Jangan lupa Rate-nya...
Setelah mereka berlima mengobrol, dan saling bertukar cerita. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 malam, saatnya mereka meninggalkan ruang tamu untuk masuk ke kamar masing-masing.
Walaupun mereka tinggal di perumahan yang sederhana, tetapi sangat terawat memiliki 4 kamar walaupun kecil tidak masalah bagi Anak-anaknya yang terpenting ada kamar buat tidur, dan menaruhnya barang-barangnya yang super banyak teruntuk Kanaya.
Mereka berlima memasuki kamarnya, terutama Kanaya yang lampu tidurnya masih menyala, Kanaya masih saja menyiapkan buku-buku mata pelajaran sekolahnya untuk esok hari, biar besok tidak perlu bangun pagi.
Setelah selesai menyiapkan sekolahnya besok, Kanaya masuk ke dalam kamar mandi untuk cuci muka, dan gosok gigi sebelum tidur.
Selesai ritualnya Kanaya mulai naik ke atas ranjang, untuk merebahkan tubuhnya yang lelah akibat sekolah yang selalu pulang sore, karena sebentar lagi ujian akhir semester, tepatnya kenaikan kelas tiga.
Tidak terasa waktu cepat berjalan, Kanaya mau kelas tiga saja, padahal baru kemarin masuk sekolah kelas 1, sekarang sudah mau kelas 3 saja.
Rasanya Kanaya tidak ingin cepat-cepat lulus sekolah, dan meninggalkan masa putih abu-abunya menjadi seorang mahasiswi. Kanaya bercita-cita ingin melanjutkan bangku kuliahnya seperti kakaknya Reksa, yang keterima di kampus negeri, dan mendapatkan beasiswa.
Kanaya mulai memejamkan kedua matanya, dan berharap hari esok lebih indah daripada hari-hari sebelumnya.
"Selamat bobok, Kanaya." guman Kanaya.
****
Reksa sudah tertidur sangat pulas, dengan posisi tidur dengan memeluk guling, suara dengkuran nya sangat halus. Bener-bener ini malam yang paling nyenyak tidurnya, tidak seperti malam-malam yang kemarin selalu gelisah, dan merindukan keluarganya.
Sedangkan di tempat kedua orang tuanya juga sudah tertidur sangat pulas, mereka selalu berharap ketiga Anak-anaknya selalu rukun.
Di tempat yang berbeda, tepatnya di tempat Adiknya yang paling bungsu, kalau Ibunya tidak hamil lagi hehehe. Dia akan jadi Anak terakhirnya, dan Adik bungsu dari kakak-kakaknya.
****
Kuk....kuk...kukkk
Suara ayam berkokok membuat sang tuan rumahnya terbangun kecuali Kanaya, dan Adiknya pasti akan susah bangun, kalau tidak di bangunkan.
"Hoaammm...." Reksa menguap berkali-kali. Sebenernya Reksa masih mengantuk, dan capek karena baru saja kemarin pulang dari tugas kantor.
Dengan langkah gontai Reksa berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan badannya, karena Reksa sudah terbiasa mandi pagi, dan dilanjutkan mengambil air wudhu untuk sholat subuh.
Setelah Sholat subuh di kamar, Reksa keluar dari kamar untuk olahraga pagi sebentar di sekitar kompleks rumahnya. Kebiasaan Reksa selalu joging di pagi hari, ketika waktu di Jakarta maupun di kampung halaman.
Reksa orang yang sangat ramah, pagi ini ada sekumpulan ibu-ibu kompleks sedang berbelanja sayuran, tidak lupa Reksa selalu menyapanya.
"Lama tidak melihat! kapan pulangnya Mas Reksa?" Tanya Ibu-ibu
"Kemarin Buk! Reksa duluan ya, Buk." Ujar Reksa meninggalkan sekumpulan Ibu-ibu, dan melanjutkan jogingnya.
***
Suara gedoran pintu kamarnya, membuat sang Kanaya Bhakti terbangun dari tidurnya.
"Nay, bangun sholat subuh dulu." Teriak Ibunya.
"Iya Buk, Nay sudah bangun." Ujar Kanaya dari dalam.
Kanaya masih terduduk diatas tempat tidurnya, dan mengumpulkan serpihan-serpihan nyawanya yang belum tersambung. Dengan langkah lunglai Kanaya mengambil air wudhu.
Setelah Sholat Kanaya berniat untuk tidur kembali, karena hari juga masih pagi, enaknya untuk tiduran. Belum juga memejamkan kedua matanya, suara melengking Ibunya memanggil Kanaya.
"Nay, bantu Ibu masak." teriak Ibunya.
"Iya-iya Buk! bentar lagi Nay turun." Ujar Kanaya.
Setelah membantu Ibunya memasak, dan menghidangkan menunya di meja makan. Lalu Kanaya pamit untuk ke kamarnya, untuk membersihkan badannya terlebih dahulu, baru sarapan bersama-sama dengan yang lainnya.
Cukup 5 Menit Kanaya dari dalam kamar mandi, dan 5 menit juga waktu untuk berdandan sebelum berangkat ke sekolah.
Kanaya memakai makeup-nya tipis, dan lipbalm di bibirnya. Berulang-ulang Kanaya membenahi penampilannya, dan membenahi jilbabnya biar rapi, dan enak dipandang mata orang lain.
Ritualnya selesai Kanaya keluar kamar bergabung dimeja makan yang sudah di tunggu lainnya.
"Selamat pagi Bapak, Ibu, Kakak, Adik..." Sapa Kanaya mengabsen satu-satu anggota keluarganya.
"Pagi Nay, Kalau dandan lamanya." Jawabnya Kakaknya Reksa.
Kanaya duduk dengan sedikit cemberut, karena di goda kakaknya yang emang jahilnya tidak ketulungan. Mereka berlima makan dengan diam, tidak ada yang berani mengeluarkan kata-kata, karena Bapaknya tidak suka makan sembari berbicara.
Setelah sarapan selesai, Kanaya pamit pergi ke sekolah bersama Adiknya, dan Bapaknya juga pergi mengajar di sekolah.
Tinggal Ibu, dan kakaknya Reksa yang di rumah. mereka berdua mengobrol ini itu, terkadang ibunya menanyakan perihal pekerjaannya.
"Ibu ingat Tama nggak? Teman Reksa yang suka kerumah." Tanya Reksa yang penuh antusias.
"Tama Wiranegara maksudmu, Sa." Ujar Ibunya.
"Iya Buk." Jawabnya Reksa.
"Kenapa, Sa?" tanya balik Ibunya.
"Ternyata Reksa bekerja di perusahaan keluarganya Tama, Buk! Tama selaku atasannya Reksa, Buk." Tutur Reksa panjang kali lebar kali luas.
"Alhamdulillah."
"Apa kabarnya keluarganya, Sa?" Tanya ibunya.
"Mereka baik, Buk." Jawabnya Reksa.
Dunia ini sempit Buk, akhirnya Reksa bisa ketemu lagi dengan teman lamanya Reksa, Buk. Waktu kita sama-sama masih tinggal di Jakarta, Reksa kangen seperti dulu, kita setiap hari bisa kumpul, dan makan nggak makan yang penting kumpul hehehehe.
"Sabar, Sa semuanya ada masanya." Tutur Ibunya.
****
Setibanya Kanaya di sekolah kelas jadi heboh, Kanaya termasuk siswi yang humoris, dan pastinya tidak sombong. Kanaya akan berteman dengan siapa saja, tanpa memilah-milah dalam persahabatan.
Bagi Kanaya sama, yang membedakan adalah keimanan, dan ketaqwaan kepada-Nya. Jam terakhir selesai, karena hari ini hari Jum'at sekolah pun pulang lebih awal. Kanaya berniat untuk pergi ke Mall bareng kedua sahabatnya Maldifa, dan Andina.
Sesampainya di parkiran motor, Kanaya, dan kedua sahabatnya bersiap untuk menstater motornya masing-masing.
Mereka bertiga mengendarai motornya tanpa ada hambatan, lurus ke depan maju saja hehehe. Sebelum ke Mall mereka sudah mengganti baju seragamnya dengan bahu biasa, karena mereka tidak mau terciduk pergi ke Mall di jam, yang masih jam sekolah.
Mereka sudah tiba di parkiran Mall, ketiganya melihat ke stand baju, sandal, sepatu yang ada diskonnya. Seperti Autthor yang suka kalau ada diskonnya Hahahaha.
Mereka berkeliling toko ke toko cuma untuk melihatnya saja, Setelah lelah berkeliling ketiganya naik ke lantai atas ke tempat Foodcourt.
Hai hai hari ini Author Up, ayo dong dukung autthor untuk cerita yang ini jangan lupa.
Caranya gampang cukup like, koment, dan votenya sebanyak-banyak yah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Entin Suhartini
kapan ketemu nya kanaya sama tama nya thor
2023-05-12
0
Masiah Firman
banyak yg diskip Krn terlalu bertele-tele
2021-06-26
0
Zahra Dadek
ceritanya terlalu bertele tele jadi kurang semangat bacanya
2021-06-23
0