Pagi menjelang, mata Naya mulai terbuka ia menyentuh kepalanya yang merasa sedikit pening itu karena semalaman menangis, sesaat ia terperanjat karena melihat jendela yang sudah terang, ia bergegas menuju kamar mandi namun sesaat langkahnya terhenti di depan pintu kamarnya, ia mulai mengingat akan satu hal bahwa hari ini dia sudah tidak bekerja lagi Naya pun terduduk di atas ranjangnya lemas.
Drrrrrrrrrrrttttt... Drrrrrrrrrrtttt.... Ia melihat ponselnya bergetar.
Tuan Arjuna is calling...
Dengan cepat Naya mengangkatnya.
"Ha... Hallo?" Sapa Naya.
"Hey bodoh? Kenapa dari tadi kau tidak menerima panggilan ku?" Seru Arjuna dari sebrang.
"Maaf Tuan aku tidak mendengarnya, karena ponsel ku ada pada mode getar" Ucap Naya membuat Arjuna menghela nafas.
"Ya sudah, sekarang persiapkan dirimu Sepuluh menit lagi akan ada yang menjemput mu, hari ini kau akan melakukan fitting baju pengantin dengan ku" Ucap Arjuna.
'Se... Sepuluh menit? Bagaimana ini aku saja belum mandi' Gumamnya dalam hati sembari menggigit kukunya.
"Kau dengar tidak!!" Bentak Arjuna.
"I... Iya Tuan aku dengar" Jawab Naya.
"Ingat ya? Di depan orang lain kau jangan memanggilku Tuan, panggil saja dengan nama" Ucap Arjuna.
"I... Itu pasti akan sulit Tuan, bagaimanapun juga usia mu lebih dewasa dari ku, bagai kalau mas saja?"
"Mas? A...aku? Aku sangat geli di panggil itu oleh mu, tapi terserah lah" Arjuna pun menutup panggilan telfonnya, Naya pun menghela nafas lega, ia segera berlari menuju kamar mandinya dan membasuh tubuhnya dengan air dingin.
Setelah selesai Naya membuka lemarinya dan mencari pakaian terbaiknya, ia sedikit terpaku bagaimana tidak? Di lemarinya itu sama sekali tidak ada pakaian yang pantas untuk di sandingkan dengan pakaian yang akan di pakai Arjuna.
"Hah? Kenapa aku harus bingung memilih pakaian? Sudah lah ambil yang ini saja" Gumamnya yang lantas meraih setelan sederhana yang menurutnya paling baik di antara yang lain.
Baru saja ia hendak menyisir rambutnya dua mobil sudah berhenti di depan rumahnya, membuat Naya sedikit panik,
Tok tok tok...
Seseorang mengetuk pintu rumah Naya, dengan cepat Naya berlari walau rambutnya itu masih sedikit acak-acakan ia bergegas membuka pintu rumahnya, dengan senyum tersungging seorang wanita berpakaian rapih dengan seorang pria di belakangnya menyapa Naya.
"Permisi Nona Nayaka perkenalkan saya Claudia kepala asisten pribadi Tuan Arjuna di rumahnya, hari ini saya di utus tuan Arjuna untuk menjemput Nona, namun sebelumnya Nona harus memakai pakai yang sudah kami bawa ini" Claudia menggeser sedikit agar pelayanan di belakangnya bisa menyerahkan sebuah kotak berukuran sedang di tangannya, dengan pelan Naya pun menerimanya.
"Mohon untuk segera mengganti pakaian Nona ya, karena Tuan Arjuna tidak suka menunggu lama, kita harus sampai di lokasi sekitar tiga puluh menit lagi" Ucapnya yang lantas di iyakan oleh Naya, ia pun segera mengganti pakaiannya, sebuah gaun berwarna pink dengan model bahu terbuka, setelah memakai ia pun keluar,
"Mirna? Beri riasan pada wajah Nona Naya" Ucap Claudia pada salah seorang pelayan wanita yang lain, ia pun membungkuk dan segera merias wajah Naya dengan riasan yang Natural namun tetap menambah kecantikan alami Nayaka. Claudia tersenyum saat melihat wanita di depannya itu sangat cantik.
'Tuan Arjuna memang pintar memilih wanita, walau dia dari kalangan gadis biasa di poles sedikit saja sudah seperti Ratu paling cantik' gumamnya dalam hati.
"Baiklah Nona? Anda bisa ikut mobil yang di belakang ya, seorang sopir akan mengantar anda ke tempat yang di tuju, kalau begitu saya permisi Nona" Ucap Claudia sopan sembari membungkuk.
Sedangkan Naya hanya tersenyum kaku dan membalas membungkuk pada wanita itu ia menoleh kearah mobil mewah yang di belakangnya seorang sopir sudah membukakan pintu untuk Naya, ia pun melangkah pelan menuju mobil tersebut, walaupun sesekali ia keseleo karena heelsnya namun akhirnya ia telah sampai ke mobil itu dan masuk kedalamnya.
Di sisi lain ibunda Raihan yang melihat itu menatapnya sinis, ia sangat tidak suka melihat perlakuan berlebihan itu pada Naya, terlebih Naya sama sekali tidak menatapnya sehingga membuat wanita itu menganggap Naya telah sombong karena di perlakuan selayaknya ratu.
Sesaat mobil mulai memasuki sebuah pelataran gedung yang sangat mewah, sopir itu pun membukakan pintu untuknya, tak lama Arjuna datang dari dalam menghampirinya, saat itu juga Arjuna sedikit tertegun bahkan ia sedikit tidak percaya bahwa gadis di depannya itu adalah Nayaka si OG bodoh itu, menyadari ia telah menatap lama kearah Naya membuatnya lantas berdeham.
"Sayang? Kau sudah datang? Aku terkagum-kagum dengan kecantikan mu" Ucap Arjuna sembari tersenyum karena disana ada pemilik butik dan juga para staf yang sudah menanti Nayaka.
'Dia bilang aku cantik?' gumam Naya dalam hati yang hanya bisa membalas sanjungan Arjuna dengan senyumnya, Arjuna pun memeluk Naya membuat Naya sedikit terkejut, ia memang belum terbiasa dengan pelukan yang akan sering ia Terima dari Arjuna.
"Jangan Geer ya kau harus ingat kalau kita sedang bersandiwara didepan semua orang" Bisik Arjuna lirih di dekat telinga Naya membuat Naya kembali tersadar, Arjuna pun berdiri dengan Normal di sebelah Naya dan menekuk sikunya memberi isyarat agar Naya mau mengaitkan tangannya itu di lengannya.
Dengan sangat gugup Naya pun mengaitkan tangannya menggandeng Arjuna.
"Baik Tuan? Karena nyonya Naya sudah datang kita bisa melakukan fitting bajunya sekarang ya?" Ucap Rudolf pemilik butik berdarah Indonesia Paris, butik nya itu terkenal dengan desainnya yang sangat indah dan mahal.
Arjuna dan Naya pun mulai melangkah menuju ruangan yang di tunjuk sang pemilik butik yang sekaligus desainer terkenal itu.
"Silahkan masuk Nyonya, Tuan" Ucapnya sopan, Naya tertegun pada Gaun pengantin yang terpajang di mannequin itu, terlihat sangat indah dan cantik.
"Karena tubuh nyonya Naya mungil gaun ini sangat cocok untuknya, dengan bagian bahu yang terbuka akan sedikit menonjolkan bagian dada Nyonya Naya" Ucapnya, sedari tadi Naya sama sekali tak mengeluarkan sepatah katapun karena dirinya masih terus terpaku pada gaun didepannya itu, ia tidak percaya gaun sebagus dan semahal itu akan di pakainya di hari pernikahannya.
"Baiklah, bisa bantu calon istri saya untuk memakai gaun itu cepat? Karena setelahnya kami harus mengunjungi acara lain lagi" Ucap Arjuna, pemilik butik itu pun mengangguk dan memerintahkan Stafnya untuk membantu memakaikan gaun itu pada Naya.
Berberapa saat kemudian, sebuah tirai terbuka,
"Calon istri Anda sudah siap Tuan" Ucap Rudolf, membuat Arjuna membalikan tubuhnya, dan sekali lagi ia tertegun melihat Naya yang benar-benar sangat cantik di hadapannya itu,
Dengan posisi menunduk Naya berusaha mengangkat dagunya menatap kearah Arjuna, ia menangkap tatapan Arjuna yang tak berkedip melihatnya.
"Cantik sekali" Gumamnya tanpa sadar sehingga membuat Rudolf tersenyum.
"Nyonya Naya memang sudah cantik dari sananya Tuan, Anda pintar sekali mencari calon istri" Ucapnya membuat Arjuna tersadar.
'Aku ini bicara apa sih?' runtuknya dalam hati, Arjuna pun tersenyum.
"Aku suka desain mu Tuan Rudolf, saya ambil yang itu dan jas ini juga sangat cocok di tubuhku, dipakai pun sangat nyaman rasanya" Ucap Arjuna, ia pun beralih pandang pada ponselnya yang bergetar, lalu melepaskan jasnya dan memberikannya kepada staf yang berada di sampingnya.
"Maaf Tuan Rudolf saya harus menerima panggilan telepon saya dulu" Ucapnya yang lantas membuat Rudolf membungkuk.
"Anda pasti akan sedikit kesepian ya Nyonya karena Tuan Arjuna benar-benar sangat sibuk" Ucap Rudolf.
"Sepertinya begitu, namun saya tidak apa-apa kok" Ucap Naya Ramah
"Suara Anda sangat halus, Anda adalah pribadi yang sangat santun, Tuan Arjuna beruntung bisa menikahi wanita seperti Anda" Ucap Pria jangkung berjenggot tipis yang sedikit memenuhi rahangnya itu sedangkan Naya hanya tersenyum dan mengucapkan terimakasih.
Setelah fitting selesai Arjuna pun memboyong Naya ke tempat lain, sejujurnya Naya ingin mengatakan sesuatu pada Arjuna namun sikap dingin Arjuna selalu sukses membuatnya tegang, sehingga membuatnya memilih untuk diam saja.
Mata Arjuna masih berusaha mencuri-curi pandang dari Naya, ia masih bingung wanita yang di sebelahnya itu hanya diam saja tak mengeluarkan sepatah katapun
"Apa aku tengah membawa sebuah patung berjalan?" Seru Arjuna membuat Naya menoleh.
"Mak...maksud Tuan?"
"Kau? Kenapa kau diam saja?" tanya Arjuna.
"Emmm maaf Tuan aku hanya bingung ingin mengatakan apa? Semua itu karena aku takut salah berucap" Ucap Naya, sedangkan Arjuna pun hanya diam saja sembari fokus mengemudi menuju rumah omnya itu karena disana sedang ada acara kolega, dan omnya itu meminta Arjuna datang bersama Naya.
dirumah omnya Arjuna...
disana Naya sekali lagi di buat takjub sungguh hari ini ia benar-benar melihat semua istana yang hanya ia lihat di televisi saja Arjuna pun membuyarkan lamunan Nayaka dengan berdiri di hadapannya membuat Naya mendongak kearahnya.
"Naya, berlaku lah sewajarnya, usahakan imbangi aku dan jangan mempermalukan ku di depan semua orang, kau paham kan?" tanya Arjuna, Nayaka pun mengangguk pelan.
"ya sudah ayo kita masuk, dan pasang senyum mu itu" ucapnya lirih sembari menekuk sikunya dan Naya pun mulai meraih siku itu dan mengaitkan tangannya di sana sembari melangkah pelan menuju acara pesta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Kiss me💋
✌️
2022-12-26
0
Kanjeng Mami Kanjeng
patung yg sangat cantik..yg kedepannya akan bikin kamu menggelepar arjuna..
2022-09-04
0
Ditaa
apa kabar suara gue yg kek kaleng bekas
2022-07-18
0