Tiba-tiba...
Bugh!! Alex datang dan memukul Azril dengan keras. Semua terkejut melihatnya. Asya yang tidak terima langsung berdiri. "Maksud lu apa sialan?!" protes Asya. Alex melihatnya sekilas, "Gak usah ikut campur."
Azril bangun kemudian menendang perut Alex dengan kencang. Alex terhuyung ke belakang, menabrak meja yang ada di sebelah. "Mau lu apa?! Sok jagoan banget lu ninju gua?!" kata Azril emosi sambil menyeka darah di sudut bibirnya.
"Lu apain Dinda?!!" tanya Alex yang bangkit lagi, dia menarik kerah baju Azril.
Asya naik ke atas meja. Satu kakinya menginjak tangan Alex yang menarik kerah baju Azril. Tarikan Alex terlepas. Dengan cara yang sudah pernah dilatih daddynya, Asya menendang pipi Alex dengan keras.
Alex terjatuh lagi sambil meringis kesakitan. Siswa-siswi yang ada di kantin auto tercengang melihat aksi Asya barusan. "Asya."
"Gue gak bisa tahan, Kenn!! Gue gak bisa lihat setetes darah pun keluar dari tubuh orang terdekat gue! Apalagi tubuh lu!"
Begitulah Asya, paling tidak suka jika terjadi apapun dengan keluarga atau temannya. Fyi, Asya selalu memanggil Azril dengan nama Ken di saat dia sedang emosi.
Azril menarik tangan Asya, menyuruhnya turun lalu memeluk Asya dalam hitungan satu menit. "Lu cewek, dan gue juga gak mau lu dapet kasus apapun. Biar gue aja yang ngurus ini."
"Ck. Nggak, gak adil. Kalau lu kena, gue juga harus kena."
"Asyaaaaa~" rengek Azril seperti bayi. Asya malah tertawa melihat wajahnya. "Gak boleh, ini urusan gue. Cal, Din, bawa Asya sama Tara pergi, tolong." Haikal menarik Asya, Dino membawa Tara.
"Dih apa-apaan? Nggakk. Gue nggak mauu!" Asya memberontak. Haikal terus menariknya. Karena terlalu bebal, Haikal terpaksa menggendongnya seperti karung beras.
Azril benar-benar tidak mau jika Asya dijuluki cewek tidak berperasaan, cewek sok-sokan, atau sejenisnya. Azril tidak ingin mendengar perkataan itu. Bagaimanapun juga, Azril sangat menyayangi kembarannya.
Azril kembali melihat ke Alex yang masih rebahan di lantai kantin. Azril mengulurkan tangannya berniat membantu, tapi Alex menepisnya dan bangkit sendiri.
"Bisa pake cara diskusi, kenapa lu langsung serang gue gitu aja? Lu belum tau kejadian pastinya gimana, tapi udah ngamuk duluan. Fyi, gue gak mungkin nyakitin cewek. Di keluarga gue pantang bagi cowok nyakitin wanita, baik hatinya ataupun fisiknya."
"Gak usah basa-basi ngebacot gak jelas! Yang gue tanya.." Alex menarik kerah bajunya lagi. "Lu apain Adinda?!"
"Gue—"
"Dia gak sengaja Alex. Dia gak sengaja! Tadinya dia mau lempar kembarannya, tapi kena ke aku! Udah ya jangan bikin keributan lagi, Lex. Lepasin dia," kata Adinda yang baru nongol.
"Kamu belain dia, Din?!" tanya Alex pada Adinda. Seolah-olah tidak percaya kalau kekasihnya lebih memilih orang lain. "Bukan gitu, Lex. Dia gak salah, dia juga udah minta maaf sama aku. Jangan memperumit sesuatu yang bisa dipermudah." Alex melepas cengkramannya kemudian pergi gitu aja tanpa bicara.
Azril merapikan bajunya lalu menghampiri Racksa. "Mereka makan di mana, Sa?" Racksa tadi kembali setelah mengikuti Haikal ke rooftop. "Lu tau nama gue?" tanya Racksa heran.
"Nametag baju lu."
"Oh iya. Ikut gue," Racksa mengajak Azril menuju tempat Asya dan yang lain berada. Ketika hendak pergi. Adinda menahan tangan Azril. Azril berhenti sambil melihat tangan putih mulus Adinda. Azril melepas perlahan tangan Adinda dari lengannya.
"Gue.. minta maaf soal Alex."
"Gak masalah, gue kalau jadi dia juga mungkin bakal lakuin hal yang sama," Azril menjawab tanpa menatap mata Adinda. "Gue duluan."
"Azril... izinin gue buat obatin luka lu ya?" Adinda menahan tangannya lagi. "Gue gak mau lu sama Alex ribut karena salah paham. Lagian ini cuma luka kecil. Gue bisa obatin sendiri. Makasih tawarannya."
Azril langsung pergi. Dan sesampainya di rooftop, suara teriakan terdengar. "Aazriiiilll!" teriak Asya kencang karena melihat Azril muncul di rooftop. Asya berlari memeluk Azril.
"Plis! Ini baru gak jumpa beberapa menit. Gimana gak jumpa bertahun-tahun?" tanya Dino menyindir. Asya dan Azril cengengesan. "Lu gakpapa, kan? Baik-baik aja, kan?" tanya Asya.
"Gue gakpapa, bawel."
"Ahh syukurlahh." Asya berjalan pergi ingin menuju UKS. Di depan pintu keluar dirinya bertemu Adinda.
"Lu ngapain lagi kesini? Mau liat Azril dipukulin lagi?" tanya Asya sinis. Azril berbalik, 'Adinda?'
"Asyaaaa."
"Azril!!" Asya menatap kesal Azril. "Em.. gue cuma mau obatin Azril doang kok," kata Adinda ragu-ragu.
"Kan udah gue bilang tadi, gue bisa sendiri," tolak Azril lembut mendekati mereka. "Tapi—" Azril mengambil kotak P3K dari tangan Adinda.
"Gue ambil ini aja. Lu gak perlu merasa bersalah lagi. Mending sekarang lu turun dari sini. Gue gak mau Alex bertindak yang nggak-nggak lagi nantinya." Adinda menurut, ia pergi dengan terpaksa.
Asya menarik tangan Azril menuju kursi di dekat pembatas. Ia merebut kotak P3K dari tangan Azril dan mulai mengobati Azril. "Smackdown beserak tu si Alex. Pengen kali gue jual otaknya!" dumel Asya.
"Emosinya dapet bangett nichh."
"Gue kalau digituin juga, si Asya bakal ngomel-ngomel gitu gak ya? Bakal sepeduli itu gak ya dia?" tanya Haikal.
"Eh, tunggu.."
"Jangan bilang... lu suka sama Asya?"
"Duhhh aduhhh duhhh.. terdeteksk friendzone!!" ledek Dino mengundang gelak tawa. "Ngaco banget lu, Din."
"Aukk tu Dinosaurus. Lu lupa apa, Haikal itu tipe ceweknya glamour. Udah gitu demennya ngerengek. Contohnya gini, ekhem.."
"Ayangg.. nggak mauu ituu.. maunyaa ini. Ini lebih besarrr...," tiru Asya dan Azril bersamaan. Mereka terkekeh lagi.
Haikal sendiri sok sedih sambil memegangi dadanya. "Bantu Haikal, Ya Allah. Berikan karma kepada mereka..."
Pletakk!! Sepatu Asya melayang bebas, hampir mengenai haikal. "Doanya gak baik ni anak." Haikal cengengesan.
"Ehh woii! Racksa monyettt. Makanan gue kok lu makaaan?!" protes Azril kesal. "Gue laper."
"Dih emang raja es satu inii, seporsi bakso kurang bah sama dia. Makan anget-anget biar cair apa gimana lu, bang?" celoteh Azril merebut bakso jumbonya yang tinggal tiga buah lagi.
"Tunggu.. tunggu.. tunggu.. kok lu kayak deket banget sama Racksa??" tanya Asya keheranan. Azril tidak perduli dan melanjutkan makannya dengan santai.
"Woi jawabbb!"
"Ck. Lu kek gak tau gue aja, Sya. Gue kan ramah sama setiap makhluk yang hidup di bumi. Jangankan sama manusia, sama monyet aja gue ramah," jawab Azril.
"Monyet?" Tara bertanya-tanya.
"Itu, si Ical."
"Ezzzz, si taii!"
Azril nyengir dengan wajah tanpa dosa. "Jujur deh sama gueee," rengek Asya kesal. "Gue udah jujur pake banget inimah."
"Bacot, lu bacott!" Asya kesal matanya pindah arah menatap intens Racksa. Racksa menatapnya balik.
‘Kenapa sih fans?’ tanya Racksa dengan senyuman sok manis. Asya kesal, dan langsung memutus tatapannya. Racksa tersenyum melihat Asya.
"Racksa sama Asya sering banget tatapan, kalian bisa baca pikiran dengan tatapan apa yaa?" tanya Tara.
"Iy--"
"Nggak." Racksa menutup mulut Asya."Kok aneh? Iya atau nggak?" tanya Dino. Tidak ada yang menjawab.
Asya menggigit tangan Racksa, "Aww!! Lu cewek bukan sih, Syaa?" tanya Racksa. "Cowok, gue cowok tau ha!" balas Asya ngegas.
"Tara ada tissue? Mulut gue terkontaminasi bakteri dari tangan manusia ajaib yang gak ada akhlak."
"Nyocot teross!"
"Nihh, aku bawa." Tara memberikan selembar tissue pada Asya. "Tangan lu abis pegang apaan dahh?!" tanya Asya ke Racksa.
"Bokongg sapi."
"Sialannn!!" Mereka tertawa bersama karena melihat Asya yang sangat kesal.
Di saat mereka masih asik bercanda tawa, ada seorang siswa menghampiri. "Asya, dipanggil sama pak Jarwo."
"Buat apa?"
"Kasus mungkin, gak tau juga. Gue cuma di suruh manggilin lu," setelahnya siswa itu pergi. Asya diam bertanya-tanya.
"Pak Jarwo siapa? Artis itu? Jarwo Kwat?"
"Bukan woi!! Jangan oon-oon banget dah ahh. Cantik-cantik rada oon," ceplos Racksa. "Anjirr. Gue yakin, dia macam si Apin," kata Asya menatap sengit Racksa.
Racksa tersenyum pepsodent. "Gak usah senyum, lo jelek!"
"Tara, ayo temenin guee." Tara berdiri dari tempat duduknya lalu pergi menemui pak Jarwo dengan Asya.
"Hati-hati di makan."
^^^Revisi—^^^
^^^September, 2022.^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Tata
aaa suka bgt sm asya😍
2021-05-06
0
✨•§͜¢• 𝑱𝒆𝒏𝒏𝒊⁴ᵐ✌︎🍒
Ngkak sumpah gw wkwkwkk lanjut thor...
Smagat thor...
Tpi kok ada abid jga sih di sini?
2020-11-26
1
Putri _-
oke lanjut ini seru pake banget
2020-11-26
2