Singgasana tiga tahun

"HUAAAAAAAAAAAAAA!!"

📞 "Hahahaha!"

^^^"Hah? Daddy kenapa ketawa?!" tanya Azril bingung.^^^

📞 "Kalian lucu, udah besar masih aja penakut."

^^^"Lah? Jadi sebenarnya yang tadi anterin kita siapa?" tanya Asya ikutan bingung.^^^

📞 "Yaa mommy sama daddy lah. Siapa lagi?"

^^^"Tapi itu tadi katanya bukannn??"^^^

📞 "Daddy bercanda, hahahaha"

^^^"Astaghfirullah!! TEGA BENEERRRR!!!" keluh Asya dan Azril bersamaan.^^^

📞 "Hahahahaha.. udaaah jangan pada nangis. Malu sama umur!!"

^^^"Gak nangis! Tau ah, daddy nyebelin."^^^

📞 "Maaf yaa, hehe."

📞 "Okee, udahh dulu bercandanya. Kalian bereskan rumah itu selama 1 jam. Daddy sama mommy bakal balik lagi nanti. Daddy matikan teleponnya ya. Assalamu'alaikum"

Panggilan langsung terputus.

"Wa'alaikumsalam," jawab Asya dan Azril bersamaan.

"Sejam? Apa ya cukup?!" tanya Azril.

"Ntah. Dah lah, ayok mulai."

Mereka mulai bergerak membersihkan rumah. Mulai dari menyapu, mengepel, mengelap kaca, membersihkan debu, dan segalanya. Kadang mereka meributkan suatu hal yang cenderung tidak penting.

Seperti sekarang.

"Gue bagian sini, lu yang disana," titah Azril.

"Ogahh! Lu yang disana gue yang disini," bantah Asya.

"Wi ahh!! Ngalah sama adekan napa siii."

"Adekan ngalah sama yang tua!"

"Ngaku tua ya, hahahaha!"

"Gak ada AKHLAK!"

Azril makin terkekeh. "Yaudah deh yaudah. Karena lu ngaku tua, gue ngalah, gue aja yang kesana. Bye!" Azril pun pergi.

"Ck, emang kampret lu ya!" Azril mengangkat dua jarinya sambil cengengesan. "Peaceee!"

...----------------...

Lima puluh lima menit berlalu, acara bersih-bersih mereka berhasil terselesaikan. Kini keduanya sama-sama duduk di sofa dengan keringat yang mengalir.

"Kurang dari sejam juga yaa."

"Kurang lima menit doang."

"Iyasi. Btw, ada cemilan gak? Gue laper."

"Cemilan darimanaa?! Kita kesini cuma bawa koper," jawab Asya agak emosi. "Santai anjirr! Ngegas mulu lu."

Ting tong~

"Buka!" perintah Asya.

"Yang tua ngalahh," ujar Azril.

"Yang muda ngalah."

"Dasar tua!"

Azril beranjak membuka pintu.

"Mommy, daddy.."

Azril menyalimi tangan Aska dan Zia.

"Udah selesai bersih bersih?" tanya Zia.

"Udah mom, masuklah."

Aska dan Zia pun masuk diikuti tiga bodyguard yang membawa kantong kresek ditangan kanan maupun kiri. Melihat Aska dan Zia datang, Asya menyalami tangan mereka.

"Nah kan cantik ni rumah," puji Aska.

"Capek, daddyy," keluh Asya.

"Masih permulaan udah capek."

"Ishh mommy ni lah, gak pengertian."

Zia tersenyum meledek.

"Mommy daddy kemana tadi? Kok ngilang tiba-tiba?" tanya Azril mengubah topik. "Ya nggedate dongg! Semenjak ada kalian kan mommy daddy jadi jarang ngedate."

"Astaghfirullahalazim, daddyyyy..."

Aska cengengesan.

"Okeyy, skip. Daddy mau kasih tau kalian banyak hal, jadi simak baik-baik."

"Kalian disini selama tiga tahun, tanpa pembantu, tanpa supir, tanpa pengurus kebun, pokoknya benar-benar hanya berdua. Apa-apa berdua, harus kompak."

"Sekolah kalian tidak terlalu jauh dari sini, kalau keluar kalian belok ke kiri setelahnya ada perempatan belok kanan. Pokoknya gak terlalu jauh dehh."

"Transportasi yang ada dirumah ini cuma ada dua, satu mobil dan satu motor. Kalian berdua kemana mana harus sama-sama. Seperti poin pertama tadi, harus kompak."

"Tunggu dulu dad, laju amat ngomongnyaa," keluh Azril.

"Kalau gak laju ntar keburu daddy lupa."

"Untung masih muda," ledek Zia yang tiduran manja di paha suaminya. "Dimana pun mommy tu selalu nempel ke daddy ya," ujar Asya iri.

"Iya dongg. Ya kali mommy nempel di dinding, kayak cicak aja," kata Zia santai. "Iya momm iyaa, terserah."

Asya dan Azril memperhatikan orang tuanya. Aska sedang mengelus rambut Zia, dan Zia sedang mengelus tangan Asya. "Daddy pliss, kami masih kecikk!" Aska, Zia, dan Azril tertawa.

"Jadi tadiii, sebulan Asya sama Azril dapat pemasukan berapa jutaa?" tanya Asya.

"Dua juta, dua orang."

"HAH?! Mommy yang bener aja. Mana cukuuuppp," rengek Asya tidak terima. "Dicukup-cukupkann. Kurangi ngemilnya, sadar body udah gendut," sindir Aska.

"Astaghfirullah daddyyyy! Daddy tega benerrr, sumpah, ga boonggg!" Azril mati-matian menahan tawanya mendengar ucapan Aska tadi. "Mo ketawa, ya ketawa aja. Kagak usah ditahan!" kata Asya kesal saat melihat Azril. Azril malah cengengesan.

"Daddy bercanda, sayang. Kamu langsing kok. Kayak lidi."

"Makin gak jelass!"

"HAHAHAHA!" tawa Azril menggelegar diikuti tawa Aska dan Zia. "Eh iyaa! Daddy kasih kalian jadwal rutin mingguan. Ini wajib!"

"Apa itu?" tanya Azril.

"Sabtu sore sampai minggu kalian harus latihan beladiri. Daddy gak mau kalian lemah, kalian harus kuat sama kayak mommy yang kuat ngelawan preman walaupun lagi sakit."

"Oke, sabtu-minggu balik ke rumah kann?" tanya Asya, Aska menggeleng. "Kalian kerumah ongkel Zean, ongkel Zai, atau ongkel Luis. Bukan pulang ke rumah."

"Kenapa gak daddy yang ngajarin?" tanya Azril.

"Yaa.. gak semuanya sama daddy kan? Kalian harus kenal akrab sama ongkel atau onty-onty kalian, sama sepupu kalian juga harus saling kenal," Asya dan Azril mengangguk-anggukan kepalanya.

"Terus jadwal rutin lainnya apa?"

"Masih beladiri, lagian kalian tu pasti capek. Karena balik sekolah soree."

"Astaghfirullah! Yang bener aja soree?"

"Dikurangin dikit, paling jam setengah tiga atau setengah empat. Jadi gak sore-sore banget," sahut mommy-nya.

"Mampuss teparr!" keluh Azril dan Asya bersamaan.

"Oiya, kalian jangan sering bertengkar. Harus tuntas tiga tahun disini ya, gak ada pindah."

"Daddy simpenin kalian bodyguard. Inget, bodyguard. Bukan pembantu, sopir, dan lain sebagainya. Tugas mereka cuma jagain kalian, mereka bergerak kalau kalian dalam keadaan bahaya."

"Jangan malu-maluin mommy sama daddy dengan hal yang nggak-nggak. Kalau berantem dan sebagainya, daddy bisa maklumi. Tapi kalau, hamil diluar nikah atau kamu Azril menghamili wanita yang bukan istri kamu, daddy pastikan nama kalian berdua tercoret dari kartu keluarga," kata Aska tegas.

"Gak bakal dad, janji!" jawab mereka berdua kompak.

"Baguslah. Besok mommy sama daddy mau ke Paris selama tiga bulan, dan setelahnya ke Italia."

"Ngapain?!" tanya Asya.

"Buat adek baru untuk kalian."

"HAH?!"

"Daddy... ini satu aja, cuma si Azril, Asya udah pusing. Ya kali ditambah lagi?" protes Asya. "Daddy mu tu asal bicara, gak usah dipeduliin."

"Kamu tuh, nanti mereka terjerumus pengen nyoba gimana?" ceramah Zia pada suaminya. "Belum tentu mereka ngerti begituan," jawab Aska ngeles.

"Asya belom ngerti sih, mom, dad. Tapi kalau Azril, Asya yakin dia ngerti pake banget. Di laptopnya, isinya begituan semua. Sebelum tidur pasti liat dulu abis tu mandi air dingin."

"Gue tabok tar lu! Asal bunyi ajaa." Asya diam pura-pura tidak mendengar. Kedua orangtuanya menatap Azril, "Bener gitu kamu, Zril?"

"Nggak, daddyy. Sumpah dahh, Azril gak ada simpan video-video jorokk." Aska yang tidak percaya memilih menuju kamar Azril, mencari laptopnya lalu mencari apa yang dikatakan Asya tadi.

Memang terbukti tidak ada.

"Gak ada apa-apa kok, aman."

"Adaaa, daddyy. Videonya disembunyikan ituu," sahut Asya masih mengompori. "Asyaaaaaaa. Aah gue pendem di sungai ntar lu yaa!" Asya cengengesan.

"Gak ada kok, daddy. Sumpah deh. Azril tu anak baikkk."

"Yaudah iya, daddy percaya. Pokoknya jangan sampe praktek sebelum sah! Oke?!" Mereka berdua mengangguk.

Tin-tinn..

"Itu dah datang. Ayok kita keluar."

"Ngapainn? Apa yang datang, daddy?"

"Ayok ikut ajaa biar tau," mereka berempat keluar bersamaan. Setelah melihat apa yang tiba di halaman rumah, wajah mereka berdua sumringah.

"Wahhh! Daddy emang paling ngerti apa maunya Azril," puji Azril senang melihat satu mobil sport putih dan motor sport yang baru saja sampai. "Fasilitas kalian lengkap, jadi jangan kecewakan daddy dan mommy."

"Aaaaa... Sayang deh sama mommy-daddy!" Asya memeluk Zia dan Aska. "Mommy-daddy juga sayang kamu."

"Oh iya! Mommy-daddy kunjungi kita tiap hari kan?" tanya Asya setelah melepas pelukan. "No. Setahun sekali atau dua kali mungkin kami baru kesini," jawab Aska.

"Lahh? Jadi ini ceritanya kami diasingkan?" tanya Azril.

"Bukan gitu, nakk, dengerin daddy..."

"... daddy tu juga gak mau pisah dari kalian berdua, tapi, kalau kalian sama daddy terus menerus kalian bakal jadi bulan-bulanan musuh daddy. Daddy gak mau itu terjadi."

"Daddy lakuin ini demi kalian, biar kalian juga mandiri. Daddy berharap kalian bisa betah disini selama tiga tahun. Bisa?"

"Gak janji," jawab keduanya kompak.

"Dad, kalau mommy-daddy kesini setahun sekali, kami boleh dong kerumah?" tanya Azril.

"Bolehlah, pasti boleh. Pintu rumah terbuka lebar untuk kalian. Tapi, jangan sering-sering. Daddy takut hal yang gak diinginkan terjadi."

"Mommy mu aja kemaren mau daddy suruh nginap barengan sama kalian. Tapi mommy gak mau, katanya pengen deket sama daddy teruss."

"Sok iya bapak kalian nii." Mereka tertawa.

"Lagian kenapa daddy banyak musuhnya? Heran!"

"Liat muka daddyy. Ganteng kan. Daddy juga masih muda tapi perusahaan udah banyak cabangnya, gimana pada gak iri coba liat manusia spek pangeran kek daddy?!"

"Kepedeann!" Aska menatap kesal Zia yang cengengesan.

"Umur daddy sama mommy berapa?" tanya Azril.

"Dua kali lipat umur kalian," jawab Zia asal.

"Berarti... 32 tahun?" tanya Asya.

"Ya nggak lah."

"Udah ahh, kalian baik-baik disini ya. Jangan lupa kunci semua pintu kalau mau tidur. Pagarnya ditutup juga. Oke?!" kata Aska.

"Oh iya, kresek yang di bawa bodyguard itu bahan makanan. Jangan lupa di beresin. Untuk uang beli bahan makanan dan sebagainya, ada uang tambahan lima ratus ribu perbulan. Kalian beli bahan makanan sendiri," Zia menambahkan.

"Oke aman, mom, dad. Sekarang daddy sama mommy mau kemana?" tanya Asya. "Balik, mommy-daddy belum packing."

Mereka berpelukan. "Jaga diri baik-baik. Jangan kecewakan kami, oke?!" Asya-Azril mengangguk.

Pelukan terlepas. "Mommy sama daddy hati-hati dijalan."

Tanpa disadari cairan bening dari mata mereka turun perlahan tanpa disuruh. Mereka melambaikan tangan ketika mobil Aska dan Zia sudah melaju.

"Lu bisa nangis juga, Zril?" tanya Asya pada Azril.

"Gue tabok lu yaa, ngeselin banget dari tadi!" jawab Azril kesal. Asya pun tertawa."Ya maapp, sengaja tadi."

^^^Revisi—^^^

^^^December 2021.^^^

Terpopuler

Comments

Out Tika

Out Tika

gmna ank nya gk bar bar org ortu nya aja gersek gitu, turunan lh

2021-03-31

0

DyahAyu _vlog

DyahAyu _vlog

kok nama ortunya sama kayak yg di pasangan barbar yakkk😳

2021-01-28

1

sheila_chan

sheila_chan

semangat 3 tahun <¤¤>

2020-12-29

2

lihat semua
Episodes
1 Bujuk rayu yang gagal
2 Singgasana tiga tahun
3 Mari kita mulai
4 Hari apes Azril
5 Hari apes Azril 2
6 McD
7 Arsen
8 Kawan baru
9 Panggilan
10 Pengganti
11 Kak Fauzi
12 Daily twins
13 Rapat gajelas
14 Latihan
15 Bully?
16 Tak terduga
17 Pakboy cap biawak
18 Exoticdevil and Darkstar
19 Pakboy and playboy ͡° ʖ̯ ͡°
20 Humor rendahh
21 Kumpul keluargaa
22 Bareng temen Zap
23 Maen game
24 Penerus
25 Date
26 Ica come back
27 Projek pengamatan
28 Arsen mampirr
29 H-hah??
30 Ditagihh
31 Pasar tradisional
32 Pasar tradisional 2
33 Jemputan mendadak
34 Suho or Seojun
35 Pena multifungsi
36 Perkara balik
37 Pakett
38 Eventt
39 Tragedi
40 Challenge
41 Nginepp
42 WHATTT?!!
43 Bapak jl gagal marah
44 Perkara balikk lagii
45 Posesif??
46 Orang asing
47 Mulutmu harimaumu
48 Renang
49 Bujukk singaa
50 With Mr. A
51 Gagal romantis
52 Membagongkan
53 Gang
54 Teman adalah teman
55 Parkiran
56 Traktiran Apin
57 Bolossss
58 Pantaii
59 Ripp uang jajan
60 Disusulinn
61 Di jagain Arsen
62 Sup ayamm
63 Kafee
64 Holidayyy!
65 Qtime <3
66 Ice skating
67 Penakutt
68 Geng gak beres
69 Priority
70 Was-was
71 Chapter seventy one
72 Cabut versi halal
73 Tetangga baru
74 Malam mingguu
75 Asya kumat
76 Persidangan wkk
77 Buat kuee
78 Main jengaaa
79 Misterii
80 Rooftop
81 Geng gak beres mengbucinnn
82 Happy bornday Araaa-!!
83 Bodohh!
84 Negosiasii
85 Demi Asyaa!
86 Baju erayaa
87 Erayaaa!
88 Besok ijab kabul!!
89 Ke rumah camerrr
90 Tenggennn
91 Ampera
92 Gagall
93 Mug couple
94 Saltinggg!
95 Pouuu
96 Prankk~
97 Gagal prankkk
98 Sapii putihh
99 Partyyy–!
100 Special chapterrr
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Mansionn
104 Pulangg
105 Maknae boy sickk
106 Restoo
107 Who?
108 Gentlemen!
109 Like a psychopath
110 Pesta perpisahan~
111 Ada apaa??
112 Pencarian
113 Pencarian 2
114 Pencarian 3
115 Finally!!
116 Kayang yukk!!!
117 Apalagi ini??
118 Kecelakaan
119 Couplean
120 Full day
121 Full day 2
122 What happened?
123 Hampir ajaa!
124 Amarah
125 Ke psikolog?
126 Happiness
127 Good boy
128 Cieee ldrr
129 New problem >.<
130 Masih ldrr
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Rapatt
137 Yang sesungguhnya...
138 Rumah sakit
139 Dejavuu
140 Perkara kedinginan
141 Modusss
142 Ngebett
143 Wedding day
144 After wedding day
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Happy new yearr!!
148 1/1
149 APAAAA?!
150 Ovt
151 Bar
152 Chapter 152
153 Kegepp???
154 Chapter 154
155 Wd [2]
156 Apartment
157 Chapter 157
158 Ngambek
159 Hadiah
160 Php
161 Surprise dan hukuman
162 Syeblakk
163 Dihukum
164 Horor movie
165 Deep talk
166 Jealous
167 Chapter 167
168 Bayi kolottt
169 Go to Sydney?
170 Moodyan
171 After
172 Another party
173 Sensitif
174 Diusir?
175 Aneh-aneh
176 Full ngidam
177 Sedikit curiga
178 Kejahilan kecill
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Bujuk rayu yang gagal
2
Singgasana tiga tahun
3
Mari kita mulai
4
Hari apes Azril
5
Hari apes Azril 2
6
McD
7
Arsen
8
Kawan baru
9
Panggilan
10
Pengganti
11
Kak Fauzi
12
Daily twins
13
Rapat gajelas
14
Latihan
15
Bully?
16
Tak terduga
17
Pakboy cap biawak
18
Exoticdevil and Darkstar
19
Pakboy and playboy ͡° ʖ̯ ͡°
20
Humor rendahh
21
Kumpul keluargaa
22
Bareng temen Zap
23
Maen game
24
Penerus
25
Date
26
Ica come back
27
Projek pengamatan
28
Arsen mampirr
29
H-hah??
30
Ditagihh
31
Pasar tradisional
32
Pasar tradisional 2
33
Jemputan mendadak
34
Suho or Seojun
35
Pena multifungsi
36
Perkara balik
37
Pakett
38
Eventt
39
Tragedi
40
Challenge
41
Nginepp
42
WHATTT?!!
43
Bapak jl gagal marah
44
Perkara balikk lagii
45
Posesif??
46
Orang asing
47
Mulutmu harimaumu
48
Renang
49
Bujukk singaa
50
With Mr. A
51
Gagal romantis
52
Membagongkan
53
Gang
54
Teman adalah teman
55
Parkiran
56
Traktiran Apin
57
Bolossss
58
Pantaii
59
Ripp uang jajan
60
Disusulinn
61
Di jagain Arsen
62
Sup ayamm
63
Kafee
64
Holidayyy!
65
Qtime <3
66
Ice skating
67
Penakutt
68
Geng gak beres
69
Priority
70
Was-was
71
Chapter seventy one
72
Cabut versi halal
73
Tetangga baru
74
Malam mingguu
75
Asya kumat
76
Persidangan wkk
77
Buat kuee
78
Main jengaaa
79
Misterii
80
Rooftop
81
Geng gak beres mengbucinnn
82
Happy bornday Araaa-!!
83
Bodohh!
84
Negosiasii
85
Demi Asyaa!
86
Baju erayaa
87
Erayaaa!
88
Besok ijab kabul!!
89
Ke rumah camerrr
90
Tenggennn
91
Ampera
92
Gagall
93
Mug couple
94
Saltinggg!
95
Pouuu
96
Prankk~
97
Gagal prankkk
98
Sapii putihh
99
Partyyy–!
100
Special chapterrr
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Mansionn
104
Pulangg
105
Maknae boy sickk
106
Restoo
107
Who?
108
Gentlemen!
109
Like a psychopath
110
Pesta perpisahan~
111
Ada apaa??
112
Pencarian
113
Pencarian 2
114
Pencarian 3
115
Finally!!
116
Kayang yukk!!!
117
Apalagi ini??
118
Kecelakaan
119
Couplean
120
Full day
121
Full day 2
122
What happened?
123
Hampir ajaa!
124
Amarah
125
Ke psikolog?
126
Happiness
127
Good boy
128
Cieee ldrr
129
New problem >.<
130
Masih ldrr
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Rapatt
137
Yang sesungguhnya...
138
Rumah sakit
139
Dejavuu
140
Perkara kedinginan
141
Modusss
142
Ngebett
143
Wedding day
144
After wedding day
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Happy new yearr!!
148
1/1
149
APAAAA?!
150
Ovt
151
Bar
152
Chapter 152
153
Kegepp???
154
Chapter 154
155
Wd [2]
156
Apartment
157
Chapter 157
158
Ngambek
159
Hadiah
160
Php
161
Surprise dan hukuman
162
Syeblakk
163
Dihukum
164
Horor movie
165
Deep talk
166
Jealous
167
Chapter 167
168
Bayi kolottt
169
Go to Sydney?
170
Moodyan
171
After
172
Another party
173
Sensitif
174
Diusir?
175
Aneh-aneh
176
Full ngidam
177
Sedikit curiga
178
Kejahilan kecill

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!