"HUAAAAAAAAAAAAAA!!"
📞 "Hahahaha!"
^^^"Hah? Daddy kenapa ketawa?!" tanya Azril bingung.^^^
📞 "Kalian lucu, udah besar masih aja penakut."
^^^"Lah? Jadi sebenarnya yang tadi anterin kita siapa?" tanya Asya ikutan bingung.^^^
📞 "Yaa mommy sama daddy lah. Siapa lagi?"
^^^"Tapi itu tadi katanya bukannn??"^^^
📞 "Daddy bercanda, hahahaha"
^^^"Astaghfirullah!! TEGA BENEERRRR!!!" keluh Asya dan Azril bersamaan.^^^
📞 "Hahahahaha.. udaaah jangan pada nangis. Malu sama umur!!"
^^^"Gak nangis! Tau ah, daddy nyebelin."^^^
📞 "Maaf yaa, hehe."
📞 "Okee, udahh dulu bercandanya. Kalian bereskan rumah itu selama 1 jam. Daddy sama mommy bakal balik lagi nanti. Daddy matikan teleponnya ya. Assalamu'alaikum"
Panggilan langsung terputus.
"Wa'alaikumsalam," jawab Asya dan Azril bersamaan.
"Sejam? Apa ya cukup?!" tanya Azril.
"Ntah. Dah lah, ayok mulai."
Mereka mulai bergerak membersihkan rumah. Mulai dari menyapu, mengepel, mengelap kaca, membersihkan debu, dan segalanya. Kadang mereka meributkan suatu hal yang cenderung tidak penting.
Seperti sekarang.
"Gue bagian sini, lu yang disana," titah Azril.
"Ogahh! Lu yang disana gue yang disini," bantah Asya.
"Wi ahh!! Ngalah sama adekan napa siii."
"Adekan ngalah sama yang tua!"
"Ngaku tua ya, hahahaha!"
"Gak ada AKHLAK!"
Azril makin terkekeh. "Yaudah deh yaudah. Karena lu ngaku tua, gue ngalah, gue aja yang kesana. Bye!" Azril pun pergi.
"Ck, emang kampret lu ya!" Azril mengangkat dua jarinya sambil cengengesan. "Peaceee!"
...----------------...
Lima puluh lima menit berlalu, acara bersih-bersih mereka berhasil terselesaikan. Kini keduanya sama-sama duduk di sofa dengan keringat yang mengalir.
"Kurang dari sejam juga yaa."
"Kurang lima menit doang."
"Iyasi. Btw, ada cemilan gak? Gue laper."
"Cemilan darimanaa?! Kita kesini cuma bawa koper," jawab Asya agak emosi. "Santai anjirr! Ngegas mulu lu."
Ting tong~
"Buka!" perintah Asya.
"Yang tua ngalahh," ujar Azril.
"Yang muda ngalah."
"Dasar tua!"
Azril beranjak membuka pintu.
"Mommy, daddy.."
Azril menyalimi tangan Aska dan Zia.
"Udah selesai bersih bersih?" tanya Zia.
"Udah mom, masuklah."
Aska dan Zia pun masuk diikuti tiga bodyguard yang membawa kantong kresek ditangan kanan maupun kiri. Melihat Aska dan Zia datang, Asya menyalami tangan mereka.
"Nah kan cantik ni rumah," puji Aska.
"Capek, daddyy," keluh Asya.
"Masih permulaan udah capek."
"Ishh mommy ni lah, gak pengertian."
Zia tersenyum meledek.
"Mommy daddy kemana tadi? Kok ngilang tiba-tiba?" tanya Azril mengubah topik. "Ya nggedate dongg! Semenjak ada kalian kan mommy daddy jadi jarang ngedate."
"Astaghfirullahalazim, daddyyyy..."
Aska cengengesan.
"Okeyy, skip. Daddy mau kasih tau kalian banyak hal, jadi simak baik-baik."
"Kalian disini selama tiga tahun, tanpa pembantu, tanpa supir, tanpa pengurus kebun, pokoknya benar-benar hanya berdua. Apa-apa berdua, harus kompak."
"Sekolah kalian tidak terlalu jauh dari sini, kalau keluar kalian belok ke kiri setelahnya ada perempatan belok kanan. Pokoknya gak terlalu jauh dehh."
"Transportasi yang ada dirumah ini cuma ada dua, satu mobil dan satu motor. Kalian berdua kemana mana harus sama-sama. Seperti poin pertama tadi, harus kompak."
"Tunggu dulu dad, laju amat ngomongnyaa," keluh Azril.
"Kalau gak laju ntar keburu daddy lupa."
"Untung masih muda," ledek Zia yang tiduran manja di paha suaminya. "Dimana pun mommy tu selalu nempel ke daddy ya," ujar Asya iri.
"Iya dongg. Ya kali mommy nempel di dinding, kayak cicak aja," kata Zia santai. "Iya momm iyaa, terserah."
Asya dan Azril memperhatikan orang tuanya. Aska sedang mengelus rambut Zia, dan Zia sedang mengelus tangan Asya. "Daddy pliss, kami masih kecikk!" Aska, Zia, dan Azril tertawa.
"Jadi tadiii, sebulan Asya sama Azril dapat pemasukan berapa jutaa?" tanya Asya.
"Dua juta, dua orang."
"HAH?! Mommy yang bener aja. Mana cukuuuppp," rengek Asya tidak terima. "Dicukup-cukupkann. Kurangi ngemilnya, sadar body udah gendut," sindir Aska.
"Astaghfirullah daddyyyy! Daddy tega benerrr, sumpah, ga boonggg!" Azril mati-matian menahan tawanya mendengar ucapan Aska tadi. "Mo ketawa, ya ketawa aja. Kagak usah ditahan!" kata Asya kesal saat melihat Azril. Azril malah cengengesan.
"Daddy bercanda, sayang. Kamu langsing kok. Kayak lidi."
"Makin gak jelass!"
"HAHAHAHA!" tawa Azril menggelegar diikuti tawa Aska dan Zia. "Eh iyaa! Daddy kasih kalian jadwal rutin mingguan. Ini wajib!"
"Apa itu?" tanya Azril.
"Sabtu sore sampai minggu kalian harus latihan beladiri. Daddy gak mau kalian lemah, kalian harus kuat sama kayak mommy yang kuat ngelawan preman walaupun lagi sakit."
"Oke, sabtu-minggu balik ke rumah kann?" tanya Asya, Aska menggeleng. "Kalian kerumah ongkel Zean, ongkel Zai, atau ongkel Luis. Bukan pulang ke rumah."
"Kenapa gak daddy yang ngajarin?" tanya Azril.
"Yaa.. gak semuanya sama daddy kan? Kalian harus kenal akrab sama ongkel atau onty-onty kalian, sama sepupu kalian juga harus saling kenal," Asya dan Azril mengangguk-anggukan kepalanya.
"Terus jadwal rutin lainnya apa?"
"Masih beladiri, lagian kalian tu pasti capek. Karena balik sekolah soree."
"Astaghfirullah! Yang bener aja soree?"
"Dikurangin dikit, paling jam setengah tiga atau setengah empat. Jadi gak sore-sore banget," sahut mommy-nya.
"Mampuss teparr!" keluh Azril dan Asya bersamaan.
"Oiya, kalian jangan sering bertengkar. Harus tuntas tiga tahun disini ya, gak ada pindah."
"Daddy simpenin kalian bodyguard. Inget, bodyguard. Bukan pembantu, sopir, dan lain sebagainya. Tugas mereka cuma jagain kalian, mereka bergerak kalau kalian dalam keadaan bahaya."
"Jangan malu-maluin mommy sama daddy dengan hal yang nggak-nggak. Kalau berantem dan sebagainya, daddy bisa maklumi. Tapi kalau, hamil diluar nikah atau kamu Azril menghamili wanita yang bukan istri kamu, daddy pastikan nama kalian berdua tercoret dari kartu keluarga," kata Aska tegas.
"Gak bakal dad, janji!" jawab mereka berdua kompak.
"Baguslah. Besok mommy sama daddy mau ke Paris selama tiga bulan, dan setelahnya ke Italia."
"Ngapain?!" tanya Asya.
"Buat adek baru untuk kalian."
"HAH?!"
"Daddy... ini satu aja, cuma si Azril, Asya udah pusing. Ya kali ditambah lagi?" protes Asya. "Daddy mu tu asal bicara, gak usah dipeduliin."
"Kamu tuh, nanti mereka terjerumus pengen nyoba gimana?" ceramah Zia pada suaminya. "Belum tentu mereka ngerti begituan," jawab Aska ngeles.
"Asya belom ngerti sih, mom, dad. Tapi kalau Azril, Asya yakin dia ngerti pake banget. Di laptopnya, isinya begituan semua. Sebelum tidur pasti liat dulu abis tu mandi air dingin."
"Gue tabok tar lu! Asal bunyi ajaa." Asya diam pura-pura tidak mendengar. Kedua orangtuanya menatap Azril, "Bener gitu kamu, Zril?"
"Nggak, daddyy. Sumpah dahh, Azril gak ada simpan video-video jorokk." Aska yang tidak percaya memilih menuju kamar Azril, mencari laptopnya lalu mencari apa yang dikatakan Asya tadi.
Memang terbukti tidak ada.
"Gak ada apa-apa kok, aman."
"Adaaa, daddyy. Videonya disembunyikan ituu," sahut Asya masih mengompori. "Asyaaaaaaa. Aah gue pendem di sungai ntar lu yaa!" Asya cengengesan.
"Gak ada kok, daddy. Sumpah deh. Azril tu anak baikkk."
"Yaudah iya, daddy percaya. Pokoknya jangan sampe praktek sebelum sah! Oke?!" Mereka berdua mengangguk.
Tin-tinn..
"Itu dah datang. Ayok kita keluar."
"Ngapainn? Apa yang datang, daddy?"
"Ayok ikut ajaa biar tau," mereka berempat keluar bersamaan. Setelah melihat apa yang tiba di halaman rumah, wajah mereka berdua sumringah.
"Wahhh! Daddy emang paling ngerti apa maunya Azril," puji Azril senang melihat satu mobil sport putih dan motor sport yang baru saja sampai. "Fasilitas kalian lengkap, jadi jangan kecewakan daddy dan mommy."
"Aaaaa... Sayang deh sama mommy-daddy!" Asya memeluk Zia dan Aska. "Mommy-daddy juga sayang kamu."
"Oh iya! Mommy-daddy kunjungi kita tiap hari kan?" tanya Asya setelah melepas pelukan. "No. Setahun sekali atau dua kali mungkin kami baru kesini," jawab Aska.
"Lahh? Jadi ini ceritanya kami diasingkan?" tanya Azril.
"Bukan gitu, nakk, dengerin daddy..."
"... daddy tu juga gak mau pisah dari kalian berdua, tapi, kalau kalian sama daddy terus menerus kalian bakal jadi bulan-bulanan musuh daddy. Daddy gak mau itu terjadi."
"Daddy lakuin ini demi kalian, biar kalian juga mandiri. Daddy berharap kalian bisa betah disini selama tiga tahun. Bisa?"
"Gak janji," jawab keduanya kompak.
"Dad, kalau mommy-daddy kesini setahun sekali, kami boleh dong kerumah?" tanya Azril.
"Bolehlah, pasti boleh. Pintu rumah terbuka lebar untuk kalian. Tapi, jangan sering-sering. Daddy takut hal yang gak diinginkan terjadi."
"Mommy mu aja kemaren mau daddy suruh nginap barengan sama kalian. Tapi mommy gak mau, katanya pengen deket sama daddy teruss."
"Sok iya bapak kalian nii." Mereka tertawa.
"Lagian kenapa daddy banyak musuhnya? Heran!"
"Liat muka daddyy. Ganteng kan. Daddy juga masih muda tapi perusahaan udah banyak cabangnya, gimana pada gak iri coba liat manusia spek pangeran kek daddy?!"
"Kepedeann!" Aska menatap kesal Zia yang cengengesan.
"Umur daddy sama mommy berapa?" tanya Azril.
"Dua kali lipat umur kalian," jawab Zia asal.
"Berarti... 32 tahun?" tanya Asya.
"Ya nggak lah."
"Udah ahh, kalian baik-baik disini ya. Jangan lupa kunci semua pintu kalau mau tidur. Pagarnya ditutup juga. Oke?!" kata Aska.
"Oh iya, kresek yang di bawa bodyguard itu bahan makanan. Jangan lupa di beresin. Untuk uang beli bahan makanan dan sebagainya, ada uang tambahan lima ratus ribu perbulan. Kalian beli bahan makanan sendiri," Zia menambahkan.
"Oke aman, mom, dad. Sekarang daddy sama mommy mau kemana?" tanya Asya. "Balik, mommy-daddy belum packing."
Mereka berpelukan. "Jaga diri baik-baik. Jangan kecewakan kami, oke?!" Asya-Azril mengangguk.
Pelukan terlepas. "Mommy sama daddy hati-hati dijalan."
Tanpa disadari cairan bening dari mata mereka turun perlahan tanpa disuruh. Mereka melambaikan tangan ketika mobil Aska dan Zia sudah melaju.
"Lu bisa nangis juga, Zril?" tanya Asya pada Azril.
"Gue tabok lu yaa, ngeselin banget dari tadi!" jawab Azril kesal. Asya pun tertawa."Ya maapp, sengaja tadi."
^^^Revisi—^^^
^^^December 2021.^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Out Tika
gmna ank nya gk bar bar org ortu nya aja gersek gitu, turunan lh
2021-03-31
0
DyahAyu _vlog
kok nama ortunya sama kayak yg di pasangan barbar yakkk😳
2021-01-28
1
sheila_chan
semangat 3 tahun <¤¤>
2020-12-29
2