Chapter 7

LIMA TAHUN KEMUDIAN

Cinta sejati mampu mengubah kutukan dengan kecupan!

Ia mengatakannya dalam sebuah ruang sempit yang temaram. Ia membenci terang dan aku membenci kegelapan.

Apakah cinta sejati juga dihalalkan untuk dua hati yang berbeda alam?

_

Aisha tercenung mengamati Hannah yang tengah sibuk menyiapkan perangkat makannya. Kedua tangannya terlipat di sisi meja dengan jemari tertaut di depan dagunya. Sepasang rahangnya mendongak ketika gadis itu melepas pandangannya ke seberang meja.

Pria di ujung meja itu balas memandangnya.

Tapi tak satu pun kata-kata keluar dari mulut keduanya.

Semetara sepuluh bangku di kiri-kanan mereka telah kosong sejak tiga tahun terakhir. Ketiga anak Nizar, telah dikirim semuanya ke Mesir untuk menjalani pendidikannya.

Dan istri Nizar, sampai sekarang Aisha tak pernah mengetahui keberadaannya. Ia bahkan tak pernah mendengar salah satu dari mereka berkunjung ke rumah itu untuk menemui anaknya. Bahkan saat anak-anak itu berada di sekolah. Mereka selalu berangkat dan pulang bersama Aisha dalam satu jemputan.

Gadis itu menggelengkan kepalanya, berusaha menyingkirkan semua pikiran itu dari kepalanya.

Pria di seberang meja itu meliriknya sekilas sebelum akhirnya menurunkan selubung wajahnya yang masih menjadi misteri.

Segala sesuatu tentang pria itu selalu menjadi misteri yang tak pernah terungkap meski sudah hampir sepuluh tahun tinggal dalam rumahnya.

Nizar tak habis pikir sepasang mata di seberang mejanya tak pernah gentar beradu pandang. Ia adalah satu-satunya wanita di dunia ini yang berani mengangkat wajah untuk menatap Nizar. "Apa kau tak menyukai makanannya?" Pertanyaan itu menggema ke seluruh ruangan.

Aisha menelan makanannya sedikit tercekat. "Aku menyukainya!" Aisha menjawab cepat, kemudian meneguk air putih di sampingnya. Pertanyaan itu sedikit mengejutkannya. Itu pertama kalinya Aisha mendengar suara pria itu lagi setelah beberapa pekan tidak saling bicara.

Pria itu selalu diam nyaris sepanjang waktu dan tak pernah bersuara kecuali sesuatu betul-betul salah.

Situasi itu sudah menjadi semacam tradisi saat makan. Dan Aisha nyaris tak memiliki kesempatan untuk menemui pria itu di tempat lain. Nizar seperti tak pernah ada di rumah ini kecuali saat jam makan. Selebihnya, pria itu seperti tak pernah ada di dunia ini kecuali dalam mimpi.

Saat berangkat kuliah, pria itu biasa mengantarnya sampai ke teras dan menatapnya sampai mobil jemputannya menghilang di kelokan, di depan gerbang. Tidak ada kata-kata selamat jalan atau pesan untuk memperingatkan Aisha agar ia berhati-hati. Pria itu hanya menatapnya.

Dan Aisha hanya menatapnya juga setiap kali ia berpamitan sebelum berangkat ke kampus sebagai ganti kata: "Ayah, aku berangkat, ya?!

Aisha bahkan tidak pernah tahu bagaimana ia harus memanggilnya. Selama hidupnya mereka hanya saling menatap satu sama lain sebagai pengganti semua kata-kata.

Begitu tiba di kampus, seperti biasa juga, orang-orang akan menatapnya dengan heran setiap kali ia turun dari limousin milik Nizar, padahal setiap hari ia melakukannya.

"Hey," sapa Diana Magdalena dan Vita Suzanna. Kedua gadis itu melambai-lambaikan tangannya seraya tersenyum lebar ke arah Aisha begitu ia melihatnya di pekarangan kampus.

Dari sekian banyak pelajar di tempat itu, hanya Diana Magdalena dan Vita Suzanna yang menyadari eksistensinya. Keberadaan Aisha seperti makhluk transparan di mata semua orang.

Diana mengawasi Aisha dengan tampang kagum. "Kau apakan wajahmu? Kok, jadi begitu?"

"Jadi begitu apa?" Aisha menautkan alisnya.

"Jadi cantik," jawab Diana sambil terkekeh. Dan Vita tergelak di sampingnya dengan suara khasnya yang melengking dan menggelegar. Membuat Diana serentak menutup telinga.

Aisha menggeleng seraya tersenyum tipis. Gadis itu tak pandai mengatur mimik muka untuk menunjukkan antusiasnya seperti gadis-gadis lain.

Bagaimana pun Hannah berusaha memolesnya, wajah Aisha tetap datar dan terkesan dingin. Bahkan ketika ia berusaha tersenyum, orang lain hanya bisa melihat seringai tipis di sudut bibirnya.

Lagi pula Aisha juga tidak pernah mau ngenakan rok atau gaun keculi saat tidur. Aisha lebih suka berpakaian model Army atau lengan panjang ketat yang dipadu dengan celana ketat berwarna hitam mengkilat saat pergi ke kampus.

Kenangan pahit di masa kecilnya masih melekat dalam ingatan Aisha. Masa di mana perkelahian tak pernah bisa ia hindari setiap kali ia pergi ke sekolah.

Ia tak mau ambil resiko untuk apa pun yang berkaitan dengan perkelahian. Jadi ia tak pernah membiarkan rambutnya digerai dan menghindari pakaian-pakaian berjumbai, karena hal itu bisa menghambat gerakannya saat ia harus menghadapi perkelahian.

Aisha sudah banyak belajar mengenai pertahanan hidup dan membela diri. Karena ia berpikir, tak seorang pun di dunia ini akan membela dirinya saat ia terpaksa harus berkelahi. Ia tidak pernah tahu kapan perkelahian akan menghampirinya. Ia harus tetap bersiap menghadapi segala kemungkinannya sepanjang waktu.

Setiap jam makan siang Aisha juga menghindari acara makan di kantin. Kantin sekolah selalu menjadi tempat strategis untuk ajang pembulian. Kantin universitas juga tidak akan ada bedanya, pikir Aisha.

"Kau sekurus lidi!" Vita meneriakinya ketika Aisha menolak makan bersama.

Aisha tidak gentar pada saat Vita meneriaki dirinya. Hanya saja, Vita terkenal dengan suaranya yang melengking dan menggelegar. Teriakannya adalah ancaman bagi aset utama Aisha jika kelak ia diberi kesempatan untuk meniti karir sebagai intelijen. Gendang telinganya akan menjadi senjata di masa depan. Jadi sebelum masa depannya hancur, Aisha akhirnya memilih untuk mengikutinya saja. Tapi syaratnya jangan berteriak!

Setelah Aisha berhasil diseret ke kantin dengan cara paksa, Vita dan Diana mulai sibuk berebut pendapat mengenai makanan untuk Aisha.

Aisha memutar bola matanya dengan tampang muak.

"Hey, lihat itu!" Seorang gadis berteriak histeris, ia menunjuk ke luar jendela. "Apa dia malaikat?"

Beberapa teman dekatnya sontak merangsek ke dekat jendela dan berhimpun di dekatnya.

Diana mendengus sebal mengamati tingkah laku gadis-gadis itu. Tidak ada hal lain yang bisa membuat gadis-gadis itu histeris kecuali cowok tampan!

Kelima gadis di depan jendela itu terkenal sebagai geng paling centil di kampus mereka.

Meski kelima gadis itu tergolong cantik, tak jarang gadis-gadis itu dicampakan anak laki-laki yang baru dikencaninya beberapa hari. Kebanyakan dari mereka hanya jadikan bahan taruhan anak laki-laki untuk mendapatkan kencan mereka. Setelah itu, mereka dicampakkan.

Tapi kelima gadis itu bersikeras bahwa merekalah yang mencampakkan hampir semua anak laki-laki di kampus mereka, karena mereka tak puas berkencan hanya dengan satu pria.

"Dia betul-betul tampan!" Salah satu dari mereka melanting senang.

Apa kubilang? Diana berkata dalam hati. Pasti cowok tampan!

"Dia melihat ke sini!" Gadis lainnya berseru girang. Lalu kelima gadis itu melonjak-lonjak seperti sedang menonton konser idolanya.

Vita menggeleng tak kalah muak.

Athena hanya melirik kelima gadis itu sepintas, kemudian kembali mengalihkan perhatiannya ke meja makan tanpa ekspresi. Ia paling tidak peduli pada urusan orang lain. Terutama jika hal itu berkaitan dengan urusan anak laki-laki.

"Aku menyesal sudah memaksamu ke sini," ungkap Vita setengah mengeluh. "Di sini ternyata lebih berisik!"

"Tidak lebih berisik dari mulut cemprengmu," Sergah Diana menimpali.

Athena menarik sudut bibirnya membentuk seringai.

"Kalau kau mau tertawa, tertawa saja! Tidak perlu ditahan." Diana berkelakar. Ia tahu Aisha tidak pernah tertawa lepas seperti mereka.

Tak lama suara tawa meledak dari mulut Vita.

Diana memelototinya. "Aku menyuruh Aisha tertawa," gerutunya. "Kenapa jadi kau yang tertawa?!"

Vita masih tergelak dan terpingkal-pingkal. Gadis itu mudah dibuat tertawa. Tapi tak mudah dibuat berhenti tertawa.

"Kau betul-betul bermulut besar!" Diana membeliak.

Tapi sahabatnya itu justru menaikan nada tertawanya hingga delapan oktaf.

Diana dan Aisha serentak menutup kupingnya.

Terpopuler

Comments

Agil Revenely

Agil Revenely

baca puisi di atas jadi inget janji gw 😓

2021-07-26

0

+1714868-0120

+1714868-0120

Kenapa cowok tampan arogan selalu jadi tokoh favorit di semua novel

2021-07-25

1

M.J.I

M.J.I

Kayak dongeng si cantik dan si buruk rupa, ya...
"Cinta sejati mampu mematahkan kutukan dengan kecupan"

sini!
author nya mau gw kecup???

2021-07-25

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 83 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!