Bully?

Asya dan Azril tiba disekolah tiga puluh menit awal sebelum bel berbunyi.

Mereka tidak berdua, melainkan bertiga. Satu lagi.. Racksa.

Flashback on ⏳

"Assalamualaikum, Asya kembali!!!"

"Kebiasaann!" tegur Azril. Asya tertawa lalu memberikan satu susu kotaknya pada Azril.

Mereka berdua memang menyukai susu.

"Azril, Asya Ongkel mau bicara sama kalian"

"Bicara apa Ongkel? Keknya serius?" tanya Azril.

"Jadi gini, Ongkel sama Onty di Indonesia cuma untuk anterin Racksa karena dia mau sekolah SMA di Indonesia"

"Kamu tau sendiri kalau Ongkel punya kewajiban dari grandfa kalian untuk jalanin perusahaan di Amerika selama 20 tahun"

"Ongkel sama Onty mau titip Racksa, biar bisa bareng sama kalian. Ongkel udah kasih tau Daddy kalian, bahkan Daddy kalian yang suruh biar Racksa bareng sama kalian"

"Kalian keberatan gak kalau Racksa ikut sama kalian?"

"Azril sih nggak Ongkel, ya lumayan ada temen mabarnya"

"Asya?" tanya Refiona.

"Nggak keberatan kok Onty" jawab Asya senyum.

"Jujur aja kalau keberatan" suruh Aksa.

"Nggak Ongkel, santaii. Ya lumayan juga, ada yang bisa asya ajak baku hantam"

"Hahaha.. ya bagus deh kalau gak keberatan"

Flashback off ⌛

"Eh gue kantin bentar ya" izin Asya.

"Ngapain tulul?" tanya Racksa.

"Beli susu, lo mau?" tanya Asya.

"Nggak, gasuka" jawab Racksa.

"Eh gue juga mau sya, lu yang bayar" sahut Azril.

"Sialan kamu ya" Azril tertawa.

"Yaudah, bye" Asya pergi.

▪▪

Asya berjalan santai di jalanan sepi. Telinganya menangkap suara seorang siswi yang menangis. Asya berjalan pelan menuju asal suara itu.

Ternyata di toilet sekolah. Asya ingin membuka pintunya tapi tidak bisa. Pintu itu terkunci.

Asya terpaksa menendang pintu itu berkali-kali. Di tendangannya yang ke lima, pintu terbuka. Orang di balik pintu terjepit karena Asya.

Ternyata disana terjadi..

Pembullyan

"Woi" panggil Asya keras.

"Eh lo" ujarnya sambil berbalik.

"Meli?! Ngapain lo disini?!"

"Nggak ngapa-ngapain" jawabnya santai.

Lagi-lagi Asya menangkap suara seorang siswi yang menangis. Asya mendorong meli yang menghalanginya, dia menerobos masuk salah satu kamar mandi.

"Tara"

Asya melihat Tara basah kuyup dan rambutnya yang berantakan.

"Aisshh" Asya meletakkan tasnya di wastafel, lalu membuka baju putihnya. Dia masuk ke kamar mandi, membantu Tara berdiri.

Dia memakaikan seragam putih miliknya pada Tara. Sedangkan Asya memakai double-an kaos putih.

"Lo gak apa-apa?" tanya Asya. Tara tidak menjawab, dia kedinginan. Air kamar mandi sekolah di pagi hari, memang sangat dingin.

Asya terfokus pada Tara, dia tidak melihat salah satu geng meli memasukkan sesuatu ke tasnya.

"Gue tandai muka muka kalian!!" Asya menarik tasnya lalu pergi membawa Tara keluar.

"Astaga Tara, lu kenapa gak ngehindar sih?" tanya Asya.

"Me-mereka tarik aku terus, gi-gimana mau ngehindar?" jawab Tara.

"Ehh kenapaa?!" tanya Dino yang baru muncul.

"Di bully sama meli" jawab Asya. Dino langsung menggendong Tara ala bridal style.

"Gue bawa dia ke uks" kata Dino.

"Ja-- jangan, ke kelas ajaa" pinta Tara.

"Lo basah kebes Tara, ntar masuk angin. Lo sama Dino ke UKS, gue nyusul bawain baju ganti"

Bruk..

Asya ditabrak.

"Woi!!" panggil Asya.

"Wah bener-bener, pagi pagi cari ribut" kata Asya. Siswa yang menabrak Asya tidak perduli dan tetap berlari.

"Lari-lari? Jangan-jangan??"

"Jaga Tara, Din" Asya ikut berlari mengikuti siswa tadi.

"Tara, lo pake baju olahraga gue aja nanti"

"Eh Tara kenapa?" tanya Viona.

"Di bully"

"Ke UKS buruan, pake baju olahraga gue aja" Viona berlari mengambil bajunya. Viona, Dino, Haikal, dan Azril berada dalam satu kelas.

Disisi lain.

Asya tiba tepat di halaman belakang sekolah. Tebakannya benar, ada pertengkaran.

Arsen dan Alex.

"Sodara kok gelut sih? Heran!" Asya mendekat.

"Arsen!!" teriak Asya. Arsen tidak perduli.

Asya menghela nafas, lalu mencampakkan tasnya. Dia berlari menuju ke arah pertengkaran mereka, sedikit melompat Asya menendang Arsen. Arsen terjatuh.

"Bisa gak sih sehari gak cari keributan?!" tanya Asya sedikit berteriak. Semua orang menatap Asya, ada yang takjub ada juga yang menatapnya seolah mencibir kelakuan Asya yang sok-sokan.

"Ini urusan gue, gak usah ikut campur. Nanti lu kena akibatnya" Arsen kembali berdiri. Haikal menarik Asya.

"Gak bakal bisa kalau lo mau pisahin mereka berdua. Tunggu aja pak Jarwo atau siapa yang datang baru mereka selesai" kata Haikal.

"Ck" Asya melepas genggaman Haikal. Dia kembali berjalan perlahan menuju pertengkaran Arsen dan Alex. Dia berfikir bagaimana caranya memisahkan mereka berdua.

Asya melihat Arsen terbanting karena Alex. Alex mundur beberapa langkah setelah membanting tubuh Arsen. Arsen bangkit, tenaganya masih ada.

Asya punya ide.

Ketika Arsen berlari dan sudah dekat dengan Alex, Asya berlari menjegal kaki Arsen.

Arsen jatuh tepat diatas tubuh Alex. Alex ikut jatuh karena terdorong Arsen.

Asya tertawa keras melihat posisi mereka sekarang. Siswa-siswi lain juga tertawa. Arsen langsung bangkit dari atas tubuh Alex.

"Okee, ketuaa. Udah siap olahraga paginya ya!!" Asya menarik dasi Arsen.

"Sya, woi Asyaa!!!"

▪▪▪

Kantin.

Itulah tempat dimana Arsen dan Asya sekarang.

"Nah!" Asya memberikannya susu.

"Susu terus? Gak ada yang lain?" tanya Arsen.

"Gak usah bawel" jawab Asya ketus.

"Lu kenapa sih harus.."

"Lu kenapa harus ikut campur?" potong Arsen.

"Gue gak mau lo kejerat kasus lagi sen. Gue tau catatan kasus lo. Baru kelas sepuluh, gak usah banyak masalah bisa?"

"Lo gak ngerti masalah tadi apa"

"Emang apa? Rebutan cewek? Atau rebutan kekuasaan?" tanya Asya datar.

"Ck. Bukanlah"

"Jadi?"

"Lo gak bakal ngerti"

"Kasih tau biar gue ngerti! Lagian apaan coba saudara berantem"

Arsen tertawa receh.

"Gak bakal gue anggep saudara sampe kapanpun"

"Why? Padahal lu sendiri kemaren yang bilang dia saudara tiri lu"

"Gue khilaf"

"Terus kenapa gak mau anggep dia saudara?"

"Dia.. nyokap dia penyebab nyokap gue meninggal"

"Nyokap dia sengaja godain bokap gue, dan dengan sengaja tuduh nyokap gue selingkuh sama bokap kandung Alex"

"Bokap gue gak suka dihianatin. Dia tau tentang tuduhan itu. Dia pergi gak pernah balik kerumah, sampe nyokap gue kerja banting tulang untuk biaya hidup"

"Nyokap Alex ngelihat nyokap gue yang sengsara, makin dibuat sengsara. Waktu itu, dia sengaja tabrak nyokap sampe koma lima hari, dan setelahnya.. meninggal"

Asya menatap Arsen yang sendu. Asya mendekat ke Arsen, Arsen langsung memeluknya.

Nyaman, satu kata yang ada di benak Arsen.

"So- sorry, tau gitu gue ga--"

"Lo gak salah kok. Diem aja ya, cuma lo yang tau rahasia ini" Arsen melepas pelukannya dan melihat Asya mengangguk.

"Terus kenapa lo gak laporin ke polisi tentang kasus itu?"

"Kurang saksi, dan gue juga gak bisa bantu karena masih kecil. Tapi gue memang liat sendiri nyokap di tabrak sama mobilnya nyokap Alex"

"Jadi, sebenarnya pemilik sekolah ini bokap lo?"

"Iyaa, bokap gue"

"Tapi, kenapa banyak yang bilang bokap Alex?"

"Gue anak yang terbuang, gue hidup juga dibiayai paman gue. Paman gue itu abang nyokap. Bokap gue kenal atau nggak sama gue, gue gak tau"

"Hmm"

"Yaudah. Gak usah dibahas minum tuh susu" Arsen mulai meminum susunya.

"Aa.. biar lu gak sedih lagi gue punya tebak-tebakan" kata Asya.

"Apa?" tanya Arsen.

"Apa kepanjangan susu?"

"Emang ada? Tunggu gue mikir dulu. Susu?"

"Setia untuk saling.. u nya apaan?" tanya Arsen. Asya tertawa.

"Salahh salah"

"Loh jadi apa?" tanya Arsen lagi.

"Kepanjangan susu adalah susuuuuuuuuu"

"Kampret lu ya!!" Asya tertawa lagi.

"Lagi nih, apa kepanjangan roti?"

"Jebakan gak nih?" Asya menyedikan bahunya.

"Emm.. riwayat onta tinggal?"

"Ngacooo" Asya tertawa keras.

"Jadii?"

"Rotiiiiii"

"Sabar Arsen sabar"

"Hahahah" Arsen melihat Asya yang terkekeh ikut cengengesan.

"Oke gantian, apa kepanjangan kecap?"

"Kecapp, kecapp"

"P nya kok gak bisa panjang sih?" tanya Asya. Arsen tertawa.

"Coba ulang" suruh Arsen.

"Kecapp"

Arsen terus menatap ekspresi Asya ketika mengucapkan kata kecap "Aaaaashh, imuttt bangett sih loo"

"Hah?"

Terpopuler

Comments

allea Alexander

allea Alexander

astaga kenapa gua juga ikut ngomong kecap tapi ngk bisa panjngggg🙂

2021-04-23

0

pembaca dalam hati

pembaca dalam hati

aku suka yg berbau pelakor pengen gw cincang jadi 100 bagian trs buang ke sungai Amazon biar dimakan anakconda awowkowk

2021-03-28

0

pembaca dalam hati

pembaca dalam hati

sadis tu pelakor

2021-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bujuk rayu yang gagal
2 Singgasana tiga tahun
3 Mari kita mulai
4 Hari apes Azril
5 Hari apes Azril 2
6 McD
7 Arsen
8 Kawan baru
9 Panggilan
10 Pengganti
11 Kak Fauzi
12 Daily twins
13 Rapat gajelas
14 Latihan
15 Bully?
16 Tak terduga
17 Pakboy cap biawak
18 Exoticdevil and Darkstar
19 Pakboy and playboy ͡° ʖ̯ ͡°
20 Humor rendahh
21 Kumpul keluargaa
22 Bareng temen Zap
23 Maen game
24 Penerus
25 Date
26 Ica come back
27 Projek pengamatan
28 Arsen mampirr
29 H-hah??
30 Ditagihh
31 Pasar tradisional
32 Pasar tradisional 2
33 Jemputan mendadak
34 Suho or Seojun
35 Pena multifungsi
36 Perkara balik
37 Pakett
38 Eventt
39 Tragedi
40 Challenge
41 Nginepp
42 WHATTT?!!
43 Bapak jl gagal marah
44 Perkara balikk lagii
45 Posesif??
46 Orang asing
47 Mulutmu harimaumu
48 Renang
49 Bujukk singaa
50 With Mr. A
51 Gagal romantis
52 Membagongkan
53 Gang
54 Teman adalah teman
55 Parkiran
56 Traktiran Apin
57 Bolossss
58 Pantaii
59 Ripp uang jajan
60 Disusulinn
61 Di jagain Arsen
62 Sup ayamm
63 Kafee
64 Holidayyy!
65 Qtime <3
66 Ice skating
67 Penakutt
68 Geng gak beres
69 Priority
70 Was-was
71 Chapter seventy one
72 Cabut versi halal
73 Tetangga baru
74 Malam mingguu
75 Asya kumat
76 Persidangan wkk
77 Buat kuee
78 Main jengaaa
79 Misterii
80 Rooftop
81 Geng gak beres mengbucinnn
82 Happy bornday Araaa-!!
83 Bodohh!
84 Negosiasii
85 Demi Asyaa!
86 Baju erayaa
87 Erayaaa!
88 Besok ijab kabul!!
89 Ke rumah camerrr
90 Tenggennn
91 Ampera
92 Gagall
93 Mug couple
94 Saltinggg!
95 Pouuu
96 Prankk~
97 Gagal prankkk
98 Sapii putihh
99 Partyyy–!
100 Special chapterrr
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Mansionn
104 Pulangg
105 Maknae boy sickk
106 Restoo
107 Who?
108 Gentlemen!
109 Like a psychopath
110 Pesta perpisahan~
111 Ada apaa??
112 Pencarian
113 Pencarian 2
114 Pencarian 3
115 Finally!!
116 Kayang yukk!!!
117 Apalagi ini??
118 Kecelakaan
119 Couplean
120 Full day
121 Full day 2
122 What happened?
123 Hampir ajaa!
124 Amarah
125 Ke psikolog?
126 Happiness
127 Good boy
128 Cieee ldrr
129 New problem >.<
130 Masih ldrr
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Rapatt
137 Yang sesungguhnya...
138 Rumah sakit
139 Dejavuu
140 Perkara kedinginan
141 Modusss
142 Ngebett
143 Wedding day
144 After wedding day
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Happy new yearr!!
148 1/1
149 APAAAA?!
150 Ovt
151 Bar
152 Chapter 152
153 Kegepp???
154 Chapter 154
155 Wd [2]
156 Apartment
157 Chapter 157
158 Ngambek
159 Hadiah
160 Php
161 Surprise dan hukuman
162 Syeblakk
163 Dihukum
164 Horor movie
165 Deep talk
166 Jealous
167 Chapter 167
168 Bayi kolottt
169 Go to Sydney?
170 Moodyan
171 After
172 Another party
173 Sensitif
174 Diusir?
175 Aneh-aneh
176 Full ngidam
177 Sedikit curiga
178 Kejahilan kecill
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Bujuk rayu yang gagal
2
Singgasana tiga tahun
3
Mari kita mulai
4
Hari apes Azril
5
Hari apes Azril 2
6
McD
7
Arsen
8
Kawan baru
9
Panggilan
10
Pengganti
11
Kak Fauzi
12
Daily twins
13
Rapat gajelas
14
Latihan
15
Bully?
16
Tak terduga
17
Pakboy cap biawak
18
Exoticdevil and Darkstar
19
Pakboy and playboy ͡° ʖ̯ ͡°
20
Humor rendahh
21
Kumpul keluargaa
22
Bareng temen Zap
23
Maen game
24
Penerus
25
Date
26
Ica come back
27
Projek pengamatan
28
Arsen mampirr
29
H-hah??
30
Ditagihh
31
Pasar tradisional
32
Pasar tradisional 2
33
Jemputan mendadak
34
Suho or Seojun
35
Pena multifungsi
36
Perkara balik
37
Pakett
38
Eventt
39
Tragedi
40
Challenge
41
Nginepp
42
WHATTT?!!
43
Bapak jl gagal marah
44
Perkara balikk lagii
45
Posesif??
46
Orang asing
47
Mulutmu harimaumu
48
Renang
49
Bujukk singaa
50
With Mr. A
51
Gagal romantis
52
Membagongkan
53
Gang
54
Teman adalah teman
55
Parkiran
56
Traktiran Apin
57
Bolossss
58
Pantaii
59
Ripp uang jajan
60
Disusulinn
61
Di jagain Arsen
62
Sup ayamm
63
Kafee
64
Holidayyy!
65
Qtime <3
66
Ice skating
67
Penakutt
68
Geng gak beres
69
Priority
70
Was-was
71
Chapter seventy one
72
Cabut versi halal
73
Tetangga baru
74
Malam mingguu
75
Asya kumat
76
Persidangan wkk
77
Buat kuee
78
Main jengaaa
79
Misterii
80
Rooftop
81
Geng gak beres mengbucinnn
82
Happy bornday Araaa-!!
83
Bodohh!
84
Negosiasii
85
Demi Asyaa!
86
Baju erayaa
87
Erayaaa!
88
Besok ijab kabul!!
89
Ke rumah camerrr
90
Tenggennn
91
Ampera
92
Gagall
93
Mug couple
94
Saltinggg!
95
Pouuu
96
Prankk~
97
Gagal prankkk
98
Sapii putihh
99
Partyyy–!
100
Special chapterrr
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Mansionn
104
Pulangg
105
Maknae boy sickk
106
Restoo
107
Who?
108
Gentlemen!
109
Like a psychopath
110
Pesta perpisahan~
111
Ada apaa??
112
Pencarian
113
Pencarian 2
114
Pencarian 3
115
Finally!!
116
Kayang yukk!!!
117
Apalagi ini??
118
Kecelakaan
119
Couplean
120
Full day
121
Full day 2
122
What happened?
123
Hampir ajaa!
124
Amarah
125
Ke psikolog?
126
Happiness
127
Good boy
128
Cieee ldrr
129
New problem >.<
130
Masih ldrr
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Rapatt
137
Yang sesungguhnya...
138
Rumah sakit
139
Dejavuu
140
Perkara kedinginan
141
Modusss
142
Ngebett
143
Wedding day
144
After wedding day
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Happy new yearr!!
148
1/1
149
APAAAA?!
150
Ovt
151
Bar
152
Chapter 152
153
Kegepp???
154
Chapter 154
155
Wd [2]
156
Apartment
157
Chapter 157
158
Ngambek
159
Hadiah
160
Php
161
Surprise dan hukuman
162
Syeblakk
163
Dihukum
164
Horor movie
165
Deep talk
166
Jealous
167
Chapter 167
168
Bayi kolottt
169
Go to Sydney?
170
Moodyan
171
After
172
Another party
173
Sensitif
174
Diusir?
175
Aneh-aneh
176
Full ngidam
177
Sedikit curiga
178
Kejahilan kecill

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!