Seminggu kemudian....
Setelah Reksa berada di Solo, selama satu minggu, tepatnya esok hari Reksa harus kembali ke Jakarta. Pekerjaan di Jakarta sudah menunggu, dan sahabatnya selaku atasannya di kantor sudah menelepon berulang-ulang, untuk menanyakan kapan balik ke Jakarta?
Malam ini rencananya keluarga Bhakti akan makan diluar, karena ini merupakan malam terakhirnya Reksa di Solo, besok harus berangkat ke Jakarta.
Kanaya sudah memesan taksi online, untuk menuju tujuan tempat makan mereka berlima diluar, jarang-jarang mereka bisa kumpul, dan makan bersama. Reksa harus merantau ke Jakarta untuk bekerja, sedangkan Kanaya, kedua orang tuanya, dan Adiknya tinggal di Solo tempat Bapaknya di lahirkan.
Setelah pesanan taksinya datang, Ibunya buru-buru mengunci pintu rumahnya, dan mematikan lampu besarnya di ruang tamu.
Mereka berlima pergi dengan suka cita, Kanaya yang tidak tinggal diam selalu bergerak untuk membuka tas kecilnya, karena ingin membetulkan penampilannya lewat cermin ajaibnya yang selalu dibawa kemana pun Kanaya pergi, bagi Kanaya cermin kecil di dalam tasnya merupakan jimatnya.
"Adek! sekarang genit kemana-mana selalu bawa kaca kecil,." Tutur Reksa yang melihatnya dari spion mobil taksinya, sesekali melirik penampilan Adiknya yang semakin dewasa, semakin cantik.
"Biar Nay, cantik kak Reksa sayang." Sahut Kanaya. sembari membenahi jilbabnya yang bisa menutupi dadanya.
'Kak Nay! kalau berangkat ke sekolah suka dandan, Kak." Tutur Rudi Adiknya.
"Kadang saja kak Nay, suka lama di dalam kamarnya!" Tutur Adiknya yang mengadu ke kak Reksa.
"Ohh yah." Sahutnya Reksa yang sedikit terkejut.
Obrolan di dalam mobil sangat ramai membuat kedua orang tuanya ikut tersenyum tipis, dan Kanaya semakin cemberut di goda Kakak, dan Adiknya.
Tidak terasa perjalanannya sudah sampai tempat tujuan, tempat mereka berlima untuk makan bersama sebagai salam perpisahan dengan kakaknya Reksa.
Mereka berlima turun secara bergantian, setelah membayar ongkos taksi berlima berjalan beriringan dengan Reksa yang berjalan duluan, dan lainnya mengikuti dari belakang.
Setelah memesan menu makanan, menunggu makanan datang, terkadang di selingi dengan pembicaraan ringan. Yang sangat heboh adalah Kanaya yang menjadi pusat perhatian pengunjung.
Malam ini, Kanaya sangat cantik dengan jilbab pashmina yang menutupi dadanya, dan pakaian yang sangat sederhana, membuatnya sangat elegan dengan makeup natural walaupun bukan pakaian mahal yang dipakainya.
Setelah makan malam selesai, mereka meninggalkan tempat makannya untuk kembali ke rumah menggunakan taksi online lagi, sembari menunggu Reksa membeli beberapa camilan untuk di makan di dalam mobil, dan beberapa lauk untuk di makan di rumahnya bila malam harinya lapar kembali.
Didalam mobil taksi tidak ada yang mengeluarkan suara, semuanya nampak sangat mengantuk karena kekenyangan, terutama Kanaya yang jilbabnya sudah tidak beraturan lagi, dan kepalanya yang sudah terkantuk-kantuk.
Membuat Reksa, dan Rudi tertawa kecil melihat pemandangan gratis, dengan gayanya Kanaya yang sangat menggemaskan. Kedua orang tuanya sudah memejamkan kedua matanya, tinggal Reksa, dan Rudi yang tidak tidur di dalam perjalanan pulang.
Setelah tiba di rumahnya, Kanaya berjalan gontai memasuki kamarnya, karena rasa kantuk yang menderanya, padahal Kanaya ingin mengobrol dengan kakaknya Reksa, tentang beberapa sekolahnya, tetapi kedua matanya seperti kena lem yang tidak mau terbuka sama sekali.
Semua yang melihat kelakuan Anak perempuan satu-satunya cuma bisa geleng-geleng kepala, kepala kedua orang tuanya. Setelah sampai kamar, Kanaya langsung tertidur tanpa mau mengganti pakaian dengan pakaian rumahan atau baju tidur.
*****
Kruk....kruk.....
Ayam berkokok membuat sang tuan rumah mulai bangun, beda halnya di kamar Kanaya sebelum alarm di ponselnya berbunyi, Kanaya masih mimpi indah dengan dunia tidurnya.
Selang 10 detik, alarm di atas nakas kamarnya berbunyi sangat nyaring, membuat sang empunya menggeliatkan tubuhnya, dan membuka kedua matanya untuk menyesuaikan cahaya di kamarnya.
"Uhh ternyata sudah pagi saja." guman Kanaya.
Setelah melakukan sholat subuh, dan mandi sekalian. Kanaya mulai berganti dengan baju putih abu-abu, karena hari ini, hari Senin yang biasanya akan di adakan upacara bendera yang dilakukan setiap hari Senin.
Kanaya mulai memasukkan buku kedalam tasnya, dan bersiap untuk berangkat ke sekolah. Sebelum berangkat Kanaya sarapan dulu dirumahnya, takutnya pingsan saat upacara bendera Hahahaha.
Di meja makan sudah ada kakaknya yang sudah rapi, Adiknya Rudi, dan kedua orang tuanya.
"Selamat pagi...." Sapa Kanaya dengan cengiran khasnya.
"Maaf buk! Kanaya tidak membantu Ibumemasak, karena Kanaya bangun kesiangan hehehe." Tutur Kanaya yang sedikit merasa bersalah.
"Sudah nggak apa-apa! Ibu juga udah selesai! ayo makan bersama." Sahut Ibunya yang tersenyum tipis.
Setelah sarapan bersama, Kanaya, dan Rudi berangkat ke sekolah dengan sepeda motornya. Seperti biasanya Kanaya mengantar Adiknya terlebih dahulu, baru Kanaya menuju sekolahnya.
Setelah sampai tempat parkir khusus untuk murid di sekolahnya, tiba-tiba mendung bergelayut manja, sedikit rintik-rintik kecil turun membasahi tanah yang sudah lama tidak turun hujan.
Semua siswa-siswi murid di SMA negeri bersorak gembira, karena tidak diadakan upacara bendera setiap hari Senin, karena cuaca yang tidak mendukung.
Maaf Up nya sedikit dulu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
alvika cahyawati
ya benar cerita cukup bagus dan sangat menarik tp terlalu panjang
2023-04-17
1
nur
waduh kenangan manis putih abu-abu soalnya upacara hari Senin gk keadaan karena hujan
2022-09-27
0
Masiah Firman
diskip trus
2021-06-26
1