"Darimana lo?" Azril di depan pintu sambil bersedekap dada.
"Em.. keluar bentar"
"Kenapa gak izin?"
"Dih.. lo keluar aja gue gak sewot"
"Setidaknya gue izin ke lo sya! Kalau terjadi apa apa gimana? Gue yang di omelin daddy karena kodratnya gue yang jagain lo"
"Iya iyaa, gue tau gue salah. Gue minta maap ya azril naks ganteng" Azril menatapnya sinis lalu pergi menuju ruang keluarga.
"Azril!! Is lo beneran ngambek masa? Seriusan ngambek? Ih ngambekan" Asya membuntuti Azril.
"Bacot"
"Azrill ganteng. Anak ganteng. Anak baik. Eh zril gue beli sepatu couple bedua. Abistu, gue beli hoodie couple juga"
"Duit dari mana anjiing?!"
"Gosah ngegas satt!!" Azril menatap Asya yang cengengesan.
"Ini duit dari daddy. Tadi gue minta, dikasih lima juta"
"Ck. Borosnya lo! Ampun deh gue. Bagus duitnya kasih ke guee"
"Dih.. sama lo yang ada lo gunain buat game!"
"Sedikit lebih bermanfaat"
"Bermanfaat pala kau segitiga!!" Azril tertawa.
"Racksa mana?"
"Ketempat tante Yuka"
"Ooh. Lo tadi kemanaa?"
"Ketemu temen"
"Siapa? Lo temuin Adinda Adinda itu?"
"Dih.. Sotoy. Kenapa jadi Adinda?"
"Gue kenal kali semua temen lo. Dan ya kalau sama temen lo sebutin nama. Jujur deh!!"
Azril diam. "Zril. Jangan berurusan sama Alex la. Sumpah demi apapun, gue gak mau lo kenapa kenapa!"
"Alaynya si ujang"
"Gue cewek napa jadi ujang anying?"
"Yaudah markonah aja"
"Sepatu gue mendarat di mulut lo mantep kayaknya"
✥✥
Paris, Perancis.
"Zia sayang..."
"Hmm, kenapa sayang?"
"Nanti sore kita balik Indonesia nih. Yakin gak mau honeymoon disini?" tanya Aska.
"Mau digetok kepalanya?"
"Pikirannya ntah apa aja heran banget!"
"Yaa.. namanya usaha, kali aja mau kan"
"Mau apa om?" Shaka datang.
"Bocil gak perlu tau"
"Dih.. om Aska udah tua. Gak usah betingkah kasian tante cantik"
"Bocil sok tau tauan" Shaka tertawa.
"Shaka titip ini buat twins" Shaka memberikan sebuah kotak.
"Isinya?"
"Bom molotov sama granat. Ada juga jenis bom yang lain"
"Aku jadi ragu dia anaknya Samuel" bisik Aska pada Zia.
"Aku juga ragu"
"Aelah om! Shaka denger kali. Shaka murni buatan papa" ujar Shaka lalu pergi.
"Astaghfirullah! SAMUEL ANAK LO OTAKNYA NGILANG!!!"
◎◎
Indonesia, 07.25
"Asya?" Asya menoleh kebelakang. Ada dua orang cewek berdiri dibelakang.
"Kenapa?" tanya Asya.
"Ikut gue" suruhnya.
"Buat?"
"Ikut aja bisa? Ngebantah banget sama kakel"
"Cih.. gue bukan orang yang gampang dibodohin. Lo bedua mau apa. Kalau alasan jelas, gue ikut"
"Laila mau ketemu lo"
"Laila?"
"Pacar Arsen"
'perasaan gue kemaren namanya.. Dewi, kenapa jadi Laila. pakboy bener emang' batin Asya.
"Oh, terus hubungannya sama gue?"
"Ikut aja gampang kan?"
"Oke, fine!" Asya mengikuti mereka berdua.
Mereka mengajak Asya kebelakang kelas XI.
"Itu Asya" ujar salah satu temannya. Laila berbalik.
'widih, cantik juga. pinter juga si Arsen cari betina' batin Asya.
"Jadi lo Asya?"
"Iya gue! Ada apa?" Laila mendekat ke Asya.
Tangannya terjulur ingin menampar Asya. Asya berpindah kesamping lalu menendang kedua kaki Laila dari belakang. Laila terbanting.
"Gue gak lakuin apapun loh" Asya mengangkat kedua tangannya.
"Dasar cewek gatel!! Sadar dong!! Arsen pacar gue bisa gak sih gak usah deket-deket?!!!" bentak Laila.
"Dih gila kali ya? Yang deketin Arsen siapa? Gue? Gue deketin dia? Kurang kerjaan banget woi!! Gak penting banget sumpah!!"
"Lo betiga disini, cuma mau keroyok gue? Gara-gara deket sama Arsen??"
"Dan lo.. Kak Laila. Lo merasa tersaingi sama gue?"
"Mikir coba mikir!! Ngaca sekalian!! Lo lebih cantik dari pada gue. Lo mending pejemin mata sebentar abistu melek lagi! Siapa tau bisa nyadar kalau Arsen itu memang buaya"
"Bener juga si. Kenapa jadi begoo gini??"
"Makanya mikir pake otak kak! Sayang banget.. tampang cantik otaknya minus" Asya langsung pergi dengan santai sambil mendengarkan lagu dari headphone nya.
Di tengah perjalanan, Viona menghampiri Asya lalu memaksa lepas headphone Asya. Asya hanya menatap datar Viona.
"Woi nyong, lo ngapain ke kelas sebelas?"
"Tadi dilabrak gitu sama pacarnya Arsen. Namanya Laila"
"Serius lo?? Berarti.. Dewi udah resmi jadi mantannya yang ke dua belas?"
"Apaa? Dua belas??" Viona mengangguk.
"Ada dua belas mantan, dari yang tua sampe yang paling muda. Maksudnyaa, dari kelas dua belas sampe kelas sepuluh, semuanya pernah dipacarin"
"Seriuss? Gilaa! Beneran pakboy plus playboy cap biawak"
"Dan lo tau? Begoonya gue pernah masuk. Jadi mantan yang kee... tujuh"
"Tololllnyaaa!!! Heran kenapa lo setololl ini vioo?!"
"Khilap anjingg"
"Ck. Khilap bacot"
✮✮✮
Di kantin tempat tongkrongannya Arsen, Irgi dan Rafy.
"Gue denger gosip, lo abis jadian sama Laila?"
Arsen berdehem sambil memakan baksonya.
"Serius senn?? Laila?" tanya Irgi.
"Emang kenapa?"
"Ya nggak apa-apa sih. Gue kira lo demen ama Asya. Gue mikirnya lu putus ama Dewi bakal jadian sama Asya"
"Asya? Gila lo?"
"Liatlah, begoonya Arsen tu nambah" cibir Rafy.
"Matanya disumpelin, otaknya ketutup rapat. Gengsinya kegedean" sahut Irgi.
"Kalian yang katarak. Singa betina kayak gitu gak ada spesialnya. Matanya aja gede gitu, gue aja liatnya serem"
"Eh pakboy cap biawak, ngomong apa lu barusan?!" Asya tiba tiba muncul.
"..." Arsen diam. Matanya berpapasan langsung dengan mata Asya. Jarak antara mereka, begitu dekat. Lima belas senti lagi, Arsen bisa merasakan bibir Asya.
"Woi!!" Arsen tersadar.
"Apaan sih?!! Lo mau demen sama gue sampe sedeket ini?" tanya Arsen.
Dengan santainya Asya menyentil jidat Arsen. "Narsistik!"
"Dasar mata bulet"
"Body shaming, gada akhlak" cela Asya kesal.
"Bacot"
"Dasar pakboy"
"Ayok pindah tempat Vio"
"Eh.. tunggu tunggu." Arsen menahannya.
"Lo cemburu yaa gue jadian sama Laila?"
"Dih, NAJIS ANJIRRR!"
"Asya, Vio"
"Eh.. Kak Vernon"
"Kamu ngapain di sini"
"Lah.. Kak Vernon bisa bahasa Indonesia?"
"Bisa sedikit, gak terlalu fasih"
"Kamu mau makan dimana?"
"Yang penting gak disini kak. Eneg liat muka dia" Asya menunjuk muka Arsen. Arsen menatapnya sinis.
"Yaudah di sana yok, itu tempat kosong" Vernon menunjuk salah satu kursi kantin.
"Kuy lah" Mereka berlima –Vernon, Asya, Viona, dan kedua teman Vernon– menuju kursi itu.
"Kamu deket sama dia?" tanya Vernon.
"Kan ketu sama waketu kak" jawab Viona.
"Kalau bukan karena itu, Asya ogah banget deket deket pakboy kayak gitu" Asya menyahuti.
"Mmmmm"
"Oh iya, kenalin. Ini teman Indonesia pertama aku. Namanya Anton sama Jodi"
"Eh hai.. Asya kak"
"Jodi"
"Anton"
"Jadi lo yang kemaren ditemui Vernon di mall?" tanya Jodi. Asya mengangguk.
"Kenapa kak?"
"Gara gara lo si Vernon gabisa tidur. Kebayang senyuman maut" jawab Anton. Asya tertawa.
"Bisa aja ngelawak nya kak"
Dari kejauhan.
Arsen, Irgi, dan Rafy terus memperhatikan mereka.
"Asya kalau ketawa cantik banget" puji Irgi.
"Hooh. Cantik, sama si pernon kok bisa akrab tu anak?"
"Paling juga karena Viona. Tapi kalau di liat-liat cakep juga noh si pernon" kata Irgi.
"Alah taii. Cakepan juga gua" kata Arsen.
"Mo muntah gue dengernya!!"
___________________
Nah loh, author bikin kalian dilema dong..
Ngeship siapa nih kalian?
Pakboy - Asya, Pakpol - Asya atau Vernon - Asya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Alexa
kebanyakan peran laki" nya yang suka si asya mending jomblo ajaa
2021-04-05
1
Lii
arsen ma asya
2021-04-03
0
Sintia🍍
pokoknya ngeship arsen-asya😍
2021-02-06
2