hari berkabung

Setelah Arjuna mengurus administrasinya dan semua prosedur sudah di urus Nenek Naya pun di bawa ke ruangan operasi, dengan sangat cemas ia terus mengikuti laju bed neneknya itu di dorong hingga masuk kedalam ruangan operasi, ia terdiam di depan pintu tersebut yang lantas melangkah mundur dan duduk di sebuah kursi panjang sembari menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, hatinya sangat tidak menentu ia sangat mencemaskan kondisi neneknya itu bagaimana tidak? Jika neneknya sampai pergi ia benar-benar sebatang kara walaupun ibunya masih hidup namun ia sudah tidak berharap lagi untuk ibunya bisa kembali, Air mata Naya menetes sesaat seseorang mengulurkan saputangan ke arahnya, membuatnya segera mendongak ke atas.

"Raihan? Apa yang kau lakukan disini? Kalau ibu mu tau bagaimana?" tanya Naya tidak percaya.

"Naya aku tidak peduli itu, dan ini" Raihan menyerahkan amplop coklat ke arahnya membuat Naya mematung tidak mengerti.

"Ini uang untuk biaya operasi nenek mu Naya" Ucap Raihan, mendengar itu air mata Naya kembali menetes andai saja Raihan bisa lebih cepat mungkin ia tidak akan menerima perjanjian konyol itu. Dengan cepat Naya menyeka air matanya sendiri, dan mendorong uang yang ada di hadapannya itu pelan, Raihan menatapnya bingung saat Naya menolak uang darinya.

"Naya, ada apa? Ibu ku tidak tau hal ini kok, jadi Terima saja ya" Ucap Raihan.

"Tidak usah Raihan terimakasih, aku? Aku sudah menemukan pinjaman lain" Ucap Naya dengan bibir yang berusaha tersungging itu.

"Kau sudah menemukannya? Siapa yang memberikan pinjaman itu pada mu? Apa Dodit?" Tanya Raihan sedangkan Naya hanya menggeleng.

"Intinya ada, seseorang, aku meminjam uang darinya" Jawab Naya.

"Rentenir? Jangan bilang Kau meminjamnya dari rentenir?" tanya Raihan, Naya pun kembali menggeleng.

'Ia lebih kejam dari Rentenir Raihan karena jaminannya adalah diriku' gumam Naya dalam hatinya,

"Naya katakan pada ku? Kau meminjamnya dari siapa?" Raihan terus mendesak agar Naya mau menjawabnya namun bibir Naya tetap membisu ia tidak ingin Raihan sampai tau.

"Naya?"

"Sudahlah Raihan kau tidak perlu tahu, intinya saat ini nenek sedang dioperasi dan pikiran ku kini penuh dengan nenek jadi aku tidak ingin membahas masalah pinjaman itu, tolong jangan paksa aku untuk berbicara, saat ini aku tengah takut Raihan... Aku takut" Naya pun terisak dengan cepat Raihan meraih kepala Naya dan mendekatkan nya ke dadanya.

"Baiklah Naya maafkan aku ya?" Ucap Raihan yang masih berusaha menenangkan Naya.

Disisi lain Arjuna berniat menemui Naya sebelum ia pulang namun langkahnya terhenti di ujung lorong rumah sakit saat mendapati Naya tengah di peluk oleh seorang pria.

"Siapa pria itu? Apa dia kekasih Naya?" Gumam Arjuna, ia masih belum memahami wajahnya kalau Raihan adalah salah satu karyawannya juga.

"Tidak penting siapa dia, saat ini biarkan saja mereka seperti itu karena besok Naya harus sudah putus dengannya, aku tidak ingin ada rumor bahwa aku merebut pacar orang lain" Gumam Arjuna yang lantas membalik badannya.

Arjuna pun melenggang pergi karena hari ini ia sudah membuang waktu banyak untuk mengurus Naya, sebenarnya agak konyol demi Naya ia sampai membatalkan beberapa meeting nya, malam ini juga ia akan berangkat ke Swedia hingga beberapa hari kedepan saat hari itu datang ia akan kembali menemui Naya untuk segera melamarnya, bagaimana pun juga ia tidak ingin ada cacat sedikit pun di pernikahannya, dan pernikahan kontrak ini harus Naya dan dirinya lah yang tau, maka Arjuna benar-benar mengurus semuanya sesempurna mungkin sampai hari H tiba.

Di sisi lain Lifia terus mencari tau tentang kebenaran hubungan mereka berdua dengan mencari tau latar belakang Nayaka, gertakan Arjuna sama sekali tidak membuatnya takut untuk terus mendekatinya.

"Nayaka? aku berpuluh-puluh kali lebih unggul, maka Aku tidak akan kalah dari mu, walaupun pernikahan itu tetap terjadi aku akan tetap merebut posisi mu sebagai istri Arjuna" Gumamnya sembari menatap ke arah jendela apartemennya.

Di rumah sakit....

Lampu ruang operasi sudah redup menandakan operasi sudah selesai, seorang dokter keluar dengan sangat lesu.

"Dokter? Apa operasinya berjalan lancar?" tanya Naya.

"Maaf Nona, pasien mengalami komplikasi gagal jantung, seharusnya operasi ini belum selesai, tapi?"

"Tapi apa dok?" tanya Naya.

"Nenek anda sudah menghembuskan nafas terakhirnya, sepuluh menit yang lalu" Ucap dokter tersebut yang lantas membuat Naya merasa tersambar petir, tubuhnya melemas rasanya ia tidak sanggup lagi menopang tubuhnya saat dokter mengatakan itu. Raihan yang menyadari tubuh lemas Naya langsung memeganginya.

"Yang tabah ya Nona, kalau begitu saya permisi dulu" Ucap dokter tersebut.

"Terimakasih dokter" Ucap Raihan karena Naya masih mematung.

"Raihan... Nenek? Nenek ku Raihan?" Suara Naya mulai berat, dadanya mulai sesak, air mata pun mulai kembali tumpah di pipinya dan mengalir deras.

"Tidak! Tidak mungkin Raihan, nenek ku..." Seru Naya yang mulai histeris dan berlari menghampiri tubuh neneknya yang sudah tertutupi kain putih seluruhnya di atas bed yang sedang di dorong keluar dari ruang operasi tersebut.

Naya terus histeris memeluk tubuh neneknya yang sudah terbujur kaku tersebut, Raihan pun memeluk Naya menenangkan Naya.

"Naya tenang lah, kau harus kuat" Ucap Raihan, sedangkan Naya terus terisak dengan tangisnya yang terdengar sesak itu.

***

Hari pemakaman sudah terlewati, genap satu minggu neneknya meninggalkan Naya namun ia masih merasa sedih karena itu, bahkan dirinya masih terus melamun sampai-sampai ia mendapat teguran dari supervisor nya karena kerja Naya yang tidak profesional.

Sore beranjak ia meraih jaket dan tasnya dari dalam lokernya dan mengenakannya sejenak Naya menghela nafas panjang.

"Saat ini aku sendirian di rumah, pulang pun rasanya hanya membuat ku sedih" Gumam Naya. Ia pun kembali menutup lokernya dan menguncinya.

Langkah lunglai nya terus terayun mengikuti jalur lorong kantor yang mulai gelap itu.

"Naya ayo kita pulang" Seru Raihan yang pantas membuat kepala Naya terangkat dan tersenyum.

"Iya Raihan" Balas Naya mereka pun berjalan beriringan turun kebawah dan keluar dari kantor tersebut.

Dengan menaiki motor matic Raihan, Naya masih terus terlihat sendu sama sekali tak bersemangat.

'Ini malam minggu kan? Apa sebaiknya aku ajak Naya jalan-jalan saja ya?' gumamnya, dalam hati.

"Naya? Aku mau mengajak mu ke taman kota, mau tidak?" Ucap Raihan.

"Mau apa kita kesana?" Tanya Naya.

"Di taman kota ada panggung hiburan, katanya sih ada artis, setidaknya kau kita bisa melihatnya sebentar dan jajan es krim di sana bagaimana?" tanya Raihan.

"Terserah kau saja Raihan, aku mengikut saja, lagi pula sudah tidak ada yang menanti kepulangan ku" Ucap Naya lirih.

"Ya sudah kalau begitu kita jalan ya, tapi kau jangan murung terus ya janji?" Tanya Raihan.

"Iya..." Jawab Naya pasrah, Raihan pun tersenyum, motornya mulai melaju kearah taman kota.

Terpopuler

Comments

Kiss me💋

Kiss me💋

👌

2022-11-09

0

Yusni Ali

Yusni Ali

Kamu terlambat Rayhan....

2022-09-22

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

sian Naya..

2022-07-13

0

lihat semua
Episodes
1 CEO Arjuna dan Wanita malang Naya
2 ibu yang membuang ku
3 pekerjaan untuk Nayaka
4 hukuman dari Tuan Arjuna.
5 penyesalan karena mencintai
6 upik abu dan sang Arjuna
7 sandiwara
8 surat kontrak
9 masalah baru
10 memasuki permainan Arjuna.
11 hari berkabung
12 cinta sejati
13 sesak
14 fitting baju pengantin
15 acara kolega pertama Naya
16 kenyataan
17 hari pernikahan
18 hari pertama
19 menjadi pelayan Arjuna
20 bertemu teman lama
21 hukuman lagi
22 Kirana, gadis dalam Foto
23 cerita masa lalu
24 cinta yang saling bertolak
25 Dua Wanita
26 hati yang kelam
27 perasaan lain
28 antara kalian
29 luka yang tak nampak
30 tak seharusnya begini
31 pelukan pertama di dalam kamar itu
32 sekilas pemberitahuan.
33 kilas balik Raihan Naya
34 hati yang mulai ragu
35 prahara besar
36 kemarahan Arjuna
37 bersemi
38 tak semestinya cinta
39 membalik kan keadaan
40 sebuah kebohongan
41 salah sasaran
42 peduli
43 kehilangan mu
44 cinta yang terpatahkan
45 hilangnya cincin Arjuna
46 tidak bisa membohongi rasa
47 getaran Hati
48 tragedi pagi hari
49 kencan pertama (penyiksaan untuk Arjuna)
50 author menyapa lagi gaes
51 rahasia yang di ketahui paman Arjuna
52 musuh dalam selimut
53 cinta dalam kesederhanaan
54 penyesalan
55 Raihan untuk Naya
56 Talak dari Arjuna
57 meninggalkan rumah Arjuna
58 buku catatan Nayaka
59 kebahagiaan Naya dan Juna
60 tinggal di rumah Nayaka
61 Prahara keran air
62 malam ke dua di rumah Nayaka
63 meronda
64 sang pria hujan
65 Everything for you
66 bos Jhosan
67 pengkhianat Dirgantara
68 Naya ku malang
69 cinta yang salah
70 Dinner
71 Dodit style
72 rencana Lifia dan Jhonatan
73 mengerjai Lifia
74 permen permintaan maaf
75 titik terang keberadaan Almira
76 sebuah ampunan
77 mencari siasat
78 misi berbahaya
79 masuk perangkap
80 kejanggalan
81 pengintaian Lifia
82 pertarungan
83 suatu kebenaran yang terungkap
84 kemenangan untuk semuanya
85 sweet ending
86 spesial momen Raihan, Kinara (extra part 1)
87 spesial momen Arjuna, Nayaka (extra part 2)
88 spesial momen Dodit, Lifia (extra part 3)
89 pengumuman author.
90 hanya promosi Novel saja
91 promosi karya baru
92 promosi Novel baru
93 Info Novel Baru
Episodes

Updated 93 Episodes

1
CEO Arjuna dan Wanita malang Naya
2
ibu yang membuang ku
3
pekerjaan untuk Nayaka
4
hukuman dari Tuan Arjuna.
5
penyesalan karena mencintai
6
upik abu dan sang Arjuna
7
sandiwara
8
surat kontrak
9
masalah baru
10
memasuki permainan Arjuna.
11
hari berkabung
12
cinta sejati
13
sesak
14
fitting baju pengantin
15
acara kolega pertama Naya
16
kenyataan
17
hari pernikahan
18
hari pertama
19
menjadi pelayan Arjuna
20
bertemu teman lama
21
hukuman lagi
22
Kirana, gadis dalam Foto
23
cerita masa lalu
24
cinta yang saling bertolak
25
Dua Wanita
26
hati yang kelam
27
perasaan lain
28
antara kalian
29
luka yang tak nampak
30
tak seharusnya begini
31
pelukan pertama di dalam kamar itu
32
sekilas pemberitahuan.
33
kilas balik Raihan Naya
34
hati yang mulai ragu
35
prahara besar
36
kemarahan Arjuna
37
bersemi
38
tak semestinya cinta
39
membalik kan keadaan
40
sebuah kebohongan
41
salah sasaran
42
peduli
43
kehilangan mu
44
cinta yang terpatahkan
45
hilangnya cincin Arjuna
46
tidak bisa membohongi rasa
47
getaran Hati
48
tragedi pagi hari
49
kencan pertama (penyiksaan untuk Arjuna)
50
author menyapa lagi gaes
51
rahasia yang di ketahui paman Arjuna
52
musuh dalam selimut
53
cinta dalam kesederhanaan
54
penyesalan
55
Raihan untuk Naya
56
Talak dari Arjuna
57
meninggalkan rumah Arjuna
58
buku catatan Nayaka
59
kebahagiaan Naya dan Juna
60
tinggal di rumah Nayaka
61
Prahara keran air
62
malam ke dua di rumah Nayaka
63
meronda
64
sang pria hujan
65
Everything for you
66
bos Jhosan
67
pengkhianat Dirgantara
68
Naya ku malang
69
cinta yang salah
70
Dinner
71
Dodit style
72
rencana Lifia dan Jhonatan
73
mengerjai Lifia
74
permen permintaan maaf
75
titik terang keberadaan Almira
76
sebuah ampunan
77
mencari siasat
78
misi berbahaya
79
masuk perangkap
80
kejanggalan
81
pengintaian Lifia
82
pertarungan
83
suatu kebenaran yang terungkap
84
kemenangan untuk semuanya
85
sweet ending
86
spesial momen Raihan, Kinara (extra part 1)
87
spesial momen Arjuna, Nayaka (extra part 2)
88
spesial momen Dodit, Lifia (extra part 3)
89
pengumuman author.
90
hanya promosi Novel saja
91
promosi karya baru
92
promosi Novel baru
93
Info Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!