Tok tok tok
"Sebentar"
Ceklek
"Loh, Ongkel Aksa??"
"Udah datang kalian, masuklah" ajak Aksa.
"Siapa pa?"
"Lahh, Racksa?!"
"Hah? Kenapa kaget, emang belom tau Racksa anak ongkel?" tanya Aksa.
"Nggak tau sama sekali ongkelll, ni anak ga kasih tau" jawab Azril.
"Asya jadi anak indigo dibuat nya Ongkel!!" balas Asya menatap sengit Racksa.
"Indihouse juga gapapa" sahut Racksa santai.
"Sabar Asyaa" Aksa tertawa.
"Baru ketemu udah akrab, baguslah" kata Aksa.
"Akrab apanya Ongkel??!" tanya Asya kesal. Aksa tertawa lagi.
"Kenapa gak disuruh masuk si paa? Lama amat dipintu" ujar Refiona.
"Eh Onty" Asya dan Azril menyalami tangan Refiona juga Aksa karena tadi lupa.
"Masuk yuk" ajak Refiona.
"Iya Onty" mereka masuk bersama.
"Mau minum apa?" tanya Refiona.
"Gak usah Onty, ngerepotin" jawab Azril.
"Sok-sokan gak enak" cibir Racksa.
"Pengen Asya tinju" Asya menunjukkan kepalan tangannya yang mungil.
"Kayaknya kamu gak sabar ya Asya, kita mulai sekarang?" tanya Aksa.
"Iya ongkel, Asya gak sabar. Apalagi pengen nabok Racksa" balas Asya. Aksa, Refiona, Azril dan Racksa tertawa.
"Yaudah ayok" ajak Aksa. Mereka bergerak menuju halaman belakang rumah.
"Ganti baju dulu kalian" suruh Refiona.
"Nggak bawa baju Onty" jawab Azril.
"Ini pake nah" Racksa menyodorkan dua paper bag.
"Uuuww, baik banget sepupu gue" puji Asya.
"Itu dibeliin uncle Aska"
"Kamprett!" Asya langsung pergi menuju kamar mandi untuk mengganti baju.
×××
"Kalian nginep aja ya" pinta Refiona. Dia datang ke halaman belakang setelah mereka latihan berjam-jam.
"Ehh? Nggak deh onty, kita balik aja" jawab Azril.
"Nggak! Gak boleh lah. Kalian nginep sini pokoknya. Besok onty bangunin" balas Refiona.
"Baju sekolahnya gimana ontyy??" tanya Asya.
"Nanti onty suruh supir buat jemput. Gak ada penolakan ya" Refiona masuk kerumah.
"Ngerepotin banget si lu, Zril!!"
"Eh lu juga ngerepotin onty, Sya!!"
"Ya toyba.. sama-sama gak ngerepotin ngapain gelut si lu bedua? Mending lanjut nih, hajar gue" pinta Racksa.
"Okeee!! Siapa takut" tantang Asya.
Mereka berdua melanjutkan latihan, sedangkan Azril dan Aksa hanya memperhatikan mereka.
"Lo serang gue" suruh Asya.
"Lo dulu deh" balas Racksa.
"Lo lah"
"Ladies first"
"Lo dulu kenapa si?" Asya berdiri tegap sekarang, tadinya dia sudah siap dengan tinjunya.
"Kan gue bilang lo duluan. Gue menjunjung tinggi kalimat ladies first"
"Bilang aja takut"
"Lo kali yang takut??"
"WOI JADI GELUT GAK SIH??"
••
Hari sudah menjelang Maghrib. Refiona menuju pintu, dia berancang-ancang untuk teriak menyuruh mereka masuk.
"OII KALIAN, masuk da maghrib!!" teriak Refiona.
"Iyaaa maa bentar lagii"
"Iyaaa onty bentar lagii"
Mereka berempat kompak.
"Cepat!! Kalau nggak, gaboleh masuk!!!!" teriak Refiona lagi lalu masuk ke rumah.
Dari halaman belakang, mereka masih tetap bertarung.
"Awwhh" keluh Asya setelah di smackdown Racksa.
"Lo gak kontrol tenaga? Sakit goblokkk" ujar Asya.
"Itu kekuatan minim Syaa, apaan lemah. Bangkit lu" Asya mencoba bangkit.
"Coba ke gue sekarang" suruh Racksa.
Asya bersiap dengan ancang-ancangnya.
Dan...
Ya!!!
Dia berhasil men-smackdown Racksa lebih keras.
"Balas dendam gue yaa!!" kata Asya.
"Dih, sepupu laknat" cibir Racksa memegang tengkuknya.
"Udahh mau Maghrib ayok masuk" ajak Aksa lalu pergi duluan. Mereka mengikuti Aksa dari belakang.
"Lama banget" cibir Refiona sambil berkacak pinggang. Aksa mendekat.
"Ehhh.. jaga jarak!! Dari situ aja bau apalagi dari deket"
"Widii mama, Racksa mah masih wangi" kata Racksa.
"Dih wangi apaan lu, wangi kamboja?" tanya Asya.
"Sialan lu!"
"Hahahahaha"
▫▫
Drrtt.. drrtt...
"Asyaaa, hp kamu bunyii" teriak Aksa.
"Hah? Bentar ongkell" balas Asya juga berteriak. Dirinya sedang di dapur, membantu Refiona yang berkutat dengan alat masak.
Sedikit berlari Asya menghampiri ponselnya.
"Tara?" Asya menjauh dari Aksa.
📞 "em.. Assalamualaikum Asya kamu dimana??"
^^^"Waalaikumsalam ta, gue lagi tempat Ongkel gue. Kenapa?"^^^
📞 "Ongkel?"
^^^"Paman, atau bisa disebut oom"^^^
📞 "Oo"
^^^"Kenapa??"^^^
📞 "Ini tadi aku, kak Fauzi, Dino sama Haikal kerumah kamu tapi gak ada orang"
^^^"H-hah? Kak Fauzi juga? Ngapain?"^^^
📞 "Hihi, cuma mau main doang. Tapi kamunya kan gak dirumah"
📞 "Yaudah deh, aku matiin dulu teleponnya. Assalamualaikum sya"
^^^"Ah iya waalaikumsalam"^^^
Asya mengantongi ponselnya.
"Dari siapa?" Racksa datang langsung meletakkan tangannya diatas kepala Asya.
Racksa itu emang terlampau tinggi, atau Asya terlalu pendek?
"Racksa, tangann luu" omel Asya.
"Jawab dulu dari siapa"
"Dih nape jadi kayak bapak-bapak bawel gini lo?" tanya Asya.
"Au ah, kok bisa-bisanya uncle Aska punya anak model begini" Racksa pergi.
"Woi baperan huuu, Racksa baperan" ledek Asya sambil tertawa.
××
Ting.. Ting... Ting... Ting... Ting..
Notifikasi masuk terus menerus dari ponsel Asya.
"Berisik banget hp lu asyu" protes Racksa.
"Ya maklum, gue kan artis. Dari tadi off berjam-jam, ya dicariinlah" jawab Asya.
"Asli duplikatnya Zia ini mah, narsis banget" ujar Aksa. Asya tertawa.
"Zrill" panggil Asya. Azril berdehem lalu menoleh.
"Pinjem uang mau beli kuota, limpul aja deh" Asya bicara tanpa suara dengan tatapan puppy eyes ditambah dengan cengiran khasnya, Asya membujuk Azril.
Azril memutar bola matanya malas lalu mengambil uang lima puluh ribu di dompetnya.
"Gumawo oppa"
"Kenapa kalian berdua?" tanya Refiona.
"Nggak ni onty abis malakin cogan" jawab Asya cengengesan.
"Oh iya, onty ongkel Asya pergi dulu beli kuota sekaligus ke supermarket" pamit Asya.
"Beli kuota? Kan disini ada wifi dirumah kalian juga ada wifi, ngapain beli kuota?"
"Hehe, iya ada si Ongkel. Ya cuman kalau lagi diluar kan susah gak punya kuota" jawab Asya.
"Yaudah kalau gitu, duitnya ada?" tanya Aksa.
"Ada kok ongkel"
"Mau dianter?" tanya Racksa.
"Widihhh, kerasukan apa lu? Hahaha.. gak usah, gue bisa sendiri kok" Asya bergerak menyalami Aksa dan Refiona.
"Jangan betingkah lu Zril" kata Asya.
"Tebalek oon" Asya tertawa.
"Asya pergi, Assalamualaikum"
--
Selesai membeli kuota, Asya pergi menuju supermarket terdekat. Asya tidak mengendarai apapun karena dia memilih untuk jalan kaki.
Saat berjalan, ponselnya berbunyi. "Fans emang gak pernah bikin hp gue adem" Asya mengeluarkan ponselnya dari saku.
Panggilan video dari Alvin.
📱 "Assalamualaikum manusiaaa!?"
^^^"Waalaikumsalam jelmaan saiton"^^^
📱 "Bangkee, gak ada akhlak lu emang" Asya tertawa.
^^^"Tumben vc kenapa?"^^^
📱 "Gabut"
^^^"Gabut apa rindu ha? Hahaha"^^^
📱 "Dua-duanya jadi satu"
^^^"Hahahaha, susah banget mengakui kalau emang rindu sama princess"^^^
📱 "Najiss"
📱 "Lo dimana?"
^^^"Dijalan, mo ke supermarket"^^^
📱 "Lah gak bilang, dah matikan. Gaboleh main hp dijalan" Alvin langsung mematikan teleponnya.
"Gajelass anak siapa si ni?" tanya Asya. Asya berhenti sebentar mengecek room chat WhatsAppnya. Banyak chat masuk spam dari Tara, Dino dan Haikal.
Tapi mata Asya terhenti dengan satu chat dari nomor tak dikenal.
'Kamu dimana?' itulah isi chatnya.
Drrtt.. drrtt..
"Gila, kaget gue. Eh kok nomornya serupa sama yang tadi?"
Asya mengangkat teleponnya hati-hati.
📞 "Halo? Assalamualaikum"
Kak Fauzi?!' batin Asya.
^^^"Waalaikumsalam, mas eh kak Fauzi?"^^^
📞 "Saya kira kamu lupa suara saya"
^^^"Nggak kak hehe"^^^
^^^"Tadi kata Tara kakak sama yang lain kerumah ya?"^^^
📞 "Iya, tapi taunya kamu gak ada. Saya juga ada panggilan dari atasan tadi"
^^^"Oo, panggilan kenapa kak?"^^^
📞 "Ada tabrakan di jl xx"
^^^"Lah deket sama Asya sekarang"^^^
📞 "Kamu dimana?"
^^^"Nih di depan supermarket kak"^^^
📞 "Celana pink , Hoodie putih?"
^^^"Eh kakak cenayang?"^^^
📞 "Nggak, saya lihat kamu. Pos saya di depan supermarket. Tunggu disitu ya, saya kesana" Fauzi mematikan teleponnya.
Asya celingak-celinguk. Matanya menemukan Fauzi yang berjalan dengan seragam polisinya.
"Masyaallah, Asya mimpi apa semalam? Kak Fauzi ganteng bangett!!!"
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
maap guys kelamaan up. author sibuk lagi PAS:")🙏🏼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Keyla Namira
mau dech liat visualnya
2021-12-10
0
Nur Halimah
visual dong thor
2021-03-29
1
pembaca dalam hati
selalu gini dulu deketin sama bian tapi ttp jodoh sama Aska skrng anaknya adehh
2021-03-28
0