 ribu.

"Emm anu? Boleh tidak jika Naya mengganti uang bensinnya saat Naya sudah ada uang." Ucap Naya.

"Naya? Tidak usah, bapak ikhlas membantu kok, berdoa saja nenek mu bisa cepat siuman ya?" Ucapnya yang lantas membuat Naya terharu.

"Terimakasih banyak, sekali lagi pak. atas bantuannya." ucap Naya sembari menitikkan air mata.

Pria paruh baya itu pun mengangguk dan melenggang pergi menuju mobilnya, sedangkan Naya kembali fokus menatap kearah pintu kaca UGD tersebut, seorang perawat keluar.

"Keluarga nenek Nani–" Seru seorang perawat tersebut

"Saya suster." Ucap Naya.

"Mbak, Dokter Katrina ingin bicara dengan anda, silahkan masuk." Ucapnya. Naya pun bergegas masuk dan menghampiri dokter cantik di hadapannya.

"Dokter saya keluarga dari nenek Nani, bagaimana keadaannya?" Tanya Naya.

"Begini mbak, Nenek anda mengalami benturan yang sangat keras sehingga sedikit mengalami pecah pembuluh darah pada otak, saya khawatir nenek anda tidak bisa di selamatkan jika tidak melakukan operasi untuk menyumbat pembuluh darahnya." Ucap Dokter tersebut.

"Operasi?" tanya Naya lirih,

"Iya mbak, dan ini harus di lakukan secepatnya." Ucap Dokter itu.

"Baiklah dok saya akan memikirkannya." Ucapnya

"Baiklah untuk sementara waktu nenek anda kami pindahkan ke ruang ICU ya, dan cepat lah memberi keputusan mbak, maksimal besok pagi nenek Nani harus sudah menjalani operasinya." Ucap dokter tersebut yang lantas di iyakan oleh Naya, dokter itu pun melenggang keluar dengan seorang suster yang memerintahkan Naya untuk menuju ruang administrasi terlebih dulu.

Dengan lunglai Naya berjalan menuju meja administrasi dan menanyakan berapa biaya yang akan di tanggung nya agar neneknya bisa diselamatkan.

Dengan tangannya yang menyentuh dada ia merasa sesak karena melihat biaya yang sangat besar bahkan hingga puluhan juta rupiah.

"Darimana aku mendapat uang segini banyak." Gumamnya dengan mata yang masih memandangi kertas itu, jangankan uang sejumlah puluhan juta, ratusan ribu saja ia tidak memegangnya Naya tertunduk lesu.

Terpopuler

Comments

Kiss me💋

Kiss me💋

yo

2022-10-10

0

Yusni Ali

Yusni Ali

Arjuna

2022-09-22

0

agustina nana

agustina nana

🥲🥲🥲🥲

2022-07-17

0

lihat semua
Episodes
1 CEO Arjuna dan Wanita malang Naya
2 ibu yang membuang ku
3 pekerjaan untuk Nayaka
4 hukuman dari Tuan Arjuna.
5 penyesalan karena mencintai
6 upik abu dan sang Arjuna
7 sandiwara
8 surat kontrak
9 masalah baru
10 memasuki permainan Arjuna.
11 hari berkabung
12 cinta sejati
13 sesak
14 fitting baju pengantin
15 acara kolega pertama Naya
16 kenyataan
17 hari pernikahan
18 hari pertama
19 menjadi pelayan Arjuna
20 bertemu teman lama
21 hukuman lagi
22 Kirana, gadis dalam Foto
23 cerita masa lalu
24 cinta yang saling bertolak
25 Dua Wanita
26 hati yang kelam
27 perasaan lain
28 antara kalian
29 luka yang tak nampak
30 tak seharusnya begini
31 pelukan pertama di dalam kamar itu
32 sekilas pemberitahuan.
33 kilas balik Raihan Naya
34 hati yang mulai ragu
35 prahara besar
36 kemarahan Arjuna
37 bersemi
38 tak semestinya cinta
39 membalik kan keadaan
40 sebuah kebohongan
41 salah sasaran
42 peduli
43 kehilangan mu
44 cinta yang terpatahkan
45 hilangnya cincin Arjuna
46 tidak bisa membohongi rasa
47 getaran Hati
48 tragedi pagi hari
49 kencan pertama (penyiksaan untuk Arjuna)
50 author menyapa lagi gaes
51 rahasia yang di ketahui paman Arjuna
52 musuh dalam selimut
53 cinta dalam kesederhanaan
54 penyesalan
55 Raihan untuk Naya
56 Talak dari Arjuna
57 meninggalkan rumah Arjuna
58 buku catatan Nayaka
59 kebahagiaan Naya dan Juna
60 tinggal di rumah Nayaka
61 Prahara keran air
62 malam ke dua di rumah Nayaka
63 meronda
64 sang pria hujan
65 Everything for you
66 bos Jhosan
67 pengkhianat Dirgantara
68 Naya ku malang
69 cinta yang salah
70 Dinner
71 Dodit style
72 rencana Lifia dan Jhonatan
73 mengerjai Lifia
74 permen permintaan maaf
75 titik terang keberadaan Almira
76 sebuah ampunan
77 mencari siasat
78 misi berbahaya
79 masuk perangkap
80 kejanggalan
81 pengintaian Lifia
82 pertarungan
83 suatu kebenaran yang terungkap
84 kemenangan untuk semuanya
85 sweet ending
86 spesial momen Raihan, Kinara (extra part 1)
87 spesial momen Arjuna, Nayaka (extra part 2)
88 spesial momen Dodit, Lifia (extra part 3)
89 pengumuman author.
90 hanya promosi Novel saja
91 promosi karya baru
92 promosi Novel baru
93 Info Novel Baru
Episodes

Updated 93 Episodes

1
CEO Arjuna dan Wanita malang Naya
2
ibu yang membuang ku
3
pekerjaan untuk Nayaka
4
hukuman dari Tuan Arjuna.
5
penyesalan karena mencintai
6
upik abu dan sang Arjuna
7
sandiwara
8
surat kontrak
9
masalah baru
10
memasuki permainan Arjuna.
11
hari berkabung
12
cinta sejati
13
sesak
14
fitting baju pengantin
15
acara kolega pertama Naya
16
kenyataan
17
hari pernikahan
18
hari pertama
19
menjadi pelayan Arjuna
20
bertemu teman lama
21
hukuman lagi
22
Kirana, gadis dalam Foto
23
cerita masa lalu
24
cinta yang saling bertolak
25
Dua Wanita
26
hati yang kelam
27
perasaan lain
28
antara kalian
29
luka yang tak nampak
30
tak seharusnya begini
31
pelukan pertama di dalam kamar itu
32
sekilas pemberitahuan.
33
kilas balik Raihan Naya
34
hati yang mulai ragu
35
prahara besar
36
kemarahan Arjuna
37
bersemi
38
tak semestinya cinta
39
membalik kan keadaan
40
sebuah kebohongan
41
salah sasaran
42
peduli
43
kehilangan mu
44
cinta yang terpatahkan
45
hilangnya cincin Arjuna
46
tidak bisa membohongi rasa
47
getaran Hati
48
tragedi pagi hari
49
kencan pertama (penyiksaan untuk Arjuna)
50
author menyapa lagi gaes
51
rahasia yang di ketahui paman Arjuna
52
musuh dalam selimut
53
cinta dalam kesederhanaan
54
penyesalan
55
Raihan untuk Naya
56
Talak dari Arjuna
57
meninggalkan rumah Arjuna
58
buku catatan Nayaka
59
kebahagiaan Naya dan Juna
60
tinggal di rumah Nayaka
61
Prahara keran air
62
malam ke dua di rumah Nayaka
63
meronda
64
sang pria hujan
65
Everything for you
66
bos Jhosan
67
pengkhianat Dirgantara
68
Naya ku malang
69
cinta yang salah
70
Dinner
71
Dodit style
72
rencana Lifia dan Jhonatan
73
mengerjai Lifia
74
permen permintaan maaf
75
titik terang keberadaan Almira
76
sebuah ampunan
77
mencari siasat
78
misi berbahaya
79
masuk perangkap
80
kejanggalan
81
pengintaian Lifia
82
pertarungan
83
suatu kebenaran yang terungkap
84
kemenangan untuk semuanya
85
sweet ending
86
spesial momen Raihan, Kinara (extra part 1)
87
spesial momen Arjuna, Nayaka (extra part 2)
88
spesial momen Dodit, Lifia (extra part 3)
89
pengumuman author.
90
hanya promosi Novel saja
91
promosi karya baru
92
promosi Novel baru
93
Info Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!