Setelah mendengar semuanya dari Naya Lifia pun kembali menuju ruangan kerja Arjuna dan membuka pintu itu dengan kasar.
"Arjuna!" Seru Lifia kepada Arjuna yang tengah menelfon.
"Baik Pak nanti saya hubungi lagi" Ucap Arjuna menutup telfonnya dan beralih pandang menatap tajam kearah wanita yang telah berdiri di hadapannya itu.
"Kau telah membohongi ku kan?" Ucapnya.
"Membohongi apa?" tanya Arjuna datar
"Membohongi ku kalau kau akan menikah dengan OG itu, semuanya bohong kan?" Ucap Lifia. Arjuna menyeringai.
"Kau ini kenapa sih? Memang selama ini aku pernah berbohong di setiap perkataan yang keluar dari mulut ku?" Ucap Arjuna.
"Tapi OG itu sudah mengatakan semua pada ku, kalau kalian tidak ada hubungan spesial, itu tandanya kau telah membohongi ku, dengan begitu kau tetap akan menikah dengan ku Juna" Tutur Lifia, Juna pun menghela nafas dan beranjak lalu mendekati Lifia.
"Itu benar, aku dan dia memang tidak ada hubungan apapun" Ucap Arjuna membuat Lifia tersenyum.
"Namun tentang aku yang menunjuknya sebagai calon istri ku itu benar" Ucap Arjuna yang lantas membuat senyum Lifia memudar.
"Kau sedang membohongi ku lagi kan Arjuna?" ucap Lifia kesal.
"Aku tidak berbohong, aku berani bersumpah akan menikahi Naya bulan depan, bahkan dengan pesta pernikahan yang sangat mewah, karena aku? Sangat mencintainya" Ucap Arjuna membuat bola mata Lifia melebar.
"Tidak! Kau pasti bohong kan, kau bohong Arjuna!" Seru Lifia.
"Aku berbohong? Kau bisa melihatnya nanti saat kartu undangan pernikahan ku dan dia telah sampai di tangan mu" Ucap Arjuna yang lantas membuat Lifia menggeleng cepat dan mencengkram jas Arjuna dengan kedua tangannya.
"Aku tidak percaya pada mu Arjuna!! Kau harus menikah dengan ku!! KAU HARUS MENIKAHI KU!!!!" Seru Lifia yang mulai menangis sembari mengguncang-guncangkan tubuh Arjuna. Tangan Arjuna mencengkram kedua pergelangan tangan Lifia dan melepaskannya kasar.
"Hey! Kau itu terlalu ku baik-baiki makannya sikap mu itu sama sekali tak menghormati ku yang seorang pemimpin disini, sekarang ku beri dua pilihan? Kau ingin keluar sendiri?" Ucap Arjuna dengan tatapan yang mengerikan "atau kau ingin security menyeret mu keluar" Ucap Arjuna yang lantas menghempaskan kasar tangan itu lalu kembali duduk di bangkunya, dengan perasaan sangat kesal Lifia pun keluar dari ruangan Arjuna.
"wanita itu membuat ku naik darah" Gumamnya, sesaat ia mengingat Naya "haaaahhh iya? Sekarang tinggal OG itu? Masa iya aku harus menikah dengannya?" Lanjutnya ia memijat keningnya, ia memutuskan untuk rehat sejenak di sofa tamu dan memilih untuk menonton acara TV sejenak.
~Artis XXX dinyatakan bercerai dengan pengusaha XXX, banyak rumor diantara mereka bahwa mereka sebenarnya melakukan pernikahan kontrak bla bla bla~
"Apa sih pernikahan kontrak? Yang ada-ada saja" Gerutu Arjuna yang lantas berniat mematikan televisinya lalu mematung sesaat.
"Tunggu! Pernikahan kontrak?" Gumamnya, ia pun mengingat Naya dan mulai memiliki ide dari situ.
****
Setelah makan siang Raihan kembali ke mejanya dengan senyum yang sesekali tersungging di bibirnya. Dodit paham sekali temannya itu pasti sedang ngebucin si Naya karena siang ini ia tidak makan siang dengannya.
"Enak ya makan siang pakai Naya" Goda Dodit.
"Iya" Jawab Raihan yang lantas tersadar. "Ehh... Maksud mu apa sih?" Raihan salah tingkah.
"Hey memangnya aku bodoh ya? Kau suka Naya kan?" ucap Dodit
"Siapa? Tidak" Jawab Raihan dengan wajah yang memerah.
"Benar nih tidak suka? Baguslah karena aku menyukai Naya jadi aku yang akan menyatakan perasaan ku pada Naya sekarang" ucap Dodit yang langsung di tahan Raihan.
"Jangan lah!!" Seru Raihan.
"Jangan apa? Naya kan jomblo" Ucap Dodit masih menggoda.
"Iya... Iya aku mengaku, aku menyukai Nayaka" Tutur Raihan mengalah, Dodit pun terkekeh.
"Benar kan dugaan ku? Kau menyukai Naya? Lalu kenapa kau tak kunjung menyatakan cinta padanya?" Ucap Dodit
"Aku? Aku sendiri ragu, bagaimana kalau Naya menolak ku?"
"Hey Raihan? Kau itu sama sekali tidak peka ya? Naya juga pasti menyukai mu" Ucap Dodit membuat Raihan menoleh cepat.
"Bagaimana kau bisa menganggap Naya suka pada ku?" ucap Raihan.
"Coba saja kau ajak Naya jalan-jalan dan nyatakan perasaan mu malam ini, aku berani jamin Naya pasti menerima mu" ucap Dodit yang lantas membuat Raihan memiliki ide kalau sepulang kerja ini ia akan mengajak Naya keluar sebentar sebelum pulang karena malam ini adalah malam akhir pekan dengan itu ia akan menyatakan perasaannya di sebuah jalan layang, Raihan tersenyum lalu memeluk Dodit.
"Kyaaa terimakasih ide mu Dodit" ucap Raihan senang.
"Sama-sama tapi setelahnya kau harus traktir aku martabak telor mang oleng ya, sebagai pajak jadian mu dengan Naya" Ucap Dodit
"Pasti" Jawab Raihan dengan senyumannya ia pun kembali fokus pada pekerjaannya dan ingin segera bertemu senja.
Sore hari Jam pulang kantor...
Naya yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya meraih tas dan sweater nya lalu mengenakannya,
"Naya aku duluan ya?" ucap Marwah
"Ah iya mbak sampai bertemu besok di hari senin" Balas Naya sopan sembari melambai, ia pun kembali menutup lokernya dan berjalan keluar, langkahnya terhenti saat mendapati Arjuna ada di depannya.
"Tu...tuan?" Ucap Naya.
"Ikut aku sekarang" Ucap Arjuna yang lantas menarik lengan Naya namun Naya berusaha menahannya.
"Ahh Tuan kita mau kemana?" tanya Naya.
"Sudah ikut saja, ini masih ada hubungannya dengan pekerjaan" Ucap Arjuna yang lantas kembali menarik tangan Naya membawanya keluar dari pantry, langkah keduanya terhenti saat berpapasan dengan Raihan yang berniat menjemput Naya.
"Raihan?" Ucap Naya
"Na....Naya?" Balas Raihan ia pun beralih pandang pada Arjuna "Tuan? Naya mau dibawa kemana?" tanya Raihan.
"Bukan urusanmu" Jawab Arjuna yang lantas kembali menarik lengan Naya.
"Tunggu Tuan? Ini sudah bukan jam kerjanya anda tidak berhak menyuruhnya bekerja lagi" Seru Raihan membuat Arjuna mendekatinya dan menatapnya tajam.
"Apa wewenang mu memberiku perintah?? Apa kau ingin aku memberikan mu SP 1??" Ucap Arjuna membuat Naya menggeleng.
"Jangan tuan, ku mohon jangan beri surat peringatan padanya" Ucap Naya.
"Raihan biarkan saja aku ikut dengannya ya, kau pulang saja dulu" Ucap Naya.
"Kau dengar itu kan?" Lanjut Arjuna yang lantas kembali melangkahkan kakinya dengan terus menarik tangan Naya keluar dari gedung itu. Tangan Raihan terkepal pasalnya niatnya untuk menyatakan cinta kepada Naya akan kandas terlebih ia seperti menangkap sesuatu dari bosnya itu, seperti sebuah perasaan suka pada Naya.
Di mobil Arjuna yang sangat mewah itu Naya benar-benar merasa canggung dan takut juga bingung pastinya karena ia tidak tau Arjuna akan membawanya kemana, mobil Arjuna telah sampai di salah satu resto yang sangat mewah dan klasik, Arjuna menggandeng tangan Naya dan membawanya ke mejanya, banyak orang yang memandangi mereka karena penampilan Naya yang sangat sederhana itu.
Di meja mereka Arjuna memesan macam-macam makanan yang sangat asing di mata Naya, membuatnya bingung bagaimana cara memakannya.
"Dimakan" Arjuna menawarkan sedangkan tangannya masih fokus mengiris daging di hadapannya dan melahap potongannya itu.
"Tuan? Sebenarnya maksud tuan membawa ku kemari itu apa?" tanya Naya, membuat Arjuna menghentikan kegiatannya dan meletakkan garpu dan pisaunya.
"Apa kau yakin ingin mendengarnya sekarang?" tanya Arjuna membuat Naya mengangguk.
"Baiklah aku juga sangat sibuk, jadi lebih baik aku to the Poin Saja pada mu" Ucap Arjuna yang mengatupkan kedua telapak tangannya dengan sikut yang menyangga di meja lalu menatap dalam-dalam ke arah Naya.
"Menikah lah dengan ku Naya" Ucap Arjuna, membuat Naya seketika tersedak dan terbatuk-batuk.
"Tu...tua? Anda sadar dengan apa yang Anda katakan ini?" tanya Naya yang tidak yakin dengan ucapan bosnya itu.
"Aku sangat sadar dan kau harus mau Naya" Ucapnya yang lantas mengeluarkan selembar kertas bermaterai dan meletakannya di dekat Naya.
"I... Ini apa?" Tanya Naya bingung
"Surat Perjanjian kontrak" Jawab Arjuna,
"Kontrak? Kontrak apa?" Naya masih tidak mengerti.
"Kontrak untuk melangsungkan sebuah pernikahan kontrak selama satu tahun" Ucap Arjuna, mulut Naya terbuka, dan menggeleng bosnya ini seperti pria yang tidak waras.
"Tuan Arjuna? Aku tidak bisa menerima itu, pernikahan itu sakral aku tidak mau mempermainkan sebuah pernikahan" ucap Naya
"Naya? Selama kau menikah dengan ku kau bisa menikmati uang ku, tidak hanya itu, apapun yang kau mau akan ku berikan, uang, perhiasan, mobil bahkan rumah mewah sekali pun, semua itu akan ku berikan asal kau mau melakukannya" Craaaaaaaaassss Arjuna memejamkan matanya saat segelas air mineral di siramkan ke wajahnya, taaaaaakkk Naya meletakan gelas itu.
"Tuan? Anda benar-benar pemimpin yang sangat rendah ahlak ya? Bisa-bisanya Anda menawar harga diri saya dengan iming-iming harta mu itu?"
"Asal Tuan tahu ya? Saya bukan wanita yang haus akan harta! Lebih baik Tuan simpan uang mu itu karena aku sama sekali tidak tertarik" Ucap Naya yang lantas melenggang pergi meninggalkan Arjuna yang masih mematung, tangannya terkepal
"Cih wanita itu sombong sekali, lihat saja nanti kau Naya, kau akan tetap jadi istri ku, dan saat itu terjadi kau tidak akan ku perlakukan seperti ratu namun sebaliknya, kau akan ku perlakukan selayaknya budak ku!" Runtuknya sembari mengusap wajahnya yang basah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Kiss me💋
weh
2022-10-09
0
Yusni Ali
Arjuna aku yakin suatu saat kamu akan menjilat kata katamu sendiri.
2022-09-22
0
Ani Susanti
gambar nya di ambil dari Drakor Secret romance
2022-08-07
0