Suamiku Atasan Kakakku
Di sebuah Lapangan sekolah SMA Negeri favorit tempat Kanaya bersekolah sedang mengadakan acara perlombaan antara sekolah. Di sekolahan SMA Negeri tempat Kanaya mencari ilmu merupakan menjadi tempat saingan terberatnya bagi Siswa-siswa di sekolah yang lain.
Lomba antara sekolah yang di adakan di lapangan belakang sekolah, merupakan lomba tahun ke-2 SMA Negeri Surakarta, menjadi tuan rumah perlombaan tahunan yang diselenggarakan setiap tahunnya di SMA se-kota Surakarta.
Kanaya Bhakti merupakan murid berprestasi di bidang akademik, semua bidang mata pelajaran sangat menguasainya, kecuali bahasa Jawa karena Kanaya tidak bisa mengikuti karena menurut Kanaya pengucapan sangat susah untuk di lafalkan, tetapi Kanaya sangat menyukai pelajaran matematika, dan fisika.
Tidak segan-segan Kanaya membantu teman-teman nya yang butuh tambahan mata pelajaran baik di rumahnya maupun di sekolahan. Banyak siswa siswi yang tertarik, dan mengikuti les tambahan dengan Kanaya sebagai gurunya memberikan pelajaran kepada teman-temannya lewat door to door atau jam sepulang sekolah-nya.
Satu bulan terakhir ini Kanaya mengikuti lomba yang diadakan di sekolah, maupun luar sekolah. Kanaya sering mendapatkan uang dari hasil perlombaan yang di menangkan, yang bisa Kanaya tabung untuk masa depannya kelak.
Kanaya sangat bersyukur di berikan ilmu yang lebih, agar bisa berbagi dengan teman-temannya yang susah memahami mata pelajaran di kelasnya.
Dari kecil, dari Kanaya masih Taman kanak-kanak. Kanaya suka bercerita dengan teman-temannya tentang cita-cita yang selama ini ingin di capai nya menjadi seorang dokter.
Menurut Kanaya pekerjaan Dokter itu, pekerjaan yang mulia. Kanaya bisa menolong orang banyak, yang sangat membutuhkan bantuannya dengan kedua tangannya.
Cita-cita dari kecil masih selalu terngiang-ngiang di telinganya, dan menjadi semangat nya untuk mewujudkan keinginan menjadi seorang Dokter Kandungan.
Besar harapan Kanaya untuk mewujudkan cita-citanya. Kanaya dari sekarang sudah mempersiapkan dirinya untuk rajin belajar, biar kelak dapat beasiswa, untuk melanjutkan kuliah kedokterannya di universitas yang sudah dari dulu menjadi impiannya.
Seperti sekarang ini Kanaya menyaksikan pertandingan bola volley antara SMA Negeri A, dan SMA Negeri B yang sedang bertanding dengan hasil yang sangat sengit, dan dewan juri kebingungan untuk memenangkan siapa yang jadi pemenangnya, karena nilainya saling kejar mengejar.
Suara hura-hura.... dan sorak gembira...., dan tepukan tangan memenuhi lapangan pertandingan.
Kanaya duduk paling depan, di sampingnya ada dua sahabatnya yang duduk saling bersisian dengan Kanaya.
"Naya.... " Sapa sahabatnya Andina.
"Iya Dina." Jawab Kanaya yang masih memperhatikan pertandingan yang ada di depan matanya
"Iih kamu! kalau di ajak berbicara malah sibuk memperhatikan cogan yang sedang bertanding." Sahut Andina yang pura-pura memanyunkan bibirnya, dan sedikit cemberut karena sahabatnya lebih suka melihat pertandingan, daripada dirinya yang sedang berbicara
"Sorry! Din, habis pertandingannya sangat seru!" Tutur Kanaya yang merasa bersalah, dan mengabaikan sahabatnya.
"Kamu nyebelin, Nay!" Rengekan Andina membuat kedua sahabatnya menoleh ke arahnya Andina.
"Cita-citamu ingin jadi apa, Nay?" tanya Maldifa Yang lagi serius memperhatikan , pertandingan tanpa menoleh ke arahnya Kanaya.
"Dokter Difa." Jawab Kanaya singkat.
"Kalau kamu, Difa?" tanya Kanaya yang sibuk melihat pertandingan yang lagi-lagi seru-serunya.
"Guru, Nay!" Jawab Maldifa.
Kanaya mempunyai dua sahabat Maldifa, dan Andina. mereka berdua merupakan sahabatnya dari mereka masih duduk di bangku SMP.
Persahabatan mereka terjalin sampai mereka bertiga masuk di SMA yang sama. Mereka bertiga memiliki cita-cita yang berbeda, walaupun banyak orang yang mengira mereka bertiga adalah kembar.
Kanaya Bhakti seorang gadis cantik, pintar, smart, dan tidak pelit ilmu. Bila ada teman yang kesusahan dalam mata pelajaran, Kanaya siap membantu teman-teman yang membutuhkan bantuannya.
Kanaya terlahir dari keluarga yang sederhana, dan serba pas-pasan. Kedua orang tuanya masih aktif mengajar di SMK Satriya, yang sebentar lagi Bapaknya memasuki masa pensiun.
Mulai dari sekarang Kanaya harus rajin belajar, rajin membagi waktu antara sekolah, dan membantu ibunya dengan pekerjaan rumahnya.
Terkadang Kanaya ikut lomba di sekolah, pulang-pulang membawa piala, dan sejumlah uang yang di sediakan panitia pelaksana lomba.
Sebagian uang yang di dapat dari perlombaan, Kanaya tabung, dan di kasihkan ke ibunya untuk tambahan jajan adiknya.
Walaupun orang tuanya tidak pernah meminta uang hasil jerih payahnya selama Kanaya mengikuti lomba.
Tetapi Kanaya sangat ingin membantu ekonomi keluarganya, karena gaji kedua orang tuanya habis untuk mengangsur ke Bank tiap bulannya.
Kakaknya yang pertama bernama Reksa Bhakti, lulusan UNPAD Bandung. Kakak Reksa lulus dengan nilai cumlaude, Setelah di nyatakan lulus dari kampus. Kak Reksa keterima kerja, sebelum wisuda di kampus.
Sekarang kakaknya merantau ke Jakarta untuk mengadu nasib, dan bekerja di perusahaan Abadi Group yang terbesar di Indonesia.
Kakaknya baru saja lulus dari UNPAD berkat beasiswa berprestasi, karena dari kecil kakaknya selalu juara kelas, dan mendapatkan piala, piagam, dan sejumlah langsung.
Kanaya selalu ingin mengikuti jejak kakaknya, menjadi murid berprestasi, dan yang terbaik, dan yang bisa di banggakan dengan nilai cumlaude.
Karena Kanaya berharap biar kuliahnya bisa mendapatkan beasiswa, dan tidak membayar itu cita-cita Kanaya dari kecil hingga kelas 2 SMA.
Menurut Kanaya, karena kuliah kedokteran itu sangat mahal, dan teruntuk dokter kandungan pasti akan memakan biaya yang tidak sedikit.
Makanya dari sekarang Kanaya sudah sangat rajin belajar, karena sebentar lagi ujian tengah semester. Kanaya mempersiapkan sebaik mungkin untuk menjadi juara kelas dengan nilai yang terbaik.
Drttt drttt drttt......
Ponsel Kanaya yang ada di meja belajarnya bergetar berulang-ulang, akhirnya Kanaya mengalah, dan melihat layar ponselnya yang menampilkan nama kakaknya "Reksa Bhakti" .
"Ada apa kakaknya menelepon pas waktu belajar?" Guman Kanaya yang masih menimbang-nimbang di angkat, dan tidaknya telepon kakaknya.
Setelah menimbang-nimbang, akhirnya Kanaya menggeser keatas warna hijau, dan loudspeaker ponselnya, supaya Kanaya lebih jelas mendengar suara kakaknya.
"Assalamu'alaikum, kak. " Sapa Kanaya memberikan senyuman di layar ponselnya, dan mengucapkan salam pertamanya.
"Walaikumsalam, adek kakak yang paling cantik." Jawabnya kak Reksa sedikit tersenyum geli melihat penampilan adiknya yang acak-acakan.
"Adek lagi belajar apa, Dek?" tanya kakaknya Reksa yang sedang melihat gerak-gerik adiknya yang makin tidak bisa diam.
"Belajar ya, dek?" tanya ulang kakaknyaya yang sebelumnya di abaikan Kanaya, karena besok ada ulangan terakhirnya UTS (Ujian Tengah Semester).
"Iya....iy.a Kak,." Jawab Kanaya yang masih fokus dengan buku pelajarannya, dan sesekali melihat kakaknya, yang semakin tampan dengan balutan jas armaninya.
"Memuji kakak, Hmmmm!" Ucap Reksa yang percaya diri, dan geer merasa dirinya di puji Adiknya Kanaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Huang jiahong
lg coba mampir,,dan nyimak semoga gak kecewa ya cerita nya
2021-08-19
1
Eni Sekar Rengganiaty
nyimak....
2021-06-28
1
Titin Novita Sari
lanjut Thor👍👍 sepertinya seru...😊😊
2021-06-27
2