Jangan lupa Rate-nya.
Satu minggu sudah Kanaya selesai ujian, Alhamdulillah nilai bagus. Membuat Kanaya tidak mengikuti remisi, karena nilai-nilai yang di dapatkan patut di acungi kedua jempol.
Setelah Kanaya pulang sekolah, ketiganya menghabiskan waktunya untuk jalan-jalan ke Mall untuk sekedar makan atau melihat-lihat harga diskon. Tetapi niat itu Kanaya urungkan, karena kedua orang tuanya menelepon di suruhnya pulang ganti seragam dulu baru main.
Kanaya menuruti Ibu negara, ketiganya ikut pulang ke rumahnya Kanaya, dan mengganti seragam sekolahnya di rumahnya Kanaya. Mulai ada yang mandi dulu, ada yang sedang melakukan sholat takut kalau ke Mall pas pulang waktunya sudah habis.
Setelah selesai mengganti seragamnya, keduanya pamitan ke orang tua Kanaya, dan tidak lupa juga Kanaya pamit ke Bapak Ibunya yang sedang berada di ruang tamu.
"Pak! Bu! Kita pamit pergi dulu sama, Nay."
"Hati-hati ya."
Setelah berpamitan keduanya Keluar dari dalam ruangan tamunya, dan menunggu Kanaya di luar yang lagi bersiap-siap di dalam kamarnya.
Tidak kurang lima menit, Kanaya keluar kamar dengan tas selempang yang di pakainya, dan pakaian kasualnya. Setelah berpamitan kepada bapak ibunya, Kanaya berlari kecil keluar rumah menghampiri kedua sahabatnya yang masih setia menunggunya di luar.
Tidak butuh berjam-jam untuk naik angkutan umum, tidak kurang 1 menit angkutan umum Lewat di depannya dengan keadaan yang masih kosong, belum ada penumpangnya.
"Tumben sepi, Pak?" tanya Kanaya.
"Enggak tahu Mbak! dari tadi muter-muter tidak ada yang naik." Jawabnya bapak sopir angkutan.
Di dalam angkutan umum, suasananya sangat hening tidak ada yang berani memulai percakapan, karena Kanaya sendiri merasa tidak enak sendiri, jika pernyataan menyinggung perasaan Bapaknya.
Cukup waktu 30 menit mereka sudah tiba di tempat tujuannya. Kanaya menyerahkan uang berwarna biru satu lembar, dan memberikan kepada bapaknya.
"Maaf Mbak! Saya tidak ada kembalian." Tutur Bapaknya.
"Berapa emang, Pak?" tanya Maldifa.
"25ribu aja Mbak untuk bertiga." Jawabnya.
"Maldifa menyerahkan uang dua lembar uang warna hijau."
"Kembalinya belum ada! Bapak baru saja dapat penumpang, dan mbak bertiga pelanggan saya yang pertama." Tutur Bapaknya sembari tersenyum tipis, dan sangat tulus. Walaupun ada gurat lelah di kedua matanya.
"Kembalinya buat Bapak saja."
"Tetapi Mbak."
"Enggak apa-apa Pak! anggap saja ini rezeki Bapak."
"Terimakasih Mbak-mbak yang cantik." Tutur Bapaknya dengan rasa bahagia di berikan rezeki lebih.
"Ada kesulitan pasti ada kemudahan."
Setelah drama bayar membayar angkutan umum sudah selesai, Kanaya, dan keduanya memasuki Mall untuk melihat harga diskon, dan beberapa pernak-pernik yang di diskonnya.
Ketiganya menghabiskan waktu satu jam untuk berkeliling, untuk menikmati surga belanjaannya seorang wanita pada umumnya.
Autthor juga suka belanja hehehe.
Lelah berkeliling, ketiganya naik ke lantai atas untuk ke foodcourt untuk menikmati makan siang+ makan sore. Tidak jauh-jauh dari menu ayam, entah ayam goreng, bakar, atau ayam chicken ala-ala KF*.
***
Di Jakarta Reksa sedang sibuk mengerjakan laporan keuangan yang akan di kaji rapat bulanan esok hari.
Sedangkan Tama sedang melihat-lihat grafik penjualan bulan ini yang terus menerus merangkak naik yang sangat signifikan.
Berulang-ulang Tama membalikkan berkas yang berisi laporan keuangan bulan lalu, karena setiap bulannya akan diadakan rapat bulanan untuk menunjang semang karyawan untuk menunjukkan kreativitas tanpa ada batasan.
Apabila ada yang menunjang penjualan, Tama akan memberikan reward atau hadiah bagi karyawan yang teladan. Reksa yang sedang fokus mengerjakan pekerjaan, tersenyum tipis membaca pesan Adiknya yang sebentar lagi liburan sekolah.
Reksa ingin liburan sekolah nanti keluarganya mau di boyong ke Jakarta dulu, untuk menikmati liburan, dan Reksa tidak perlu pulang.
Reksa ingin memperlihatkan Apartemen sebagai hunian pribadinya, yang di kumpulkan dari hasil keringatnya sebagai sekretaris Tama.
"Tam, udah makan belum tadi? ini udah jam 4 sore." tanyanya Reksa.
Tama menggeleng, hari ini sangat sibuk karena banyak yang harus di lihat grafik perbulannya. Besok merupakan rapat bulanan yang mengharuskan, harus selesai hari ini juga.
"Makan dulu yuk! baru di lanjutkan selesai makan atau di lanjut di apartemen saja! badanku sudah pegel seperti mau copot."
"Ayuk." Sahut Tama menutup laptopnya, dan berkas-berkas yang berserakan di atas meja kerjanya.
Selesai membereskan kertas-kertas yang berserakan, dan beberapa dokumen untuk rapat besok. Keduanya meninggalkan ruangan Tama, dan membawa pulang sisa pekerjaanyan.
Mobil berjalan sangat pelan, karena Reksa ingin makan di pedagang kaki lima yang mangkal di pinggir jalan, yang sudah menjadi langganannya.
"Yang benar mau makan ditempat ini, Sa." Tanya Tama penuh selidik, dan memicingkan kedua matanya.
"Iya Tam."
"Tempatnya kotor, Sa."
"Tetapi makanannya enak dijamin ketagihan! murah lagi." Seloroh Reksa yang melihat mukanya Tama yang sedikit tidak berselera untuk makan.
Melihat Reksa yang seperti orang ngiler, membuat Tama mengalah mengikuti makanan Reksa, tetapi untuk kali ini bukan besok, dicatat ya autthor hihihi.
Like, koment, votenya ditunggu yah teman-teman☺☺☺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Dirah Guak Kui
semangat upnya Thor, ditunggu bacaan liburan Nay ke Jakartanya😇😇😇😇
2021-06-16
3
Beci Luna
lanjut...pelan tp pasti
2021-06-10
1
Takakobi Lid
Remedial bukan remisi, author......
Remisi itu utk tahanan penjara
2021-05-26
1